"A-Aku-""Aku memang mau ke sini karena ada yang mau aku diskusikan denganmu perihal bisnis kita," potong Rafa cepat."Kalau kamu?" Aku kini menoleh kepada Dika, menanti jawaban pemuda itu akan alasan apa yang membuatnya datang ke rumahku."Emm, a-aku hanya sekadar lewat. Ya, aku tadi cuma lewat," ucapnya setengah gugup.Aku menganggukkan kepalaku. Tak ingin memperpanjang tentang alasan mereka. Aku mempersilakan mereka duduk. Sementara aku hendak menuju dapur untuk membawakan mereka minuman. Tapi mereka menolak. Mereka memintaku untuk diam dan duduk saja, beristirahat."Kami bisa ambil sendiri," ucap Rafa yamg dijawab anggukan oleh Dika.'Tumben mereka berdua kompak,' batinku.Aku hanya bisa menurut saja. Lagipula kepalaku masih cukup pusing untuk menghadapi dua orang pria dewasa ini."Delisha," ucapku lirih.Aku khawatir Delisha terbangun dan terganggu dengan keributan saat ini. Meski tak seberisik saat kedatangan Raka, tetap saja dua orang pria ini cukup membuat suasana tenang menja
Baca selengkapnya