Natasya kembali menyunggingkan senyuman melanjutkan membaca tulisan tangan cenderung jelek suaminya.Diwangkari istriku Sayang,Please jangan tertawa saat membacanya, sumpah mati ini pertama kali aku menulis surat. Aku pikir setidaknya sekali seumur hidup aku menulis surat untuk kamu. Diwang, kamu tahu sebesar apa rasa sayang dan cinta aku pada kamu? jika kamu menebak sebesar dunia maka salah besar, karena dunia tidak sanggup menampung besarnya cinta aku sama kamu. Karena jikapun aku lebih dulu meninggalkan dunia, maka cinta itu akan aku bawa ke liang lahat dan menunggu kamu di sana untuk kita dapat kembali bersama-sama. Jika kamu bilang cinta aku hingga nafas berhenti, maka itu juga salah. Karena saat nafas aku terhenti aku tetap mencintaimu dalam wujud berbeda. Diwang ... jangan lagi merasa sendirian di dunia ini. Aku adalah orang pertama yang berdiri paling depan saat kamu sedih, marah, bahagia, kecewa, dalam hidup ini. Aku tidak akan melepaskan genggaman tangan kam
Baca selengkapnya