“Halo, Bianca. Bapak udah di kantor?” Namira bertanya melalui telepon yang tersambung dengan sekretaris Arhan. Sebelum berangkat, suaminya itu memberitahukan akan mampir ke kantor terlebih dahulu untuk mengambil beberapa berkas sekaligus berangkat bersama dengan para pegawai yang Arhan tunjuk untuk mendampinginya.“Sudah, Bu. Sebentar lagi Bapak dan yang lain akan berangkat.”“Kamu nggak ikut?”“Tidak, Bu. Bapak hanya memilih pegawai pria saja.”“Oke, kalau gitu. Makasih, ya.”Namira bisa bernapas lega setelah mengetahui beberapa pegawai yang menemani sang suami hanya berjenis kelamin laki-laki saja. Bukan tanpa alasan ia menanyakan hal itu, kepergian Arhan selama beberapa hari ditambah tidak ditemani olehnya sedikit-banyak membuatnya khawatir.Sama halnya seperti Arhan yang khawatir sang istri akan bertemu secara diam-diam dengan mantan kekasihnya, Namira pun tak sepenuhnya percaya pada sang suami, maka dengan terpaksa memastikan jika tidak ada wanita lain selama mereka berpisah jauh
Last Updated : 2024-08-25 Read more