Home / Romansa / ISTRI BISU SANG CEO / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of ISTRI BISU SANG CEO: Chapter 191 - Chapter 200

228 Chapters

190. Kejutanmu yang Lain

“PANTAI!” Zoe bisa tampak lebih hidup setelah matanya menangkap pemandangan air biru dan juga pasir putih membentang yang ada di dekat hotel tempat mereka menginap. Tentu saja Wolf memilih resort yang paling dekat dengan pantai agar mereka bisa menikmati apa yang ditawarkan oleh kota Vallarta itu dengan maksimal. “Untung aku membawa pakaian renang lebih dari satu,” kata Zoe. Tujuan utama Zoe adalah itu, berenang di laut biru itu nanti. “Mereka mempunyai pantai khusus yang bisa dipakai oleh tamu yang menyewa kamar VVIP dengan bebas. Terpisah dari pantai yang dipakai untuk pengunjung umum. Dan sudah pasti suamimu ini telah membooking kamar VVIP agar kau bisa dengan bebas memakai semua fasilitas pantai itu,” kata Wolf, benar-benar menepuk dada untuk menyombong. Zoe mengabaikan itu, dan melompat untuk merangkul lehernya, lalu memberi kecupan di kedua pipi Wolf. “Suamiku yang hebat ini memang sangat pengertian,” ujar Zoe. “Hanya di pipi? Setelah aku mengeluarkan begitu banyak uang unt
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

191. Pertanyaanmu Aneh

“You’re incredibly cute!” Zoe berseru sambil mengulurkan tangan untuk menyentuh pipi Mavis—yang tengah tersenyum memperlihatkan dua gigi seri yang dimilikinya, karena gemas, tapi tangan Dustin mencegah dengan dorongan.“Tidak, kau akan membuatnya menangis!” Dustin dengan cekatan mengangkat Mavis yang sedang duduk di atas pasir—di samping Lili, membawanya menjauh. Memindahkannya lebih dengan dengan air.“Aku tidak akan menyakitinya! Astaga!” Zoe membelalak melihat sikap agresif Dustin itu. Sementara Lili menggeleng dengan wajah menyesal, tapi ia membiarkan Dustin membawa adiknya menjauh.“Jangankan kau, aku saja terkadang tidak boleh menyentuhnya. Bayangkan itu. Aku ibunya—aku yang mengeluarkannya dengan kesakitan dan lainnya, tapi Dustin yang menguasainya.” Lili mengeluh. Tapi keluhan itu tidak serius. Zoe tidak melihat Lili benar-benar marah. Meski mengeluh, tapi matanya tidak tampak jengkel. Lili bahkan tersenyum setelah itu, sambil memandang bagaimana Dustin tertawa saat Mavis m
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

192. Menjagamu Dari Tanaman Liar

Lili malah mulai merencanakan detail jika kemungkinan buruk itu terjadi. Dan tentu Zoe tertawa mendengar kemungkinan itu. Rencana yang hebat, karena dalam kepala Zoe mulai membentuk skenario untuk mengatasi yang terburuk.Katakanlah namanya hancur—tidak bisa lagi menjadi penyanyi, dan Wolf pun tidak lagi dipandang kredibilitasnya, mereka tidak akan miskin. Paling tidak masih ada warisan Ayah Wolf sebagai jalan keluar terakhir. Zoe juga sudah mulai mendapatkan uang tentu.“Saranku, kau bicara saja pada Wolf,” kata Lili.Ia tidak lagi menyebut masalah itu sebagai simulasi, karena tentu saja paham kalau Zoe sedang mencoba mencari jawaban atas masalah yang terjadi antara dirinya dan Wolf.“Aku akan mencobanya.” Zoe sangat ragu untuk membicarakan hal itu dengan Wolf, karena ia punya bayangan kalau Wolf mungkin akan melakukan hal yang terlalu nekat—mungkin tidak sampai membunuh Emily, tapi bisa saja yang melakukan sesuatu yang malah membuat masalah itu semakin runyam.“Dan di mana mereka? B
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

193. Pilihanku Adalah Dirimu

“Kau ingin kemana?” Wolf heran saat melihat Zoe masih memakai gaun dan juga outer yang dipakainya untuk turun makan malam tadi, saat ia keluar dari kamar mandi.“Kita akan berjalan-jalan di pantai. Menikmati udara malam.” Zoe menunjuk area pantai yang tentu gelap.“Tidak. Tidak ada kita yang seperti itu. Kita akan menikmati ini berdua.” Wolf menolak dan menunjuk ke arah ranjang.“Tidak. Kita akan berjalan-jalan di pantai.” Zoe menegaskan sambil membuka pintu yang akan membawa mereka ke teras. Ada tangga batu di ujung teras itu, yang tentu berakhir di pantai.“Kenapa harus berjalan-jalan?” Wolf memprotes karena jelas tidak akan tergoda pada kegiatan yang tidak melibatkan ranjang saat ini.“Karena aku ingin.” Zoe dengan gesit membuka pintu dan mendahului keluar.“Kau bahkan tidak bisa berjemur lagi. Untuk apa kita ke pantai?” Wolf menggerutu, tapi tidak mungkin membiarkan Zoe sendirian ke pantai.“Oh, sejuk sekali.” Wolf bergumam saat berhasil menyusul Zoe yang telah berjalan menyusuri
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

194. Karirmu yang Menjadi Taruhan

“Tapi itu berarti kau kehilangan hal yang kau bangun dengan susah payah, kau harus mengulang seluruh kerja keras bertahun-tahun.” Zoe masih khawatir. “Lalu kenapa memang? Kesulitan itu tidak membuatku mati dulu. Aku masih hidup sampai sekarang. Aku akan bekerja keras lagi, aku akan mengulang. Aku lebih berpengalaman, jadi seharusnya lebih mudah untuk membangunnya lagi. Bukan sesuatu yang sulit.” Wolf mengelus pipi Zoe, dan mendorong sudut bibirnya. Ingin Zoe menghapus gelisah di wajahnya, memaksanya tersenyum. “Yang sulit adalah menemukan wanita sepertimu—yang bisa dengan berani mengajakku untuk menikah, mesti tahu aku bukanlah pria yang cocok untuk dijadikan suami—ini pendapat global dari para wanita yang pernah tidur denganku.” Zoe yang sudah hampir merasa tersentuh, tentu saja harus tertawa mendengar kata-kata itu. Tidak menyangka Wolf akan membicarakan topik semacam itu dengan para wanita itu. “Kau serius bertanya tentang hal ini pada mereka pada wanita yang pernah tidur deng
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

195. Rencanamu yang Menyebalkan

“Berani sekali membuka memanggilku setelah jam tidur, dan memintaku menemuimu di bar! Apa kau gila?!”Clay tentu marah pada Wolf yang tiba-tiba saja memintanya untuk keluar dari kamar. Apalagi setelah tahu tujuannya adalah bar.“Kau mengomel tapi kau datang juga.” Wolf sambil mengulurkan minuman yang berwarna seperti air laut biru pada Clay.“Aku datang untuk menyelamatkanmu! Kalau sampai Zoe tahu kau berkunjung ke bar setelah dia tidur, maka kau akan mendapat masalah besar!” sergah Clay.“Dan kau tidak akan mendapat masalah dari Lili?” Wolf bertanya balik karena tentu masalah mereka akan sama.“Pokoknya cepat katakan ada apa.” Clay duduk di hadapan Wolf, sedikit menutupi telinganya karena bar itu cukup ramai. Ada live music yang memperlihatkan tarian tradisional Meksiko.“Wanita setan itu datang lagi,” kata Wolf sambil menghabiskan minuman pesanannya yang memang porsi kecil.“Wanita setan yang mana dulu? Kau terlalu banyak….Oh, Fuck! Yang itu? Ibu tirimu?” Clay yang tadinya tidak ter
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

196. Sikapmu yang Tidak Biasa

“Apa tadi malam kau minum?” Zoe mendorong tubuh Wolf agar kembali berbaring, dan mengendus dadanya----sekitar lehernya. Memeriksa karena ia mencium jejak aroma alkohol saat bangun. Tadi malam mereka tidak minum alkohol, menyesuaikan karena alkohol terlarang untuk Lili. “Hanya sedikit. Aku perlu membicarakan sesuatu dengannya. Kami tidak melakukan apapun. Jangan salah paham.” Wolf mengangkat tangan, lalu melepaskan kemeja santai yang dipakainya tadi malam. Ia tidak minum terlalu banyak, tapi alkohol yang diminumnya cukup kuat. Karena itu Wolf langsung tidur tanpa berganti baju, karena sudah setengah mabuk. Sekarang pun kepalanya juga sakit. Minuman biru itu berbahaya rupanya. “Kalian membicarakan apa?” Zoe tidak curiga, hanya heran. “Ini dan itu. Mengenang masa lalu.” Wolf tidak berbohong. Mereka membicarakan Emily dan masalah Lili yang telah lalu. “Ho… Apa kalian mengenang masa dimana bisa menunjuk dan wanita akan mengikutimu?” sindir Zoe, sambil meraih permen milik Wolf dan mem
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

197. Kemesraanmu yang Berlebihan

Mereka sarapan di restoran hotel seperti normalnya pengunjung. Yang tidak normal adalah sikap Wolf.Setelah membatalkan apa yang akan mereka lakukan tadi, kini Wolf melakukan hal yang membuat Zoe semakin heran.Wolf membawa aneka jenis makanan yang tersedia di menu untuknya. Ia sama sekali tidak mengizinkan Zoe berdiri. “Apa lagi ini?” Zoe menahan tangan Wolf yang akan menyuapkan makanan untuknya, sambil bertanya dengan ketus karena sejak tadi belum mendapat penjelasan.Sikap Wolf itu mungkin terlihat manis, tapi berlebihan. Wolf bukan tipe orang yang akan bermanis-manis seperti itu juga. Kejengkelan Zoe kini menumpuk bersama keheranan.“Aku ingin menyuapkan makanan untukmu. Apa tidak boleh?” Pertanyaan dengan nada yang sama juga.Setiap kali Zoe mempertanyakan kenapa Wolf melakukan keanehan, maka Wolf akan bertanya balik. Kalau sudah seperti itu, Zoe terpaksa menerima. Ia membuka mulut dan potongan buah pepaya yang manis itu masuk.Zoe menerima karena tidak ingin Wolf berpendapat k
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

198. Beritamu tapi Berubah

“Jadi benar kau berlibur dengannya? BAGAIMANA MUNGKIN? LORIA, KAU NEKAT ATAU GILA?!”Darcy berteriak panik, sadar kalau tergagap Zoe artinya benar. Ia sedang berlibur dengan Wolf.“Tunggu! Tunggu dulu! Bagaimana kau tahu?” Kepanikan Zoe sejenak surut, dan sadar kalau tidak seharusnya Darcy tahu. Mereka berdua pergi dengan sangat rahasia.“Aku tahu dari berita tentunya! Sangat jelas tertulis kalian berdua berlibur ke Meksiko! Ke Vallarta, ke pantai, dan kalian terlihat sangat mesra! Ini gila! Ini benar-benar gila!” Darcy kembali berseru panik, sementara Zoe menatap Wolf yang tengah memandangnya dengan senyum.“Darcy sudah membaca? Kerjanya memang selalu cepat,” kata Wolf, dengan tenang.“KAU TAHU?! Wolf, kau tahu tentang ini?!” Zoe tertular, dan berteriak seperti Darcy.Dengan cepat Wolf menyambar ponsel Zoe dan mematikannya. Darcy tidak boleh mendengar obrolan mereka. Darcy menghubungi Zoe lagi, tapi Wolf mematikannya.“Kita kembali dulu ke kamar.” Mereka bisa bicara di dekat kolam it
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

199. Dirimu yang Menjadi Korban

“Aku mendahuluinya, Zoe. Mengumumkan hubungan kita terlebih dulu. Jadi Emily tidak akan punya kesempatan untuk didengar. Faktor kejutan yang diinginkan oleh Emily tidak ada lagi. Ia kalah karena meski ia bicara, tidak ada lagi yang terkejut. Dan kemungkinan kecil Emily akan didengar saat ia menyebut tentang kompetisi itu. Emily menjadi bukan siapa-siapa, bukan whistleblower.”Masih bisa dimengerti. Zoe cukup paham apa maksud Wolf melakukan itu. Tapi ia tidak mengerti bagaimana hal itu akan memperbaiki kerusakan yang akan terjadi.“Meski bukan Emily yang mengatakannya, kerusakan itu akan tetap ada dan sama bukan? Orang-orang akan tetap menganggap hubungan kita sumber kecurangan. Akan ada orang yang bicara tentang keterlibatanmu dalam kompetensi itu.”Hubungan mereka tetap menjadi terbuka sekarang.“Memang, tapi tidak dengan nada keras yang diharapkan oleh Emily. Coba baca berita itu sekali lagi,” pinta Wolf.Zoe mengambil ponsel Wolf dan membaca ulang. Sekilas Zoe tidak mengerti apa ya
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status