Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 291 - Chapter 300

1893 Chapters

Bab 291

Hani berkata dengan nada bercanda, “Orang lain nggak bisa. Tapi Celine karyawan kesayangan Pak Reza di sana. Tinggal ngomong saja, kan.”Cindy mengerutkan kening dan berkata, “Ma, siapa bilang aku mau kerja di Herdian Group? Nggak usah bicara baik-baik dengan orang yang nggak peduli sama kita. Cepat atau lambat aku akan masuk ke Arkava Studio.”Ekspresi Aminah menjadi datar, “Cindy kenapa bicara seperti itu? Siapa yang nggak peduli sama kalian? Kita semua satu keluarga. Kata-katamu sangat enak didengar.”“Dia nggak pandai bicara. Kak Aminah jangan pedulikan dia,” kata Hani.Pada saat ini, Reviana yang hanya diam saja tiba-tiba berkata, “Cindy ingin kerja di Arkava Studio? Kamu bisa minta bantuan Stella.”Semua orang tercengang sejenak, lalu serempak menatap Stella. Sedangkan Stella senyum tertahan, lalu berkata, “Aku baru kerja di sana selama sebulan, masih dalam masa magang. Tapi kalau Kak Cindy mau kerja di sana, aku bisa bantu cari info di bagian HRD dulu.”Hani terkejut, “Stella ke
Read more

Bab 292

Stella berkata dengan kurang jelas, “King jarang datang ke studio. Aku juga hanya pernah lihat dia dari jauh. Dia pria, usianya sekitar 30 tahun.”Stella tahu Arkava Studio didirikan oleh King dan Juno. Karena itu, dia otomatis berpikir kalau King juga seorang pria.Sonia dan Ferdi sedang bertarung seperti api yang mengamuk. Begitu mendengar kata-kata itu, Sonia langsung mendongak dan menatap Stella.“King seorang pria?” Cindy agak terkejut. Desain King begitu halus dan berani. Selama ini orang luar selalu menerka-nerka King pria atau perempuan. Cindy sendiri mengira kalau King seorang perempuan. Namun, hal itu sama sekali tidak memengaruhi kekagumannya pada King. “Stella, lain kali kalau kamu bertemu King, bantu aku minta tanda tangannya,” ujar Cindy.Stella mengerutkan bibirnya dan tersenyum, “Oke. Kalau aku bertemu dengannya, aku akan minta tanda tangannya.”Cindy langsung berdiri dan duduk di sebelah Stella. Dia bahkan menawarkan diri untuk menuangkan segelas jus untuk Stella. Jara
Read more

Bab 293

Sutini tampak agak kecewa. Ternyata keluarga Herdian sungguh memandang rendah mereka. Namun, meskipun Lysa tidak datang, dia tetap menyuruh seseorang mengantarkan hadiah untuknya. Setidaknya, Lysa masih menghargainya. Keluarga Herdian juga tidak mempermalukan keluarga Dikara di depan para tamu.Sutini tersenyum ramah dan berkata, “Maaf sudah merepotkan. Silakan duduk, minum teh dulu.”Robi berterima kasih kepada Sutini. Kemudian, dia meminta seseorang untuk membawakan hadiah ulang tahun untuk Sutini.Sutini cepat-cepat meminta Bagas untuk mengambilnya. Begitu melihat hadiah itu berupa sebuah lukisan, dia langsung menyuruh Bagas untuk membukanya di depan semua orang.Bagas mengeluarkan gulungan itu dan membukanya pelan-pelan. Mereka yang tahu baik akan lukisan seketika berseru kaget, “Itu lukisan dari zaman Dinasti Seon.”“Itu karya asli, loh. Sungguh terlalu berharga.”“Dengar-dengar lukisan itu muncul di pelelangan beberapa waktu yang lalu. Ternyata sudah dilelang oleh keluarga Herdia
Read more

Bab 294

Sonia meminta Ferdi membantunya memainkan game-nya. Kemudian, dia pergi ke ruang tamu utama.Sutini pun mencoba bertanya padanya, “Kamu kenal Pak Reza?”Semua tatapan seketika tertuju pada Sonia. Ada kebingungan, keraguan dan kegelisahan. Terutama Celine, dia bahkan menatap Sonia tanpa berkedip.Mata Stella berkedip cepat. Dia melirik Reviana dengan ujung matanya, lalu pelan-pelan mengepalkan tangannya.Hendri paling tahu, juga yang paling bingung. Dia tahu hubungan antara Sonia dan Reza. Namun, Reza tidak menyukai Sonia. Pernikahan mereka juga telah berakhir. Jadi apa maksud Robi barusan?Tepat ketika Hendri tengah dilema apakah akan memberitahu semua orang tentang hubungan Sonia dan keluarga Herdian atau tidak, tiba-tiba dia mendengar Sonia berkata, “Aku pernah jadi guru privat di rumahnya.”Semua orang menatap Sonia dengan mata terbelalak. Sedangkan Celine diam-diam menghela napas lega. Dia pun menurunkan tatapannya. Sementara itu, wajah Stella yang tegang juga kembali tenang. Sonia
Read more

Bab 295

Tentu saja, Sonia tidak mengatakannya. Dia hanya menarik selembar tisu untuk mengeringkan tangannya, lalu keluar dari kamar mandi. Sedangkan Celine hanya menatap punggung perempuan itu sambil mengerutkan keningnya.***Baru saja Reza tiba di Kota Jembara, dia pun menerima telepon dari Jason, “Sudah pulang, belum? Johan sudah pulang, nih. Dia nggak berani telepon kamu sendiri, jadi suruh aku kasih tahu kamu.”Reza yang duduk di dalam mobil tersenyum, “Dia masih takut sama aku?”“Takut, dia cinta sekaligus takut sama kamu,” ujar Jason sambil tertawa berlebihan.“Apa saja yang dia lakukan di luar selama dua tahun ini?” tanya Reza.“Aku sudah tanya padanya, tapi dia nggak mau kasih tahu. Ayo makan malam bareng nanti malam. Kamu tanya saja sendiri,” kata Jason.“Oke, sampai jumpa nanti malam.”Setelah menutup telepon, Reza berpikir sejenak lalu memutuskan untuk menelepon Sonia, “Lagi di mana?”Sonia sudah kembali dari rumah keluarga Dikara. Perempuan itu tertawa pelan dan menjawab, “Baru sa
Read more

Bab 296

Semua makanan yang disajikan di Paradise adalah makanan khas Jembara. Mereka juga melayani pesanan take away.Sewaktu memasuki aula, di kawasan take away, pelayan menyerahkan makanan yang sudah selesai dibungkus kepada Kelly. Si pelayan tak lupa berpesan, “Dua kotak ini isinya kue kering, jangan sampai kena hujan, ya!”Kelly tersenyum sambil mengangguk. Dia lalu memasukkan pesanan ke dalam kotak pesanan.Setelah menutup kotak pesanan di belakang punggungnya, Kelly pun berjalan pergi. Tiba-tiba dia memalingkan kepala dan menatap ke depan jendela, kebetulan tampak Jason sedang bertukar pandang dengannya.Jason sedang tersenyum hangat padanya.Sebenarnya Kelly ingin menyapanya, sekalian memberi tahu Jason untuk menyimpan uangnya. Tapi tampak ada dua lelaki berpakaian jas rapi duduk di sampingnya, sepertinya mereka adalah teman Jason. Kelly pun sedikit mengangguk, lalu berjalan dengan cepat.Saat Jason tinggal di Imperial Garden, keduanya saling berhubungan dari pagi hingga malam, dan juga
Read more

Bab 297

Johan Gunawan adalah putra semata wayang dari paman keduanya Jason. Johan dan Jason adalah saudara ipar, hubungan mereka boleh dikatakan sangat akrab!“Asalkan Kak Reza bisa minum anggur ini, aku akan minta maaf kepadamu!”Jason tersenyum. “Ternyata Reza lebih penting!”Hubungan Jason dan Johan memang sangat akrab, tapi Johan sangat mengagumi dan menghormati Reza!Reza melirik Johan sekilas, dia pun membalas dengan tersenyum, “Dua tahun ini kamu ke mana saja? Jelaskan dulu! Kemudian aku baru akan memaafkanmu!”Johan tersenyum. “Bukannya aku nggak mau bilang, cuma tempat yang aku kunjungi terlalu banyak. Aku bingung mau bilang dari mana.”Jason berkata, “Oke, tapi setidaknya kamu bisa kasih tahu kami apa yang kamu lakukan selama dua tahun ini, ‘kan?”“Hal yang aku lakukan juga banyak sekali. Tapi tenang saja, aku nggak lakuin hal yang mempermalukan kalian, terutama Kak Reza!” Johan menegaskan.Bondan ikut tersenyum dan berkata, “Jangan persulit Johan lagi. Sepertinya dia cuma keliling d
Read more

Bab 298

Jason mengerutkan keningnya. “Aku nggak khawatir dia lakuin hal yang buruk. Hanya saja, kalau dia berkelana terus, pamanku pasti akan merasa nggak tenang.”Reza membalas, “Selama dua tahun ini Johan juga sudah semakin dewasa. Dia memang selalu meniruku, tapi dia juga punya pemikirannya sendiri. Jangan selalu menganggapnya sebagai anak kecil!”“Emm, aku harap kali ini dia nggak berulah lagi!” balas Jason dengan santai. Dia tiba-tiba menatap ke sisi Reza. “Kamu benar-benar sudah berhenti rokok?”“Aku juga nggak kecanduan rokok. Nggak usah berlebihan!”Jason pun tersenyum. “Jangan-jangan Sonia suruh kamu berhenti merokok? Belum apa-apa saja sudah mengaturmu, gimana kalau sudah menikah nanti? Cewek itu nggak boleh dimanjain. Kalau nggak, kamu yang bakal menderita!”Ucapan Jason tadi tidak membuat Reza merasa marah, dia malah merasa gembira dan nyaman. Reza tidak membalas, melainkan hanya tersenyum dan membatin, betapa inginnya Sonia menyuruh Reza untuk merokok, dengan begitu dia pun bisa m
Read more

Bab 299

Sonia menggeleng. “Nggak apa-apa! Oh ya, ada yang ingin saya diskusikan sama Anda!”“Bukan aku suruh kamu panggil aku Kak Jason, kenapa jadi Anda? Panggil aku Kak Jason saja, meski Reza pasti nggak suka kamu panggil aku begitu!” Jason lalu menunjuk ke sisi sofa. “Ada masalah apa? Ayo duduk!”Sonia duduk di sofa, lalu mengeluarkan selembar kartu dan meletakkannya ke hadapan Jason. “Di dalam ini adalah 200 juta. Anggap Kelly sudah melunasi utangnya.”Jason sungguh terkejut ketika melihat kartu di atas meja. Dia pun tersenyum. “Sonia, apa kamu lagi hina aku?”Sonia segera berkata, “Bukan, aku hanya merasa Kelly terlalu menderita, makanya aku ingin membantunya untuk melunasi utangnya. Masalah ini nggak ada hubungannya sama Reza!”Jason menyandarkan punggungnya di sofa, lalu membalas, “Kamu dan Kelly itu teman. Kamu pasti sangat memahaminya. Kalau dia bersedia, dia nggak perlu bayar 200 juta itu. Aku sudah suruh dia nggak usah bayar, dia sendiri ngotot mau bayar. Kalau aku bilang kamu sudah
Read more

Bab 300

Sonia tidak berani untuk duduk lagi. Jika tidak, sepertinya mereka berdua akan berperang. “Aku keluar dulu. Kalau perlu apa-apa, kalian bisa memanggilku!”Reza mengernyitkan keningnya. “Bukannya kamu nggak sibuk? Mau ke mana?”Jason juga berkata, “Jangan pergi. Kebetulan kita bertiga bisa main blackjack bersama. Kalau kamu pergi, aku mau cari orang lagi!”Sonia pernah bermain sebelumnya. Hanya saja Sonia masih tidak begitu jago dalam bermain, dia pun menggeleng. “Nggak, ah. Aku pasti bakal kalah.”Jason mengeluarkan kartu pokernya, lalu berkata sambil tersenyum, “Aku bakal ajari kamu. Kamu main saja dengan tenang.”Reza melirik Jason. “Kamu memang nggak tahu diri!”“Siapa suruh Sonia itu adikku!” balas Jason.Saat Jason sedang mengocok kartu, Johan pun nimbrung. “Kalian lagi main apa, aku ikut, dong!”Ketika Sonia menyadari keberadaan Johan, dia pun langsung berdiri, “Kalian bertiga main saja!”Jason melirik Johan. “Kenapa kamu nggak main mahyong?”Johan menjawab, “Bondan gantiin aku!”
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status