Home / Rumah Tangga / Tiga Ranjang Suamiku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Tiga Ranjang Suamiku: Chapter 101 - Chapter 110

121 Chapters

Keadaan Maria

Pesan itu terdengar berkali-kali. Entah kenapa dia menghubungiku di saat seperti ini. Bahkan ini belum genap satu bulan aku bercerai dengan kakaknya. Walaupun ternyata dia hanya menanyakan bagaimana kabarku dan kedua anakku, aku tetap tidak akan pernah membiarkannya untuk masuk ke dalam kehidupanmu. "Ema, aku baru 20 hari bercerai dengan kakaknya. Kenapa aku harus menanggapi semua pesannya? Ini bukan masalah bagaimana aku harus membuka hatiku atau tidak. Tapi aku memiliki hati yang harus aku jaga. Lagi pula aku juga tidak ingin kedua anak menganggapku sangat buruk. Bagaimana jika mereka tahu aku dekat dengan adik ayah mereka. Ini sangat konyol sekali. Dan lupakan saja." "Ah, sangat menyebalkan." Kali ini aku terkejut ketika mendengar nada lain di dalam ponselku. Aku sekarang melihat siapa yang menghubungiku dan ternyata itu adalah orang tua Melisa. Ema menganggukkan kepala dan meminta aku untuk segera menerima panggilan itu. Dengan hati yang bergetar aku segera menerimanya. Mungkin
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Menjadi Gila

Aku semakin bergetar melihat kondisi Maria. Dia ... benar-benar sangat menderita. Tidak aku sangka dia akan seperti ini. Dia wanita hebat dan sangat anggun. Sikap arogan dan kekuatannya, sama sekali tidak terlihat saat ini. Dia berubah sangat lemah. Tidak berdaya."Ema, aku mau melakukan sesuatu. Tunggu di sini.""Maya--" teriak Ema yang tidak aku hiraukan. Aku keluar dari kamar dan menghubungi seseorang."Ayolah, angkat," gumamku kesal. Berkali-kali aku menghubunginya, tapi tetap tidak bisa. Dia harus mengetahui kondisi Maria. Dia harus bertanggung jawab.Aku menyerah dan memutuskan kembali masuk ke dalam kamar Maria. Wanita itu masih saja berputar-putar menggunakan gaun pengantin putih yang dia kenakan. Diam-diam aku mengabadikan itu di video di dalam ponselku, lalu mengirimkan kepada seseorang."Maya, apa yang kau lakukan? Kenapa kau melakukan itu?" bisik Ema dengan pelototan tajam."Seseorang harus tahu keberadaan Maria. Aku mengirimnya dan dia harus melihat hal itu," balasku.Kam
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bergetar Ketika Mendengar Suaranya

Aku keluar kamar Maria ketika itu dan segera menghubungi Mas Farus. Aku harus memberitahukan keadaan Maria kepadanya. Dia harus bertanggung jawab dengan keadaan Maria. Awalnya aku mengira dia tidak akan pernah datang ke sini. Mungkin karena video yang aku kirimkan itu, dia akhirnya berubah pikiran dan menuju ke sini. Aku sangat lega melihat Kehadirannya."Maria?" ucapnya semakin terkejut. Dia berusaha melangkah cepat menghampiri Maria yang seketika terduduk dibantu ibunya. "Kenapa kau seperti ini? Banyak sekali lelaki yang bisa membutuhkan bahagia dan bukan diriku. Aku sudah lumpuh dan memakai kaki palsu. Aku tidak pantas berada di sebelahmu, Maria," lanjut Mas Farus sambil memeluk Maria.Aku semakin tersenyum, begitu juga dengan Ema. Kami melihat sebuah drama yang sangat romantis di dalam ruangan ini. Maria tersenyum dan menatap lelaki di hadapannya dengan penuh cinta. Begitu juga dengan mantan suamiku yang membalas tatapan itu dan berkali-kali mengusap rambut Maria dengan sangat lem
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Tertangkap Basah

Aku semakin tidak percaya saat dia mengatakan itu. Aku harus sadar dan tidak bisa terbuai dengan itu. "Aku harap kau bisa menjalani kehidupanmu dengan baik. Selamat tinggal."Aku menutup ponsel dan segera memasukkannya ke dalam tas kembali. Ema mengangkat kedua tangannya lalu menggelengkan kepala kemudian berkacak pinggang di hadapanku. Dia mengikuti aku masuk ke dalam mobilnya kembali dan kita tidak jadi masuk ke dalam kafe itu. Entah kenapa aku tidak ingin masuk ke dalam kembali dan hanya ingin pulang menemui kedua anakku."Sebaiknya kita pulang saja. Hah, aku tidak mau apa pun saat ini," ucapku sambil menggunakan sabuk pengaman."Cinta ... oh cinta. Membuat kita bisa menahan lapar dan kantuk. Ah, sial. Maya, kau berhutang kepadaku. Aku sangat mengantuk sekali dan aku mau secangkir kopi di rumahmu," ucapnya dengan melirik sinis. Aku tertawa mendengarnya. Dia pun akhirnya juga tertawa.Aku sangat bahagia melihat kembar menyambutku bersama ibuku. Mereka berdua berlari ke arahku sambi
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Restu Farus

Tak habis pikir. Kenapa Mas Farus ingin berbicara denganku empat mata. Dan ini berhubungan dengan Febri? Aku menganggukkan kepala dan menyetujui hal ini. Sementara Ema menarik lenganku dan menggelengkan kepala."Maya, jangan," cegahnya. "Hei, kalian sudah bercerai dan tidak pantas jika bertemu berdua saja. Apa kalian tidak tahu, banyak sekali gosip yang akan menghampiri kalian? Lagipula Maria baru saja sembuh maksud aku sedikit sembuh dari penyakitnya saat ini. Gara-gara mantan suamimu itu mendatangi dia dan memberikan kasih sayang kembali. Lalu apa jadinya jika dia melihat kalian Bertemu berdua saja? Ini tidak akan pernah aku biarkan." Ema masih menarikku. Dia kini berada di hadapan Mas Farus yang masih terdiam menatap kami."Farus, kalau ingin berbicara dengannya lebih baik kita pergi dari sini dan berbicara di luar saja. Tapi aku tetap berada di antara kalian. Sekarang sahabatku ini sudah menjalani kehidupan yang lebih baik. Jangan sampai kau merusaknya lagi. Aku tidak akan pernah
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Menepati Janji

Dia merestui aku? Apa maksudnya? Aku tidak bisa. Ini tidak mungkin aku lakukan. Aku segera beranjak dan ingin meninggalkan semua. Aku tidak mau terjun ke dalam masalah yang pastinya akan semakin rumit. Aku tidak mau membuat masalah. Pasti masalah akan semakin rumit jika aku menuruti mereka. Masyarakat tidak akan pernah menerima hubungan kita dengan baik. Dan ini pasti akan ada hubungannya dengan kembar. Mereka sekali lagi akan mendapat bully yang di sekolah. Apa yang akan terjadi kepada kembar. Mereka pasti akan mengatakan kepada mereka kalau ibunya benar-benar jahat."Jangan konyol. Aku tidak mau dan itu tidak akan terjadi. Sekarang lebih baik urusi dirimu sendiri. Jangan mencampuri urusanku," ucapku dengan sedikit membentak. Semua pelanggan bahkan menatapku. Ema tidak diam saja. Dia segera menarik ku kembali untuk duduk tenang di sana. Aku sebaiknya menuruti sahabatku itu. Apalagi manajer cafe itu hampir saja menuju ke arah meja kami."Kau itu tenang saja. Semuanya harus kamu tangga
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Kasus Menarik

Aku tidak tahu apakah ini pertanda baik atau bukan. Yang jelas dia sudah menjelaskan semuanya dengan sangat berani seperti itu. Bahkan ketika aku melihat media sosial ku, semua yang sudah merudungku dengan sangat jelek kini berbalik memujiku.Aku masih menatap televisi itu dan sedikit meneteskan air mata. Apakah ini awal dari kebahagiaanku? Sebuah kebahagiaan yang akhirnya aku dapatkan setelah selama ini menjalani penderitaan yang sangat membuatku sakit hati.Perlahan aku menekan tombol hijau dan menerima panggilan dari Febri. Selalu meninggalkan ruangan tengah dan menuju halaman di belakang rumahku. Mereka semua sebenarnya tahu aku menerima panggilan dari siapa dan membiarkannya."Halo, Febri," ucapku dengan pelan.(Maya. Aku melihat berita pagi ini dan temanku memberitahukan kepadaku. Tidak aku sangka ternyata kakakku membuka semua rahasia yang selama ini aku pendam. Maya apa yang ku pikirkan sekarang?)Bahkan dia sekarang memanggilku dengan sebutan nama. Aku berusaha mengatasi semu
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Rencana Maya

Jerman? Kenapa harus negara itu? Ini benar-benar sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal. Banyak sekali negara di dunia ini. Namun, kenapa harus Jerman?"Pak, kenapa harus Jerman? Apa ... tidak ada tujuan lain?" tanyaku dengan sangat cemas.Ini sangat tidak baik. Kenapa aku harus menuju sebuah negara di mana ada Febri di sana. Memang Jerman adalah sebuah negara yang sangat luas. Tidak mungkin aku bertemu dengannya di sana."Dia lahir di sana. Apa kau mau mengganti akta kelahirannya? Kau akan ke Berlin sampai kasus ini selesai. Jangan membantah dan selesaikan tugasmu. Semua sudah selesai. Tiket pesawat dan penginapanmu akan diatur oleh klien. Sekearang keluar dan persiapkan semua.""Pak, apa bisa aku mengajak Ema?"Dia sejenak menatapku kemudian mengambil ponselnya. Menghubungi klien itu dan sepertinya aku akan mendapatkan kabar bagus karena dia tersenyum dan segera menutup ponselnya kembali."Aku tidak bisa bekerja sendiri dan aku membutuhkan seseorang untuk membantuku. Ini adalah k
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Menuju Berlin

Aku berpamitan kepada kembar dan Ibu. Sebenarnya aku berat sekali meninggalkan mereka. Sedangkan aku tidak tahu kapan aku akan kembali ke Indonesia. Walaupun ibuku sudah memastikan aku jika aku tidak perlu mengkhawatirkan kedua anakku. Mertuaku yang mengetahui tentang kepergianku pun juga meyakinkan kepadaku jika kembar akan berada dalam pengawasannya. Bahkan mantan suamiku pun akan selalu mengawasi kembar dan mengurus mereka."Aku sangat senang kau bisa bangkit. Aku berharap kau bisa menjalani kehidupanmu dengan baik. Aku akan menjaga anak kita dan kau tidak perlu khawatir." Mas Farus datang ke rumah tiba-tiba saat aku akan menuju bandara bersama Ema.Kami menuju ke halaman belakang rumah dan berbicara empat mata di sana. Dia masih saja memberikan tatapan sayu. Sebenarnya aku tak kuasa untuk berbicara dengannya lagi dan membahas masa lalu kelam itu. Tapi sepertinya aku harus berbicara kepadanya agar dia benar-benar tidak mengingatku lagi."Mas. Kau sebaiknya menikahi Maria dan kembal
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Tidak Menyembunyikan Lagi

Dia berada di hadapanku? Dunia ini apakah memang benar-benar sempit? Kenapa kota yang sangat luas ini aku bisa bertemu dengannya saat aku pertama kali menginjakkan kakiku di sini? Kenapa aku seperti ini?"Maya? Kau .... di sini?" tanyanya dengan heran."Aku ... aku ...," balasku gugup. Tanpa berbicara lagi aku segera pergi meninggalkannya. Aku tidak ingin berbicara apa pun dengannya. Aku juga tidak mau bertemu dengannya. Ini salah dan ini tidak seharusnya terjadi. Namun aku tidak bisa melangkah karena dia menarik tanganku dengan sangat kuat. Apa yang harus aku katakan kepadanya? Aku sendiri sangat gugup ketika melihat dirinya."Kita akan berbicara. Aku mohon," ucapnya pelan dengan tatapan tajam. Dia sangat mengharap aku menyetujui semua ini. Tapi, ini tidak mungkin. Aku tidak akan pernah melakukannya."Aku akan menangani kasus. Ini adalah sebuah kasus yang sangat besar dan mempengaruhi karir ku yang sebelumnya sudah aku rusak sendiri. Jika aku gagal maka aku akan tamat selamanya. Jadi
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status