Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 211 - Chapter 220

1893 Chapters

Bab 211

Si polisi tersenyum. “Iya, kami sudah menyelidikinya. Rumah itu memang atas nama Pak Jason.”Selesai menjelaskan, si polisi pun merasa bingung. “Nona Kelly, memangnya kamu nggak tahu siapa pemilik rumah yang kamu tinggali?”Kelly terbelalak. Dia seketika tidak tahu bagaimana untuk merespons?!Ternyata rumah itu adalah milik Jason?Bukannya Sonia mengatakan bahwa rumah itu adalah milik teman pamannya? Jangan-jangan teman pamannya adalah Jason?Astaga!Jason juga merasa terkejut. Dia bertanya pada polisi, “Maksudmu Nona Kelly tinggal di rumahku?”Polisi semakin kebingungan. “Memangnya Pak Jason nggak tahu?”Masalah ini sungguh menarik. Wanita ini tidak tahu siapa tuan rumah dari rumah yang ditempatinya. Sementara itu, tuan rumah juga tidak tahu siapa yang menyewa rumahnya. Alhasil ketika tuan rumah memasuki rumah, dia malah dianggap sebagai maling! Seandainya masalah ini viral di internet, masalah ini pasti akan sangat heboh.Akhirnya Jason mengerti. Sebelumnya Reza menelepon mengatakan
Read more

Bab 212

Siang harinya Jason ribut ingin keluar dari rumah sakit. Dia mengatakan dirinya tidak betah, dan merasa mual lantaran mencium bau antiseptik di rumah sakit. Pokoknya sekujur tubuh Jason terasa sangat tidak nyaman.Dokter menjelaskan bahwa sangatlah wajar apabila muncul gejala mual dan sakit kepala pada penderita gegar otak ringan.Jason langsung bertanya dengan wajah muram, “Apa kamu pernah gegar otak?”Dokter pun terdiam.Dokter kembali membaca hasil laporan terbaru dari Jason. Setelah memastikan tidak ada masalah, Dokter terpaksa mengizinkan Jason untuk keluar.Jason tidak pulang ke rumahnya, melainkan tinggal di Imperial Garden. Mulai sekarang, Jason akan dirawat oleh Kelly.Setelah kembali ke Imperial Garden, perawat lelaki yang ikut pulang ke rumah itu membantu Jason untuk membasuh tubuh dan mengganti pakaian.Jason berbaring di atas ranjang. Sepertinya Jason merasa lelah, alhasil dia pun ketiduran.Kelly melihat Jason tidur dengan nyenyak. Dia pun mengantar perawat lelaki itu, la
Read more

Bab 213

Jason menyambung, “Cocok juga untuk tuan rumah yang dipukul oleh penyewa!”“Hahaha!”Kelly tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia tertawa terbahak-bahak hingga berjongkok, dan meletakkan mangkuk di atas lantai. Kalau Jason tidak tahu Kelly sedang tertawa, dia pasti mengira Kelly sedang menangis.Saat ini Jason memang merasa agak lapar. Dia menatap Kelly yang terus tertawa itu dan berkata, “Hei, sudah cukup belum tertawanya? Bisa bawa sup ayam kemari? Nanti aku mau kasih ASI!”“Gedebum!” Kelly langsung jatuh ke atas karpet. Salah satu tangannya menutup wajah, dan satunya lagi menutup perutnya. Dia tertawa hingga perutnya terasa kram.Setelah melihat Kelly tertawa, Jason seolah-olah juga tertular. Dia spontan tersenyum, dan dia pun merasa nasibnya tidak begitu sial lagi.Tak lama kemudian, Kelly tidak lagi tersenyum, lalu menyajikan sup ayam ke hadapan Jason. “Jangan bercanda lagi. Kalau nggak, nanti supnya dingin!”Jason mengangkat kepalanya untuk menatap Kelly, tampak dia tertawa hingga
Read more

Bab 214

Jason juga merasa malu, dia berunding, “Kalau nggak, kamu bawa aku ke dalam sana. Kemudian aku bisa sendiri.”“Emm.” Kelly berjalan mendekat, lalu memapah Jason dengan hati-hati. “Apa kepalamu pusing? Ingin muntah?”“Jangan bicara lagi!” Begitu Jason berdiri, dia langsung merasa kliyengan. Kelly pun tidak berani bersuara lagi.“Ayo!” Beberapa saat kemudian, Jason pun bersuara. Dia bersandar di tubuh Kelly sambil berjalan ke kamar mandi.Jason lebih tinggi hampir satu kepala dari Kelly. Salah satu tangan Kelly memeluk pinggang Jason, dan yang satunya lagi menggenggam tangan Jason yang berada di pundaknya. Kemudian Kelly mengerahkan tenaganya untuk memapah lelaki yang berat ini ke kamar mandi.Jarak mereka berdua sangatlah dekat. Jika dilihat dari kejauhan, mereka seolah-olah sedang berpelukan saja. Tapi Kelly tidak berpikir ke arah sana, dia hanya khawatir Jason akan merasa tidak nyaman.Begitu memasuki kamar mandi, mereka berdua tiba-tiba tertegun tidak tahu harus berbuat apa.Setelah
Read more

Bab 215

“Emm!” balas Jason.Kelly memapah Jason keluar kamar mandi. Setelah membaringkan Jason ke atas ranjang, Kelly baru menghela napas lega. “Apa masih ada yang kamu butuhkan?”“Aku lapar!” Nada bicara Jason terdengar sangat alami. Bagaimanapun juga, dia hanya minum sup ayam saja, wajar kalau dia sudah merasa lapar.Kelly langsung menjawab, “Kamu ingin makan apa? Aku buatin.”Jason tanpa sungkan memesan dua jenis makanan, dan Kelly pun mengangguk. “Oke, aku pergi masak dulu. Kamu istirahat, ya.”Selesai berkata, Kelly menyelimuti Jason, lalu menutup tirai jendela kamar.Ketika melihat sosok wanita yang sibuk ini, Jason pun merasa ada yang aneh dengan perasaannya.Kelly langsung pergi ke dapur. Dia mengeluarkan bahan makanan dari kulkas, dan mulai memasak.Dimulai dari memakai celemek, mencuci sayur, memotong sayur, memotong ikan … semuanya terlihat sangat beraturan.Berhubung ada luka di kepala Jason, Kelly pun sengaja memasak makanan yang lebih polos. Tak sampai satu jam, empat jenis hidan
Read more

Bab 216

Sesaat setelah Reza dan Sonia meninggalkan kediaman keluarga Bina, kabar mengenai mereka mendapatkan batu giok sudah terdengar di telinga Rendi. Dia yang masih dalam masa pemulihan dan terbaring di kasur langsung terduduk dan memasang raut tidak percaya.“Bagaimana mungkin?!”Kemarin dia dan Vivian datang ke rumah keluarga Bina tanpa mempedulikan luka di kepalanya. Hasilnya sia-sia karena dia bahkan tidak bertemu dengan Jemmy. Dia bahkan sudah menyebutkan nama kakeknya, akan tetapi pelayan rumahnya hanya memberikannya segelas minuman dan berkata bahwa Jemmy sedang tidak enak badan.Pelayan rumah keluarga Bina mengatakan karena khawatir menularkannya pada orang lain, Jemmy tidak akan bertemu dengan tamu untuk sementara waktu.Rendi meminta pelayan tersebut menyampaikan pesan bahwa dia bersedia membayar berapa pun asalkan Jemmy setuju untuk menjual giok tersebut padanya. Meski sudah berkata seperti itu, hasilnya tetap sia-sia. Mereka tetap tidak bisa membeli giok tersebut.Baru saja dia
Read more

Bab 217

“Buruan!” ujar Rendi dengan nada sedikit memaksa.Raut wajah Vivian tampak memutih dan dengan cepat mengangguk sambil melangkah menuju lantai atas. Langkah kakinya terasa berat hingga rasanya begitu sulit untuk meneruskan langkah kakinya.Setelah punggung perempuan itu hilang di belokan tangga, Rendi menoleh ke arah Chris dan berkata, “Vivian adalah orang yang paling saya sukai. Biasanya saya nggak akan mengizinkan orang lain memandanginya terlalu lama. Hari ini saya serahkan dia padamu, kamu harus memperlakukan dia dengan baik.”Chris menyandarkan punggungnya di kursi dengan sorot mata yang terlihat mulai berbayang. Terlihat jelas bahwa lelaki itu tengah mabuk. Ujung matanya terlihat tidak peduli dan tenang.“Di Denwill terjadi sedikit masalah, Pak Maxwell memutuskan untuk mempersingkat kedatangannya ke Negara Cendania. Perihal penandatanganan kontrak sudah mulai direncanakan. Selama saya terus mengingatkan hal ini, dia pasti akan segera menyetujuinya.”Rendi bangkit dan menuangkan se
Read more

Bab 218

Vivian yang berada di atas kasur masih terlihat berusaha keras memberontak. Sorot putus asa terpancar di kedua bola mata perempuan itu. Saat ini Vivian terlihat sangat ketakutan dan tidak terlihat seperti sedang berbohong. Sedangkan Chris justru sudah mulai melepaskan bajunya sendiri.Sonia memutuskan untuk menolong Vivian. Terlepas hubungannya dengan Reza, dia tetaplah sendiri dan merupakan seorang seniman bela diri. Dia maju dan mengambil jas yang tergeletak di atas lantai kemudian menggunakan jas tersebut untuk membungkus kepala Chris. Tanpa ragu dia melayangkan kepalan tangannya ke arah leher lelaki itu.Tubuh besar lelaki itu tampak oleng dan langsung jatuh di atas kasur. Vivian berteriak dan kemudian langsung bergerak mundur. Kedua matanya melebar terkejut ketika melihat Chris yang pingsan dan beralih ke arah Sonia.Rambutnya terlihat berantakan dan kondisinya sangat menyedihkan. Sorot mata perempuan itu terlihat begitu ketakutan dan gemetar. Semua keanggunan yang biasanya terlih
Read more

Bab 219

Ekspresi Robi terlihat sedikit kaku karena apa yang tadi dia lakukan memang merupakan hal yang cukup repot. Bahkan rasanya dia kehilangan selera untuk makan malam nanti.Vivian terlihat melamun dan pandangannya terlihat kosong sambil berkata, “Kalian pergi saja. Kalau ada yang tanya, aku akan bilang mereka berdua minum-minum di lantai atas. Kalian juga nggak pernah datang ke sini.”“Aku rasa nggak akan ada orang yang akan menanyakan hal ini,” ujar Sonia.Sebersit sorot keraguan melintas di mata Vivian, tetapi sedetik kemudian berbinar cerah. Benar juga apa yang dikatakan Sonia. Saat kedua orang itu sudah tersadar, mereka pasti akan terasa sangat canggung dan memalukan. Tidak mungkin mereka ingin mengungkit kembali hal seperti ini.Di dalam vila terpasang kamera CCTV, tetapi tempat ini merupakan tempat milik Reza. Mereka tidak akan bisa mengetahuinya. Mau tidak mau mereka hanya bisa membisukan diri dan menganggap apa yang terjadi tadi seperti tidak terjadi.***Sonia dan Robi kembali ke
Read more

Bab 220

Keesokan harinya Maxwell dan Reza menandatangani kontrak. Yang bekerja sama dengannya hanya ada keluarga Herdian. Maxwell mengulurkan tangan dan berkata, “Senang bisa bekerja sama dengan Pak Reza!”Reza balas menjabat tangan lelaki itu dan berkata, “Senang juga bisa bekerja sama dengan Pak Maxwell!”Lelaki itu tertawa dan berkata, “Kekasihnya Pak Reza sangat lucu. Terima kasih padanya karena sudah membantu istri saya menemukan giok peninggalan neneknya yang sudah hilang sejak lama. Benar-benar terima kasih sekali. Saya minta tolong Pak Reza untuk sampaikan ucapan terima kasih saya yang sangat tulus.”“Terima kasih buat pujiannya. Saya pasti sampaikan pada dia,” ujar Reza dengan senyuman bersahabat.“Hari ini kami akan kembali. Kita komunikasi via telepon saja,” ujar Maxwell.“Baik.”Jadwal penerbangan Maxwell dan Mellisa adalah sore hari ini. Sonia dan Reza mengantarkan mereka berdua keluar dari vila. Saat hendak kembali, dia melihat Vivian yang tengah menunggu di depan vila.Saat Rend
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status