Home / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Abang Ojek VS Ibu Polwan: Chapter 101 - Chapter 110

303 Chapters

Bab 101: Kanan Kirieee…!

Bab 101: Kanan Kirieee…!  Akan tetapi, betapa terkejutnya si driver ojol part time ini, ketika melihat ada seorang gadis yang tengah bersedih sedang duduk di teras rumahnya.“Lho??” Hekal tercengang sakit tak percaya dengan penglihatan matanya sendiri.“Olive??” Tanya Hekal seraya mematikan mesin motor.“Kok, kamu di sini?” Hekal menurunkan tuas stander motornya lalu berjalan ke arah teras di mana Olive berada.Sang Polwan ini tampak sedang menunggu Hekal. Ia duduk si sebuah kursi panjang yang ada di teras. Kepalanya yang tadi menunduk seketika terangkat ketika menyadari kedatangan Hekal. Sang Polwan, alias sang Duta, alias sang jomblowati yang tengah patah hati ini memasang wajah seperti debt collector. Kedua matanya menyorot pada Hekal, tajam, dan seram.Hekal merasa heran plus bingung. Ia sama sekali tidak mendapatkan korelasi yang
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 102: Tausiyah

Bab 102: Tausiyah  “Kok kita tidak ketemu? Kamu ada di mana?”“Mau di kanane mau di kirieee…, terserah aku eeee..!”Hekal merasa jengkel sekaligus geli melihat sikap Olive yang kekanakan ini. Hampir-hampir saja ia lupa bahwa Olive adalah seorang Polwan dengan pangkat Briptu, alias Brigadir Polisi Satu.Lain dari itu, Hekal tetap saja tidak sadar bahwa sosok Polwan yang ia sangka sebagai Olive di atas panggung ketika di CFD itu sebenarnya memang Olive. Ia pun terperangah lagi.“Oh, Oliiive.., Olive.” kata Hekal seraya menarik nafas, seraya menggeleng-gelengkan kepalanya pula. Ia kembali menengadah, menatap Olive yang masih saja berkacak pinggang di depannya.“Seandainya kamu tahu apa yang sesungguhnya terjadi padaku tadi pagi, uuuh..!”Wajah Hekal mengguratkan ekspresi yang nelangsa.“Untung saja, Liv, untung saja ma
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 103: Pangkat Yang Percuma

Bab 103: Pangkat Yang Percuma  “Ayim..,” Suara Diana lembut menggugah Aje.“Hemm, ada apa, Sayang?” Sahut Aje dengan mata yang tetap terpejam, sementara tangannya sendiri sejak tadi tidak berhenti mengelus-elus perut Diana yang telah membesar.Diana menggerakkan sedikit kepalanya, supaya ia bisa melihat wajah sang suami yang berbaring di sampingnya.“Terkadang, aku merasa takut,” kata Diana lirih.“Takut kenapa?” Sahut Aje.“Kita tahu sendiri, biaya hidup di Jakarta ini sangat besar. Sementara kebutuhan kita semakin bertambah dari hari ke hari. Kita sama-sama tahu seberapa besar gaji kamu, dan juga gaji aku.”“Nah, kemudian di saat-saat yang seperti itu, demi anak kita di perutku ini aku sudah tidak boleh bekerja lagi. Otomatis penghasilan kita sudah berkurang setengahnya.”“Aku tidak bisa melahirka
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 104: Dari Selangor Ke Jatinangor

Bab 104: Dari Selangor Ke Jatinangor  Pagi hari.., kling! Klingg..!Hekal bangun tidur dengan iringan sebuah pesan chat yang masuk ke ponselnya. Bukan, bukan sebuah, tapi beberapa.Kling..!Kling..!Kling..!Tangan kiri Hekal mengucek-ucek mata, tangan kanannya pun meraba-raba, mencari letak ponsel di sekitar bantal dan segera meraihnya. Dengan mata yang masih berat sang teknisi Naikin ini lantas membuka kunci layarnya.Beberapa pesan chat yang masuk barusan tadi ternyata dari..,Karena masih mengantuk, mata Hekal menyipit untuk membaca nama sang pengirim pesan, yaitu; POLWAN DEDEMIT!“Hemmh, Olive, ustazah gadungan,” gumam Hekal pelan.Ada pun isi pesannya adalah..,“Abang Naikin..!”“Abang Ojeeeeek..!”“Bangun..!”Hekal menguap. Hoooaaakh..! Sekarang, ia malah ingin tidur lagi! Eiiit..
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 105: Tembaklah!

Bab 105: Tembaklah!  Beberapa saat kemudian, Olive telah keluar dari komplek rumahnya. Ia mengendarai motor sportnya dengan kecepatan sedang, menyusuri jalan Kereta Lama, memintas rute lewat jalan Kereta Kencana, hingga tak berapa lama kemudian ia pun telah berada di jalan raya, menghanyut dan membaur dengan segala macam kendaraan di jalan yang sama.Suara motor Olive yang gahar, begitu khas dengan mesinnya yang berkapasitas besar, yang lebih mirip suara mobil Formula 1 daripada motor bebek kebanyakan, sedikit banyak telah menarik perhatian orang-orang. Baik itu ketika ia tengah melaju ataupun ketika berhenti di lampu merah.Penampilannya memang mencolok mata. Seorang wanita, mengendarai motor sport berfairing balap, sedikit membungkuk dan menungging, dengan celananya yang sedikit ketat, ditambah postur Olive yang memang proporsional.., motornya sudah sexksi, orangnya apalagi!Pagi ini, Olive adalah man
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 106: Pembeku Hati

Bab 106: Pembeku Hati  Tak lama kemudian, upacara bendera pun usai. Lewat aba-aba instruksi dari pemimpin upacara, serentak semua personel melakukan balik kanan, dan braak..! Derap langkah pertama yang sigap pun mengiringi bubarnya barisan.Olive segera melapor pada komandannya di ruangan Subdit I Dikyasa Lalu Lintas. Syukurlah, sang komandan tidak mempermasalahkan ‘tragedi’ di CFD kemarin pagi itu. Olive kemudian diberi perintah untuk mempersiapkan ruang rapat di aula Ditlantas.“Kamu berdua, dengan Jehan, jangan lupa nanti ikut meeting juga ya,” titah sang komandan.“Siap, Ndan.” ********  Maka, hari ini adalah hari pertama bekerja bagi Hekal pasca ditampik Ayumi kemarin di CFD. Ada rasa yang tidak nyaman di dalam hati Hekal sejak ia memasuki gedung Naikin Electronic tadi pagi.Ia selalu berusaha untuk menghindar dari
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 107: Aku Simpan Di Sini

Bab 107: Aku Simpan Di Sini  Untuk lemari pendingin yang tak ada freezernya itu, sudah selesai Hekal bongkar, dan sudah selesai ia identifikasi penyakitnya. Ternyata ada sebuah perangkat sensor, dan itu terkait dengan timer atau penyetting waktu yang mengalami kerusakan.Hekal sudah mengisi form laporan untuk ditindaklanjuti oleh pihak manajemen. Karena ternyata, perangkat sensor yang dimaksud harus di-indent kepada Naikin Electronic pusat di Jakarta sana.Maka sekarang, Hekal beralih ke mesin cuci. Nah, mesin cuci yang satu ini, meskipun bukan milik Kak Saras, tetapi tipenya adalah sama dengan kepunyaan Kak Saras.Kak Saras?Itu lho, si jablai istri kapten kapal yang pernah menindih Hekal tempo hari. Ya sudah, tak usah dibahas urusan syahwat. Langsung saja kembali ke mesin cuci.Jarot, Alex dan Hendra, rekan Hekal sesama teknisi itu, tidak ada yang mampu memperbaiki mesin cuci tipe ini. C
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 108: Emak-emak Raja Jalanan

Bab 108: Emak-emak Raja Jalanan  “Selalu aku bawa ke mana-mana.”“Aku simpan di sini, di selangkangan.”Olive sampai tersedak membaca isi pesan Hekal ini. Dirinya yang terlanjur meminum air mineral dari sebuah botol, kontan saja menyemburkan air itu kembali dari mulutnya. Untung, untung saja Jehan duduk di samping dan bukan di depannya.“Hahaha..!” Olive pun tertawa sejadi-jadinya.“Apaan sih, Liv??” Tanya Jehan.“Tidak, tidak ada apa-apa.” Olive menggeleng cepat, sambil sesekali masih tersedak-sedak menahan geli.Beberapa menit yang lalu, Olive merasa jenuh ketika mengikuti meeting bersama jajaran perwira Ditlantas. Namun sekarang, di sesi break ini ia kembali segar. Sama segarnya dengan bunga-bunga yang tumbuh di taman aula Ditlantas, tempat ia dan Jehan berdua duduk beristirahat.Pesan chat dari Hekal barusan bena
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Bab 109: Tilanglah!

Bab 109: Tilanglah!  Selesai dengan pekerjaannya di Naikin Electronic, Hekal segera saja pulang. Bukan pulang ke rumah kontrakannya, tetapi pulang sementara ke base camp ojek favoritnya di warung kopi Bang Fahmi.Apa pun, ia ingin cepat menghilangkan batang hidungnya dari kawasan Naikin Electronic ini, supaya ia tidak bertemu dengan Ayumi yang.., “Oh, Ya Allah, seksinya dia pakai rok mini ketat begitu!” Umpat Hekal dalam hati, saat melihat Ayumi yang baru saja melintas tak jauh dari dirinya.  Setelah mengambil tas sandangnya dari loker, Hekal berjalan keluar, menuju areal parkir karyawan lewat pintu belakang, bukan lewat pintu samping seperti biasanya.“Dasar kutu kupret si Ayumi ini!” Hekal bersungut-sungut lagi dalam hati.“Dia yang aku hindari, malah dia yang pertama kutemui di tempat parkir.”Maka tak pelak, Hekal terpaksa menebal-nebalkan jiwa
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 110: Si Kecut dan Si Norak

Bab 110: Si Kecut dan Si Norak  Bang Aje tidak bisa berdiri? Hah? Kenapa pula? Batin Hekal yang sontak cemas.Maka dengan membawa rasa penasarannya itu Hekal menekan handel pintu rumah Bang Aje. Pelan-pelan ia mendorong daun pintu, dan segera melihat Bang Aje yang tengah berbaring di lantai ruang tamu.Pantas saja Bang Aje tidak bisa berdiri, pikir Hekal. Ternyata, ia sedang terlentang, sementara tubuh bagian atasnya itu, dari mulai perut sampai ke dada dipergunakan oleh Tiara sebagai alas bermain boneka.“Hahaha..!” Seketika saja Hekal tertawa.Hekal merasa begitu geli bukan hanya karena posisi Bang Aje yang terlentang itu. Tetapi juga karena wajahnya yang penuh dengan coretan-coretan, mungkin spidol atau krayon, yang dibuat sedemikian rupa hingga tampak seakan memakai riasan.Seperti macan; ada kumisnya, ada belangnya, ada taringnya, hidungnya juga diwarnai merah, persis maca
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more
PREV
1
...
910111213
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status