Home / Romansa / The Billionaire's Bride / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of The Billionaire's Bride: Chapter 31 - Chapter 40

49 Chapters

Billionaire's Club II

Rhea yang berdiri di sebelah Maven bisa merasakan situasi mencekam di antara pria ini. Dia pun menjadi canggung.Sebenarnya, situasi macam apa ini? Memangnya pertemanan para pria seperti ini?Rhea menggamit lengan Maven untuk menarik perhatian pria itu. Lalu berkata dengan suara lembut, “Aku akan duduk di sana.”Tiba-tiba saja Cade tertawa dan seketika suasana kaku menghilang. Dia menyadari maksud Rhea agar ketegangan di sana terputus dengan kehadirannya. “Jangan pedulikan bocah-bocah bodoh ini. Hal seperti ini sudah biasa terjadi.”Rhea tersenyum bagaimana ramahnya Cade. “Aku akan mengingatnya.”Maven mengajak Rhea mendekati bartender. Kemudian dia menarik kursi untuk istrinya.Rhea menggumamkan terima kasih untuknya dan memesan mocktail.“Tunggu di sini sebentar. Aku tidak akan lama.”Rhea mengangguk dan memperhatikan Maven yang mendekati Zade kembali.“Ada yang ingin aku tanyakan.”Zade bersandar di meja biliar. Tatapannya yang memang tajam masih ada, namun tidak seperti sebelumnya
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

A Chat About Him

Mereka pun memasuki restoran di hotel itu. Seorang pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka. Pelayan pria tersebut bersikap sopan ketika menyapa mereka berdua. Rhea pun mencoba membalas sikap sopannya dengan singkat.“Apakah signature menu di sini?” tanya Rhea ketika membuka menu.Pelayan tersebut dengan sigap menjawab dan menjelaskan menu unggulan mereka, “... Anda bisa menambahkan citrus soya sauce with grated radish chili, atau extra virgin olive oil.”Setelah berpikir singkat, Rhea menggeleng. “Bagaimana dengan pasta?”“Kami memiliki ....” Pelayan tersebut lagi-lagi menjelaskan jenis menu pasta mereka secara rinci dan Rhea memilih. Setelahnya pelayan pelayan mencatat pesanannya.Rhea menatap Maven. “Apa yang ingin kamu pesan?”“Sama.”Rhea mengangguk dan menyampaikannya kepada pelayan.“Baiklah, mohon tunggu sebentar
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Sulking

Oke, jika Rhea ingat-ingat, mungkin usia hotel ini sekitar 9 atau 10 tahun. Bagaimana cara mereka membangun usaha sebaik ini?“Koneksi dan kemampuan,” ujar Maven seolah bisa mendengar pertanyaan batin Rhea. “Selain modal, kami juga membutuhkan koneksi dan kemampuan. Lalu selain itu, yang paling penting adalah komitmen.”Ah benar juga. Komitmen itu sangat sulit dipertahankan. Apalagi jika dilakukan bersama-sama.Tetapi serius, pria muda mana yang mampu mendirikan sebuah hotel lalu berkembang pesat hingga sekarang?!Hotel ini merupakan salah satu hotel bagus dan mewah di Indonesia. Tidak hanya dari segi infrastruktur, tapi juga pelayanannya. Rhea beberapa kali menginap di sini karena pelayanannya yang memuaskan seperti hotel-hotel besar milik keluarga konglomerat di ibu kota. Haah Rhea lupa nama keluarga itu.Selang beberapa menit terdiam, Rhea mengerjapkan matanya. “... Wow.”Rhea sungguh tidak tahu jika ini hotel dari para pria jutawan.“Cade yang memegang hotel ini. Bukan berarti kam
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

His Wife

Malam itu juga di sebuah penthouse, Andini menggigit kukunya yang rapi. Dia duduk dengan tidak sabar menunggu kepulangan suaminya. Ini sudah pukul dua pagi namun Enzo masih belum pulang. Dia sudah menghubungi dan mengirim banyak pesan sejak sore dan pria itu hanya menjawab singkat, 'Aku lembur'.Dia sangat heran, kenapa Enzo selalu lembur setiap hari? Dia bahkan tidak memiliki waktu untuk mendengar curahan hatinya.Berdecih, ia mengusap rambutnya hingga terdengar suara pintu terbuka. Dia mendongak dan melihat kedatangan Enzo dengan jas yang disampirkan di lengannya. Secara naluriah dia beranjak dari sofa dan mendekati suaminya.“Kamu belum tidur?” Enzo bertanya. Wajahnya terlihat lelah.“Bagaimana bisa aku tidur saat kamu saja belum pulang.”Enzo tersenyum mengetahui bahwa istrinya mengkhawatirkannya. Dia membuka lebar tangannya. “Kemarilah. Kamu bisa tidur se—”Perkataannya terhenti begitu Andini meraba-raba tubuhnya tanpa terlewatkan sedikit pun.“Sayang, aku benar-benar lelah. Kita
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Crying for Myself

Rhea dan Enzo duduk berseberangan di sebuah kedai kopi tidak jauh dari TW Group. Dia dipaksa pria ini dengan alasan ada hal penting yang perlu mereka bicarakan. Entahlah hal penting apa yang masih ada di antara mereka, dia bahkan tidak repot-repot memikirkannya selain kebencian teramat dalam di hatinya.Sementara di sisi lain, Enzo merasa bahwa Rhea berbeda dari sebelumnya. Seolah-olah mantannya ini berubah lebih mengagumkan setelah lama tidak bertemu. Setelah pertemuan di pernikahannya, mereka tidak pernah bertemu lagi. Dia sangat sibuk sampai tidak sempat menjemput istrinya. Dan sekarang wanita ini datang dengan banyak perubahan di matanya.Tidak. Bukan hanya matanya, tetapi segalanya hingga atmosfer di sekelilingnya,“Sudah lama ya, Rhe? Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?”Selain mengenai tadi malam. “Luar biasa.”“Ini mengejutkan. Aku tidak mengira akan melihatmu di sini. Apa kamu ingin bertemu Maven?”“Ya.”“Aku dengar pameran saat ini cukup ramai peminat.”“Hmm.” Rhea melirik ja
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

This Is Normal, Isn't It?

“Apa yang kalian bicarakan?”“Tidak ada yang penting. Bagaimana dengan mobilku?”Tidak ada yang penting? “Lalu mengapa mengobrol sangat lama?”“Apa? Kami tidak. Tunggu, mobilku—”“Ibnu akan datang mengambilnya.”“Sudah kubilang kamu tidak perlu repot-repot. Kamu pasti sibuk pagi ini.”“Tidak ada urusan mendesak yang perlu ditangani. Jadi, pembicaraan tidak penting apa yang kalian bicarakan?”Dengan tangannya yang digenggam ketika mereka berjalan di basement, Rhea mendadak berhenti hingga Maven ikut terhenti.Rhea membasahi bibirnya. “Lihat, ini benar-benar membingungkanku. Apa kamu marah? Tingkahmu sangat aneh sejak tadi malam. Memangnya apa kesalahan yang telah aku lakukan?”Maven memejamkan mata, menghela napas samar dan dalam, lalu berbalik.Rhea berujar lagi, “Kamu tahu betapa takutnya aku tadi malam? Setidaknya bicara dulu dan katakan apa masalahmu supaya aku tahu garis mana yang tidak boleh kulewati.”“Mau berapa banyak orang lagi yang perlu aku peringatkan?”“… Apa yang kamu bi
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Vacation

Setelah hari-hari padat bekerja, akhirnya akhir pekan datang. Dan mereka sudah menyiapkan kebutuhan untuk bersenang-senang. Awalnya Naomi terkejut begitu tahu bahwa Maven benar-benar akan bergabung, namun dia tidak berkomentar banyak. Rhea dan Naomi berbelanja hingga spa bersama sebelum hari liburan mereka. Hubungan mereka semakin dekat dengan itu hingga bisa kompak cekikikan untuk hal remeh.Begitu sampai, Rhea menatap villa bergaya modern dua lantai di depannya. Villa yang dikelilingi pohon-pohon dan ada pantai! Oh, perjalanan panjang mereka sepertinya terbayarkan dengan pemandangan indah di sini.Saat masuk bersama, Maven menjelaskan, “Ada 5 kamar, tiga di bawah dan dua di atas. Kolam renang indoor dan outdoor, kalian bisa gunakan yang mana pun. Hanya beberapa menit ke pantai di sisi barat dengan jalan kaki.”“Di dekat pantai cukup ramai tadi, sepertinya ada festival. Ingin ke sana?” Dalam perjalanan mereka kemari, dia memandang area pantai yang banyak tenda.“Festival musik,” ujar
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Vacation II

“Ingin keripik lagi?” tanya Joaquin dan Naomi menggeleng.“Aku merasa perutku akan meledak sekarang.”“Yah, ini benar-benar seperti pesta makan besar.” Rhea menjilat jari-jarinya sebelum menoleh ke arah suaminya. “Bagaimana dengan—”Melihat tatapan intens Maven padanya, dia secara naluriah mengalihkan wajahnya.“Aku juga kenyang,” Maven berujar disambung Joaquin.“Aku pun sama.”“Well, saatnya membersihkan kekacauan yang kita buat.”“Setuju.”“Aku akan mengemasi peralatan di sana.”“Aku akan bantu.” Naomi berdiri, mengikuti Maven.“Biarkan aku membawa botol-botol ini.”Rhea tersenyum pada Joaquin. “Oke.”Sepeninggalan Rhea dan Joaquin, Naomi merasa ini waktu yang tepat dan dia berdeham untuk menarik perhatian Maven. “Uhm … thanks.”Maven meliriknya.“Awalnya aku khawatir Joaquin akan merasa buruk pada dirinya sendiri jika bertemu dengan Kakek. Kau tahu seperti apa cara bicaranya jika tidak menyukai seseorang. Tapi, aku menjadi lega setelahnya. Entah apa yang kau bicarakan dengan kakek
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

He's the Worst

Jemari ringkih Rhea gemetar ketika berpegangan pada pinggiran kolam renang. Dia membelakangi suaminya yang bergerak penuh hasrat hingga air di sekeliling mereka berombak. Ditambah lagi mereka saat ini bukan berada di ruang pribadi malah menambah kegelisahannya.“Tunggu, Maven. Aku baru datang.”Di tengah-tengah kegelisahan dan gairah Rhea, Maven mencoba menenangkannya dengan cara memberi kecupan panas di punggungnya.“Tidak apa-apa, Rhe. Pintunya tertutup.”Rhea gemetar mendengar bisikan itu. Ia menggigit bibir memandang pintu yang tertutup. Pada cobaannya untuk menahan erangan, dia berusaha berbicara normal, “Kamu mengunci—”Ketika merasakan tubuh Maven mendorong tajam di bawah sana, erangan lolos dari bibir kecilnya. Dia segera menutup mulutnya sebelum menunduk. “Maven, ini benar-benar aneh. Airnya—”“Sshhh, jangan pedulikan hal lain, Sayang. Rasakan saja aku.”Maven mencubit lembut dagu istrinya sebelum menangkap bibir manis itu dan membawanya ke ciuman yang panjang. Tangannya yang
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

A Coincidence

Di pagi hari, Rhea telah siap dengan pakaian rapi melangkah ke ruang makan. Dan alangkah terkejutnya dia mengetahui bahwa Maven duduk di kursi kepala hingga ia berhenti di tempatnya sebentar.Suaminya mengalihkan pandangannya pada iPad di tangannya. “Kemarilah, sarapan bersama.”“… Ya.” Rhea mendekatinya dan duduk di kursi kosong sisi kanan Maven. Saat mengambil roti, dia bertanya, “Uhm, kenapa kamu belum pergi ke kantor? Biasanya kamu berangkat sangat awal.”“Tidak ada pekerjaan mendesak di pagi hari.”“… Oh.”“Pergi bersamaku setelah kamu menghabiskan sarapanmu.”Sontak saja Rhea meliriknya. “Oke ….”Menggigit roti isinya, Rhea merasa udara di sekelilingnya terasa hangat.Tiba di depan kantornya, Maven berbicara, “Hubungi aku jika sudah selesai. Aku akan menjemputmu.”Dia yang baru selesai melepaskan seat belt bertanya, “Bukankah itu akan mengganggu jam kerjamu?”Mereka memiliki jam masuk dan pulang kerja yang berbeda.“Tidak ada pekerjaan yang mendesak.”Rhea tidak bisa berkata-kat
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status