Home / Romansa / Dicampakkan Setelah Malam Pertama / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Dicampakkan Setelah Malam Pertama: Chapter 221 - Chapter 230

298 Chapters

Part 221. Desakan Untuk Menikah

“Bagaimana perkembangannya, Denial?” Hari ini Denial dan om Rudy melakukan pertemuan untuk tahu sudah sejauh mana pencarian keluarga lelaki paruh baya tersebut. Om Rudy tentu berharap terlalu besar kepada Denial. “Maaf, Pak. Tapi kami benar-benar belum bisa menemukan putra dan istri Bapak. Kalau pencariannya terlalu sulit seperti ini, saya tidak yakin kalau mereka masih ada di Indonesia.” Bahkan Denial pun dulu sulit ditemukan oleh bu Cintya. Terlebih lagi ketika dia sudah ‘melarikan diri’ ke luar negeri, tentu saja orang yang mencarinya akan kesulitan mendapatkannya. Denial bisa melihat bagaimana kecewanya om Rudy saat dia mengatakan itu. Tapi memang begitulah faktanya. Sekali kehilangan orang yang dicintainya, seolah begitu sulit untuk mendapatkannya kembali. “Radit masih belum menemui Bapak?” Om Rudy menggeleng. “Dia tidak pulang sama sekali. Untungnya dia tak membuat masalah pada perusahaan.” Kalau sampai itu terjadi, maka om Rudy hanya akan merasa tertekan. “Dia membutuhkan
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Part 222. Campur Aduk

“Tidak, tentu saja aku tidak ingin kehilangan Crystal,” jawabnya pada dirinya sendiri. “Crystal adalah hidupnya sekarang.” Denial pergi dari apartemen itu kembali ke rumahnya. Sudah malam dan dia memberikan waktu kepada Crystal untuk beristirahat. Namun baru saja dia akan masuk ke dalam rumah, sebuah panggilan telepon dari Gema terdengar. Lelaki itu mengatakan jika dia dalam perjalanan pergi ke rumah sakit. Almeda akan melahirkan. Tanpa berpikir, Denial segera kembali ke mobil dan memacu mobilnya dengan cepat sampai ke rumah sakit. Di depan ruang persalinan, orang tua Gema dan juga om Rudy ada di sana. Ini tentu sangat mengejutkan buat Denial karena om Rudy ikut serta menunggu Almeda melahirkan. “Tante, bagaimana Almeda?” Denial bertanya pada ibu Gema. “Prosesnya sepertinya cepat, Den. Doakan saja semuanya lancar ya.” “Pasti, Tante.” Denial menarik napasnya panjang setelah itu dan hanya diam. Duduk tepat di samping om Rudy dan mereka berempat benar-benar tampak gugup. Terutama i
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Part 223. Keputusan Untuk Menikah 

Crystal tidak sabar ketika berjalan mendahului Denial. Sesekali perempuan itu menoleh ke belakang dan meminta agar kekasihnya itu cepat menyusulnya. Namun Denial hanya tersenyum kecil melihat tingkah Crystal yang baginya menggemaskan. Entah kenapa dengan dia melihat gadis itu dengan segala tingkahnya, membuat Denial merasa dirinya sangat jahat jika menyia-nyiakannya.Bukankah benar kata ibunya, menunda sesuatu untuk menepati janji yang tak seharusnya, itu tidak benar. Denial menggeleng dan menyingkirkan dulu urusan tersebut. Dia bisa membicarakan masalah itu nanti saja. “Mas, ini benar kamarnya ‘kan?” Barulah setelah sampai di depan kamar rawat Almeda, Crystal menunggu Denial. “Iya, benar.” Denial membuka pintu dan seketika suara orang-orang yang ada di dalam sana terdengar. Keluarga Permata juga berada di sana. Om Rudy pun sama. Kedatangan Denial dan juga Crystal pun menambah ramai ruangan VVIP yang ditempati oleh Almeda. Moza tidak dibawa namun Angkasa dengan wajahnya yang sumrin
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Part 224. Tidak Berguna

Denial hanya mengangguk dan tidak begitu memerhatikan ibunya. Dia dengan santai makan potongan buah yang ada di depannya. Karena mood Denial sepertinya sedang sangat baik, maka perempuan itu bertanya tentang om Rudy. “Tapi, Den. Kenapa pemilik JS itu kehilangan anak dan istrinya? Tentu saja ada alasannya ‘kan?” Denial mengangguk sambil menyuapkan kiwi ke dalam mulutnya. “Pak Rudy dulu pernah mengambil keputusan yang salah dalam rumah tangganya. Hal itu kenapa istrinya membawa anak mereka untuk pergi meninggalkan Pak Rudy.” Denial menghabiskan potongan buah tersebut sebelum mendesah panjang dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. “Seandainya nama Mama dan istri pak Rudy sama, mungkin aku bisa mengambil kesimpulan kalau kita adalah orang yang sama dengan orang yang dicari. Sayangnya, itu nggak mungkin. Karena dari segi nama saja sudah berbeda.”Kata-kata itu membuat bu Cintya menahan ekspresi wajahnya agar tidak terkejut. Menutup kegugupannya dengan ketenangan yang dimiliki,
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Part 225. Perselisihan 

Radit tentu saja merasa direndahkan oleh Crystal dengan kata-katanya. Bagaimana mungkin perempuan itu berani melakukannya? Dia adalah Radit, seorang pengusaha hebat yang seharusnya dihormati. Tapi belum dia bersuara, Crystal kembali berbicara. “Aku berharap, kita tidak perlu bertemu lagi. Aku sudah muak denganmu. Hidupku sudah sangat baik setelah keberadaan Denial di sampingku. Aku nggak membutuhkan keberadaanku hanya untuk mengusik hidupku. Aku nggak akan melanjutkan masalah ini, anggap saja pertemuan ini tidak pernah terjadi.” Crystal berdiri dari kursinya mengambil, kemudian menggenggam ponselnya. Menatap sengit pada Radit sebelum dia pergi dari sana. Sayangnya, Radit benar-benar tidak melepaskan Crystal begitu saja. Dia mengejar Crystal keluar dan menarik tangan gadis itu dengan kuat. “Kamu pikir kamu siapa bisa memperlakukan aku begini?” tatapan Radit melotot penuh amarah. Genggamannya mengerat kuat. Crystal terkejut luar biasa. “Kalaupun harus berpisah, seharusnya itu melalui
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Part 226. Peringatan Rudy

Crystal ikut mendesah pasrah. Untung saja Denial datang tepat waktu. Dia tak tahu kalau tidak ada Denial tadi, sedangkan orang-orang yang melihat pertengkarannya dengan Radit pun sama sekali tidak ada yang berani mendekat untuk melerai. “Terima kasih.” Hanya itu yang bisa Crystal ucapkan kepada Denial. “Lain kali, kamu jangan temui dia lagi.” “Aku pikir, dia nggak akan muncul di depanku lagi.” Tatapan keduanya bertemu. Denial bisa melihat bagaimana Crystal tampak tidak nyaman saat membahas tentang masalah itu. Maka Denial pun tidak memperpanjang. Yang terpenting adalah Crystal sekarang merasa nyaman kembali dengan Denial ada di sampingnya. Setelah selesai mengoleskan salep di tangan Crystal, Denial menenggak minumannya kemudian memejamkan matanya. Crystal beranjak mengambil buku sketsa miliknya kemudian menunjukkan kepada Denial.“Mas lihat, mana yang lebih bagus gaun-gaun ini?” Denial membuka matanya kembali dan melihat pada buku yang dipegang oleh Crystal. Dia melihat ada empat
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Part 227. Deep Talk

Tidak pernah sekalipun selama ini, Radit mendapatkan peringatan begitu kejam dari sang ayah. Tapi sekarang, lelaki tua itu melakukannya. Tentu saja kalau Radit tidak membuat ulah, om Rudy pun tidak akan sekejam itu mengeluarkan kata-katanya. Sampai-sampai, Radit merasa kesal dan merasa diintimidasi. Bukankah semua ini gara-gara anak kandung ayahnya sudah muncul sehingga ayahnya berubah? Tentu saja seorang Radit tidak akan pernah merasa dirinya salah meskipun sang ayah sudah menjelaskan panjang lebar. Lelaki itu selalu menyangka dirinya adalah orang yang tak pernah salah. “Aku benar-benar berharap putra pertamanya tidak pernah ditemukan,” gumamnya di dalam hati. Hanya satu anaknya yang muncul saja membuat perubahan besar untuk Radit. Bagaimana kalau dua-duanya ditemukan, itu hanya akan membuat Radit tersingkirkan secara perlahan. Sedangkan di tempat lain, om Rudy memilih pergi ke rumah Almeda untuk melihat cucu pertamanya yang disayang. Belum genap seminggu Almeda pulang ke rumah d
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Part 228. Calon Pewaris

“Tentu saja aku akan datang, Denial.” Lelaki tua itu tersenyum lembut. “Aku mengenal Crystal dengan baik. Dia pantas mendapatkan kamu.” Dibandingkan dengan Denial, tentu saja om Rudy lebih dulu mengenal Crystal. Denial juga setuju dengan ucapan lelaki paruh baya tersebut. Crystal adalah gadis yang baik. Dia memang tak sesadis dua saudaranya, gadis itu cenderung lembut dan manis. Dan sisi itulah yang disukai oleh Denial. “Kami belum sempat ketemu Tante, Den. Beliau sibuk terus ya?” Almeda nimbrung. Pasalnya ini sudah berjalan berbulan-bulan sejak bertemunya Denial dengan ibunya, tapi belum ada kesempatan sekalipun mereka untuk sebuah pertemuan. “Iya. Beliau bener-bener sibuk. Apalagi sekarang urus masalah pernikahan aku dengan Crystal. sepertinya kalian akan bertemu saat pesta nanti.” Tidak ada pilihan lain bukan? Semesta belum ingin mempertemukan mereka untuk saat ini. Karena tentu saja, pertemuan yang akan terjadi nanti bisa saja adalah sebuah pertemuan yang akan mengungkapkan se
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Part 229. Mendekati Hari Pernikahan

Penyesalan selalu datang belakangan. Itulah kenapa manusia harus berpikir lebih bijak sebelum mengambil keputusan dalam hidup dan tidak boleh gegabah. Dan itulah yang dilakukan oleh Denial selama ini. Tindakan apa pun yang dilakukan selalu dalam proses pemikiran yang panjang. Terlebih jika itu tentang kehidupannya. “Semua sudah berlalu, Ma.” Denial mencoba menenangkan sang ibu. “Sekarang kesedihan Mama sudah berakhir. Kita sudah bertemu dan kita sudah kembali bersama. Jadi, jangan pikirkan hal-hal buruk.” Sisa-sisa tangis bu Cintya masih terdengar di dalam mobil. Denial membiarkan sampai perasaan perempuan paruh baya itu membaik. Denial tidak ingin mengganggu ibunya yang tengah meratapi nasibnya. “Kamu yakin tidak perlu merenovasi kamar kamu?” Sampai di rumah, bu Cintya segera mengajukan pertanyaan lagi kepada Denial. Kamar yang bu Cintya maksud adalah kamar yang berada di rumah tersebut yang sudah menjadi hak milik Denial. Kamar itu sudah luas dan mewah. Balkon kamarnya menghadap
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Part 230. Pesta Pernikahan

Pesta pernikahan diadakan malam hari dan akad dilakukan siang hari ini. Suasana haru benar-benar terasa kental di dalam ruangan. Terlebih lagi, Crystal tidak memiliki siapa pun di dunia ini, sehingga tangisnya tak bisa dibendung ketika di hari pernikahannya tidak disaksikan oleh orang tuanya.Adalah Permata dan Almeda yang terus mendampingi Crystal dan berperan sebagai dua kakak yang selalu ada di sisi adiknya.“Sekarang kita sudah menjadi satu keluarga, Crystal. Kami adalah kakak-kakakmu. Kamu bisa mengadukan apa pun kepada kami tentang apa pun.” Begitu Permata memberitahu Crystal.Tentu saja, Permata juga tahu bagaimana rasanya menjadi Crystal. Tidak memiliki orang tua di sisinya. Dan Crystal hanya bisa mengatakan terima kasih kepada dua sosok perempuan baik yang menemaninya. Sekarang hari masih sore. Karena akad nikah diadakan di rumah bu Cintya, mereka juga masih berada di sana sampai pergi ke tempat acara nanti bersama-sama.Permata dan Almeda juga akhirnya bertemu dengan bu Cint
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status