Zoe mengangkat kepalanya yang berantakan. Lalu dengan matanya yang masih setengah terpejam, tangannya meraba, mencoba untuk meraih ponselnya yang berbunyi di dekat kepalanya. “Siapa yang mau hubungimu pagi-pagi?” Wolf yang tengah memeluk tubuh Zoe tentu saja juga ikut terbangun, meski tidak membuka mata. “Mungkin Tiana,” guman Zoe. Teringat kalau tadi malam Tiana memang menghubunginya, tapi Zoe yang telah melihat misscall itu, belum sempat menghubungi balik, karena Wolf terus membuatnya ‘sibuk’, bahkan setelah mereka sampai di rumah. Zoe tentu saja tidur nyenyak setelahnya. “Ya? Ada apa?” tanya Zoe, sambil menempelkan ponsel itu di telinganya dan kembali memejamkan mata. “Loria? Apa kau baik-baik saja? Maafkan. Aku benar-benar tidak menduga kalau Iris akan melakukannya.” Zoe membuka mata, menyadari kalau yang menghubunginya sudah pasti bukan Tiana. Zoe memaki dalam hati saat melihat nama Max pada layar ponselnya. Tahu begitu ia tidak akan menjawab panggilan itu dan membiarkannya
Last Updated : 2023-03-30 Read more