"Semoga kamu betah di sini, karena aku akan terus melanjutkan kasus ini.""Lakukan saja! Om memang menyebalkan!" Rendy berteriak lantaran aku sudah meninggalkan sel tempat dia berada.Mbak Renita menolak ketika aku akan mengantarnya pulang. Wanita yang tadi siang sangat ramah padaku itu kini kembali bersikap dingin dan angkuh. "Mbak bisa pulang sendiri. Mbak tidak sudi pulang bersama Om yang tega memenjarakan ponakannya," jawabnya ketus sambil membuang muka."Ya sudah, Mbak hati-hati, ya." Aku mengucap sambil menyodorkan dua lembaran merah."Tidak usah! Kamu jangan sombong, mentang-mentang punya duit. Mbak bisa membayar taksi sendiri, kok!" Mbak Renita sangat marah. Ya Allah, baru saja tadi siang aku merasa dianggap sebagai adiknya."Kalau begitu, aku permisi. Assalamualaikum"Mbak Renita tidak menjawab salamku, wanita itu sepertinya sangat benci padaku. Tak mengapa, toh selama berpuluh-puluh tahun dia tidak pernah menganggapku sebagai adik, aku bisa tetap hidup dengan perjuanganku
Last Updated : 2023-03-19 Read more