Jason menyambung, “Cocok juga untuk tuan rumah yang dipukul oleh penyewa!”“Hahaha!”Kelly tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia tertawa terbahak-bahak hingga berjongkok, dan meletakkan mangkuk di atas lantai. Kalau Jason tidak tahu Kelly sedang tertawa, dia pasti mengira Kelly sedang menangis.Saat ini Jason memang merasa agak lapar. Dia menatap Kelly yang terus tertawa itu dan berkata, “Hei, sudah cukup belum tertawanya? Bisa bawa sup ayam kemari? Nanti aku mau kasih ASI!”“Gedebum!” Kelly langsung jatuh ke atas karpet. Salah satu tangannya menutup wajah, dan satunya lagi menutup perutnya. Dia tertawa hingga perutnya terasa kram.Setelah melihat Kelly tertawa, Jason seolah-olah juga tertular. Dia spontan tersenyum, dan dia pun merasa nasibnya tidak begitu sial lagi.Tak lama kemudian, Kelly tidak lagi tersenyum, lalu menyajikan sup ayam ke hadapan Jason. “Jangan bercanda lagi. Kalau nggak, nanti supnya dingin!”Jason mengangkat kepalanya untuk menatap Kelly, tampak dia tertawa hingga
Jason juga merasa malu, dia berunding, “Kalau nggak, kamu bawa aku ke dalam sana. Kemudian aku bisa sendiri.”“Emm.” Kelly berjalan mendekat, lalu memapah Jason dengan hati-hati. “Apa kepalamu pusing? Ingin muntah?”“Jangan bicara lagi!” Begitu Jason berdiri, dia langsung merasa kliyengan. Kelly pun tidak berani bersuara lagi.“Ayo!” Beberapa saat kemudian, Jason pun bersuara. Dia bersandar di tubuh Kelly sambil berjalan ke kamar mandi.Jason lebih tinggi hampir satu kepala dari Kelly. Salah satu tangan Kelly memeluk pinggang Jason, dan yang satunya lagi menggenggam tangan Jason yang berada di pundaknya. Kemudian Kelly mengerahkan tenaganya untuk memapah lelaki yang berat ini ke kamar mandi.Jarak mereka berdua sangatlah dekat. Jika dilihat dari kejauhan, mereka seolah-olah sedang berpelukan saja. Tapi Kelly tidak berpikir ke arah sana, dia hanya khawatir Jason akan merasa tidak nyaman.Begitu memasuki kamar mandi, mereka berdua tiba-tiba tertegun tidak tahu harus berbuat apa.Setelah
“Emm!” balas Jason.Kelly memapah Jason keluar kamar mandi. Setelah membaringkan Jason ke atas ranjang, Kelly baru menghela napas lega. “Apa masih ada yang kamu butuhkan?”“Aku lapar!” Nada bicara Jason terdengar sangat alami. Bagaimanapun juga, dia hanya minum sup ayam saja, wajar kalau dia sudah merasa lapar.Kelly langsung menjawab, “Kamu ingin makan apa? Aku buatin.”Jason tanpa sungkan memesan dua jenis makanan, dan Kelly pun mengangguk. “Oke, aku pergi masak dulu. Kamu istirahat, ya.”Selesai berkata, Kelly menyelimuti Jason, lalu menutup tirai jendela kamar.Ketika melihat sosok wanita yang sibuk ini, Jason pun merasa ada yang aneh dengan perasaannya.Kelly langsung pergi ke dapur. Dia mengeluarkan bahan makanan dari kulkas, dan mulai memasak.Dimulai dari memakai celemek, mencuci sayur, memotong sayur, memotong ikan … semuanya terlihat sangat beraturan.Berhubung ada luka di kepala Jason, Kelly pun sengaja memasak makanan yang lebih polos. Tak sampai satu jam, empat jenis hidan
Sesaat setelah Reza dan Sonia meninggalkan kediaman keluarga Bina, kabar mengenai mereka mendapatkan batu giok sudah terdengar di telinga Rendi. Dia yang masih dalam masa pemulihan dan terbaring di kasur langsung terduduk dan memasang raut tidak percaya.“Bagaimana mungkin?!”Kemarin dia dan Vivian datang ke rumah keluarga Bina tanpa mempedulikan luka di kepalanya. Hasilnya sia-sia karena dia bahkan tidak bertemu dengan Jemmy. Dia bahkan sudah menyebutkan nama kakeknya, akan tetapi pelayan rumahnya hanya memberikannya segelas minuman dan berkata bahwa Jemmy sedang tidak enak badan.Pelayan rumah keluarga Bina mengatakan karena khawatir menularkannya pada orang lain, Jemmy tidak akan bertemu dengan tamu untuk sementara waktu.Rendi meminta pelayan tersebut menyampaikan pesan bahwa dia bersedia membayar berapa pun asalkan Jemmy setuju untuk menjual giok tersebut padanya. Meski sudah berkata seperti itu, hasilnya tetap sia-sia. Mereka tetap tidak bisa membeli giok tersebut.Baru saja dia
“Buruan!” ujar Rendi dengan nada sedikit memaksa.Raut wajah Vivian tampak memutih dan dengan cepat mengangguk sambil melangkah menuju lantai atas. Langkah kakinya terasa berat hingga rasanya begitu sulit untuk meneruskan langkah kakinya.Setelah punggung perempuan itu hilang di belokan tangga, Rendi menoleh ke arah Chris dan berkata, “Vivian adalah orang yang paling saya sukai. Biasanya saya nggak akan mengizinkan orang lain memandanginya terlalu lama. Hari ini saya serahkan dia padamu, kamu harus memperlakukan dia dengan baik.”Chris menyandarkan punggungnya di kursi dengan sorot mata yang terlihat mulai berbayang. Terlihat jelas bahwa lelaki itu tengah mabuk. Ujung matanya terlihat tidak peduli dan tenang.“Di Denwill terjadi sedikit masalah, Pak Maxwell memutuskan untuk mempersingkat kedatangannya ke Negara Cendania. Perihal penandatanganan kontrak sudah mulai direncanakan. Selama saya terus mengingatkan hal ini, dia pasti akan segera menyetujuinya.”Rendi bangkit dan menuangkan se
Vivian yang berada di atas kasur masih terlihat berusaha keras memberontak. Sorot putus asa terpancar di kedua bola mata perempuan itu. Saat ini Vivian terlihat sangat ketakutan dan tidak terlihat seperti sedang berbohong. Sedangkan Chris justru sudah mulai melepaskan bajunya sendiri.Sonia memutuskan untuk menolong Vivian. Terlepas hubungannya dengan Reza, dia tetaplah sendiri dan merupakan seorang seniman bela diri. Dia maju dan mengambil jas yang tergeletak di atas lantai kemudian menggunakan jas tersebut untuk membungkus kepala Chris. Tanpa ragu dia melayangkan kepalan tangannya ke arah leher lelaki itu.Tubuh besar lelaki itu tampak oleng dan langsung jatuh di atas kasur. Vivian berteriak dan kemudian langsung bergerak mundur. Kedua matanya melebar terkejut ketika melihat Chris yang pingsan dan beralih ke arah Sonia.Rambutnya terlihat berantakan dan kondisinya sangat menyedihkan. Sorot mata perempuan itu terlihat begitu ketakutan dan gemetar. Semua keanggunan yang biasanya terlih
Ekspresi Robi terlihat sedikit kaku karena apa yang tadi dia lakukan memang merupakan hal yang cukup repot. Bahkan rasanya dia kehilangan selera untuk makan malam nanti.Vivian terlihat melamun dan pandangannya terlihat kosong sambil berkata, “Kalian pergi saja. Kalau ada yang tanya, aku akan bilang mereka berdua minum-minum di lantai atas. Kalian juga nggak pernah datang ke sini.”“Aku rasa nggak akan ada orang yang akan menanyakan hal ini,” ujar Sonia.Sebersit sorot keraguan melintas di mata Vivian, tetapi sedetik kemudian berbinar cerah. Benar juga apa yang dikatakan Sonia. Saat kedua orang itu sudah tersadar, mereka pasti akan terasa sangat canggung dan memalukan. Tidak mungkin mereka ingin mengungkit kembali hal seperti ini.Di dalam vila terpasang kamera CCTV, tetapi tempat ini merupakan tempat milik Reza. Mereka tidak akan bisa mengetahuinya. Mau tidak mau mereka hanya bisa membisukan diri dan menganggap apa yang terjadi tadi seperti tidak terjadi.***Sonia dan Robi kembali ke
Keesokan harinya Maxwell dan Reza menandatangani kontrak. Yang bekerja sama dengannya hanya ada keluarga Herdian. Maxwell mengulurkan tangan dan berkata, “Senang bisa bekerja sama dengan Pak Reza!”Reza balas menjabat tangan lelaki itu dan berkata, “Senang juga bisa bekerja sama dengan Pak Maxwell!”Lelaki itu tertawa dan berkata, “Kekasihnya Pak Reza sangat lucu. Terima kasih padanya karena sudah membantu istri saya menemukan giok peninggalan neneknya yang sudah hilang sejak lama. Benar-benar terima kasih sekali. Saya minta tolong Pak Reza untuk sampaikan ucapan terima kasih saya yang sangat tulus.”“Terima kasih buat pujiannya. Saya pasti sampaikan pada dia,” ujar Reza dengan senyuman bersahabat.“Hari ini kami akan kembali. Kita komunikasi via telepon saja,” ujar Maxwell.“Baik.”Jadwal penerbangan Maxwell dan Mellisa adalah sore hari ini. Sonia dan Reza mengantarkan mereka berdua keluar dari vila. Saat hendak kembali, dia melihat Vivian yang tengah menunggu di depan vila.Saat Rend
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki