Home / Romansa / ISTRI BISU SANG CEO / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of ISTRI BISU SANG CEO: Chapter 181 - Chapter 190

228 Chapters

180. Gangguanmu yang Menyebalkan

Zoe mengangkat kepalanya yang berantakan. Lalu dengan matanya yang masih setengah terpejam, tangannya meraba, mencoba untuk meraih ponselnya yang berbunyi di dekat kepalanya. “Siapa yang mau hubungimu pagi-pagi?” Wolf yang tengah memeluk tubuh Zoe tentu saja juga ikut terbangun, meski tidak membuka mata. “Mungkin Tiana,” guman Zoe. Teringat kalau tadi malam Tiana memang menghubunginya, tapi Zoe yang telah melihat misscall itu, belum sempat menghubungi balik, karena Wolf terus membuatnya ‘sibuk’, bahkan setelah mereka sampai di rumah. Zoe tentu saja tidur nyenyak setelahnya. “Ya? Ada apa?” tanya Zoe, sambil menempelkan ponsel itu di telinganya dan kembali memejamkan mata. “Loria? Apa kau baik-baik saja? Maafkan. Aku benar-benar tidak menduga kalau Iris akan melakukannya.” Zoe membuka mata, menyadari kalau yang menghubunginya sudah pasti bukan Tiana. Zoe memaki dalam hati saat melihat nama Max pada layar ponselnya. Tahu begitu ia tidak akan menjawab panggilan itu dan membiarkannya
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

181. Nasibmu Di Tanganku

“Kau datang!” Iris berseru lega saat melihat Max berjalan masuk ke rumah yang mereka tinggal bersama itu.“Aku menunggu semalaman.” Iris berdiri dengan langkah gontai—karena mabuk, dan menghampiri Max, memeluknya.“Apa kau tahu apa yang terjadi? Ini tidak adil! Wolf tiba-tiba saja mengusirku padahal gadis itu yang salah.”Iris mengadu sambil menangis terisak, tidak peduli meski sejak tadi tangan Max tidak balas memeluk maupun mengelus untuk menghiburnya.“Iris, kau yang menyiramnya dengan air terlebih dulu.”Balasan itu tentu saja akhirnya menyadarkan Irish kalau ada perubahan dalam sikap Max. Pria itu biasanya dalam situasi apapun akan tetap membalas keluhannya dengan manis.Mendengar detailnya sampai selesai, dan akan tetap menyebutkan hal-hal yang membuatnya lebih gembira. Meski tidak menyebut solusi apapun, paling tidak Max akan menghiburnya.“Max, apa kau baru saja membela gadis jalang itu?”Iris mundur, memandang wajah Max yang tanpa senyum itu dengan lebih baik.“Ya, aku membel
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

182. Masalahmu Selesai

“Selamat siang.” Setelah menyapa dengan sopan, Wolf duduk menghadap ke arah dua orang yang tampak masam—marah. Mereka adalah Brown dan Maynard. Datang sebagai perwakilan pemegang saham, karena merekalah pemegang saham terbesar dari Wolf. Mereka berdua yang bisa ‘menegur’ Wolf. “Berita macam apa ini?!” Pertanyaan kasar diajukan Maynard—lebih tua, rambutnya bergelombang dan sudah putih sempurna—sambil melemparkan koran khusus bagian hiburan, dengan headline teratasnya adalah tentang Iris yang tidak lagi menjadi bagian dari Wolf. Bukan tulisan Sanchez, tapi kurang lebih isinya mirip dengan apa yang diminta Sanchez, meski tidak detail. “Berita yang benar. Saya mengakhiri kontrak Iris tadi malam. Tapi jangan khawatir, saya sendiri yang akan membayar ganti rugi atas kontrak itu. Memakai uang saya pribadi,” jawab Wolf. Menyebut uang karena ingin menenangkan mereka. Pembatalan kontrak itu tidak akan mengganggu pemasukan perusahaan. “Bukan masalah ganti rugi, Mr. Wolf! Ini masalah pemas
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

183. Masalahmu yang Dibawanya

PLAK! Max memegang pipinya dengan terkejut. Tamparan itu tidak terduga karena ia tidak merasa melakukan kesalahan. “Kenapa…” Max sampai kehilangan kata-kata dan memandang Billy dengan mata marah. Masih tidak terima kenapa Ia mendapat pukulan itu. “Itu untuk mengembalikan otakmu pada tempatnya! Bagaimana mungkin kau tiba-tiba dengan Iris?! Dan kau tidak mengatakan apapun padaku sebelumnya?!” Billy kembali membentak. “Karena menurutku sudah sangat jelas! Apa yang dilakukan Iris kemarin sudah keterlaluan! Dan tidakkah kau melihat apa akibatnya sekarang? Aku tidak mungkin bersamanya lagi! Aku akan ikut terseret jatuh bersamanya kalau kami masih bersama!” Max melawan dengan keras karena kali ini ia merasa benar. Ia tidak mungkin mengorbankan diri dan ikut jatuh bersama dengan Iris. Max malah bersyukur karena langsung mengumumkan kalau hubungannya dengan Iris berakhir satu hari setelah kejadian itu. Dan Billy yang saat itu sedang ada di luar negeri, sama sekali tidak menyadarinya. Ba
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

184. Masa Lalumu yang Aku Sebut

Polisi itu segera saja membawa Iris duduk lalu memanggil rekannya—yang polisi wanita agar mendekatinya dan berbisik tentang apa yang ingin dilakukan oleh Iris.Temannya itu mengangguk lalu duduk di samping Iris dan mengambil tangannya dengan sikap simpatik. Menggenggamnya.“Apapun itu kami akan mendengarnya. Silahkan kau ingin melaporkan tentang apa? Tidak perlu terburu-buru, tenang saja.” Polisi wanita itu membujuk dengan lembut sesuai prosedur.“Kejadiannya sudah beberapa tahun yang lalu. Dan aku selama ini diam karena dibutakan oleh perasaan, tapi aku seharusnya mengatakannya sejak dulu. Aku menyesal sekali…. Aku saat itu takut…”Iris kembali menutup wajahnya dan menangis.“Tidak masalah, tenang dulu. Tidak perlu takut lagi sekarang. Semua orang melakukan kesalahan, dan tidak mengapa. Setiap orang berhak mendapat waktu ketika mengumpulkan kekuatan untuk mengatakan sesuatu yang sulit.”Polisi itu kembali menepuk paha Iris dengan lembut.“Beberapa tahun yang lalu… Itu pria yang aku c
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

185. Pertemuan Denganmu yang Tidak Indah

“Ah… iya. Aku lupa kau masih harus bekerja ya. Oke, kapan-kapan kalau begitu.” Sara mengira Zoe keberatan hanya karena ia tidak punya waktu bukan karena merasa tidak perlu mendengar keluhan itu. Sara masih dengan ceria memeluk Zoe lalu melambai dan meninggalkannya ke arah jalan raya. Sara perlu mencari taksi, karena tidak membawa mobil seperti Zoe. “Aku tidak tahu kau mengenal dokter Sara.” Zoe berpaling dan melihat Darcy berjalan menghampiri. Darcy tadi memang keluar terlebih dulu karena harus membawa perlengkapan yang dipakai oleh Zoe ke mobil, dan rupanya sempat melihat Sara. “Pikiranku pernah berada dalam keadaan yang tidak terlalu sehat,” kata Zoe. Sama sekali tidak malu mengakuinya. Darcy pun maklum dan menepuk lengan Zoe. “Syukurlah keadaanmu baik-baik saja sekarang. Aku harap Iris juga berani mengambil langkah sepertimu jadi sampai seburuk ini,” kata Darcy sambil menggelengkan kepala. Semua orang kini menganggap Iris memang seharusnya menjadi pasien Sara. “Yang jelas
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

186. Keinginanmu yang Tidak Masuk Akal

Zoe seketika mendapat firasat buruk saat mendengar nama itu, dan firasat itu terbukti beberapa detik kemudian, saat wanita yang dipanggil oleh Grayford berpaling. Emily itu adalah Emily yang dikenal oleh Zoe sebagai ibu tiri Wolf. Ibu tiri yang lebih kejam daripada ibu tiri Cinderella. Wajahnya yang kemarin sudah cukup cantik, semakin cantik dengan dandanan rupawan dan gaun menawan. Wanita itu berjalan menghampirinya dengan senyum manis. Zoe mengeluh dalam hati, menyesal karena gembira mendapat bayaran ekstra itu. Rupanya pekerjaan yang dilakukannya hari ini benar-benar harus menjadi sangat ekstra—ada beban baru karena ia harus bertemu dengan wanita psikopat sinting. “Halo, perkenalkan. Aku Emily. Aku adalah penggemarmu!” Emily dengan ceria mengulurkan tangannya dan tentu saja Zoe menerima dengan wajah juga yang sangat ceria. “Halo, terima kasih sudah menjadi penggemar yang setia.” Zoe memakai jawaban template yang dipakainya setiap kali bertemu dengan penggemar—yang mengklaim su
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

187. Kejutanmu yang Gagal

Zoe harus berjalan dengan langkah berat, untuk bisa sampai ke apartemennya. Ia bukan lelah secara fisik, tapi pikirannya.Wanita setan itu yang menjadi penyebabnya tentu. Zoe semakin yakin kalau julukan itu memang khusus ada untuk Emily. Zoe sampai sekarang masih belum tahu apa yang harus dilakukannya.Untung saja, ulang tahun itu adalah pekerjaannya yang terakhir. Zoe tidak harus bekerja keras lagi. Zoe tadi hanya tinggal berbasa-basi dan tersenyum, tidak lagi perlu bernyanyi setelahnya.Kini Zoe tahu kenapa Clay mengatakan penting baginya untukku belajar berakting. Balas dendam atau tidak, sebagai seorang artis, paling tidak ia harus bisa berakting—terlihat normal saat ada di hadapan umum .Zoe juga mengerti tentang Sara mengatakan banyak artis sebenarnya mengalami depresi yang cukup parah, tapi tidak terlihat. Dan ia paham kenapa Wolf menyediakan Sara dan menyarankan artisnya untuk terus rutin berkonsultasi dengannya. Zoe menyukai pekerjaannya—karena ini adalah apa yang diinginkan
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

188. Aku Juga Membutuhkanmu

“Aku menyukai kejutannya. Really… really happy!” Zoe berseru girang. Sedikit terlalu ceria karena menyembunyikan masalah. “Hoo… Oke…oke…” Wolf tentu saja terkejut atas reaksi yang lebih dari dugaannya, tapi memeluk dengan sangat puas. Tujuan kejutan itu berhasil. “Aku kecewa karena tidak bisa memamerkan ini sebenarnya, tapi lumayan juga kalau kau gembira.” Wolf mengangkat topi itu dari kepalanya. Tujuannya menyambut Zoe dengan pakaian warna-warni mungkin gagal, tapi hasilnya untuk masih sama. “Berapa lama kau menyiapkan ini?” tanya Zoe. Menilik dari reaksi kekecewaan Wolf yang lumayan itu, sepertinya ia sudah menyiapkan konsep kejutan itu dengan serius. “Beberapa minggu. Aku berpikir keras untuk memberi kejutan epic. Yaah… lumayan. Walau separuh gagal tapi kau menerima jadi…” Wolf terdiam karena Zoe membungkam bibirnya, lalu menyambar maracas yang ada di atas meja dan menyerahkannya pada Wolf. “Ini. Apapun yang akan kau lakukan dengannya, lakukan sekarang.” Wolf mendengus lalu
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

189. Perjuanganmu Untuk Berhasil

Yang menyambut tentu saja adalah matahari. Terik, menyengat dan membakar kulit, begitu Zoe turun dari pesawat di Vallarta. Kota yang terletak sekitar lima ratus kilo arah timur Mexico City. Membuat Zoe menyesal tidak membawa kacamata hitam, mengabaikan saran Wolf.Kini ia hanya bisa mengernyit saat berpindah dari pesawat ke dalam mobil. Zoe kini mengerti kenapa mereka memerlukan sombrero di sini. Topi itu cocok untuk menghalau matahari.Zoe tidak masalah menerima matahari, berharap mendapat sedikit warna untuk kulitnya, tapi matahari itu membuatnya pusing, saat mencoba menatap langit biru terang dan awan yang lembut itu.“Ini. Mungkin akan terlalu besar untukmu, karena ukuran wajah kita berbeda, tapi lebih baik daripada kau terus mengernyit seperti itu.”Wolf memasangkan kacamata hitam ke wajah Zoe yang langsung merasa cuaca berubah mendung. Ia tidak menegur meski jelas kalau kesulitan itu adalah hasil dari Zoe yang membandel karena tidak ingin mendapat garis perbedaan warna kulit di
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
DMCA.com Protection Status