"Capek," keluh Kanaya, wanita itu baru kembali usai mengontrol para warga diposko ujung desa."Sama Dok, mana jalannya becek banget lagi," Nina menimpali, ikut menjatuhkam bobot tubuhnya diatas rerumputan.Kanaya meletakan tas yang dibawanya diatas rumput, dan merebahkan tubuhnya disana, beruntung lokasi tempat mereka bersantai sedikit jauh dara Camp, sehingga tidak terlalu ramai orang berlalu lalang. Saat ini masih pukul empat sore, jam ramai-ramai nya para relawan membersihkan diri mereka setelah menyelsaikan tugas kemanusianan.Hingga terderang derap langkah mendekat, dengan cepat Kanaya kembali duduk seperti semula. Wanita itu dibuat tersentak, saat tangan kekar menyodorkan sebotol air mineral dihadapannya."Minum Nay," ujar Fahmi pria itu tersenyum manis.Kanaya mendongak, dirinya memang merasa haus, namun ingin menerima pemberian Fahmi pun tidak enak, sebab Kanaya takut Rey melihat ini, dan kembali membuat suaminya merajuk, akan sangat sulit jika Rey kembali berbuat nekat. "Kena
Read more