Home / Fantasi / Istri Sementara untuk Tuan Terkutuk / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Sementara untuk Tuan Terkutuk: Chapter 111 - Chapter 120

144 Chapters

Masih sama

Selamat membaca.Pesta peluncuran patung baru di pusat kota, patung berbentuk pohon tanpa daun itu menarik perhatian banyak turis. Pasalnya patung itu bisa berganti-ganti warna. Saat siang berwarna hitam pekat dan saat malam akan berubah menjadi seputih salju yang berkilauan. Lamor menjadi salah satu membuat patung yang mengandung sihir itu. Parahnya lagi, Damara harus hadir untuk memastikan keamanan para tamu."Kau tidak curiga?"Seseorang menghampiri. Dia—Lycus yang menggunakan pakaian pasukan sama seperti Damara."Apa?" tanya Damara."Tamu-tamu disini tidak diundang langsung oleh tuan Mycana, tapi oleh para pendiri dan pengurus kota.""Terus?"Lycus tersenyum. "Lihatlah, para putri dari berbagai kalangan hadir dan tuan Arron juga hadir."Tanpa dikatakan pun, Damara sudah tahu kalau ini adalah rencana para orang gila itu untuk mendekatkan para putri dari berbagai negeri pada Arron.Damara menghembuskan nafasnya kasar. "Kau pikir ia akan tergoda oleh senyuman para putri sialan itu?"
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Setelah bertahun-tahun lamanya!

Happy Reading."Cukup! Kalian menakutinya!" tegur tuan Mycana yang datang bersama dengan Loly sih iblis kecil dan Mikael.Mereka berdua tidak percaya kalau akan melihat pemandangan mengerikan ini, pasalnya Damara tidak punya cukup kesabaran lagi."Hilang satu putri tidak akan menjadi masalah besar bukan?"Deg! Arron dan Damara saling tatap, kemudian sang putri yang seolah mengerti dengan apa yang baru saja di katakan oleh prajurit perempuan itu menjadi sangat panik.Tapi seolah ada beban yang besar, dan kekuatan yang seakan merantai tubuhnya hingga tak bisa meronta membuat ia kebingungan."Kau mau membunuhnya?""Hm." jawab Damara pada Arron, ia terlihat tidak suka pada wanita itu.Sementara Loly malah duduk di atas tanah sembari menyilangkan kakinya, melihat pemandangan di depannya ini sebagai tontonan yang menarik."Tidak boleh?" tegas tuan Mycana"Sayang sekali ya, kalau kakak sudah bilang begitu. Maka harus terjadi begitu, ia tidak akan melepas mangsanya sampai ia berhasil menjerat
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Berbalik

Happy Reading.Damara membisu di tempatnya, keringat dingin membasahi tubuhnya. Dikala cuaca malam yang begitu panas di dalam ruangannya.Dengan panik Damara mengelengkan kepalanya, ia mencoba mencari sesuatu diantara tumpukan kertas-kertas yang ada dalam kamarnya itu."Tidak, tidak!" Ia cemas.Ia tak peduli pada situasi yang terjadi, tapi mata dan tangannya tidak bisa menemukan benda yang ia cari."Mencari sesuatu Damara?"Sontak saja Damara langsung menghentikan kegiatannya, ia menelan salivanya kasar. Kemudian berbalik, dan Yap. Mereka berkumpul disini.Damara sudah tahu kalau cepat atau lambat semua juga akan terbongkar, tidak ada kejahatan yang benar-benar sempurna."Arron aku—""Kau berusaha Damara, aku mencoba." Arron tak bisa menyembuyikan kekecewaannya atas Damara. "Mengapa kau selalu saja menguji kesatianku?"Damara terdiam."Apa kau tidak bahagia di sisiku?""Kau tidak percaya padaku?" tanya Damara balik, kini Arron tersenyum sinis. "Aku selalu mempercayaimu, tapi bukankah
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Kenapa bukan aku

Happy Reading.Diusir dari Hilike, dan tidak ingin tinggal di Archae lagi. Membuat semua pasrah pada pilihan Damara, mereka … malah terlihat seperti sudah tidak peduli lagi.Namun yang pasti. Tidak ada kekacauan lagi, Faycon juga tidak pernah muncul. Damara menyembuyikan keberadaannya dengan sangat baik.Hutan paling selatan dari kota, tempat yang jauh kehidupan mewah. Damara tinggal di sebuah rumah besar dengan taman, yang dibangun atas izin pemimpin kota.Uang dari ibunya bahkan sudah cukup untuk membuat ia bertahan hidup dengan ladangnya sendiri."5 tahun bukanlah waktu yang singkat, apakah kamu yakin akan tinggal terus di tempat ini?" tanya Susan, kepala pelayan kediaman Arron yang memilih untuk mengabdi pada Damara.Sebenarnya Damara tak ingin membawa pelayan itu, tapi karena malam itu pelayan itu mendengar tujuannya. Damara mau tak mau harus membawanya pergi bersama.Tanpa sepengetahuan Arron."Memangnya kenapa kalau aku tetap tinggal disini, setidaknya kau bisa melihat para Fay
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Papan catur yang mulai retak

Happy Reading.Huaaa!Asrama pelatihan. Ada suara tangisan yang begitu pilu berasal dari sebuah kamar, di lorong yang sepi karena semua sedang latihan.Loly—dia menangis sejadi-jadinya sampai tak bisa menyembuyikan perubahan tubuhnya yang kini terlihat mahkluk penghuni neraka, yang berapi-api."Kenapa kau menangis?""Kak Damara tidak se—seperti itu hiks. Dia tidak pernah begitu padaku, kenapa dia begitu pada seorang pelayan yang TIDAK BISA APA-APA HUAAA!" Lycus hanya bisa memijit kepalanya frustasi. "Tuan Arron, lakukan sesuatu?""Memangnya apa yang dimiliki oleh Susan yang tidak aku miliki?" tanya Arron, kini Lycus tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena dua-duanya sama memikirkan hal yang sama, begitu juga dengan dia.BRAK!"Tuan!" Mikael datang dengan tergesa-gesa.Semua sontak menoleh pada Mikael, lalu buru-buru mereka melesat ke lua dan mendapati tubuh Susan yang kini tak berdaya dengan beberapa orang di belakangnya."Tuan, kami menemukan orang ini di luar perbatasan. Sepertinya
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Konsekuensi

Happy Reading."Jika dia sama sepertiku, maka bantulah dia sama seperti Anda membantu saya Damara." pinta Susan.Kini Damara tertuju pada menara sihir, matanya berkaca-kaca. Tangannya mengepal dengan sangat kuat, namun sebuah tangan dingin menggenggamnya."Nona saya putus asa sebagai seorang ayah, dia putri kami satu-satunya jadi tolong … tolong putriku." "Lamor bisa menyelamatkan mereka begitu juga dengan Draxan, dan jangan lupakan tuan kalian. Kenapa meminta bantuan padaku?""Karena dia tidak bisa sembuh tanpa bantuan Faycon, dan temannya.""Teman?" ulang Damara tersenyum berdesis. Sebelum menatap Susan. "Bagaimana menurutmu Susan?" "Faycon itulah kamu. Aku tahu, aku menerima konsekuensinya.""Begitu ya … sepertinya Emerald juga tahu konsekuensinya.""Nona….""Aku bukan Nonamu, kita kembali." Ya. Meski Damara akan hancur, tapi ia tak bisa melepaskan putri Emerald. Pertanyaannya mengapa?"Terima kasih." Ucap tulus dari sang ayah Emerald***Kritis, dan sakit hati. Emerald sadar, na
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Pelindung

Happy Reading."Kenapa tidak mengerti?" tanya Arron, ia mencoba untuk mendekat tapi Damara mundur selangkah ke belakang.Kepala wanita itu tertunduk, dan surai panjangnya yang tak pernah di rawat dengan benar kini menutupi wajah Damara."Damara," Arron begitu kasihan pada wanita di depannya saat ini. "Aku tidak akan melepasmu sekarang, aku tidak ingin membiarkanku pergi dengan cara seperti ini. Aku tidak bisa meski kau menolaknya.""Ku kira kau mengerti, tapi kau tidak mengerti apapun yang aku katakan." ucap Damara, kini air matanya menetes namun ia masih tak sanggup untuk menatap ke arah Arron. "Kalau saja, kalau saja saat itu kau tidak menghentikanku dan membakar semua rencanaku mungkin aku tidak perlu menderita.""Itu kesalahanku.""Dan tidak akan mengubah apapun hiksss" Yap, lenyap sudah sosoknya yang berpura-pura untuk tetap kuat. Nyatanya Damara sudah bertahan sampai sejauh ini, namun tetap sulit untuk menyembunyikan hatinya yang lemah. "Aku lelah, jadi biarkan aku. Agar aku tid
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Sebuah pengkhinatan

Happy Reading.'kau harus menepati janjimu, kau tidak boleh mengingkarinya lagi, kau tidak boleh menghilang lagi dari kota sekeras apapun kau membenci' ucapannya terus terngiang-ngiang dalam benak Damara.Kini ia telah tumbuh dewasa, berbeda dan terlihat jauh dari Damara yang di kenal semua orang meski tatapannya masih tetap sama."Urusanku akhirnya beres, aku tidak percaya kalau orang-orang bodoh itu tidak mengawasi dan bahkan tidak campur tangan dalam urusanku kali ini." Damara tersenyum sinis, sembari mengigit apel dengan senyuman semanis silet itu. Ia mengayun-ayunkan kakinya di atas pohon.Bersenandung dalam tampilan gadis cantik namun terkesan seperti pengembara, atau kesatria perempuan yang telah pensiun.Di kota. Damara Damara akhirnya menjadi populer, dan akhirnya banyak orang tua yang memberikan nama putri mereka sebagai Damara. Bahkan tak jarang ada pria dengan nama yang sama.Semua karena Emerald dan ayahnya, keburukan tentang Faycon juga perlahan-lahan sirna.Dan mereka m
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Api yang lain

Happy Reading.Istana Hilike. Yang berkilauan dan kagumi, penuh ornamen dan keajaiban, para Fay terlihat membelalakan mata mereka saat mendengar suara penuh amarah dari seseorang."Berani-beraninya kau membakar rumah orang lain. Ibu kan pernah bilang untuk tidak bermain-main dengan api, kenapa kalau melakukan itu. Dan kau seorang anak kecil, bagaimana bisa punya pikiran sejahat itu?" tanya Emerald dia benar-benar marah pada putranya sekarang.Yap. Dia tinggal di istana utama, sebab dia adalah orang Arron dan juga orang kepercayaan Damara jadi Arron mengizinkannya untuk tinggal."Sudahlah, dia masih kecil. Biarkan saja!""Hei Mikael, kau iblis tidak tahu diri.""Sejak kapan kau boleh menghinaku Emerald!" Dan dua orang yang tak pernah akur, itu karena Mikael takut Emerald jatuh cinta pada Arton dan begitupun sebaliknya.Tapi Emerald tidak pernah mencintai pria brengsek, mengerikan, seperti hantu dan kejam alhasil ia tertipu pada ketulusan seorang pria yang hanya menginginkan hartanya sa
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Kabar palsu

Happy Reading.Setelah Damara menghilang, Eos buru-buru keluar dari kamar tidurnya sembari memberitakan kabar yang belum pasti terjadi.Para pelayan dan penjaga tentu saja mencemaskan Eos, begitu juga dengan apa yang baru saja di katakan oleh anak itu.Akhirnya, malam harusnya tenang kembali hancur oleh informasi yang begitu mengejutkan.Eos menangis. "Aku tidak bohong ibu, dia akan membakar istana ini.""Eos, hei. lihat ibu atau setidaknya lihat tuan Arron, apakah dia terlihat lemah?" Tanya Emerald pada putranya. Lalu Eos menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Tuan Arron tidak akan bisa dikalahkan oleh ancaman seperti itu siapapun dia. Tapi nak—"Emerald ragu untuk menanyakan keberadaan orang yang dicari itu. Dan Lamor mengerti itu. "Eos.""Y—ya guru?""Kau menanyakan namanya?" Lagi-lagi Eos menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, itu karena ia terlalu terkejut saat Damara datang ke kamarnya. "Lalu dia menyakitimu?""Tidak. Dia hanya suka mengeluarkan kata-kata yang mengerikan da
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status