Martis pergi bersama Martanto menuju rumahnya.Di sepanjang jalan, Martis terus mengingat wajah Martanto yang terasa familiar. Namun Martis tidak berhasil mengingatnya."Ada apa Martis? Kau seperti orang kebingungan," ujar Martanto."E-anu..., tidak Tuan, eh Paman," jawab Martis.***Beberapa menit kemudian Martis dan Martanto tiba di rumah Martis. Ternyata Marta sudah menunggu kedatangan Martis di depan pintu. Tentunya ditemani oleh Marten juga."Martis...!" teriak Marta. Marta berlari dan memeluk tubuh Martis."I-ibu..., aku baik-baik saja," ucap Martis. Martis membalas pelukan Marta dan mengelus punggungnya guna menenangkan Marta. Namun Marta tetap saja menangis terisak."Sudahlah Marta, lihatlah..., Martis baik-baik saja," ucap Marten.Marten baru sadar dengan sosok Martanto yang datang bersama Martis."Ibu, sebaiknya kita masuk saja dulu. Kita kedatangan tamu. Ayo Paman, kita masuk," ucap Martis. Martis melepas pelukan Marta dan menggandeng tangan Marta guna mengajaknya masuk ke
Read more