Sonia mengangkat kelopak matanya, lalu menunjukkan ekspresi tenang. “Selesainya secepat ini?”“Belum, aku takut ibuku akan mempersulitmu, makanya aku turun!” Reza berjalan turun dua langkah, berdiri tepat di hadapan Sonia, lalu mengamatinya. “Sayangku memang cocok dengan pakaian apa saja!”Lysa masih berada di lantai wajah. Ketika mendengar ucapan itu, wajah Sonia seketika merona. Dia menghindari Reza, lalu berjalan ke atas. “Aku ajar bimbel dulu!”Saat masuk ke kamar Tandy, dia sedang bermain gim. Ketika Tandy mengangkat kepalanya melirik ke sisi Sonia, ponsel di tangannya hampir saja jatuh. Kedua mata Tandy terbelalak lebar. “Apa kamu baik-baik saja?”Sonia bertanya dengan tenang, “Jelek?”“Biasa saja!” Ekspresi Tandy kelihatan kalut. “Aku hanya merasa ada yang aneh!” Kening Tandy berkerut. “Jangan-jangan ulah nenekku?”Sonia meletakkan tasnya sembari mengangguk. “Iya!”Tandy menatap Sonia dengan tatapan penuh kasihan. “Kamu jangan memanjakannya. Kalau tidak, dia akan semakin menjadi
Baca selengkapnya