Home / Rumah Tangga / Tertipu Duda Tampan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Tertipu Duda Tampan : Chapter 91 - Chapter 100

120 Chapters

91. Terbongkar

"Penghianat kamu, Mas!" pekik Yuliani tidak terima dengan perlakuan Anton."Bukan begitu, Sayang. Aku bisa menjelaskan semuanya," kata Anton memelas. "Sudah, Mas. Gak ada yang perlu dijelaskan lagi. Kamu memang pria serakah dan egois. Bahkan, aku saja kamu kelabui hanya untuk mempertahankan wanita yang satu ini!" Berlian berbicara sembari menunjuk ke wajah Yuliani."Apa maksudmu! Aku yang tidak habis pikir, kenapa mas Anton masih mau sama kamu." Yuliani tidak terima dirinya dihina. Kemudian kedua wanita itu justru saling bertengkar satu sama lain. Sama-sama menarik rambut serta berbicara ngelantur saling menghina. Pria tampan tersebut mengerang prustasi. "Stop! Hentikan! Jangan seperti anak kecil kalian berdua! Malu dilihat orang!" hardik Anton tegas."Sekarang kamu pilih salah satu diantara kita, Mas." Yuliani memohon. Namun, Anton justru tetap pada pendiriannya. Dia ingin memilih keduanya, karena alasan anak. Jelas saja hati wanita yang sedang hamil itulah dongkol, Yuliani segera
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

92. Meradang

Pria bernama Mike adalah ayah kandung dari Ayra. Berlian sengaja menjebak Anton waktu itu untuk bertanggung jawab. Semua itu dia lakukan karena ingin mengambil harta dari pria tampan itu."Kalau saja aku tahu kamu ternyata kere begini, mana mungkin aku mau menjebakmu mas Anton. Makanya aku fine fine aja meskipun kamu menikahi ku secara sirri." Berlian mengungkapkan semuanya, hingga membuat Anton meradang. Kalau saja pria itu tidak sadar sedang berada di tempat umum, sudah pasti dia akan melakukan kekerasan pada wanita yang berhasil membohonginya. Tangannya hampir saja melayang ke pipi Berlian, tapi diurungkan oleh pria tampan tersebut."Kenapa, Mas? Mau menampar? Tampar saja, Mas! Aku tidak keberatan dan biar semua orang yang melihat kita bisa membuatmu babak belur. Syukur-syukur dibawa ke penjara," ujar Berlian menantang. Hatinya merasa lega karena akhirnya dia tidak perlu diam-diam lagi bertemu dengan Mike. Lagi pula, pria itu sudah mendapatkan banyak uang dari Anton. "Oya, Mas. Te
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

93. Stop!

Anton langsung main bogem tanpa memulai obrolan terlebih dulu. Dia seakan-akan kerasukan setan hingga membuat Reza tidak bisa melakukan perlawanan. "Stop!" teriak Yuliani tidak ingin Reza terus-terusan dipukuli. Bagaimanapun, pria itu tidak bersalah. Mendengar teriakan Yuliani, pria tampan berhenti untuk terus memukuli Reza. "Kamu apa-apaan sih, Mas! Kenapa kamu bersikap kasar padanya?" tanya Yuliani sembari menolong Reza. Wajah pria itu sudah penuh luka, serta darah segar mengalir dari mulutnya."Aku tidak ingin kamu dekat dengan pria lain, selain aku!" Anton menyahut tegas."Oh! Jadi begitu maunya kamu? Kamu sendiri bisa bersama wanita lain, kenapa aku tidak boleh? Dia itu cuma temanku, Mas. Tidak lebih!" jelas Yuliani dengan tatapan mata yang membulat sempurna."Mana ada mantan pacar dijadikan teman, kalau dari awal memang ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku! Apa mungkin kamu sama saja dengan Berlian, hah! Mengatakan bayi dalam kandunganmu itu anakku. Padahal dari hasil h
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

94. Tenang

Anton memang tidak paham si peneror yang dimaksud sang Istri, sebab Yuliani tidak mengatakan apa pun sejak dia pulang ke rumah kontrakan itu. Mereka berdua pun melangkahkan kaki bersama-sama untuk mengecek siapa yang telah datang. "Ayah, Ibu!" panggil Yuliani ketika pintu rumah dibuka."Kalian kenapa gak kunci pintu pagar rumah? Nanti kalau ada orang jahat bagaimana?" Dina langsung melemparkan pertanyaan tanpa memberitahu kedatangan mereka untuk apa."Aku dan mas Anton lupa, Bu. Oya, silakan masuk!" Yuliani mempersilakan kedua orang tuanya untuk masuk."Gak usah, Ayah dan Ibu cuma sebentar kok ke sini. Cuma ingin memberikanmu ini," ujar Mark sembari memberikan buah kelapa muda yang ada digenggaman tangan. "Terima kasih, Ayah. Harusnya tidak usah repot-repot," kata Anton sembari mengambil buah kelapa muda itu karena Mark menyuguhkannya. "Gak repot kok, kebetulan juga kita lewat daerah sini. Jadi, sekalian saja kita mampir," ucap Mark sembari tersenyum. Dina mengajak Mark untuk perg
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

95. Tidak Aktif

Yuliani menghubungi nomor yang sudah mengirimkan pesan. Namun, nomor tersebut tidak aktif. "Aneh, padahal jelas-jelas tadi nomor ini mengirimkan pesan. Apa dia langsung mematikan ponselnya setelah pesan itu dibaca olehku?" pikir Yuliani heran. Nomor tersebut juga tidak ada foto profilnya di aplikasi. "Aku harus ngecek nomor ini di ponsel mas Anton. Siapa tahu saja nomor ini tersimpan di sana." Yuliani mulai merencanakan sesuatu. Dia sebenarnya tidak ingin curiga, sebab sudah beberapa bulan pernikahan mereka baik-baik saja. Dia juga tidak melihat gelagat aneh atau mencurigakan dari sang Suami. Bahkan wanita yang tengah hamil besar itu sudah sepenuhnya percaya pada Anton kalau pria itu sudah berubah total. "Aku harus cari tahu siapa pengirim nomor ini, bisa saja dia cuma orang iseng atau iri pada kehidupan rumah tanggaku yang semakin membaik." Yuliani bermonolog. Lalu menekan keningnya secara perlahan, dia harus bisa berpikir jernih. Jangan sampai bersedih atau berpikir negatif secar
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

96. Tidak Beres

Yuliani mengecek pesan, tapi ternyata sudah dihapus oleh suaminya. "Aku harus menyelidikinya, sebab aku yakin pasti ada yang tidak beres. Kalau aku langsung bertanya pada mas Anton, aku yakin dia tidak akan memberitahuku langsung." Yuliani bergumam. Setelah mengetahui nomor itu ada di ponsel sang Suami, dia pun menaruhnya di atas nakas seperti yang diperintahkan oleh Anton. Yuliani kembali merebahkan tubuhnya, lalu memikirkan semuanya. "Kamu gak bisa istirahat, Sayang?" tanya Anton ketika melihat Yuliani masih membuka mata sembari melihat langit-langit kamar."Belum, Mas." Yuliani menjawab singkat."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Anton duduk di samping sang Istri yang lagi rebahan."Aku cuma cemas di waktu lahiran nanti. Apakah aku bisa? Soalnya aku dengar rasanya pasti sakit," kata Yuliani tidak berdusta. Dalam pikirannya memang random sekarang, banyak hal yang mengganggunya."Kamu gak usah cemas, 'kan ada aku yang akan menemanimu. Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Perca
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

97. Braxton Hicks

Rintihan Yuliani didengar oleh Anton, jadi pria itu segera menutup telepon dan menghampiri istrinya."Gak usah pedulikan aku, Mas. Aku tidak menyangka kamu akan mengulangi kesalahan yang sama. Menyimpan wanita lain," ujar Yuliani menepis tangan Anton yang hendak membantunya."Apa yang kamu katakan, Sayang? Wanita lain siapa? Aku tidak pernah menduakan mu." Anton berusaha untuk menjelaskan.Yuliani enggan mendengarkan, lagi pula sakit perutnya sudah tidak terasa. Soalnya dia telah terbiasa merasakan kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Wanita hamil itu pun pergi dengan melangkahkan kaki secara perlahan. "Sayang, kamu gapapa?" tanya Anton mengikuti dari belakang. Jelas saja pria itu khawatir karena jarang di rumah membuatnya tidak begitu detail mengetahui kalau kontraksi palsu akhir-akhir ini sering dialami."Kamu urus saja dirimu sendiri." Yuliani kesal karena Anton masih tetap sama, mengingkari janji. "Jangan salah paham dulu, Sayang. Lagian apa yang membuatmu jadi berpikir kalau aku
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

98. Surprise

Pria tampan membawa kue ulang tahun, bucket bunga dan juga hadiah. Dia ditemani oleh seorang pria yang asing bagi Yuliani."Surprise!" seru Anton. Kemudian pria itu menyanyikan lagu ulang tahun untuk istri tercintanya.Jelas saja Yuliani bingung karena hari ulang tahunnya sudah lewat satu bulan. Namun, wanita itu tetap saja bahagia dengan kejutan yang diberikan sang suami."Maaf, Sayang. Sudah membuatmu kesal, aku sengaja melakukan ini semua untuk memberikan kejutan ini. Perihal nomor telepon yang namanya kamu itu adalah nomornya, dia temanku yang membantuku untuk merayakan hari ulang tahunmu. Maaf kalau terlambat, aku memang bukan pria romantis yang peka," papar Anton memberikan senyuman manis. Yuliani tidak bisa berkata-kata, sebab dirinya masih tidak percaya kalau kejutan yang diberikan Anton sukses hingga membuatnya ingin pergi dari rumah suaminya. Wanita hamil menyeka air mata, bibirnya mendadak kelu tidak bisa berkata apa-apa."Gak usah nangis, Sayang. Aku tidak suka melihatmu
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

99. Menyesal

Berlian datang dengan wajah penuh memar serta air mata yang mengalir ke pipinya. Wanita itu langsung bertekuk lutut di hadapan Yuliani."Maaf, Non. Aku sudah berusaha untuk mencegahnya masuk, tapi dia malah mendorongku dan tetap memaksa untuk masuk. Mbok juga gak tahu dari mana dia masuk, sebab pintu gerbang depan masih tertutup," papar Surti menundukkan kepala."Terima kasih, Mbok. Gapapa kalau memang dia mau ke sini. Untukmu, bangunlah sekarang. Jangan pernah melakukan ini," ucap Yuliani meminta Berlian untuk berdiri. Wanita seksi menggelengkan kepala, enggan melakukan apa yang diperintahkan Yuliani. "Aku menyesal, Yul. Aku sudah berbuat jahat padamu dan juga mas Anton. Aku minta maaf atas semuanya." Berlian masih dengan posisi bertekuk lutut tanpa menengadahkan kepala.Yuliani mulai menarik tangan Berlian agar mau berdiri, perlahan tapi pasti wanita yang pernah menjadi madunya pun berdiri."Aku dan mas Anton sudah memaafkan kamu, jauh sebelum kamu meminta maaf padaku," ucap Yulai
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

100. Remuk

Pria tampan menyadari kedatangan Berlian lewat suara langkah kakinya, jadi secepatnya meminta Yuliani untuk pergi dari sana. Dengan cepat wanita seksi itu dikalahkan oleh Anton, hingga diseret sampai ke depan pintu gerbang."Jangan pernah kembali lagi ke rumah ini!" hardik Anton. Tubuh Berlian semakin remuk tidak berdaya. "Tidak seharusnya aku melakukan hal tadi, dengan begitu aku tidak akan mendapatkan tempat untuk berteduh lagi." Berlian bermonolog. Kesal dengan dirinya sendiri yang masih bersikap tak tahu diri.Sudah tidak ada lagi orang yang akan menolongnya, wanita itu pun putus asa dan hendak menabrakkan diri. Namun, Mike justru datang membantunya. Pria itu memeluk erat, lalu membawanya pulang.***"Dia sudah pergi, Sayang. Kamu tidak perlu takut karena dia tidak akan kembali ke sini," ucap Anton berusaha untuk menenangkan Yuliani yang sedang merebahkan tubuhnya di kamar.Wanita hamil itu terlihat ketakutan, tapi berusaha untuk menenangkan dirinya. Dia memeluk erat sang Suami.
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status