Aletha membuka matanya dengan perlahan. Dia baru saja terbangun dari merebahkan tubuhnya yang terasa seperti remuk redam."Sial, sudah lama aku tidak berlari, lututku hampir copot rasanya," lirih Aletha semakin meringkuk."Apa kau sudah bangun, Nak?"Aletha langsung mengintip dari sela bantalnya yang diangkat sedikit. Ayahnya rupanya sudah berada di dekat kakinya."Sejak kapan Ayah di sini?""Sejak kau terlelap. Sudah berulang kali kukatakan, biasakan mengunci pintu saat tidur.""Selama aku bersama ayah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Aletha menenggelamkan wajahnya.Baron tersenyum. Ia berjalan dan duduk di kursi di depan meja rias. Baron membelakangi cermin karena ia tak suka melihat wajahnya yang menua. Namun sepertinya kali ini, usia tua bisa menjadi senjata untuk membujuk putrinya itu."Aku sudah tua dan aku memiliki misi menghabiskan usiaku di dalam istana bawah tanah itu," ucap Baron memulai."Ya, Ayah. Kau akan memenangkan tujuanmu itu. Kita akan segera menyerang," j
Last Updated : 2023-05-28 Read more