Titan menunggu Chandra di luar rumah sebentar sebelum Chandra akhirnya keluar. Setelah mereka saling menyapa, tanpa banyak basa-basi, mereka langsung menuju markas militer.Di markas militer, Arya sendiri yang menyambut kedatangan Chandra dan Titan."Chandra, helikopternya sudah siap, bahan bakar sudah penuh, dan kami juga menyiapkan cadangan bahan bakar yang cukup untuk perjalanan pulang-pergi. Selain itu, ada pilot yang akan menemani kalian," kata Arya dengan senyum ramah.Chandra merasa sangat berterima kasih. "Terima kasih banyak.""Kita ini saudara, tidak perlu banyak basa-basi. Aku tidak akan menahan kalian lebih lama. Kalau kalian berangkat sekarang, seharusnya tiba di sana nanti sore. Oh ya, aku tidak tahu berapa lama kalian akan berada di sana, jadi aku sudah menyiapkan persediaan makanan untuk satu minggu di dalam pesawat," tambah Arya sambil tertawa.Arya memang memikirkan segala sesuatunya dengan matang, bahkan sampai menyiapkan makanan untuk perjalanan mereka. Chandra dan
Mereka membawa beberapa makanan dan naik ke atas perahu. Titan segera menggunakan energi sejatinya untuk mempercepat laju perahu, mengendalikan arahnya agar tetap sesuai jalur. Dalam waktu hanya satu jam, mereka berhasil menempuh jarak lebih dari seratus kilometer.Saat itu, langit sudah gelap total. Di tengah lautan, angin kencang bertiup, menciptakan gelombang setinggi belasan meter yang terus menghantam pantai. Setelah berhasil menambatkan perahu dan memastikan keamanannya, Titan memandang pulau besar yang ada di hadapannya."Sepertinya ini tempatnya. Berdasarkan peta, ada sebuah jurang dalam di pulau ini. Konon, naga tinggal di dalam jurang itu. Tapi informasi ini sudah berusia lebih dari seribu tahun. Kita tidak tahu apakah naganya masih ada atau tidak," kata Titan.Chandra juga memeriksa arah dan berkata, "Pulau ini cukup besar. Kita akan berpencar untuk mencari. Kamu pergi ke arah sana, aku akan ke arah sini. Tidak peduli apakah kita menemukan sesuatu atau tidak, kita kembali ke
"Setelah itu bagaimana?" tanya Chandra dengan senyum tipis, tapi Titan tiba-tiba berdiri dengan semangat membara dan menatap Chandra tajam. "Apa maksudmu 'bagaimana'? Menjadi yang terkuat di dunia ini, Chandra! Kamu tidak akan pernah mengerti perasaan itu karena kamu belum pernah berada di puncak seperti itu.""Aku butuh semua orang di dunia ini tunduk padaku. Perasaan itu, kamu tidak akan pernah bisa merasakannya. Kamu mungkin adalah Raja Naga, seseorang yang dihormati dan ditakuti, tapi di atasmu masih ada orang lain. Kamu tidak bisa memerintah semua orang, kamu tidak bisa berbuat sesuka hatimu."Chandra hanya tersenyum kecil. Baginya, menjadi yang terkuat di dunia ini tidak pernah menjadi tujuan. Dia hanya ingin hidup tenang bersama wanita yang dicintainya. Namun, berbagai peristiwa telah memaksanya untuk berburu naga."Sudahlah," kata Titan sambil duduk kembali. "Mengobrol denganmu tentang hal ini tidak ada gunanya. Kamu tidak akan mengerti keuntungan dari kekuasaan dan kekuatan."
Akasa menyentuh hidungnya lalu bergumam, “Sudah berapa lama tidak ada orang yang pernah datang ke sini?”Chandra pun berkata, “Mungkin lebih dari 1300 tahun yang lalu saat naga terakhir kali dibunuh. Lagi pula, tempat ini juga berada di tengah laut, jadi wajar saja kalau tidak ada orang yang pernah ke sini lagi selama lebih dari 1000 tahun. Sekarang, kita susuri saja tempat ini sekaligus membuktikan apa naga itu benar adanya. Pastinya akan ada aktivitas ataupun jejak mereka di sekitar tempat ini.”Akasa melihat ke sekelilingnya. Tempat ini sungguh terpencil dan tidak terlihat ada aktivitas apa pun di sekitar sini.“Jalanlah di sini,” ujar Chandra lalu melangkah maju. Tidak lama kemudian, Chandra menemukan tulang belulang yang tergeletak di atas tanah, ada yang utuh dan ada juga yang berhamburan serta bertumpuk di atas tanah. “Ini?”Chandra terkejut dengan apa yang dilihatnya lalu berkata, “Kenapa ada banyak tulang di tempat terpencil dan tidak berpenghuni seperti ini?”Akasa berjongk
Kecurigaan bisa terlihat dengan jelas dari raut wajahnya yang tertutupi rambut. Chandra terus menatap ke arah makhluk aneh itu. Makhluk itu sangatlah kuat karena bisa menghempas Chandra hanya dengan kekuatan dari satu telapak tangannya saja. Chandra yakin, kalau kekuatan makhluk ini setidaknya berada di Tangga Langit Kesembilan. Namun, sepertinya kekuatan makhluk itu tidak mungkin hanya berada di Tangga Langit Kesembilan. Karena Chandra sendiri sekarang berada di Tingkat itu dan makhluk itu sudah berhasil melampaui kekuatan Chandra saat ini. Jadi, apa mungkin makhluk itu berada di Alam Tingkat Sembilan?Chandra menarik napas dalam-dalam ketika memikirkan semua ini. Dia terus menatap tajam ke arah makhluk berbulu di hadapannya. Namun, makhluk itu hanya diam tanpa melontarkan sepatah kata pun dari mulutnya. Kemudian dia berbalik dan masuk kembali ke dalam gua setelah puas menatap Chandra dan Akasa. Dalam sekejap mata, makhluk itu sudah menghilang dari pandangan Chandra dan Akasa. Chan
Akasa juga tidak seburuk itu. Setidaknya, dari komunikasi mereka selama ini, tujuan Akasa hanyalah satu, yaitu menjadi orang nomor satu di dunia ini. Chandra tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, aku mungkin nggak bisa melawannya, tapi setidaknya aku bisa melindungi diriku.”Kemudian Chandra berjalan menuju gua. Pintu masuk gua tidaklah terlalu besar. Tingginya hanya 3 meter dengan lebar 2 meter. Bagian dalamnya juga gelap gulita. Chandra semakin berhati-hati sesampainya dia di mulut gua. Dia merasa sedikit takut akan diserang secara tiba-tiba oleh orang aneh itu. Dia pun berseru dengan ragu, “Halo, apa ada orang di sana? Ada hal yang ingin kutanyakan ….”Chandra memanggil beberapa kali, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sepertinya, orang berbulu itu memang tidak ingin menyambut kedatangan Chandra di gua ini. “Aku akan menganggap diammu itu adalah izinmu untukku masuk ke dalam,” ujar Chandra lalu melangkah masuk ke dalam gua dengan ragu. Namun, baru saja dia melangkah masuk ke d
Aksa langsung tampak bersemangat ketika membicarakan naga dan keabadian. Karena tujuan utamanya dalam hidup ini adalah menjadi orang nomor satu yang tak terkalahkan oleh siapa pun. Dia yakin, dirinya bisa memiliki kekuatan tanpa batas selama bisa hidup dalam keabadian. Dengan begitu, dia juga bisa meraih impiannya menjadi orang nomor satu yang tak terkalahkan. Semua ini hanya masalah waktu sampai dia bisa meraih impiannya. “Sudahlah, kita juga belum tahu apa benar orang itu sudah hidup selama ribuan tahun. Lebih baik sekarang, kita cari tahu dulu, siapa orang itu sebenarnya,” ujar Chandra tegas karena dia malas mendengar Akasa melontarkan banyak kata-kata padanya. “Sekarang saja, kita nggak bisa mendekati mulut gua. Jadi, bagaimana mungkin kita bisa mencari tahu siapa orang aneh itu?” balas Akasa bingung. “Kita nggak perlu buru-buru,” ujar Chandra sambil sedikit melambaikan tangannya. Kemudian dia memperhatikan tulang yang tergeletak di atas tanah lalu berpikir dan berkata, “Kalau
Chandra langsung memutar matanya lalu berkata, “Kalau kamu tanya sama aku lalu aku harus tanya siapa?”Si laki-laki aneh berbulu itu masih terus mengoceh. Namun, Chandra dan Akasa sama sekali tidak mengerti semua kata-katanya. Chandra sempat berpikir cukup lama sampai akhirnya dia mendapat ide dan bergegas mengeluarkan ponselnya untuk merekam semua yang dikatakan oleh si laki-laki berbulu itu. Ponsel Chandra menggunakan sinyal satelit, jadi dia bisa mendapatkan sinyal di mana pun dia berada. Bahkan di tempat terpencil seperti ini sekalipun. Kemudian dia mengirimkan rekaman itu kepada Arya yang berada di Rivera. “Arya, tolong bantu aku mencari penerjemah yang mengerti berbagai bahasa di dunia ini untuk menerjemahkan apa yang ada di rekaman ini,” ujar Chandra. “Baik,” balas Arya sigap. Arya bergegas melaksanakan perintah Chandra setelah menerima perintahnya. Sampai akhirnya, sepuluh menit kemudian, Arya menelepon Chandra kembali. “Chandra, ini adalah bahasa Yinusa kuno yang digunaka
Bagaimana mungkin Chandra tidak mengerti maksud dari perkataan Sandra? Namun, Chandra tidak terlalu memedulikannya. Dia lebih memilih untuk tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan mereka dengan berkata, “Aku akan mencari cara untuk mengatasi masalah uang sekaligus mengumpulkan cukup dana dalam waktu sesingkat mungkin. Kita tidak lagi punya banyak waktu, jadi kita harus menyempurnakan Negara Naga secepat mungkin. Oh iya, bagaimana dengan urusan pangan?”Sandra langsung menghela napas lalu berkata setelah menenangkan diri, “Ya, semuanya sedang dipersiapkan. Negara Naga sudah bekerja sama dengan Someria selama bertahun-tahun dalam industri pertanian. Ditambah lagi, dengan bangkitnya energi spiritual langit dan bumi yang berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian. Sekarang, Negara Naga sudah memiliki cadangan makanan untuk menghidupi 300 juta penduduk selama 10 tahun ke depan.”Namun, Chandra justru berkata, “Tidak cukup! Masih jauh dari kata cukup! Bagaimanapun juga, makanan adalah fo
Empat ratus ribu pasukan jauh melampaui apa yang dibayangkan Chandra sebelumnya. Sebenarnya, Chandra berencana mengirimkan 100 ribu orang dengan tujuan untuk mempercepat proses pelatihan mereka di dalam Ruang Waktu. Namun sekarang, jumlah mereka bertambah 300 ribu, jadi Ruang Waktu pastinya tidak akan cukup untuk menampung mereka semua. “Kak Sasa, aku berencana untuk melatih pasukan itu di dalam Ruang Waktu. Apa mungkin mereka semua bisa masuk ke dalam Ruang Waktu?” tanya Chandra dengan perasaan khawatir. Namun, Sasa justru berkata dengan santainya, “Tidak ada yang tidak mungkin. Lagi pula, aku sudah melihat prasasti waktu yang membuatku mengerti beberapa peraturan yang tertulis di sana. Aku mungkin bisa membuat formasi waktu dengan caraku. Walaupun formasi itu tidak akan membuat satu hari di bumi sama dengan sebulan di formasi waktu, tapi setidaknya aku bisa membuat satu hari sama dengan beberapa hari waktu sebenarnya.”“Mungkin?” tanya Chandra kesal. Entah mengapa, Chandra merasa
“Aku sudah menduganya. Istana Abadi tidak mungkin menghilang begitu saja. Ternyata istana itu jatuh ke tanganmu, Bos,” ujar Paul terkejut. Maggie menatap Chandra dengan penuh rasa kagum lalu berkata, “Para prajurit dari dunia lain sedang menebak-nebak, siapa pemilik dari Istana Abadi. Mereka semua pasti tidak akan menyangka kalau ternyata kamu adalah pemiliknya.”Kemudian Chandra berkata, “Seluruh pasukan yang berjumlah seratus ribu orang itu pasti membutuhkan waktu untuk tiba ke sini karena mereka bergerak secara diam-diam. Jadi, aku akan mengajak kalian masuk ke Istana Abadi dan melihat-lihat keadaan di dalam.”Chandra melambaikan tangannya dengan santai lalu pintu gerbang Istana Abadi dengan cepat terbuka. Dia melangkah masuk ke dalam Istana Abadi yang diikuti oleh tiga orang lainnya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga muncul di puncak gunung. Gunung itu sangat besar dan dipenuhi dengan berbagai macam buah ajaib serta aroma memikat yang memenuhi udara. Selain itu, mereka juga bis
“Prasasti yang ada di Jalan waktu?” tanya Chandra bingung karena dia tidak tahu benda apa itu. Sasa dengan cepat berusaha menjelaskan setelah melihat raut wajah bingung Chandra dengan berkata, “Kamu tidak perlu tahu benda apa itu sekarang. Aku hanya akan pergi melihatnya sebentar kalau kamu setuju. Lagi pula, kamu tidak akan mendapat kerugian apa pun kalau menyetujuinya.”Chandra sempat takut ditipu oleh Sasa, tapi dia langsung bernapas lega setelah mendengar penjelasan Sasa lalu berkata, “Oke, aku setuju.”“Aku juga setuju membantumu untuk membentuk pasukan yang tak terkalahkan,” balas Sasa sambil tersenyum lalu menghilang dalam sekejap mata. “Chandra, aku tidak menyangka kalau kamu bisa menjadi penguasa Istana Abadi ini,” puji Arya sambil mengacungkan ibu jarinya.Chandra ikut tersenyum dan berkata, “Bukan hal sulit untuk membentuk pasukan tak terkalahkan selama ada Istana Abadi ini. Aku juga bisa menyelesaikan berbagai masalah sulit, sekalipun kiamat sudah tiba.”“Kalau begitu, ki
Maggie mengangguk lalu berkata, “Baik, aku akan mengurusnya.”Chandra cukup tenang dengan bantuan Maggie. Selain itu, dia juga memiliki banyak bahan obat ajaib dan Ruang Waktu di istana Abadi. Selain itu, dia masih memiliki sisa waktu 4 tahun sebelum segel di buka. Chandra yakin, dia pasti mampu membangun pasukan yang tak terkalahkan dalam kurun waktu 4 tahun. “Kalau begitu, rapat sampai di sini dulu.”Chandra memutuskan untuk berhenti sejenak. Kemudian orang-orang mulai meninggalkan aula satu per satu. *** Di halaman belakang istana. Chandra dan Arya duduk di kursi batu. “Chandra, keadaan bumi semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, semakin banyak prajurit dari dunia lain yang datang ke bumi. Kalau terus begini, cepat atau lambat bumi bisa benar-benar hancur,” ujar Arya dengan nada cemas. Chandra tersenyum lalu berkata, “Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah ini. Kita hanya perlu menghadapi mereka kalau memang mereka datang menyerang kita.”Arya menatap Ch
Nova dan Chandra pergi ke tujuan mereka masing-masing setelah selesai berbicara. Chandra memutuskan untuk pergi ke Negara Naga, sedangkan Nova pergi ke Negara Januar untuk membawa Weni ke Rivera. Chandra berencana untuk berdiskusi dengan para prajurit bumi tentang cara menghadapi para makhluk dari dunia lain yang berada di Gunung Bushu ataupun di Kota Dusky setelah dia selesai memeriksa keadaan perkembangan di Negara Naga. Setelah itu, Nova dan Chandra berencana untuk kembali bertemu di Rivera setelah mereka selesai dengan urusan mereka masing-masing. Chandra akhirnya kembali ke Negara Naga setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Kota Naga yang berada di Negara Naga sudah berkembang dengan sangat pesat dan tumbuh menjadi tempat yang modern setelah ditinggalkannya selama beberapa tahun. Kota ini sangatlah besar dan mampu menampung sampai 300 juta orang. Selain itu, ada empat kota lainnya yang berada di sekitar Kota Naga. Berdasarkan perencanaan negara, masing-masing dari emp
Pembunuhan Nova terhadap Dusky jauh lebih mengejutkan daripada pembunuhan Chandra terhadap Anak Dewa. Nova tersenyum dan terus menyapa orang-orang itu satu persatu. “Oke, sekarang semuanya pergilah.”Chandra berdiri lalu berkata, “Aku yakin, para prajurit dunia lain tidak akan lagi berani mengganggu manusia bumi setelah kematian Dusky. Namun, prajurit kuat akan semakin banyak muncul di bumi ini seiring berjalannya waktu. Dengan begitu, semakin besar juga rintangan yang harus dihadapi di bumi ini. Sekarang, kalian semua kembali dan berlatihlah dengan giat. Masa depan bumi bergantung pada kalian yang melindunginya.”“Ya, semuanya kembalilah. Aku masih harus mengurus banyak hal setelah mengasingkan diri selama bertahun-tahun,” ujar Nova angkat bicara. Kemudian dia menarik Chandra dari kerumunan dan pergi meninggalkan Gunung Bushu di bawah tatapan orang-orang. Di sebuah tebing yang berada di luar Gunung Bushu. Chandra duduk di sebuah batu besar dan Nova berdiri di sisinya. Chandra men
“Aaa!” jerit Dusky kesakitan dan mata terbelalak. Tidak lama kemudian, tubuhnya meledak tanpa menyisakan apa pun. Ratusan ribu prajurit yang menyaksikan peristiwa ini benar-benar tercengang dengan mulut yang terbuka lebar dan tubuh yang bergidik ngeri. Laki-laki yang meledak itu adalah Dusky. Sosok terkuat di bumi yang telah mengalahkan banyak prajurit kuat dan menjadi sosok penguasa Kota Dusky. Dia juga sudah memasuki tingkat keenam Alam Trasenden yang hanya selangkah lagi untuk masuk ke dalam Alam Kesucian. Namun, Dusky bisa terbunuh begitu saja hanya dalam satu serangan. Siapa perempuan ini? Bagaimana bisa kekuatannya sangat menakutkan seperti ini? Semua prajurit bumi benar-benar tercengang. Apa benar Dusky sudah mati? Nova menyimpan Pedang Keji Sejati miliknya setelah berhasil membunuh Dusky. Dia menahan auranya lalu melangkah menghampiri Chandra dengan senyuman cantik di wajahnya. Chandra juga ikut tercengang setelah melihat Nova. Padahal dia saja sampai habis dihajar oleh Du
Namun, Nova sama sekali tidak takut. Walaupun saat ini Nova baru masuk di dalam tingkat pertama Alam Trasenden, dia memiliki jurus Empat Simbol Semesta yang bisa meningkatkan kekuatannya ke tingkat yang tidak terbatas. Chandra mengesampingkan kecemasannya untuk sementara dan bergegas pergi dari medan pertarungan setelah melihat ketenangan Nova. Di medan pertarungan.Dusky menatap Nova tajam. Bayangan aneh yang muncul di atas kepala Nova membuatnya cukup terkejut. Di sisi lain, aura kekuatan Nova terasa semakin kuat. Tidak lama kemudian, bayangan aneh muncul di belakangnya. Bayangan itu adalah sosok Krylin. Setelah itu, bayangan ketiga muncul, yaitu burung Phoenix. Namun, kekuatan Nova yang mengejutkan belum berhenti sampai di sini. Bayangan Naga tiba-tiba muncul seiring dengan aura kekuatan Nova yang semakin kuat. Bayangan 4 Hewan Keberuntungan muncul di sekitar tubuh Nova yang membuatnya tampak seperti seorang Dewi Perang. Dalam sekejap mata, keempat bayangan hewan itu menghilang