Home / Rumah Tangga / Sepiring Talak di Pagi Hari / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Sepiring Talak di Pagi Hari: Kabanata 11 - Kabanata 20

131 Kabanata

Bab 11. Nanas Muda Untuk Sang Janin

“Nggak usah repot-repot mengabarinya.” Nilna menggeleng.Bagaimana mungkin itu bisa dilakukan? Satria sudah barang tentu tidak mau datang karena itu bukan anaknya. Seumur pernikahan, pria itu tidak pernah menjamah Nilna. Mustahil juga menjelaskan semua itu kepada Lukman.Di rahimnya ada janin pria bi*dab entah siapa. Haruskah ia mencari? Namun, untuk apa? Kalau tahu siapa penj*hat itu, apa semua akan baik-baik saja atau justru makin runyam? Terlalu pusing Nilna memikirkan.Kemarin, saat rawat inap pertama dokter sudah melakukan sugesti dan beberapa terapi agar Nilna tenang dan itu sedikit membantu. Ia sudah agak tidak terlalu memikirkan kehamilannya. Namun, setelah kiriman paket itu, jiwanya tertekan lagi. Belum lagi ditambah akan dilakukan USG. Nilna seperti akan melihat hasil noda permanen di rahimnya.“Mas pulanglah. Biar aku yang nanti meneleponnya sendiri. Itu urusanku. Jangan ikut campur terlalu dalam.” “Sekali nggak tetap nggak. Aku akan menemanimu. Kalau suamimu benar-benar d
last updateHuling Na-update : 2023-03-05
Magbasa pa

Bab 12. Suami yang Pacaran di Hadapan Istri

“Jangan makan yang asem, kamu lagi sakit,” cegah Anggi.“Sekali aja, Nggi. Kalau nggak ada, rujak aja. Tapi banyakin nanasnya. Pliiis.” Nilna mengiba dengan mata syarat permohonan."Pliis, Anggi.""Kalau nggak kamu beliin, aku nggak mau minum obat."“Baiklah.” Dengan berat hati, Anggi memenuhi permintaan sang sahabat.Tidak butuh waktu lama setelah keluar, apa yang diinginkan Nilna ada di hadapan.Air liur Nilna bergejolak melihat nanas dan sambal. Tidak butuh waktu lama, makanan itu habis tidak bersisa.“Nggi, lagi.”Anggi hanya mengepalkan tangan ke wajah Nilna, pura-pura marah. Nilna hanya tertawa menanggapinya.**Hanya dua hari Nilna dirawat di rumah sakit. Hari ini, ia sudah diperkenankan pulang. Saat ini, ia masih menunggu perawat melepas jarum infus di tangannya.“Aku mau nyari kos-kosan sendiri ajalah, Nggi. Nggak enak ngerepotin kamu terus,” ujar Nilna, sedangkan Anggi mengemasi barang-barang yang akan dibawa pulang.“Udah ratusan kali kamu ngomong gitu. Sekali lagi, berhadi
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa

Bab 13. Surat Perceraian

“Satria! Ke sini kau!” Suara Anggi kembali melengking.Satria menoleh sekilas, lalu kembali fokus kepada wanita di dekapannya. Seorang perawat datang sambil membawa brankar dorong, lalu wanita yang bersama Satria ditidurkan di sana. Wanita itu Rosa.“Nggi, kenapa malah kamu panggil dia? Ayo pergi aja dari sini,” ajak Nilna dengan suara bergetar.Meskipun tahu sang suami tidak pernah menginginkannya, melihat Satria bersama wanita lain sementara ia sakit, itu sangat menyesakkan. Terlebih, suaminya terlihat sangat khawatir dengan Rosa. “Nggak. Sebelum aku ngasih pelajaran ke pria itu.”“Jangan nambah masalah. Biarin dia semaunya. Aku lelah.”“Ini nggak adil, Na. Bagaimanapun juga, kamu masih istrinya, kalian masih terikat pernikahan, kamu sakit. Tapi dia nggak sekali pun peduli. Sementara itu wanita lain dan dengan manisnya diperlakukan demikian. C*h!”“Lebih tepatnya mantan. Ingat itu. Anggi, ayolah kita pergi dari sini. Atau aku akan jalan sendiri.” Nilna berusaha bangkit. Namun, belu
last updateHuling Na-update : 2023-03-07
Magbasa pa

Bab 14. Rengekan Rosa Kepada Satria

“Su-surat perceraian?” Nilna kembali memastikan.Anggi mengangguk. Ia menatap sahabatnya sendu.Bahu Nilna terkulai. Ia sudah mempersiapkan diri dengan semua ini, tetapi nyatanya saat sesuatu yang ‘menyakitkan’ itu benar-benar datang, hatinya tetap tercubit.“Are you okey?” Anggi menggenggam telapak tangan Nilna yang tengah melamun.Pelan, Nilna mengangguk. Ia mengambil alih kertas itu dari tangan sang sahabat.Nilna membacanya. Di sana, tertulis kalau perceraian sebab Nilna terbukti berselingkuh. Ia juga tidak berhak atas harta gono-gini sepeser pun. Nilna dilepaskan tanpa membawa apa-apa.Air mata Nilna tidak bisa dibendung. Setetes demi setetes cairan transparan itu terjatuh ke pipi.“Belum setahun bergelar istri, aku sudah berganti gelar menjadi janda. Ah, lucu sekali.”“Nilna sayang. Menangislah, bersedihlah, itu manusiawi.” Anggi membawa Nilna dalam dekapan.“Pernikahanku benar-benar harus berhenti di sini. Apa aku bisa menjadi ibu tanpa suami? Apa aku bisa memberikan hidup laya
last updateHuling Na-update : 2023-03-07
Magbasa pa

Bab 15. Apa Anakku Cacat?

“Aku masih waras. Aku cinta sebatas rasa hormat, nggak lebih. Kalau selama menikah aku selalu dibenci, diolok-olok, tidak mungkin di hatiku tumbuh rasa cinta sesungguhnya. Bagiku, definisi cinta itu rasa nyaman, damai, tenteram, dan saling menghargai. Aku tidak menerima semua itu dari Bang Satria. Mustahil aku bisa cinta dalam arti sebenarnya sama dia.”Anggi hanya mengangguk. “Baguslah kalo gitu.”“Apa aku harus datang ke pernikahan mereka, Nggi?”“Nggak usah! Nggak harus datang kalau kamu hanya ingin membuktikan kamu kuat. Move on, Beibeh. Hempaskan semua yang berhubungan sama Satria. Kamu sekarang wanita bebas yang bisa ke mana pun kamu suka. Saatnya menata hidup. Aku yakin kamu bisa bangkit. Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat!”“Berlagak. Dialogmu kayak HUT RI aja. Nggak pantes kalo kamu yang ngucapin.”Keduanya tergelak.“Kamu benar, aku harus kuat, aku pasti bisa bangkit.”“Semangat!” Anggi mengepalkan tangan.Setelah membuka paket Nilna, Anggi membuka paketnya sendiri.“Kamu
last updateHuling Na-update : 2023-03-08
Magbasa pa

Bab 16. Bolehkan Kupeluk Bapak?

“Ibu bicara apa tadi?” tanya driver online yang sempat mendengar gumaman Nilna.“Ah, bukan apa-apa, Pak.” Nilna hanya tersenyum kecut. Sungguh, saat ini hatinya sangat kalut.Nilna takut hukum sebab akibat buruk akan diterimanya.**Setelah beberapa saat perjalanan, tiba juga Nilna di kediaman sang bapak setelah sebelumnya mampir dulu ke supermarket untuk membeli beberapa oleh-oleh. Rumah sang bapak terlihat tertutup. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya terbuka.Dua bocah menyembul di belakang wanita yang membukakan pintu.“Hore, Mbak Na datang!” Dua bocah yang terpaut usia tidak terlalu jauh itu mendekap tubuh Nilna.Nilna memberikan kantong plastik berisi makanan ringan kepada mereka.“Nggak boleh rebutan,” pesan Nilna. Dua bocah itu mengangguk, lalu berlari masuk ke kamar.“Berani ke sini setelah apa yang kamu perbuat?” tanya Yanti, ibu tiri Nilna.“Memangnya aku berbuat apa, Bu?”“Masih bisa tanya? Video itu! Bikin malu kamu, ya! Bisa-bisanya melempar kotoran ke wajah o
last updateHuling Na-update : 2023-03-08
Magbasa pa

Bab 17. Bertemu Mantan

Santoso hanya diam saat anaknya mengiba pelukan darinya. Pria itu kemudian berdeham.“Untuk apa kamu datang?” Alih-alih memenuhi permintaan sederhana sang putri, Santoso justru berbicara tegas cenderung pedas.Hampir saja air mata Nilna tumpah kalau tidak ditahan sekuat tenaga. Hanya bapaknya satu-satunya keluarga yang dimiliki. Namun, sekadar memeluk untuk mencari kekuatan dan kedamaian saja tidak dituruti.Pengabaian Santoso rasanya lebih sakit dari talak yang pernah diterima dari Satria.“Ba-Bapak sehat?” Nilna mencoba mengabaikan retak di sudut hatinya. Ia berpura-pura mengalihkan bahasan. Ditatapnya kembali Santoso intens. Wajah sang bapak yang sudah tidak lagi muda itu terlihat sangat kelelahan efek baru pulang bekerja serabutan.“Hm. Ngapain kamu ke sini?” Santoso mengulang.“Pak, maaf kalau masalah video kemarin sempat viral dan membuat malu Bapak. Tapi demi Allah aku difitnah. Aku nggak sedang melakukan pembelaan, hanya memberitahu Bapak kalau aku nggak salah.”Santoso terdia
last updateHuling Na-update : 2023-03-09
Magbasa pa

Bab 18. Kenapa Satria Kepo?

“Kenapa kamu ke dokter kandungan? Kamu hamil?" Satria mengulang pertanyaannya.“Bukan urusanmu. Urus saja dirimu sendiri!”Saat Nilna akan melangkah, Satria mengurung Nilna dengan kedua tangan pada tembok. Wajah Satria begitu dekat, membuat Nilna kesulitan meloloskan diri.“Bagaimana kalau–““Bang Satria!”Ucapan Satria terjeda karena panggilan dari seorang wanita. Begitu menoleh, ternyata ada Rosa yang menatap dengan mata membola. Wanita itu duduk di kursi roda. Sudah tidak ada perawat di sampingnya.Nilna mendorong kasar tubuh Satria, lalu buru-buru menjauh. Sungguh, wanita itu benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran sang mantan yang tiba-tiba begitu kepo dengan dirinya.Beberapa bulan mati-matian Nilna menyembuhkan luka batin sekaligus trauma yang dirasa. Namun, dengan entengnya Satria kembali mengusik dengan muncul di depannya. Itu pun ikut campur dengan bertanya macam-macam.Nilna berjalan gusar. Tiba di samping Rosa, tangannya dicekal.“Jangan goda suami saya! Bercita-ci
last updateHuling Na-update : 2023-03-09
Magbasa pa

Bab 19. Permintaan Konyol Satria

“Si dedek udah waktunya diselameti, Na. Udah empat bulan, 'kan?” tanya Anggi malam harinya sepulang Nilna dari rumah sakit. Keduanya tengah bersantai di dalam rumah.Nilna terdiam. Sebenarnya, ia ingin bercerita tentang pertemuannya dengan Satria tadi. Hanya saja, masih ragu.Nilna merupakan pribadi yang sangat tertutup sekalipun kepada Anggi, sahabatnya sendiri. Wanita tersebut sering tidak nyaman menceritakan apa yang telah terjadi. Kecuali jika sudah sangat kepepet.“Yang ibunya aku apa kamu, sih? Hafal bener kayaknya.” Akhirnya, Nilna menyahut setelah Anggi menyenggol lengannya.Anggi tergelak. “Aku, kan, aunty yang perhatian, baik hati, dan rajin ibadah.”“Iyain aja, deh. Biar nggak nangis.”“Katanya, empat bulan itu bayi saatnya ditiup nyawa, dicatat jodoh, maut, dan rezekinya. Kesempatan yang baik buat diadakan kirim doa biar semuanya dicatat baik. Jadi, kapan?” tanya Anggi lagi.“Nyari hari yang tepat. Kalau menurut penanggalan Jawa, yang baik itu hari Sabtu Wage. Tapi aku leb
last updateHuling Na-update : 2023-03-10
Magbasa pa

Bab 20. Perkelahian Dua Terduga Kejahatan

Plak!Anggi menghadiahi pipi Satria dengan tamparan.“Itu mulut enteng banget, ya, ngomong kayak gitu? Mau aku sobek-sobek? Kalau mau bayi Nilna, langkahi dulu bangkaiku.” Anggi berbicara sambil menunjuk wajah Satria.“Aku pikir kamu benar-benar datang baik-baik. Tapi ternyata masih saja punya niatan bu*uk. Keluar dari rumah ini!”Satria tersenyum sinis sambil memegangi pipi. “Itu bukan anakmu, tapi anak Nilna. Dia yang berhak menentukan. Kenapa kamu ikut campur? Nilna, keluar kamu! Jangan jadi pengecut! Sini adepi aku!” Satria berteriak kembali.“Satria! Keluar! Atau aku laporin ke RT karena kamu bikin ulah di sini!” Lukman ambil suara.“Oke, aku keluar. Padahal harusnya kalian berterima kasih karena aku bakal sudi merawat bayi tidak jelas asal usul penanam benihnya itu.”Kali ini, bogem mentah Lukman mendarat di wajah Satria.“Baji*an kau, ya! Mulutmu layak dihancurkan!”Satria tidak tinggal diam. Ia membalas pukulan Lukman. Perkelahian pun tidak dapat dihindari.“Lanjutkan sampai s
last updateHuling Na-update : 2023-03-10
Magbasa pa
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status