Adipati Sena memasang wajah sedih di hadapan Rawai Tingkis, tapi bocah itu masih belum menyerahkan makanannya.Di sisi lain, Senopati Utama merasa jika Rawai Tingkis tidak berbeda jauh dari beberapa pedagang yang mereka temui sebelumnya. Pelit.“Aku dan anakku belum makan dari pagi tadi,” ucap Adipati Sena, “kami tidak memiliki uang untuk membeli sepotong ubi atau makanan yang lain.”Rawai Tingkis tidak peduli, dia tidak ingin berbagi makanan dengan Adipati Sena, nyaris membuat Pimpinan itu menjadi kecewa.“Kau tidak akan mendapatkan makanan dari dirinya,” timpal Kilindung, berkata dengan nada yang datar, “jangankan memberimu ubi, dia bahkan merebut ubi yang kami miliki.”Rawai Tingkis menatap wajah Kilindung lalu tertawa kecil, “ini hanya ubi, kau masih mengungkitnya?”Setelah berkata seperti itu, Rawai Tingkis kembali menatap wajah Adipati Sena lalu menatap Senopati Utama. Dia menggaruk kepalanya beberapa kali, “Paman, Putramu memiliki tubuh yang sehat, kenapa tidak mencari pekerja
Last Updated : 2023-02-16 Read more