Beranda / Romansa / ISTRI BISU SANG CEO / Bab 211 - Bab 220

Semua Bab ISTRI BISU SANG CEO: Bab 211 - Bab 220

228 Bab

210. Rencana Untukmu

Emily mematut dirinya di cermin berbalik untuk melihat apakah gaunnya cukup pantas. Emily memilih memakai gaun biru tua yang sangat menempel pada tubuh, dengan bagian depan yang sangat rendah, sampai memperlihatkan sebagian besar bahu dan dadanya. Pilihan yang sangat sengaja untuk menggoda, tapi ia belum puas. Emily lalu mengambil gaun lain yang berwarna merah tua. Lebih berani, karena memiliki leher V, lebih seksi karena belahan depan itu sampai tepat di ujung perutnya. Belum lagi tambahan belahan pada bagian paha yang ujungnya berada di paha bagian atas. Setelah mengganti gaun dengan warna merah itu, Emily baru tersenyum puas. Pakaiannya sudah sangat pas dengan tujuannya. Bentuk tubuhnya yang masih indah membentuk dengan sempurna. Biasanya mata para lelaki akan mengikuti kemana kakinya melangkah, terlalu takjub. Dan Wolf adalah lelaki juga, jadi seharusnya sama. “Yang mana ya?” Emily bertanya-tanya sambil menyapukan tangannya di atas koleksi parfum mahal miliknya, lalu memilih war
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

211. Kebodohanmu yang Terlihat

Tapi tepat sebelum permukaan wine itu menyentuh bibirnya, Wolf menurunkan gelasnya dan memandang Emily sambil menyeringai.“Kau sepertinya tidak sabar melihatku meminumnya. Begitu istimewakah wine ini?” Wolf memutar gelas itu di tangannya, sambil terus tersenyum.Emily panik. “Apa maksudmu? Ada apa dengan winenya?”Emily berpura-pura memeriksa wine di gelasnya dan meminumnya lagi.“Winenya lezat. Tidak ada yang aneh.” Emily masih mencoba untuk mengelak.“Aku rasa kau pasti menganggapku sangat bodoh.” Wolf meletakkan wine itu di meja, dan menatap Emily.“Aku tadi melihatmu menukar posisi wine ini. Kau pikir aku tidak akan melihatnya?” Wolf tertawa.Wolf tentu melihat saat Emily melakukan keanehan tadi. Ia hanya harus mendorong gelas wine itu ke arahnya, tapi justru bersusah payah menukar posisi saat ia berpindah ke tempat duduk yang lain.Emily masih menggeleng, tapi Wolf menyuruhnya diam dengan kibasan tangan.“Tapi tanpa itu pun, aku tidak akan menyentuh apapun yang diulurkan oleh ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

212. Pengakuanmu yang Aku Inginkan

“Silahkan saja. Aku tidak akan menganggapmu ada. Kau boleh mencoba, dan Loria akan kembali mengalahkanmu. Keinginanmu memilikimu tidak akan pernah berakhir indah!” Ini pertama kali Wolf mengatakannya dengan jelas. Selama ini, seluruh sikapnya menunjukkan penolakan, tapi tidak pernah menyebut semuanya dengan jelas. Mungkin itu kesalahan yang membuat Emily bebal dan ngotot untuk terus mencoba. “Tommy, jangan…” “Hentikan panggilan itu!” Wolf berseru jijik. Bahkan ayahnya tidak memanggilnya dengan nama itu. Hanya Thomas biasa. Tommy adalah panggilan manja yang dipaksakan. Panggilan yang dipakai Emily untuk memanipulasinya. “Aku… mencintaimu. Kau tidak bisa meninggalkan…” “Meninggalkan itu kalau aku pernah tinggal. Aku tidak pernah dan tidak akan pernah tinggal di dekatmu, jadi aku tidak meninggalkanmu! Camkan itu! Kita bukan apapun, karena menyandang gelar sebagai ibu tiri pun kau tidak pantas, Setan!” umpat Wolf. Muak dengan rengekan Emily. “Tapi aku melakukannya karena mencintaim
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

213. Rumahmu yang Lebih Lenkap

Zoe mengernyitkan kening, saat mendengarkan hasil rekaman yang didapat oleh Wolf dari Emily. Mendengar bagaimana Emily berusaha untuk menormalkan apa yang dilakukannya pada Wolf dengan kata cinta tentu terdengar menjijikan.“Tidak perlu mendengarnya lagi.” Wolf menegur sambil berbalik untuk menuangkan hasil masakannya ke atas piring. Sosis dan asparagus.“Aku rasa kau perlu memotong beberapa bagian agar terdengar lebih baik. Kau terdengar terlalu kejam di sana,” kata Zoe sambil menyerahkan ponsel itu kembali pada Wolf dan mengambil bagian piringnya. Bagian dimana Emily menjerit saat Wolf menyiramkan wine, terdengar seperti usaha pembunuhan.“Sepertinya kau punya banyak pengalaman tentang memotong hasil rekaman,” kata Wolf sambil duduk dan mulai makan juga.Zoe tersenyum malu sambil menunduk. Wolf tentu sedang menyindir bagaimana Zoe dulu melakukan balas dendamnya dengan memanipulasi rekaman suara Iris.“Aku tidak akan melakukan apapun pada rekaman itu. Aku khawatir polisi tidak akan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

214. Balasanmu Datang Berlebihan

“Aku saja.” Wolf berdiri mendahului Zoe. Ingin tahu siapa kamu tidak diundang itu.Wolf tidak langsung membuka pintu yang memeriksa dari lubang pengintip dan melihat ada dua orang berdiri menunggu dengan sabar, tidak tampak mengancam. Maka Wolf membuka pintu itu. "Oh?” Pria yang menunggu itu tampak terkejut karena mendapati Wolf yang membuka pintu.“Siapa kalian?” tanya Wolf.“Apa Mrs. Zoe Edison tinggal di sini?” tanya pria yang ada di depan.Wolf mengernyit. Ia belum pernah ada orang yang mendengar ada orang yang menyebut nama Zoe seperti itu. Biasanya kalau tidak Loria, maka Zoe Anderson. Tidak namanya bergabung dengan Zoe.“Siapa kalian” Wolf bertanya lagi. Tentu tidak akan memberi jawaban sebelum mereka memberi keterangan jelas.“Oh, maaf. Kami dari NYPD. Saya Detektif Benson.”Pria yang di depan itu mengangkat lencananya untuk menegaskan identitasnya.“Siapa yang datang?” Belum sempat Wolf bertanya lebih, Zoe yang tentu penasaran menyusul di belakang Wolf untuk melihat siapa y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

215. Kenyataan Menurutmu

[Tidak ada kabar yang terdengar oleh siapapun. Aku rasa Billy berusaha keras untuk menutupi skandal ini. Bagaimana? Aku akan mengoreknya kalau memang itu maumu]Pesan dari Sanchez itu membuat Wolf mengernyit. Setelah mendengar penangkapan Max kemarin, Wolf tentu saja bertanya pada Sanchez kenapa tidak ada berita apapun mengenai hal itu. Sanchez mencari informasi dan rupanya memang ada orang yang menutupi—yang mana adalah Billy.[Tidak. Nanti dulu. Tahan dulu. Kalau bisa bayar siapa saja yang mencoba untuk menerbitkan berita ini. Aku tidak ingin ada berita yang beredar. Untuk saat ini belum]Wolf tidak mau keterlibatan Zoe ikut tercium oleh media, karena itu ia tidak mau ada berita apapun sebelum masalahnya jelas.Setelah Sanchez membalas dengan Oke, Wolf berpaling pada Zoe yang ada di sebelahnya terlihat sangat diam sambil memandang ke arah luar jendela.“Apa tidak bisa kalau Zoe tidak datang?” tanya Wolf, kepada Cliff yang ada di kursi depan. Wolf juga membawa Stefan untuk menyetir.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

216. Kesempatanmu Untuk Mengungkap

“Berarti Maxwell Taylor adalah Ayah dari anak yang Anda kandung saat itu?” tanya Benson. Zoe mengangguk.“Apakah alasan ini juga yang membuat Maxwell Taylor ingin menyingkirkan Anda?”“Kemungkinan besar begitu. Ia tidak mau karirnya terhambat karena keberadaan anak itu.”Benson kembali mengangguk dan menuliskan fakta itu di kertasnya. Fakta yang dulu tidak bisa dikatakan oleh Zoe karena keadaannya yang koma.“Lalu apa yang sebenarnya terjadi saat itu? Anda bisa menceritakan dengan lebih detail.”Zoe terdiam cukup lama dan tidak ada yang mendesaknya untuk bicara.“Kalau kau memang tidak ingin membicarakannya, aku akan meminta pada polisi untuk menunda…”Zoe menggeleng, lalu berterima kasih pada Cliff dengan anggukan kepalanya. Ia akan bicara. Zoe tidak ingin lagi ada hal yang tertinggal.Zoe menceritakan semuanya. Kejadian hari itu mulai dari awal—bagaimana Max menyuruhnya untuk mengambil kaos kaki yang tertinggal di apartemen dengan tergesa, pertemuannya dengan Iris, lalu apa yang dil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

218. Balasanmu Datang

“KALIAN TOLOL! BAGAIMANA MENCARI SATU ORANG SAJA TIDAK BECUS!”Billy berteriak pada tiga anak buahnya yang berdiri dengan wajah menunduk di depannya. Mereka bertiga ditugaskan untuk mencari Iris.Semenjak Max mengabarkan kalau ia putus dengan Iris, Billy sudah mencoba mengantisipasi dengan mencarinya. Tapi tentu sampai sekarang belum bisa ditemukan. Bahkan setelah Max ada di penjara pun mereka tidak menemukan Iris.“Sekarang aku harus melakukan apa? Sia akan terus ada di sana tanpa Iris!” Billy mengamuk, melemparkan vas bunga kecil yang ada di mejanya ke lantai.Billy mencari Iris karena berencana untuk memohon padanya. Paling tidak memintanya untuk mencabut kesaksiannya itu dengan imbalan kembali pada Max atau lainnya. Tapi ia harus menemukan Iris dulu.“Kami sudah mencoba mencari kemanapun, tapi nihil. Saya yakin Iris masuk dalam program perlindungan saksi. Saya hanya mendapat informasi kalau Iris masuk ke kantor polisi tapi tidak keluar. Kami tidak mungkin bisa mencari tanpa info d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya

218. Suaramu yang Tidak Diinginkan

“Kenapa cepat sekali?” Zoe menatap surat panggilan yang diterimanya dengan panik.Saat kemarin Benson mengatakan ia akan mendapat surat panggilan untuk menghadiri pengadilan, Zoe mengira pengadilan itu akan berlangsung mungkin sekitar satu atau dua bulan lagi, tapi ternyata hanya dalam waktu tiga hari setelahnya surat panggilan itu datang—dan berlaku dua hari ke depan.“Aku rasa Benson menunggu sampai berkasnya lengkap baru memanggilmu. Karenanya sekarang ia hanya tinggal mengajukan ke pengadilan dan jadwalnya langsung turun,” kata Cliff. Ia mengambil surat itu dari tangan untuk memeriksanya.“Aku hanya harus datang sekali itu bukan?”Zoe memastikan, karena ia benar-benar tidak mau menghadiri persidangan itu sampai berulang kali.“Ya, karena itu aku meminta untuk bertemu dengan psikiater yang merawatmu. Aku harus melatihnya agar bisa menjawab pertanyaan tentang keadaanmu dengan baik. Ia harus memberikan jawaban yang tepat agar Hakim mengabulkan permintaan itu.“ Cliff menjelaskan renca
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya

219. Caramu yang Licik

“Dia ingin menyelamatkan diri! Licik sekali!” Wolf mendesis kesal.Sudah jelas dari pernyataan Iris itu terlihat kalau ia memang hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri dengan menyalahkan Max dan juga Billy.“Ia membuat mereka terkesan menekan dirinya untuk menyembunyikan kenyataan tentang Zoe. Iris lalu memakai alasan tekanan itu dan menjadikannya terlihat sebagai alasan semua perbuatan anehnya kemarin. Ia bersembunyi dari kesalahan dengan memakai alasan kesehatan mental.” Sara menggeleng dan tampak jengkel. Tentulah ia kesal saat ada orang yang menjadikan kesehatan mental sebagai kebohongan.“Dia berhasil keluar memakai sekoci sebelum kapalnya benar-benar karam.” Cliff memandang Iris yang terus terisak dan menangis diantara kata-katanya.“Tidak masalah. Biarkan saja,” kata Zoe sambil bersedekap dan menatap ke arah televiisi tanpa berkedip.“Apa maksudmu biarkan saja? Dia berbohong lagi!” Wolf juga menunjuk ke arah televisi dengan wajah tidak terima.“Setidaknya dia telah jujur, ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status