Home / Rumah Tangga / Ayah Mana? / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Ayah Mana?: Chapter 101 - Chapter 110

116 Chapters

101. mengantar papa

Sebelum dimakamkan, harus dilakukan serangkaian upacara. Sudah jadi adat sendiri di sini. David hanya bisa melihat dari kejauhan akibat tak bisa mengikuti prosesi upacara pemakaman. Bahkan untuk funeral service pun tanggal akan ditetapkan oleh ahli spiritual di sana (mohon maaf kalau salah sebut. Karena aku tidak nemuin kata dalam bahasa Indonesia yang pas untuk menyebutkannya). Tubuh Ethan akan dimakamkan minggu depan dan selama itu, tubuhnya akan di simpan di rumah duka di mana tubuhnya dimasukan dalam pendingin raksasa. Selama seminggu perusahaan dalam keadaan berkabung. Para staf dan petinggi diwajibkan memakai pakaian serba hitam dan tak diperkenankan ada obrolan selain masalah pekerjaan. Disediakan tempat penghormatan terakhir untuk Ethan di kantor. David berdiri di depan foto Papanya di rumah. Air mata sudah kering dari mata. Hampir setiap hari dia menangis bahkan ketika makan. “Yah, kamu enggak sakit kaki berdiri gitu terus? Kasian Papa kalau liat kamu kayak gini. Kamu past
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

102. pengadilan

“Dasar bocah tengik,” kalimat itu yang dikatakan Martin Zhou ketika bertemu dengan David setelah sekian lama. “Berbaiklah padaku. Aku ini anak dari kakakmu. Keponakanmu. Ah, tidak juga. Kalau mau baik padaku, harusnya sudah kamu lakukan sejak dulu,” tekan David. Zhou mendengkus. “Kamu tidak lain hanya anak yang dilahirkan pembantu!” hina zhou. Mereka dipisahkan dinding kaca. “Lebih baik dilahirkan dari rahim pembantu dibandingkan lahir dari wanita kaya, tetapi hati hanya penuh kejahatan. Memang ke mana tujuan kita selain mati? Bersyukurlah aku kembali. Karena bisa saja di masa tuamu ini, kamu hidup dengan penuh penyesalan akibat membuat seorang anak kehilangan orang tuanya.”“Kamu pikir aku akan selamanya ada di sini? Aku akan keluar dan menuntut dendamku, Damier!” ancamnya. “Aku akan tunggu. Kapan pun itu. Aku akan menyiapkan penyambutan besar atas balas dendammu.” David menggeser sebuah amplop. “Bukalah. Mungkin kamu kenal dengan orang-orang ini.”Zhou mengambil dari sebuah luba
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

103. Kenapa adiknya belum ada?

“Heaven Grouph menunjuk Damier Lau sebagai Chairman baru Heaven Grouph. Damier Lau dipilih setelah kematian Chairman sebelumnya dan saat Heaven Grouph tengah bertahan di tengah krisis finansial akibat jatuhnya beberapa perusahaan besar di Tiongkok. Ini merupakan gerakan besar kedua di tubuh Heaven Grouph setelah sebelumnya, Ravin Liu ditunjuk sebagai kepala eksekutif di perusahaan itu. Sebelumnya Damier Lau menjabat sebegai CEO dari salah satu perusahaan milik Heaven Grouph dan resmi menjadi salah satu Chairman termuda di dunia,” ucap berita di televisi. David masih melakukan upacara pelantikan di perusahaan. Satu per satu petinggi melakukan pidato dan membacakan hasil rapat umum pemeganh saham. Nama Damier Lau langsung dipanggil ketika pengukuhan dilakukan. David berdiri dan mengancingkan jasnya lalu berjalan menuju panggung. “Terima kasih atas kepercayaan anda semua. Saya sangat merasa senang karena Heaven Grouph mulai bangkit walau harus banyak melakukan perubahan besar. Saya har
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

104. Aku telat

Peristiwa dua puluh tahun lalu mungkin tak akan terjadi jika saja hari itu Ethan tak mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati Zhou walau itu baik. Iya, kadang niat baik tak terdengar baik di telinga orang lain. Apalagi jika orang itu sudah menutup kebaikan dalam dirinya. “Lagi?” tanya Ethan. “Aku sudah berusaha,” timpal Zhou. “Berusaha kamu bilang? Usaha apa? Hah? Berapa banyak uang perusahaan harus hilang karena ini? Gimana bisa kamu tak bertanggungjawab?” omel Ethan. “Namanya juga bisnis Kakak Ipar.” Zhou selalu santai menanggapi ucapan Kakak iparnya itu. “Iya. Tapi uang yang kamu pakai itu milik investor. Milik para pemegang saham dan kamu hamburkan hanya untuk mencoba sesuatu yang tak ada manfaatnya! Berapa kali aku bilang, rencanakan bisnis dengan matang, lakukan riset dan survei, bukan asal terjun hanya karena viral!”“Perusahaan lain melejit setelah mencoba menjual produk itu.”“Perusahaan lain, bukan perusahaan kita. Nyatanya kita rugi banyak! Sudahlah! Mulai sekarang aku
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

105. Hamil lagi?

Beberapa Bulan Kemudian ....Kita memang harus selalu memaafkan diri sendiri untuk bisa memaafkan orang lain. Bunga ditaburkan di atas pusara Romlah dan Rohanda. Vinza siram kuburan orang tuanya agar sedikit basah. “Bu, maaf Vinza baru datang. Vinza datang sama Rufy dan David. Bu, Vinza sekarang bahagia banget. Ibu jangan khawatir, ya? David suami yang baik. Rufy juga sudah selesai terapinya. Sekarang dia enggak ngompol lagi, enggak rewel lagi. Iya, Pi?” “Iya, Mak. Upi dak ompol. Upi baik kalang,” timpal anak itu. “Ibu mau punya cucu lagi. Vinza sekarang sudah hamil tiga bulan. Alhamdulillah sehat. Terus Vinza sekarang punya rumah kucing tempat breeding kucing ras untuk dijual. Vinza mau menyalurkan bakat sebagai pecinta hewan,” lanjut Vinza. “Pokoknya Ibu jangan khawatir, David akan jaga anak ibu baik-baik walau sempat diambil enggak baik-baik. Sekarang David berubah, kok. David sadar kalau sayang artinya harus dijaga. Kami biasakan apa pun untuk dibicarakan bersama agar enggak sa
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

106. Ingin beli mobil

Pak Erlan yang baru kembali dari kamar mandi bingung melihat Minara berdiri di depan pintu. “Non Ara, kenapa di sini?” tanya Erlan. Minara menunjuk ke dalam kamar. Erlan melihat ke arah yang ditunjukan Minara. Pria itu tersenyum melihat Mawar tengah berbincang dengan Rufy. “Upi mo puna dedek bayi. Bunda Insa hamin. Enam buan kadedel agi lail,” verita Rufy. “Alhamdulillah. Adiknya mau laki-laki apa perempuan?” tanya Mawar. “Bingung Upi. Dua ja boleh, ya?” pintanya. Mawar berpaling ke pintu. Rufy pun ikut dan melihat Erlan di sana. Anak itu tersenyum, berdiri dari pangkuan Mawar dan lari memeluk Erlan. “Bapak! Upi angen,” ucap anak itu. “Bapak juga kangen,” ucap Erlan. Keduanya sudah punya anak asuh yang kini sudah sekolah TK. Namun, enam bulan kebersamaan dengan Rufy tak bisa mereka lupakan begitu saja. “Jadi sekarang jabatan kita sepadan?” tanya Biru. “Enggaklah, masih kaya aku,” timpal David. “Yang penting sama-sama Chairman.” Biru tak mau kalah. “Aku lebih kaya,” balas Dav
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

107. Aku ingin hadiah

“Iya, nugu lima taun, ya? Kalau buku gaban balu boleh?” tanya Rufy. “Itu sekarang juga Ayah minta Mr. Hang beli.”“Acik!” Rufy memeluk David. “Maacih, Ayah.”Vinza nyengir. “Bunda juga mau kado, Yah,” pinta Vinza. “Kado apa?” David penasaran.“Hal paling berharga yang pernah kamu kasih buat aku waktu kita pacaran,” jawab Vinza. Maksudnya adalah cincin. Dia ingat waktu kemarin jalan-jalan ke mall melihat cincin cantik sekali. David dulu waktu mereka pacaran pernah belikan Vinza cincin dari hasil jual akun game. Benda paling berharga yang belum pernah Vinza miliki sebelumnya.“Oke. Bilang saja kamu lagi ngidam sampai pengen itu.” Tangan David mengusap rambut Vinza. Senyum Vinza terkembang. “Iya kayaknya. Makanya aku pengen banget. Biasanya juga enggak pernah kepikiran pengen gituan.”Dan sepertinya kesalahpahaman memang selalu terjadi dalam hidup Vinza dan David. Bangun tidur siang, Vinza melihat ada kotak kado di atas nakas. “Ini apa?” tanya Vinza. “Kado. Kamu pengen itu kemarin,
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

108. Waktu ngidam dulu

Sebelum Cyan lahir ....Vinza merenung di rooftop rumah. Hari ini dia tak punya semangat, hanya mengusap perut sambil manyun. Rufy sedang ada kelas. Karena masalah bahasa, anak itu harus homeschooling untuk belajar Bahasa Inggris dan mandarin sebelum memasuki taman kanak-kanak. Apalah daya ibunya. Bahasa Mandarin Vinza pun hanya sebatas bahasa untuk sehari-hari. Itu pun Vinza tak mampu membaca tulisan mereka. Cahaya matahari terasa hangat di awal musim gugur. Pepohonan mengalami kerontokan daun di bulan Oktober ini. “Aku mau jalan-jalan. Mau beli bala-bala,” batinnya. Di saat seperti ini, Vinza lekas mengambil ponselnya. Ia telpon David saat itu juga. “Kenapa?” tanya David. “Mau bala-bala,” pinta Vinza. “Bercanda kamu? Beli bala-bala di mana di Hongkong?” “Dulu di Taiwan ada,” keluh Vinza. “Terus aku harus ke Taiwan dulu gitu? Dateng ke rumah sudah basi itu bala-bala,” omel David. Vinza menunduk lesu. “Vid, ternyata cinta kita hanya sampai gorengan bala-bala,” keluh Vinza. “Tu
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

109. Adik Rufy lahir

“Hal yang harus dilakukan suami ketika menghadapi istri yang hendak melahirkan. Satu, tenangkan diri. Pastikan semua keperluan melahirkan sudah siap. Dua, telpon ambulan jika memang istri sudah terlihat banyak mengeluarkan keringat, atau lemas ....” David hampir setiap hari menonton video itu. Dia sudah sangat kecewa tak bisa menemani Vinza saat hamil Rufy pun tak melihat proses putranya lahir. Kali ini David ingin menjadi suami siaga yang akan menjaga istri dan bayinya dengan baik. “Ayah tonton pa, tuh?” tanya Rufy. Anak itu menyimpan tabletnya di atas nakas. Ia tengah belajar huruf mandari dengan aplikasi yang diberikan gurunya. Tablet itu akan membunyikan alarm jika waktu main tablet sudah habis. Karena itu Rufy menyimpan tabletnya. Ia selalu mematuhi peraturan yang dibuat dirumah karena aturan di rumah ini dibuat bersama-sama dengan Rufy. “Ini apa yang harus Ayah lakukan kalau dedek lahir,” jawab David. “Ouh, dedek mo ahin, ya?” tanya Rufy lagi. “Iya, kayaknya minggu depan. M
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

110. kursi rumah sakit

David berdiri di luar ruang bersalin. Vinza masih berada di dalam menunggu waktu untuk melahirkan. Sudah berjam-jam David menunggu. Vinza belum juga melahirkan. Tak lama dokter keluar. David lekas menghampiri dokternya. “Pak, istri anda harus melalui operasi Caesar karena ukuran bayinya cukup besar. Jadi anda tak bisa melihat prosesnya,” ucap dokter. “Tak apa, Dok. Lakukan yang terbaik untuk istri saya,” jawab David. Tak lama tindakan operasi langsung dilakukan. David semakin merasa tak tenang. Dia menunggu dengan Rufy di ruang tunggu VIP. Dalam pangkuan David, Rufy sempat tertidur pulas. Tak lama bayi mereka dibawa keluar ruangan menuju ruang bayi. David sempat melihat putrinya dan meminta untuk mengazani. Suster sempat menanyakan tentang nama bayi David dan Vinza, tetapi pria itu malah bengong. Dia sudah siapkan masah persalinan sampai penyambutan istri dan bayinya. Namun, masalah nama dia lupa. David melihat ke sisi kanan dan kiri. Dia melihat sebuah merk Waruna dengan logo de
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status