Home / Romansa / ISTRI BISU SANG CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of ISTRI BISU SANG CEO: Chapter 81 - Chapter 90

228 Chapters

80. Istrimu yang Aku Perlukan

“Jangan katakan kau takut aku akan menjualmu seperti dulu.” Wolf separuh mengejek, karena melihat Zoe sepertinya panik, dan terus menatap ke arah luar mobil sejak tadi. “Bukan itu!” Bantahan Zoe lancar karena muncul dengan reflek. “Ini… tempat tinggal banyak artis bukan? Hollywood Hills?” Zoe menunjuk ke belakang. Tempat dimana ia tadi melihat tulisan Hollywood berwarna putih di atas bukit. Landmark yang mungkin terkenal di seluruh dunia. Zoe masih bisa melihatnya sekarang, tapi sudah terlewat di belakang. “Benar. Yang akan kita datangi adalah mantan aktor yang sangat terkenal,” kata Wolf, sambil meminta taksi untuk berbelok. Sebentar lagi mereka akan sampai. Wolf hanya pernah sekali mengunjungi rumah yang menjadi tujuannya, tapi masih cukup ingat meski sudah beberapa tahun terlewat. “Aktor? Untuk apa?” Zoe tentu saja heran. Wolf tadi mengatakan kalau kepergian mereka ke LA adalah untuk mengerjakan bagian lain dari rencana—untuk membuat Zoe yang sukses. Tapi tidak ada alasan
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

81. Kenanganmu yang Tidak Berwujud

“Tunggu dulu, Lili. Aku belum menjelaskan apapun pada Zoe.” Wolf menahan agar Lili tidak terlalu antusias. “Oh? Aku pikir kau sudah menjelaskan semuanya. Dia yang harus memilih bukan?” Lili melepaskan tangan Zoe dengan kecewa. “Aku akan bicara padanya dulu.” Wolf memandang sekitar, mencari tempat untuk bicara yang lebih tenang. “Duduklah dulu. Aku akan ke dapur untuk meminta makanan.” Clay meminta mereka untuk duduk di sofa. “Aku akan ke atas mengambil tablet.” Lili juga meninggalkan ruang depan agar mereka bisa bicara berdua saja. “Zoe, aku mengajakmu untuk bertemu Lili hari ini, karena ia adalah desainer pakaian. Ia punya brand dan butik di sini, dan cukup terkenal meski baru beberapa tahun berjalan. Aku memintanya untuk menyiapkan aneka baju dan kostum yang nanti akan kau pakai,” jelas Wolf. Selain skill dalam bermusik, Wolf tentu juga peduli pada penampilan. Baju maupun kostum adalah hal yang juga amat penting dalam dunia artis—baik penyanyi maupun aktor/aktris. “Kita hari i
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

82. Itu Hak Milikmu

Wolf mengguncang bahu Zoe, dan akhirnya melihat matanya kembali fokus, tapi hanya sekilas.“Ada apa? Kau sakit?” tanya Wolf.Zoe menggeleng, dan menghela napas. Berusaha menenangkan diri. Tapi tangisan itu kembali terdengar. Zoe menutup telinga sambil menggeleng.“Zoe? Apa yang kau dengar?” Wolf ingin menarik tangan itu sampai turun. Ini karena tidak ada suara tangisan lagi. Begitu Clay naik, beberapa detik kemudian tangisan itu berhenti.Seharusnya Zoe tidak mendengar apapun selain pertanyaan Wolf. Tapi Zoe masih mendengarnya. Suara itu masih ada dalam kepalanya.Dengan terhuyung, Zoe melangkah ingin mencari pintu keluar. Ia ingin menjauh dari suara itu.“Kau mau ke mana?” Wolf menggapai, tapi tangannya kalah cepat. Zoe berlari, tapi tidak memilih pintu depan. Yang terlihat pertama oleh Zoe adalah pintu samping, maka ia menghambur keluar ke arah cahaya itu.“ZOE!” Wolf mengejar dan bersyukur melihat Zoe tidak berlari jauh. Tapi keadaan itu tidak berarti baik. Zoe kini berhenti di sam
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

83. Namamu yang...

“Wow!”Wolf bergumam saat memperhatikan bagaimana Zoe mengutuk tanpa tanda titik. Ia biasa mengumpat tapi lebih sering dalam hati. Apa yang dilihatnya saat ini tentu tanpa menakjubkan.Zoe terus mengumpat dalam suara keras selama kurang lebih satu menit. Ia adalah penyanyi, kekuatan suara dan napasnya bertahan lama.Wolf lega mereka tidak berada dalam lingkungan padat hunian. Kalau tidak mungkin sudah ada tetangga yang memanggil polisi dengan keluhan keributan. Suara Zoe bergema di sekitar kolam renang yang terbuka itu.“HEY! ARE YOU NUTS?! Kenapa kau berteriak di sini?!”Terdengar bentakan dan Wolf mendongak ke atas. Terlihat kepala dengan wajah marah menjenguk keluar dari arah jendela. Tentu ada orang yang terganggu mendengar teriakan Zoe itu.Wolf sempat mengira itu adalah Clay, tapi kemudian sadar kalau Clay tidak mungkin berubah menjadi muda lagi. Itu Dustin, anak pertama Clay.“Sorry.”Wolf melambai padanya, dan terlihat Dustin mencibir lalu menutup jendela dalam bantingan. Zoe
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

84. Nyanyianmu yang Indah

“Mmm… maaf itu tadi… Dia sedang belajar untuk ujian.” Clay dengan canggung meminta pengertian. Sementara Dustin mendecak dari atas. Meski di sini Zoe yang salah karena telah berteriak dan menangis tidak tentu arah di rumah orang lain, tapi Clay tetap ingin meminta maaf karena teguran anaknya tentu bisa dikatakan sangat kasar. “Tidak. Maaf. Aku yang seharusnya meminta maaf, Clay. Aku tidak bermaksud mengganggu. Aku akan meminta maaf padanya setelah ini.” Zoe dengan tergesa menggeleng. Wajahnya memerah malu. “Tidak perlu. Dustin memang selalu begitu, dia tidak…” “Bukan salahnya. Sungguh. Aku tamu…Oh? Aku bicara…” Zoe berpaling memandang Wolf yang masih tersenyum. Ia diam mengamati dan sangat puas melihat kelancaran Zoe bicara pada Clay. “Ya, kau bicara. Banyak dan lancar.” Wolf mengangguk. “Oh My God! Tunggu…” Zoe ingin bersorak, tapi menahan perasaan karena tidak ingin terlalu kecewa kalau ternyata ia tidak mampu lagi bicara. “Sing for me,” pinta Wolf. Zoe menelan ludah, sem
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

85. Kesengajaanmu yang Terlihat

“Apa yang kau lakukan padanya?!” Sara membentak begitu mendengar laporan dari Wolf soal Zoe yang pingsan. Menuduh tanpa ragu.“Fokus pada hal positif, Sara! Aku membuatnya bicara! Zoe sudah bisa bicara dan bernyanyi. Itu saja fokusmu. Lalu jelaskan padaku apa yang membuatnya pingsan.” Wolf menuntut balik.“Kau pikir aku punya kemampuan super power yang bisa membuatku menerawang keadaan Zoe dari jarak ribuan mil? Kau membawanya ke rumah sakit bukan? Tanyakan pada dokter yang ada di sana bukan aku!” sergah Sara. Terdengar jengkel karena Wolf sama sekali tidak masuk akal.Wolf mendesah. Ia tentu sadar pertanyaan itu absurd. Tapi pikirannya saat ini hanya bisa menghasilkan pikiran absurd semacam itu memang. Terlalu kacau.“Sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi, dan jangan memotong apapun. Semuanya!” Sara mendesis mengancam.“Mmm… Zoe terganggu saat ia mendengar tangisan bayi, lalu dia menutup telinganya meski sudah berada di luar. Aku memintanya tenang, lalu tiba-tiba ia berteriak me
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

86. Sikapmu yang Brengsek

“Kata dokter kau hanya lelah dan boleh pulang setelah ini.” Wolf menjelaskan pada Zoe yang baru saja membuka mata. Zoe mencoba mengumpulkan ingatan, dan langsung merasa kalau apa yang dikatakan Wolf itu tidak penting. Ada hal lain yang harus mereka bahas. Bukan hanya kapan ia akan pulang dari rumah sakit.“Akan ada banyak rencana menunggu setelah ini. Aku yang akan melatihmu, menjadi guru vokalmu. Dan aku punya rencana bagus lain. Aku tahu cara yang tepat untuk membuatmu dengan cepat mendapat eksposure, tapi mungkin tekanannya untukmu akan lebih besar.”Wolf menjelaskan segala rencana yang sekali lagi tidak ingin didengar Zoe.“Bagaimana kau ingin mendengarnya atau tidak?” tanya Wolf sambil menarik kursinya mendekat ke ranjang.Zoe menatapnya lalu mendengus. “Kau ternyata pengecut,” gerutunya.“Kau… Kau menyebutku apa?!”Wolf tadinya lega karena mendengar Zoe bisa kembali bicara, tidak mundur seperti dugaan Sara. Tapi mendengar sebutan pengecut itu, tentu Wolf meradang.“Pengecut. Ta
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

87. Sulit Mengabaikanmu

“Kau ingin memilih warna apa? Merah? Hitam? Brunet? Atau mungkin pirang yang lebih terang lagi? Aku sebenarnya suka warna rambutmu yang sekarang. Sayang sekali kau ingin menutupinya.” Albert menunjuk jajaran wigs yang ada di sampingnya, meminta Zoe memilih. Salonnya sudah menyediakan permintaan Zoe dengan sempurna. Zoe bisa dengan bebas memilih dari sekitar tiga puluh mode rambut aneka warna. “Hmm… Merah terlalu menyala.” Zoe bergumam. Ia tidak mau Iris akan mengingat teman gym yang menumpahkan minuman ke bahunya. “Oke, singkirkan.” Albert menyingkirkan semua warna merah, menyisakan sekitar dua puluh sekian. “Rambutmu indah dan sehat, apa harus melakukan ini?” tanya Albert. Ini kesekian kali Albert mengucapkannya. Ia masih tidak ingin menutupinya.
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

88. Namamu yang Baru

“Ini,” kata Wolf sambil menyerahkan amplop berwarna coklat. Mereka sudah kembali ke rumah, dan membahas langkah lain yang harus dilakukan Zoe besok lusa. Pertama kali Zoe akan muncul di depan publik. “Apa ini?” Zoe membuka amplop coklat panjang itu dan menemukan identitasnya yang baru. Kartu identitas, SIM, paspor, kartu kredit. Semua atas nama Loria Moreau. Nama Zoe yang baru. Zoe menatap foto yang ada di semua kartu identitas itu, dan merasa puas. Foto itu diambil tadi setelah memilih wig bersama dengan Albert, dan rambutnya terlihat sangat nyata. Wajah di foto itu masih Zoe, tapi sekaligus berbeda. Masih ada kesan Zoe seperti yang diinginkannya. “Apa hanya ini?” tanya Zoe, sambil memasukkan semua identitasnya itu ke d
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

89. Perasaanmu yang Perlu Diakui

“You look like a shit! Kau itu vampire atau apa?” Clay menilai dengan jujur saat melihat penampilan Wolf yang baru saja datang menghampirinya. Mereka ada di tengah padang golf bermandi matahari, tapi Wolf memakai jaket hitam, celana hitam, sepatu hitam, dan kacamata hitam. Lalu wajahnya tampak pucat. Ketampanan wajahnya, melengkapi penampilan ala vampir. “Kapan terakhir kali kau mandi?” tanya Clay, menatap Wolf sekali lagi. Karena ia tampak sangat berantakan ternyata. Wolf hanya mengangkat bahu, lalu duduk pada golf car yang dibawa Clay. Bersandar pada salah satu tiangnya. “Are you hangover or something?” (Apa kau hangover?) Clay mengernyit sambil menjentikkan tangan di depan wajah Wolf. Ingin tahu apakah bisa diajak bicara atau tidak. Wolf hanya menggeram. Memang benar saat ini kepalanya sedang amat sakit karena minum terlalu banyak, tapi ia masih cukup paham apa yang dibicarakan Clay. Ia juga bisa menyeret tubuhnya sendiri sampai sejauh ini ke tengah lapangan golf. Jadi tubuh
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more
PREV
1
...
7891011
...
23
DMCA.com Protection Status