Share

Bab 23. Dua Pria Konyol

"Kalian? Ngapain itu dibawa juga?" Aku tak habis pikir dengan tingkah dua orang ini.

Mereka yang tadinya ribut, kini mendadak akur. Benar-benar jelmaan Tom dan Jerry kartun. Namun, ini versi manusia. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat keanehan mereka. Padahal beberapa menit lalu mereka masih beradu pendapat, dan kini malah memiliki pemikiran yang sama. Dan anehnya, itu perihal makanan.

"Sayang kalau dianggurin. Mubadzir kalau ngga diabisin. Iya nggak?" kata Rafa sembari menyenggol lengan Dika.

Dika pun mengangguk cepat mengiyakan perkataan Rafa. "Lumayan 'kan buat cemilan selama perjalanan. Bisa hemat juga buat jajan," ungkap Dika tak kalah konyol.

What?! Pria sekelas Dika yang tergolong orang kaya berpikir penghematan untuk jajan gorengan?

Tunggu! Apa aku sedang bermimpi? Dua pemuda itu semakin hari semakin aneh dan menyebalkan. Terlebih saat ini mereka berjalan mendahului meninggalkanku yang masih mengolah kejadian barusan.

"Nanti kita main sepuasnya di play ground, y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status