Ale terus memandangi wajah Dima. Suaminya itu masih di hatinya. “Aku takut, Dim. Takut jika hati ini terbuka oleh orang lain. Apalagi orang itu tidak seperti dirimu. Aku takut ketika kamu yang menjadi acuanku memandang laki-laki, aku berharap laki-laki itu sepertimu.”Saat Alca menciumnya tadi sore, nyaris hati Ale luluh. Jantungnya berdegup kencang ketika mendapati ciuman Alca. Dia merasakan degupan itu mirip ketika Dima menciumnya untuk pertama kali. Namun, Ale segera menepisnya.Saat bertemu Alca di meja makan, Ale berusaha untuk tetap tenang. Dia merasa jika perasaan tadi sore hanyalah perasaan terkejut saja. Bukan perasaan jatuh cinta.Tepat saat tuduhan Alca layangkan padanya baru saja. Akhirnya Ale sadar jika memang perasaannya tadi sore hanya keterkejutan saja. Karena memang di hatinya hanya ada Dima. Tidak ada orang lain.“Kamu adalah tempat ternyaman aku.” Ale memeluk erat foto Dima.Di kamar yang berbeda, Alca kembali membuka buku diary Dima. Dia ini tahu seperti apa Ale.
Last Updated : 2023-03-10 Read more