“Zoe? Lihat aku… Tenang dulu…” Wolf berusaha menenangkan karena melihat Zoe berada di tepi air mata. Padahal Zoe tidak boleh menangis. Tangisan akan merusak make up dan segala persiapan yang dilakukannya sekarang. “Tenang dulu… Tarik nafas dalam-dalam, perlahan. Semua akan baik-baik saja.” Wolf berbisik sambil menepuk pelan kedua pipi Zoe. Tapi Zoe menggeleng sambil kembali mencakar lehernya. Ingin mengatakan kalau ia tidak bisa bicara. “Oh, tenang dulu.” Wolf tentu saja ikut panik. Ia mengerti apa yang dimaksud oleh Zoe, tapi ia menyembunyikan kepanikannya dan menurunkan tangan Zoe dari leher, meremasnya pelan. “Dengar aku, Zoe. Apapun yang terjadi hari ini, tidak akan ada yang berubah. Kau akan tetap menjadi milikku. Kalaupun kau gagal di sini, tidak akan ada yang bisa mengubah itu. Aku tetap menginginkanmu. Jadi tidak ada hal yang perlu kau takutkan,” bujuk Wolf, menenangkan. Tapi Zoe menggeleng dan berusaha kembali mencakar lehernya. Ia ingin bernyanyi. Ia ingin bisa bernyan
Terakhir Diperbarui : 2023-03-03 Baca selengkapnya