Home / Pernikahan / Tertipu Duda Tampan / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Tertipu Duda Tampan : Chapter 101 - Chapter 110

120 Chapters

101. HPL

Masih ada rahasia yang Anton sengaja sembunyikan dari istrinya. Pria tampan itu sudah bisa bermain lihai tanpa diketahui oleh sang Istri. Semua yang dilakukan berjalan dengan lancar, termasuk bisnis yang saat ini digeluti. "Semua kesuksesan ini berkat do'amu, Sayang. Jelas saja aku akan membuat hidupmu selalu bahagia," kata Anton memeluk erat tubuh Yuliani."Sama-sama, Mas." Yuliani membalas pelukan suaminya.Tidak terasa dua bulan telah berlalu, kandungan Yuliani sudah memasuki trimester ketiga dan juga hari perkiraan lahir. Mereka berdua sudah tidak sabar ingin melihat bayi mereka lahir ke dunia. Bayi yang berjenis kelamin laki-laki ketika di usg. "Mas, perutku mulai sakit. Apakah aku akan lahiran?" tanya Yuliani meremas perutnya yang terasa mulas."Kita ke bidan saja, Sayang. Mengingat kandunganmu sudah masuk hari perkiraan lahir," sahut Anton pelan.Tidak banyak lagi obrolan dari mereka berdua, pria tampan langsung membawa sang Istri ke bidan langganan. Dengan mengendarai mobil,
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

102. Kelayapan

Selesai Yuliani meluapkan isi hatinya, Dina berusaha untuk menenangkan hati putrinya."Jangan terlalu dipikirkan, Yul. Kamu fokus sama dirimu dan bayimu saja. Pikirkan yang baik-baik tentang suamimu, dia tidak mungkin macam-macam." Dina berusaha untuk memberikan pengertian."Bagaimana aku tidak berpikir, Bu. Aku baru saja melahirkan, sudah pasti aku butuh sosok suami yang selalu ada untukku," protes Yuliani. Dina tidak ingin berdebat dengan putrinya, jadi dia pun memberikan usulan agar membicarakannya dengan Anton. "Ternyata ada Ibu di sini tetap saja, tidak bisa memberikan solusi apa pun." Yuliani tampak kesal.Jelas saja Dina tidak menghiraukannya lagi, membiarkan Yuliani merebahkan tubuhnya untuk istirahat. Sedangkan dia akan berjaga untuk sesekali melihat cucunya. Selain minum asi, Kevan juga dibantu dengan susu formula.***Semakin hari, Anton tidak pernah betah di rumah. Dia sering kelayapan dengan alasan urusan pekerjaan yang belum selesai. Yuliani tampak kesal, tapi tidak bi
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

103. Menerima

Dina dan Surti kaget saat mendengar bantingan pintu yang keras. Dina pun segera menemui Yuliani di kamar untuk memastikan putrinya baik-baik saja."Kamu gapapa 'kan, Yul?" tanya Dina khawatir.Yuliani tidak menjawab, langsung memeluk tubuh ibunya. Dia menangis terisak karena sakit hati pada suaminya."Mas Anton, Bu. Dia benar-benar berubah, biasanya tidak pernah kasar. Sekarang dia sudah berani berbuat kasar padaku, apa semua ini karena kehadiran bayi itu?" cetus Yuliani tidak bisa berpikir jernih. "Kamu gak seharusnya berbicara begitu, Yul. Anak itu anugerah, kamu tidak boleh berbicara sembarangan juga. Mengingat kamu adalah orang tuanya," kata Dina menasihati."Tapi memang benar, Bu. Mas Anton berubah saat bayi itu lahir," sanggah Yuliani. Dina menasihati putrinya agar tidak menyalahkan bayi yang tidak berdosa. Sang Ibu juga menyarankan agar Yuliani mau merawat Kevan. "Kamu harus menerima kehadirannya, Yul. Jangan egois, Kevan butuh kasih sayang darimu. Dari pada kamu memikirkan
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

104. Bersuami

'Apa mungkin mas Anton selingkuh dengan wanita itu?' pikirnya. Wanita itu tidak berani menunjukkan diri karena takut memacu keributan. Dia berinisiatif untuk mengikuti wanita itu nanti kalau mereka pulang. Akan menjadi perjalanan yang panjang bagi Yuliani jika ceritanya seperti ini."Tidak akan kubiarkan kamu mempermainkan aku lagi, Mas. Lihat saja nanti, bagaimana caraku membalas." Yuliani bermonolog.Wanita cantik tidak lupa mengambil gambar mereka berdua untuk dijadikan bukti jika Anton mengelak nanti. Entah apa yang dibicarakan antara Anton dengan wanita asing bagi Yuliani. Wanita yang sedang menyelidiki tidak dapat mendengar ucapan mereka masing-masing. "Sial! Coba saja aku bisa mendengarkan percakapan mereka, sudah pasti aku tahu semuanya." Yuliani bermonolog. Terlihat wanita itu memberikan sebuah amplop coklat pada Anton, hingga membuat pria tampan tersenyum lebar. "Amplop apa itu?" pikir Yuliani penasaran. Selanjutnya Anton dan wanita itu makan bersama, bahkan saling meny
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

105. Menjijikkan

"Sayang, bisakah kamu pergi dari sini sebentar. Aku punya urusan sama wanita ini di sini," bisik Ferya kepada suaminya. Sang suami menurut, langsung enyah dari ruang tamu. Lalu, Ferya meminta Yuliani untuk duduk di sofa. Selanjutnya wanita kaya itu meminta asisten rumah tangganya membuatkan minuman. "To the point saja, ya. Aku bukan selingkuhan suamimu, jadi aku tidak perlu mengakui apa pun. Kalau memang kamu takut untuk bertanya pada Anton siapa aku, baik akan aku jelaskan sekarang juga," ucap Ferya membenarkan posisi duduknya."Jadi, Anton mengancamku jika tidak melakukan apa yang dia minta. Selain itu dia juga meminta sejumlah uang yang banyak padaku. Makanya aku nurut saja, dari pada keluargaku hancur. Lagi pula, sebagai istri apakah kamu tidak tahu kalau selama ini pekerjaan suamimu seperti ini? Bahkan dia juga rela dibayar oleh wanita kesepian yang butuh belaian," kata Ferya membeberkan semuanya.Yuliani terkejut mendengar itu semua, meskipun dirinya masih belum percaya sepenu
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

106. Menasihati

Tiga tahun begitu cepat berlalu, tapi Anton masih belum berubah sekalipun Yuliani sudah menasihati. Pria tampan itu masih melakukan pekerjaan kotor tanpa sepengetahuan sang Istri. Dia memang pintar berpura-pura, dari rumah berpakaian seolah bekerja kuli. Padahal di dalam tas yang selalu dibawa sudah ada peralatan untuk mengelabui wanita-wanita kaya yang butuh belaian seorang suami.Kevan sudah tumbuh menjadi anak laki-laki yang tampan seperti ayahnya. Dia bahkan menjadikan Anton sebagai cermin sebagai sosok laki-laki yang baik. Dia begitu mengidolakan sang Ayah karena gagah, tampan dan sangat penyayang sama keluarga. "Ini uang yang kamu inginkan, terima kasih karena telah membuatku puas dengan layanan yang kamu berikan." Wanita yang merupakan seorang janda memakai pakaian yang berserakan di lantai. Anton mengambil uang yang diberikan dengan senyuman menyeringai. 'Kalau begini caranya, aku bisa kaya mendadak lagi. Tapi aku harus pintar-pintar menyimpan semua uang ini, jangan sampai Y
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

107. Bermain Tangan

Yuliani masih tetap optimis karena mengingat janji yang telah diucapkan oleh suaminya. Meskipun ada sedikit ragu dalam hati. Dia sudah berada di titik lelah untuk mengurus pria yang tidak tahu diri."Siapa yang datang?" tanya Anton."Karin," sahutnya singkat.Anton mengernyitkan dahi. "Ngapain dia ke sini?" tanya pria tampan itu terlihat santai, tapi dalam hatinya begitu kesal. "Gapapa, katanya rindu." Yuliani malas berdebat, dia yakin ujung-ujungnya pasti pria itu memiliki alasan untuk berkilah."Oh!" Hanya itu yang dilontarkan oleh Anton.Pria itu berlalu pergi meninggalkan Yuliani. "Kamu mau ke mana lagi, Mas?" tanya Yuliani."Aku harus pergi, soalnya ada hal yang harus aku selesaikan," ucap Anton."Memang penting banget ya, Mas?" tanya Yuliani mulai curiga. Jangan-jangan apa yang dikatakan Karin ada benarnya juga, suaminya kembali mempermainkan wanita."Penting banget, Sayang. Kamu di rumah dulu ya, temani Kevan. Lagi pula, di rumah ini masih ada Surti yang membantumu mengurus pe
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

108. Menjemput

Reza ingin membantu, tapi diusir oleh Anton. Dia juga dilarang untuk mengunjungi rumah mereka lagi. Jika pria itu tetap menemui Yuliani, maka harus menerima konsekuensinya. Istrinya tidak akan berhenti dianiaya. "Sudah cukup, Mas. Jangan pukuli aku lagi!" rengek Yuliani dengan wajah memar."Aku tidak akan memberikanmu ampun, Yul. Kamu ternyata diam-diam bertemu dengan pria itu! Pria yang jelas-jelas menjadi mantan pacarmu!" hardik Anton. Kevan melihat ibunya dipukuli langsung memohon untuk menghentikannya. Melihat putranya menangis, Anton menghentikannya. "Aku tidak ingin melihatnya ke sini lagi!" seru Anton terakhir kalinya."Aku dan dia cuma berteman, Mas. Tidak lebih, sedangkan kamu. Sudah berapa kali kamu membohongiku, bahkan kamu telah berselingkuh dengan wanita-wanita lain yang kamu ambil uangnya!" Yuliani mulai mengungkit semua yang pernah terjadi."Diam kamu! Aku bebas melakukan apa pun yang aku mau, sedangkan kamu! Tidak pantas bagi seorang istri menemui pria lain, terlebi
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

109. Kebiasaan Buruk

Pria tampan menurut dengan perkataan ayah mertuanya. Dia pergi dan akan kembali besok pagi untuk menjemput anak dan istrinya."Memang ada apa lagi, Bu? Kenapa Anton mencari putri dan cucu kita?" tanya Mark. Pria itu memang tidak tahu apa yang terjadi. Hanya melakukan apa yang dikatakan oleh sang Istri."Ceritanya panjang, Ayah. Lebih baik kita istirahat saja dulu, nanti Ayah tahu sendiri apa yang sudah terjadi. Intinya mereka bertengkar lagi, jadi Yuliani pulang ke rumah ini." Dina menceritakan tidak secara detail. Tidak mungkin juga wanita itu mengatakan kalau anaknya dipukuli oleh Anton, bisa-bisa nanti pria itu murka.Mereka berdua masuk ke rumah untuk melanjutkan istirahat yang sempat terganggu oleh kedatangan Anton. Keesokan paginya, pria tampan kembali ke rumah mertuanya dengan pakaian yang lebih sopan lagi. Dia juga membawa bingkisan untuk diberikan kepada keluarga Yuliani. Berharap kedua mertuanya mau membujuk putri mereka untuk memaafkan segala kesalahannya."Sampai kapan pu
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

110. Pengorbanan

Ternyata tidak ada yang berubah dari Anton, pria itu masih tetap bermain dengan wanita lain. Bahkan terang-terangan mengajak wanita tersebut datang ke rumah mereka yang sudah tiga minggu dibiarkan kosong.Beruntung Mark mengikuti ke mana perginya menantunya, jika tidak. Mungkin kelakuan bejatnya tidak akan diketahui. "Menurut Ayah lebih baik kamu bercerai saja dengannya, Yul. Dari pada harus menyiksa diri sendiri." Mark memberikan nasihat."Aku juga maunya begitu, Ayah. Namun, bagaimana dengan Kevan? Dia masih terlalu kecil untuk merasakan broken home. Juga, dia butuh sosok ayah yang bisa menjadi cermin untuknya." Yuliani memaparkan pendapatnya."Ayah tahu, tapi apakah kamu mau Kevan mengikuti jejak ayahnya menjadi pria tidak tahu diri? Masih banyak cara yang harus dilakukan untuk mendidik Kevan, Yul. Dengan atau tanpa seorang suami. Lagi pula, buat apa memiliki suami model kayak Anton gitu? Jelas tidak ada baik-baiknya sama sekali. Yang ada cuma bikin sakit hati, iya 'kan, Bu?" cetu
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status