Semua Bab Suamiku Terjerat Rayuan Janda : Bab 31 - Bab 34

34 Bab

Bab 31. Membuat Gugatan

"Tidak perlu!" Aku melipat kedua tanganku di depan dada, menghentikan gerakan tangan seorang pemuda yang sudah memutar kunci motorku hingga kemudinya tak lagi terkunci."Kenapa? Gak mungkin kamu bawa Delisha ke sana kan?" ujar pemuda itu."Kalau kamu mengantarku, jelas saja Delisha akan ikut ke sana. Tapi, kamu sudah berjanji padaku untuk membantuku menjaga Delisha sementara aku pergi ke pengadilan, bukan?" ucapku mengangkat sebelah alis.Pemuda itu tergelak sesaat. Dia merasa salah strategi karena pada akhirnya ucapannya ibarat senjata makan tuan. Alih-alih mengantar, kini pemuda itu menggendong Delisha lalu membawa gadis kecil itu ke rumahnya, mengambil motor miliknya dan membawa gadis kecil itu berkeliling mencari sekolah usia dini untuk Delisha.Delisha sendiri tak keberatan jika Rafa yang mengantarnya berkeliling mencari sekolah baru untuknya. Baginya, entah itu mamanya atau Om Rafa, sama saja. Gadis mungil itu kini lebih menyukai om Rafa dibanding sang Papa.Ketidakhadiran Raka
Baca selengkapnya

Bab 32. Ke Mana Delisha?

"Mana Delisha?" Aku bergegas menghampiri pria yang tadi pagi pergi berkeliling dengan putriku. Dia tampak menunduk dengan wajah sedih yang baru pertama kali aku lihat."Maaf, Zi. Maaf aku lalai. Delisha ... Dia pergi—""Jangan bercanda, Rafa! Katakan! Ke mana putriku?!" sentakku tatkala Rafa hendak menyentuh lenganku.Aku bergegas menemui Rafa yang tadi tiba-tiba menelepon. Padahal tadi pagi ku titip putriku padanya. Dan bisa-bisanya dia berkata putriku pergi? Anak sekecil itu memang bisa pergi ke mana?"Katakan dengan jelas ke mana perginya putriku, Rafa!!" Aku kembali meninggikan suaraku. Sungguh aku tak ingin terjadi sesuatu dengan putriku satu-satunya."Dia dibawa ayahnya pergi," ucap Rafa menunduk tajam. "Maafkan aku, Zi. Maaf."Pria itu mengulang kata maaf dengan kepala yang tertunduk. Jelas dia merasa bersalah. Dan aku tahu pasti apa yang membuatnya seperti itu. Bagaimanapun, tadi Rafa berhadapan dengan ayah kandung Delisha yang lebih berhak membawa putri kecilku bermain diband
Baca selengkapnya

Bab 33. Raka meminta bertemu

"Anda siapa?" Kini Dika bersuara.Tatapan tajam pria itu membuat Bu Norma yang hampir membuat gaduh tampak panik. Dia merasa terintimidasi oleh Dika yang memang sangat tegas kepada orang lain yang tidak dia suka."S-saya tetangganya Mbak Zizi. Kamu siapa?" ucap Bu Norma menanyai Dika balik. Mungkin Bu Norma sering melihat Dika ke sini. Tapi dia tidak tahu siapa Dika sebenarnya."Sepertinya ... Aku melewatkan sesuatu," ucap Dika berjalan mendekat ke Arah Bu Norma yang berdiri di dekat gerbang.Pria itu mengayunkan kakinya dengan santai, menatap Bu Norma dengan mata elangnya, membuat wanita julid itu sedikit bergetar saat berjalan mundur beberapa langkah."Apa terjadi sesuatu, Zi?" tanya Dika yang tiba-tiba menoleh ke arahku."Bukan masalah besar. Tadi sudah beres kok," sahutku."Saya akan lapor Pak RT!" ucap Bu Norma yang lantas kabur meninggalkan area rumahku.Hingga beberapa jam berlalu, tak ada tanda-tanda Bu Norma akan kembali mendatangi kami. Aku pun tidak terlalu peduli karena ak
Baca selengkapnya

Bab 34. Damai?

"Tidak bisakah kita berdamai, Zi?" tanya Mas Raka saat kami sudah duduk berhadapan.Ingin rasanya aku tertawa mendengar apa yang dia katakan. Berdamai? Yang benar saja! Berdamai seperti apa yang dia maksudkan? Bukankah keputusan ini adalah hal terbaik?"Maksudnya?" tanyaku singkat.Kulihat pria itu menyandarkan punggungnya ke kursi yang dia duduki. Bisa ku pastikan saat ini dia juga menyilangkan kedua kakinya. Dia pun menatapku santai, dengan senyum aneh yang bagiku sangat mengerikan."Tidak bisakah kamu kembali bersamaku, memperbaiki semuanya lagi, Zi? Aku berjanji, aku akan menjadi suami dan ayah yang baik. Aku-""Mas!" Aku menyela perkataannya sebelum semakin melantur ke mana-mana. Aku yakin omongannya tidak dapat dipercaya. Karena aku sudah mengenal seorang Raka dengan baik. Berkali-kali aku memaafkannya, tapi dia tak pernah menunjukkan keseriusannya untuk berubah."Aku tak butuh janji-janji yang selalu kamu lontarkan. Kamu sudah terlalu banyak mengumbar janji. Tapi, pernahkah kam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status