Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1711 - Chapter 1720

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1711 - Chapter 1720

1967 Chapters

Bab 1711

Sambil terus menatap Chandra, Titan bertanya, "Orang-orang Klan Darah tidak memberitahumu lokasi yang lebih spesifik?"Chandra menggelengkan kepala. "Tidak, mereka hanya memberikan peta ini."Titan mengambil peta di atas meja dan memeriksanya dengan saksama. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Kalau begitu, kita hanya bisa kembali dulu dan mencocokkannya dengan peta satelit. Seharusnya tidak terlalu sulit untuk menemukannya.""Baiklah, biarkan aku lihat," kata Chandra sambil mengulurkan tangan.Titan menyerahkan peta itu, tetapi Chandra tidak langsung memeriksanya. Sebaliknya, dia menyimpannya dan berkata, "Aku akan menyimpan peta ini dulu. Kita bisa mempelajarinya bersama nanti setelah kita pulang."Titan mengangguk setuju. Bagaimanapun, meskipun mereka menemukan lokasi naga, Chandra tidak mungkin bisa membunuhnya sendirian. Ini akan membutuhkan kerja sama dari seluruh pesilat Someria, dan itu pun hanya memberikan peluang kecil.Tak lama kemudian, orang-orang Klan Darah datang membaw
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Bab 1712

Chandra mencoba mengalihkan perhatian Titan. "Kamu tahu, Rahasia 14 Pedang milikku bisa membunuh seorang ahli Tangga Langit Sembilan. Tapi orang-orang Klan Darah berhasil menahan serangan itu. Ini menunjukkan betapa mengerikannya kekuatan mereka. Bukan hanya kita berdua, bahkan seluruh pesilat Someria sekalipun mungkin tidak akan mampu mengalahkan mereka.""Kalau kamu ingin mati, aku tidak," lanjut Chandra. Padahal, dia tahu bahwa jika harus melawan seorang ahli Alam Sembilan, dia masih punya peluang. Chandra menguasai Ilmu Keabadian Vajra, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanannya. Bahkan melawan seorang ahli Alam Sembilan, dia mungkin bisa bertahan. Namun, saat ini dia tidak ingin Titan mencari masalah dengan Klan Darah.Titan tampak sangat kesal. Apa yang dikatakan Chandra memang benar. Saat ini, kekuatannya tidak cukup untuk menghadapi Klan Darah."Sialan," gumam Titan sambil mengepalkan tinjunya, wajahnya tegang karena amarah. "Suatu hari nanti, aku akan menghanc
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 1713

Nova menutup pintu dengan keras."Ini ..." Chandra merasa tak berdaya. Nova tidak memberinya kesempatan untuk masuk, dan dia tahu tidak bisa memaksakan diri. Namun, tujuan utamanya hanya untuk memastikan Nova aman, dan setelah itu, dia merasa lega. Chandra pun berbalik dan pergi, langsung menuju markas militer untuk menemui Arya.Di markas militer Rivera, di kantor Arya.Arya menyambut Chandra dengan hangat, menyajikan teh dan air dengan antusias. Hal ini membuat Chandra merasa sedikit tidak nyaman dengan sikap ramah Arya yang berlebihan."Chandra, belakangan ini kamu pasti sedang tidak sibuk, ‘kan?" tanya Arya sambil tersenyum.Chandra memandang Arya sambil mengusap dagunya. "Seharusnya tidak begitu sibuk, ada apa?""Tahun lalu kamu berjanji akan mengajari putraku ..." Arya menatap Chandra dengan penuh harap."Aku benar-benar tidak punya waktu untuk itu," jawab Chandra dengan nada sedikit pasrah. "Begini saja, aku akan memberimu nomor telepon Kadir. Kamu bisa menghubunginya dan tanyak
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 1714

Kenyataannya memang benar seperti yang diketahui, tapi dalam drama perceraian ini, Chandra juga punya andil. Andai saja dia lebih awal mengungkapkan identitasnya, mungkin Nova tidak akan memilih untuk bercerai."Nova, perceraian ini sepenuhnya salahku. Saat itu, aku menyembunyikan identitasku karena banyak musuh yang mengincarku. Aku terpaksa memilih perceraian demi melindungimu, agar kamu tidak menjadi target mereka."Chandra menatap Nova dengan penuh penyesalan. "Setelah kita berpisah, akulah yang kembali mencarimu. Kamu selalu menjadi wanita yang berhati baik, dan akulah yang mengecewakanmu."Rasa bersalah menyelimuti Chandra. Nova terlihat bingung. "Jadi, sekarang aku harus mempercayaimu atau mereka?"Mendadak, Nova teringat sesuatu. "Tunggu sebentar," katanya tiba-tiba, matanya membulat."Ada apa?" tanya Chandra, terkejut melihat perubahan ekspresi Nova.Nova menjelaskan, "Setelah kamu pergi, ada seseorang yang datang menemuiku. Dia bilang bisa membantuku mengembalikan ingatanku d
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 1715

Setelah Chandra pergi, Nova berdiri dan berjalan ke pintu. Dia memandang ke arah Chandra yang semakin menjauh. Wajah cantiknya tampak serius. "Apa yang dia katakan benar? Haruskah aku mempercayainya atau mempercayai orang lain?" Nova merasa bingung.Dia memijat pelipisnya dengan lembut, merasa frustrasi dengan dirinya sendiri. "Ah, Nova, kenapa kamu memilih untuk kehilangan ingatan daripada mati saja?" Jika dia bisa berpikir seperti sekarang, dia akan lebih memilih mati daripada melupakan pria yang dicintainya."Tapi, Chandra memang cukup baik," gumamnya sambil tersenyum tipis, berbicara pada dirinya sendiri.Sementara itu, Chandra sudah tiba di markas militer. Di kantor Arya, suasana terlihat serius.Arya mengeluarkan sebuah globe dan memutarnya hingga menemukan sebuah wilayah tertentu. Dia menandai area tersebut dengan pena merah kecil di tangannya dan berkata, "Posisi perkiraannya ada di sini. Peta yang lebih rinci sedang dibuat dan akan segera dikirim.""Baik," Chandra mengangguk.
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 1716

Chandra memang berhasil membawa pulang peta dari Klan Darah dan meminta Arya untuk membuat peta modern berdasarkan petunjuk itu. Namun, apakah benar ada naga di lokasi tersebut, dia belum tahu pasti. Chandra tahu bahwa dia harus pergi memeriksanya langsung."Oh iya," Chandra tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya pada Robi, "Kakek, apakah kamu membawa kembali darah naga yang aku berikan sebelumnya?""Ya," jawab Robi sambil mengangguk. Dia mengeluarkan botol darah naga yang diberikan Chandra dan menyerahkannya kepadanya, "Ini dia."Chandra menerima botol itu dan berkata, "Baiklah, aku akan membawanya pulang dan memeriksanya. Mungkin ini bisa menyelamatkan Nova."Robi tampak serius dan berkata, "Sekarang kamu sudah mendapatkan peta itu. Jika dugaanku benar, peta ini kemungkinan besar asli. Lalu, apa langkahmu selanjutnya?"Chandra menjawab, "Aku berencana untuk pergi memeriksanya terlebih dahulu."Robi berpikir sejenak, lalu berkata, "Bagaimana kalau begini, kamu pergi periksa situasiny
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 1717

Malam itu, Chandra memutuskan untuk menginap di rumah keluarga Kurniawan. Keesokan paginya, saat matahari baru terbit, Chandra masih di tempat tidur ketika dia merasakan kehadiran seseorang di balkon. Dengan sigap, dia bangun dan berjalan ke balkon, di mana Titan sudah berdiri di sana. Chandra mengeluarkan sebatang rokok, menyodorkannya kepada Titan sambil berkata, "Pagi-pagi sekali kamu sudah datang."Titan mengambil rokok itu dan bertanya, "Kapan kita berangkat?"Chandra tersenyum tipis, "Kamu tampaknya tidak sabar, ya.""Tentu saja aku tidak sabar," jawab Titan. Dia memang ingin segera pergi. Setelah merasa dipermainkan oleh Klan Darah, Titan sangat ingin memastikan apakah peta yang diberikan Klan Darah itu asli atau palsu. Jika ternyata palsu, dia sudah bertekad untuk menyusup ke Klan Darah dan mencuri peta yang asli."Tunggu di luar dulu. Aku akan pamit sebentar dengan Nova, lalu kita bisa berangkat," kata Chandra sambil berbalik masuk ke dalam rumah.Titan dengan lincah melompat
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 1718

Titan menunggu Chandra di luar rumah sebentar sebelum Chandra akhirnya keluar. Setelah mereka saling menyapa, tanpa banyak basa-basi, mereka langsung menuju markas militer.Di markas militer, Arya sendiri yang menyambut kedatangan Chandra dan Titan."Chandra, helikopternya sudah siap, bahan bakar sudah penuh, dan kami juga menyiapkan cadangan bahan bakar yang cukup untuk perjalanan pulang-pergi. Selain itu, ada pilot yang akan menemani kalian," kata Arya dengan senyum ramah.Chandra merasa sangat berterima kasih. "Terima kasih banyak.""Kita ini saudara, tidak perlu banyak basa-basi. Aku tidak akan menahan kalian lebih lama. Kalau kalian berangkat sekarang, seharusnya tiba di sana nanti sore. Oh ya, aku tidak tahu berapa lama kalian akan berada di sana, jadi aku sudah menyiapkan persediaan makanan untuk satu minggu di dalam pesawat," tambah Arya sambil tertawa.Arya memang memikirkan segala sesuatunya dengan matang, bahkan sampai menyiapkan makanan untuk perjalanan mereka. Chandra dan
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 1719

Mereka membawa beberapa makanan dan naik ke atas perahu. Titan segera menggunakan energi sejatinya untuk mempercepat laju perahu, mengendalikan arahnya agar tetap sesuai jalur. Dalam waktu hanya satu jam, mereka berhasil menempuh jarak lebih dari seratus kilometer.Saat itu, langit sudah gelap total. Di tengah lautan, angin kencang bertiup, menciptakan gelombang setinggi belasan meter yang terus menghantam pantai. Setelah berhasil menambatkan perahu dan memastikan keamanannya, Titan memandang pulau besar yang ada di hadapannya."Sepertinya ini tempatnya. Berdasarkan peta, ada sebuah jurang dalam di pulau ini. Konon, naga tinggal di dalam jurang itu. Tapi informasi ini sudah berusia lebih dari seribu tahun. Kita tidak tahu apakah naganya masih ada atau tidak," kata Titan.Chandra juga memeriksa arah dan berkata, "Pulau ini cukup besar. Kita akan berpencar untuk mencari. Kamu pergi ke arah sana, aku akan ke arah sini. Tidak peduli apakah kita menemukan sesuatu atau tidak, kita kembali ke
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 1720

"Setelah itu bagaimana?" tanya Chandra dengan senyum tipis, tapi Titan tiba-tiba berdiri dengan semangat membara dan menatap Chandra tajam. "Apa maksudmu 'bagaimana'? Menjadi yang terkuat di dunia ini, Chandra! Kamu tidak akan pernah mengerti perasaan itu karena kamu belum pernah berada di puncak seperti itu.""Aku butuh semua orang di dunia ini tunduk padaku. Perasaan itu, kamu tidak akan pernah bisa merasakannya. Kamu mungkin adalah Raja Naga, seseorang yang dihormati dan ditakuti, tapi di atasmu masih ada orang lain. Kamu tidak bisa memerintah semua orang, kamu tidak bisa berbuat sesuka hatimu."Chandra hanya tersenyum kecil. Baginya, menjadi yang terkuat di dunia ini tidak pernah menjadi tujuan. Dia hanya ingin hidup tenang bersama wanita yang dicintainya. Namun, berbagai peristiwa telah memaksanya untuk berburu naga."Sudahlah," kata Titan sambil duduk kembali. "Mengobrol denganmu tentang hal ini tidak ada gunanya. Kamu tidak akan mengerti keuntungan dari kekuasaan dan kekuatan."
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more
PREV
1
...
170171172173174
...
197
DMCA.com Protection Status