Keesokan paginya saat sarapan bersama, Adhisti tampak telah berpakaian rapi dengan sebuah paperbag yang ia letakkan di sebelah kursi makannya. “Mau ke mana, Chaay? Kenapa pagi-pagi udah rapi gitu? Perasaan lo selalu di rumah terus. jangan keseringan main di luar, Chaay! Lo masih dalam status tahanan kota!” pekik Rafa lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. “Iya, Bang! Gue inget. Tapi gue nggak bisa terus di sini, gue butuh wi-fi, Bang! Lo tahu ‘kan gue nggak pernah keluar kamar karena wi-fi lancar jaya. Nah kalau gini, ‘kan gue mesti cari tempat lain,” dusta Adhisti. “Oh, iya! Gue lupa soal itu!” pekik Rafa. “Dipindah aja, Raf! Paket wi-fi lo di unit 706 suruh sambungin ke sini aja, daripada di sana malah dipake sama tetangga. Di sini pasti sinyalnya kecil banget!” sahut Rio kini ikut buka suara. “Eh, iya juga! Gini aja deh, Chaay! Selepas gue jaga warnet nanti, gue ke kantor mereka buat minta pindah ke sini. Jadi lo nggak perlu keluar-keluar segala!” Rafa bangkit dari kursiny
Last Updated : 2023-03-21 Read more