Mata Adhisti langsung berubah melotot tangannya tiba-tiba melepaskan genggaman pada alat makannya hingga suara piring dan sendok yang beradu menarik perhatian Rafa dan Rio. “Kenapa lo, Chaay? Tau-tau melotot gitu, kesurupan lo?” celetuk Rafa sambil mengunyah makanannya memandang ke arah Adhisti. “Ekhm, itu! Temen gue ada yang chat katanya kena musibah! Kayanya gue mesti buru-buru, deh!” sergah Adhisti lalu dengan cepat menjejalkan nasi ke dalam mulutnya juga meneguk air. Tak menunggu apa yang ada di dalam mulutnya tertelan dengan baik, Adhisti kini malah tampak segera bangkit dari kursinya. “Heh, makan lo belum habis! Main pergi aja! Sedarurat apa, heh?!” sergah Rafa langsung mencekal pergelangan tangan Adhisti hingga membuat kangkah gadis itu terhenti. “Makan dulu ajalah, Dhis! Lagian nggak bakalan lama kok. Ntar kalau lo sakit gimana?’ timpal Rio kini mulai turut hadir dalam aksi penghentian Adhisti. “Aduhh, kalau gue makan dulu, temen gue keburu mati! Udah ya, nanti makanan g
Terakhir Diperbarui : 2023-03-24 Baca selengkapnya