Semua Bab Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos: Bab 101 - Bab 110

122 Bab

KECURIGAAN

"Kamu kenapa?" tanya Galuh kepada adiknya yang tampak sedang berpikir keras sekembalinya dari dapur. "Obatnya mama sudah ketemu?" Lintang menggelengkan kepalanya, kemudian menatap ke arah Suster Alina dan kakaknya dengan mimik serius."Kok aneh ya, Mbak. Aku baru ingat kalau ternyata malam itu Mama belum minum obatnya sama sekali. Mama jatuh pingsan setelah memakan makanan yang dikirimkan oleh kurir. Aku pikir makanan itu adalah pesanan mama, soalnya makanan itu adalah makanan kesukaannya," jelas Lintang.Suster Alina dan Galuh pun langsung mengerutkan dahi. Diagnosis dari dokter yang memeriksa waktu itu mengatakan dengan jelas kalau Bu Rosmala telah salah mengkonsumsi obat. Bahkan sudah ada tes dari laboratorium yang menjelaskan hal itu.Tetapi jika terakhir kali yang dikonsumsinya bukan obat, mungkinkah ada pemicu lain selain itu? Suster Alina pun jadi sibuk berpikir."Kalau begitu, bisa jadi makanan terakhir yang dimakan oleh ibu Rosmala adalah pemicu kenapa beliau sampai jatuh. M
Baca selengkapnya

MATA-MATA

"Bapak sedang memikirkan sesuatu?" tanya Sisil.Sebagai orang yang sudah lumayan bekerja dengan Abimanyu, Sisil cukup tau suasana hati sang bos."Ah enggak, Sil. Aku hanya agak kepikiran Tabitha. Aku curiga dia sudah melakukan sesuatu yang tidak.benar di kantor kita. Tetapi aku masih mau menyelidikinya," kata Abimanyu enteng. Sisil tentu salah satu orang yang sangat dia percaya di perusahaannya. Wanita itu pun menghela nafas panjang. Sejujurnya dia pun tidak merasa sreg sejak kedatangan Tabitha ke kantor itu. Ada firasat tertentu yang dirasakan Sisil pada gadis itu.Tabitha terlihat sangat arogan dan tinggi hati. Tampak jelas oleh Sisil jika gadis itu sepertinya memanfaatkan kabar yang sedang berhembus mengenai dirinya yang diperkenalkan sebagai calon istri Abimanyu. Hal itu membuatnya terkadang bersikap seenaknya kepada karyawan lain. Tetapi sebagai seorang sekretaris, tentu saja Sisil tidak mau banyak ikut campur dalam urusan pribadi sang bos."Kenapa, Sil? Apa ada yang juga sedan
Baca selengkapnya

ORANG BAYARAN

"Oh, jadi kamu perawatnya Tante dari rumah sakit? Aku Tabitha, calon istri Mas Abimanyu," kata Tabitha saat bertemu dengan Suster Alina sore itu.Suster Alina hanya tersenyum manis menyambut perkenalannya, kemudian menjabat tangan Tabitha dengan ramah. Sore itu, Suster Alina sedang menemani Bu Rosmala minum teh di halaman samping, sambil menikmati kebun bunga. Mungkin karena cerita-cerita soal Tabitha yang sudah tak baik sebelumnya di telinga, hingga saat pertama kali melihatnya, Suster Alina pun merasakan ada sesuatu yang tidak baik dengan gadis itu. "Aku bawain makanan kesukaan Tante, loh. Tadi kebetulan aku mampir di restoran. Jadi aku beliin bebek peking sama sup.""Wah, kedengarannya enak banget, Sayang. Tapi, Tante lagi nggak boleh makan makanan seperti itu sekarang. Selama sebulan ini makanan Tante harus sesuai menu yang sudah dikasih sama dokter. Suster Alina yang menyiapkan semuanya. Bebek pekingnya kamu suruh Lastri aja untuk panasin biar nanti buat makan malam kalian," ka
Baca selengkapnya

BUKAN JAMINAN BAHAGIA

Heni yang sedang bekerja dengan berkas-berkas di depannya merasa sangat terkejut saat memeriksa hasil laporan yang diberikan oleh Sisil kepadanya. Laporan itu dibuat oleh Tabitha. Jelas terlihat nominal antara kedua laporan itu jauh berbeda. Saat itu, Heni langsung bisa mengambil kesimpulan jika Tabitha memang sudah memanipulasi data dan mengambil uang perusahaan.Heni pun segera membereskan data-data itu, lalu membuat rincian kekeliruan untuk diberikan kepada Abimanyu. Orang yang pertama mengetahui laporan tentu saja Sisil. Sekretaris Abimanyu itu hanya bisa menggelengkan kepala tidak percaya."Memang sih nominalnya tidak terlalu besar untuk Bos, tapi kalau kalau diterusin bisa bikin collapse juga nanti," kata Sisil gusar. "Iya, Mbak Sisil. Aku juga nggak ngerti kok bisa sih sekelas Tabitha sampai harus melakukan hal kayak gini. Bukannya denger-denger orang tuanya juga pengusaha ya?.""Tapi perasaanku mengatakan, dia nggak sendirian sih. Pasti ada yang mengajari. Ada orang di bela
Baca selengkapnya

UMPAN

"Jadi, kelakuan kamu kayak gini setiap kali aku nggak di rumah? Bukannya ngurus rumah malah keluyuran nggak jelas! Suami pulang nggak ada makanan sama sekali, istri macam apa sih kamu!" "Aku habis dari rumah ibuku, emangnya nggak boleh? Lagi pula, kamu selalu pulang malam sekarang, Mas. Pasti kamu sibuk ngurusin anak kamu itu kan?!"Keenan menarik nafas panjang. Dia merasa sangat kesal karena saat dia pulang ke rumah tidak ada sedikitpun hidangan di meja makan.Beberapa hari terakhir, Keenan memang selalu pulang malam karena dia harus menyelesaikan laporan di kantornya. Dan dia juga disibukkan oleh berita akan ada tim audit yang datang.Keenan merasa sangat takut karena beberapa kali dia sudah memakai dana perusahaan untuk kepentingan pribadinya.Dia juga sadar jika akhir-akhir ini dia merasa pekerjaannya selalu diawasi. Keenan hanya berharap jika kelakuannya di kantor tidak ketahuan oleh atasannya. Karena jika sampai itu terjadi, tak hanya dipecat, dia pun pasti harus mengembalikan
Baca selengkapnya

INTERMEZZO BERISI

Hari itu, Kalina, Bayu dan Mei masih sibuk mempelajari laporan keuangan dari perusahaan milik Pak Hendrawan bersama dengan Anggraini. Sejak sore mereka telah berada di apartemen milik Kalina yang saat ini ditempati oleh Anggraini bersama Ibu dan putrinya. Sementara Bayu, Mei dan Anggraini masih mempelajari data, Kalina yang kelelahan terlihat sedang tidur di sofa. Mei–keponakan Pak Hendrawan–diminta secara khusus oleh pamannya itu untuk mengaudit. Mereka semua sebenarnya sudah curiga kepada Keenan, tetapi masih butuh bukti yang jelas untuk bisa membawa lelaki itu ke jeruji besi. Menyadari Kalina tidur, Bayu pun mencolek Mei. "Mei, kasian Mbak Lina. Ambil bantal dan selimut gih," ujar Bayu. Mei pun mengangguk, ia lalu mengambil bantal dan selimut lalu menyelimuti rekannya itu. Kalina yang memang kelelahan, tertidur makin pulas. "Dia benar-benar pekerja keras," komentar Bayu. "Mbak Kalina itu adalah kakak tingkatku di kampus dulu. Sejak masih kuliah dia memang terkenal wanita ya
Baca selengkapnya

KEPUASAN GANDA

Bu Dina menatap tajam ke arah sang menantu. Semalam, saat Keenan dan Bu Ratih tiba di rumahnya ternyata Bu Dina sudah datang dan tengah menunggu bantuan untuk membawa Irene ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ternyata ada tulang rusuk Irene yang patah akibat pukulan keras. “Kamu jangan harap bisa lolos dari hukum. Setelah Irene sadar, kami akan melaporkanmu ke polisi,” ujarnya ketus.“Ya nggak bisa kayak gitu dong. Anak saya berbuat kasar sama anak kamu kan karena Irene sendiri yang berulah. Kalau saja dia itu nurut sama suami, gak akan kayak begini kejadiannya.” Bu Ana langsung menatap sengit ke arah sang besan yang begitu membela anak kesayangannya itu mati-matian. “Oh, jadi kamu pikir anak saya layak untuk dipukuli, begitu?” “Stop? Kalian berdua jangan bertengkar dong! Mam, aku memang salah udah mukulin Irene. Aku khilaf Mam, sekarang yang paling penting Irene bisa sehat dulu. Sekarang aku harus ke kantor karena ada masalah yang harus diselesaikan dulu. Kalau kalian berantem, s
Baca selengkapnya

SHOCK

“Jadi, ibunya Tabitha mengalami kebangkrutan?” tanya Abimanyu kepada orang suruhannya–Arkan. Dia sekarang jadi semakin yakin kenapa Tabitha sanggup memanipulasi data keuangan kantornya. Rupanya ada sesuatu yang sudah membuat gadis itu gelap mata. “Saat ini hutang keluarganya sudah sangat banyak dan rumah mereka pun terancam disita. Itulah sebabnya Bu Fenny saat ini sudah berada di kota ini untuk menghindari debt collector,” kata Arkan. Abimanyu tersentak, ia tidak menyangka jika ternyata keberadaan ibunya Tabitha di kota itu untuk maksud dan tujuan lain. Bukan sekedar menjenguk anaknya, seperti yang diucapkan Tabitha. Abimanyu pun segera meraih ponsel dan menelepon sang ibu. *****Di tempat lain, Bu Rosmala tampak sangat bahagia karena Bu Fenny datang dan mereka pun sedang saling melepas kerinduan. “Kamu di sini saja dulu, Fen. Aku senang kalau kamu mau tinggal di sini sementara waktu. Nggak bisa kemana-mana kayak gini bikin aku kesepian,” keluh wanita itu.“Aku tidak enak sama
Baca selengkapnya

PELAKU SESUNGGUHNYA

Suster Alina dan Lastri yang baru saja kembali merasa sangat terkejut saat melihat Bu Rosmala yang jatuh di hadapan Bu Fenny dan Tabitha. Mereka sebelumnya memang diminta Bu Rosmala untuk membeli makanan guna menyambut tamu istimewa. "Bu Rosmala! Bu Rosmala! Ibu tidak apa-apa kan? Ibu tidak apa-apa?" Suster Alina menatap cemas pada Bu Rosmala yang mendadak terlihat lemas itu. Kemudian wanita itu menghampiri Bu Rosmala dan langsung berjongkok di sana. Memeriksa denyut nadinya dan berusaha memberi pertolongan pertama pada wanita itu. Mungkin Suster Alina memang tidak tahu pasti apa penyebab Bu Rosmala jadi seperti ini, tapi dia berharap sedikit kemampuannya bisa berguna kali ini. Apa lagi Bu Rosmala adalah tanggung jawabnya. Dia sangat berharap, bahkan terus berusaha mengembalikan jantung Bu Rosmala yang sempat berhenti itu dengan melakukan pijat jantung sampai keringat bercucuran dari dahi saat melakukannya. Suasana pun begitu tegang di ruang tamu Bu Rosmala sampai Bik Lastri ge
Baca selengkapnya

SANG BAPAK TIRI

“Kamu nggak ada niat jenguk camer nih?” tanya dokter Andini kepada Kemala yang sedang sibuk dengan kerjaannya. Kemala sedikit kaget. Sahabatnya itu memang hobi sekali mengagetkannya.“Kenapa Bu Rosmala, Din?” tanya Kemala keheranan. Tapi kemudian dokter Andini mengabarkan padanya bahwa ibunda Abimanyu itu kembali masuk rumah sakit.“Penyebab pastinya belum jelas sih. Tetapi, saat ini kondisinya masih tidak sadar. Aku mau ke ruangannya dua jam lagi. Siapa tau kamu mau ikut?” ujar wanita itu dengan nada sedikit bercanda.Kemala sungguh penasaran dengan apa yang telah terjadi pada wanita itu. Apalagi Abimanyu tak mengabarinya sesuatu. Oleh karena itulah, dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar perawatan Bu Rosmala segera setelah pekerjaannya selesai.Kemala langsung mengenali Abimanyu dan kedua kakaknya di depan kamar sesampainya di sana. Abimanyu langsung menghampiri kekasihnya dengan tergesa. “Mala, kamu tahu dari mana kalau kami di sini?” tanya lelaki itu keheranan. Dia memang belum
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status