Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1721 - Chapter 1730

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1721 - Chapter 1730

1893 Chapters

Bab 1721

Sebelum Herry memecatnya nanti, Kelly berniat melemparkan surat pengunduran diri ke arah pria itu lebih dulu, lalu mengatakan bahwa dia ingin mengundurkan diri. Dengan tekad bulat, Kelly pun mengetuk pintu."Masuk!" Terdengar suara Herry dari dalam.Kelly membuka pintu dan berjalan masuk. Pandangannya langsung tertuju pada Levis. Masih ada bekas luka di wajahnya dan tatapannya terlihat muram. Hanya saja ketika melihat Kelly, dia segera menunduk."Kelly, masuklah!" ucap Herry dengan nada ramah dan penuh kehangatan.Kelly terkejut dengan sikap Herry yang tiba-tiba berubah. Dia berjalan masuk, lalu melihat seorang pria duduk di sofa.Hari ini, Jason tidak mengenakan setelan. Sebaliknya, dia mengenakan sweter tipis berwarna abu-abu muda dengan kerah tajam. Pakaian itu membuatnya terlihat lebih elegan dan berwibawa, seperti seorang pangeran dari lukisan."Kelly, duduklah!" ucap Herry sambil menuangkan segelas air untuknya. Kemudian, dia memperkenalkan Jason dengan berujar, "Ini Pak Jason. A
Read more

Bab 1722

Kelly akhirnya berucap, "Makasih, Pak Jason!" Kalau dia masih berpikir kemunculan Jason di sini adalah kebetulan, itu artinya dia sengaja menutup mata.Wajah tampan Jason menampilkan senyuman samar. Dia membalas, "Kamu sudah bilang itu tadi."Kelly berujar pelan sambil menunduk, "Sebenarnya hari ini aku berniat untuk mengajukan pengunduran diri."Jason menatap wajah Kelly yang polos dari samping, lalu berbicara dengan lembut, "Jangan salah paham. Menurutku, sayang sekali kalau kamu mengundurkan diri begini.""Orang berengsek seperti Levis cukup dikasih pelajaran saja. Tidak perlu sampai mengorbankan pekerjaan yang kamu cintai karena dia," tambah Jason.Hati Kelly sedikit tersentuh. Dia membalas sambil mengangguk, "Bagaimanapun, aku benar-benar berterima kasih padamu.""Kalau mau berterima kasih, buatlah desain sebaik mungkin. Aku akan menantikannya," respons Jason seraya tersenyum."Aku pasti akan berusaha keras!" balas Kelly.Jason menimpali, "Tapi, jangan terlalu memaksakan diri. Seb
Read more

Bab 1723

Kelly berujar, "Sampai jumpa!"Setelah menutup telepon, Kelly tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan Kenneth dan mulai sibuk dengan pekerjaannya pada siang itu.....Ranty terbangun dengan kepala yang masih pusing akibat mabuk berat. Di siang hari, suara dering telepon membangunkannya.Usai memeriksa ponselnya, Ranty melihat ada lebih dari 10 panggilan tak terjawab. Sebagian besar tentang urusan kantor. Selain itu, ada juga pesan dari Sonia dan Kelly.Ranty membalas pesan satu per satu, lalu duduk di ranjang dan mencoba mengingat bagaimana dia bisa pulang tadi malam.Ingatannya agak kabur, tetapi dia samar-samar ingat bahwa dia sempat bangun di tengah malam untuk mandi dan juga membersihkan riasannya.Bahkan dalam keadaan mabuk, Ranty tetap ingat untuk membersihkan wajahnya. Itu sungguh luar biasa.Setelah membasuh wajah, kepalanya sedikit lebih jernih. Ketika membuka pintu, dia melihat Jeansen sedang menyiapkan makanan di meja makan.Ekspresi Ranty langsung berubah dingin. Dia be
Read more

Bab 1724

Matias bertanya sambil memicing, "Kamu lagi menantangku?"Jeansen menjawab dengan tegas, "Bukan. Ranty sudah putus denganmu. Aku punya hak untuk mengejarnya dan aku akan mencintainya lebih darimu!"Matias menyeringai dingin sebelum membalas, "Mencintainya lebih dariku? Kamu tahu seberapa besar aku mencintainya, tapi berani bilang bisa lebih?"Jeansen merespons, "Aku tidak tahu. Tapi, aku tidak akan membuatnya selalu waspada karena wanita lain. Aku tidak akan membuatnya marah. Kalau dia marah, aku akan segera menenangkannya dan minta maaf.""Aku akan memastikan dia tidak merasa khawatir. Aku akan selalu mencintainya, memanjakannya, dan menantikan untuk nikah dengannya. Seumur hidup ini, aku cuma akan baik padanya!" jelas Jeansen.Ranty kaget mendengar ucapan Jeansen sehingga menatapnya. Di sisi lain, tatapan Matias menjadi makin suram.Matias menimpali, "Banyak pria yang mau mengejarnya, tapi dia cuma akan menjadi milikku seumur hidup ini!""Kamu benar!" Ranty tiba-tiba berbicara, tetap
Read more

Bab 1725

Matias menambahkan, "Satu lagi. Kalau kamu berani minum lagi, aku sendiri yang akan menyeretmu pulang dan menghukummu tiga hari sampai kamu tidak bisa bangun dari ranjang!"Setelah itu, Matias menunggu sejenak. Berhubung tidak ada suara dari dalam, dia pun berbalik dan pergi.Di dalam kamar, Ranty duduk di lantai sambil bersandar pada pintu. Begitu mendengar suara pintu tertutup, air mata yang ditahannya akhirnya jatuh mengalir deras dari matanya. Dia menatap langit-langit dan membiarkan air matanya mengalir tanpa henti.....Sabtu pagi, Sonia sedang mengajar Tandy. Sewaktu istirahat, Tandy berujar, "Senin sore, ada pertemuan orang tua. Orang tuaku tidak ada di rumah, jadi kamu saja yang datang."Sonia menatapnya, lalu bertanya, "Pertemuan orang tua untuk apa?"Tandy menjawab dengan tenang, "Aku juara pertama olimpiade matematika satu kota. Guru mau mengadakan acara penghargaan untuk memotivasi murid lain."Sonia memutar matanya sebelum bertanya, "Juara pertama? Dari atas atau bawah?"
Read more

Bab 1726

Setelah selesai mengajar, Sonia pergi ke lantai atas untuk mencari Reza. Dia mengetuk pintu dan masuk. Sonia melihat Reza sedang duduk di belakang meja dekat jendela sambil membaca buku.Saat melihatnya masuk, Reza bertanya sambil tersenyum, "Kenapa harus ketuk pintu? Masih anggap dirimu orang luar?"Sonia membawa semangkuk sup sarang walet dengan gula batu, lalu meletakkannya di atas meja. Ekspresinya lembut dan tenang ketika berujar, "Bibi yang suruh orang mengantarkan ini, minumlah!"Reza membalas sambil tersenyum, "Maksud Ibu itu supaya kesehatanmu terjaga dengan baik, biar dia bisa segera punya cucu. Kalau dia tahu sup yang dimasaknya setiap kali diminum olehku, pasti dia bakal marah dan tidak mau bicara sama aku lagi."Sonia menimpali, "Nggak akan. Aku yang minta kamu minum. Kalau mau marah, dia seharusnya marah padaku."Reza menggenggam tangannya, lalu menariknya agar duduk di pangkuannya. Pria itu melingkarkan kedua tangan di pinggang Sonia yang ramping dan memberi tahu, "Dia m
Read more

Bab 1727

Reza berucap tegas dengan nada tidak berubah, "Tidak, siang juga milikku!"Ranty hampir kehilangan akal karena marah. Dia memarahi, "Reza, jangan terlalu posesif seperti ini!"Sonia mendengar perdebatan mereka dan tak bisa menahan tawa. Kemudian, dia berkata kepada Ranty, "Jangan marah. Aku ada di rumah Keluarga Herdian. Datang saja untuk menjemputku.""Hore!" Ranty langsung girang dan merasa menang dari Reza. Dia menambahkan, "Memang Sonia yang paling baik! Tunggu aku, aku akan segera sampai!"Setelah telepon ditutup, Reza menatap Sonia tanpa berkedip. Dia berbicara dengan kesal, "Kita sudah sepakat hari ini akan pulang ke Green Garden. Max dan Bibo sudah kangen sama kamu."Soniai mendekat dan memeluknya, lalu memberi tahu, "Ranty sama Matias belum baikan. Aku mau menemaninya. Malam nanti, kita baru pulang ke Green Garden saja."Reza hanya bisa pasrah. Dia menunduk untuk mencium kening Sonia dan mengingatkan, "Jangan minum alkohol. Kalau mau minum, nanti kita minum bareng di rumah."S
Read more

Bab 1728

Kartika berujar dengan marah, "Sonia, dengarlah apa yang dia bilang!"Matias berjalan mendekat dan menghentikan Ranty, "Ranty, ayo kita bicara."Ranty menatapnya dengan dingin, lalu membalas, "Aku nggak mau bicara. Lagian, nggak ada yang perlu dibicarakan!"Kartika menjadi makin marah. Dia bertanya, "Apa maksudmu nggak ada yang perlu dibicarakan? Kamu benar-benar mau putus sama Matias? Kalian sudah bersama selama 8 tahun loh. Masa kamu nggak mau tanggung jawab?"Ranty menjawab dengan dingin, "Dia sudah berkorban 8 tahun, aku juga sama! Kenapa harus aku yang tanggung jawab?""Soalnya kamu yang bertingkah!" balas Kartika.Raut wajah Ranty yang cantik berubah dingin ketika menimpali, "Terserah Ibu mau bilang apa. Pokoknya aku mau putus. Urusan membatalkan pertunangan, Ibu urus sendiri saja. Kalau aku disuruh pulang cuma untuk ini, aku akan pergi sekarang."Sambil berkata, Ranty menarik tangan Sonia untuk pergi. Namun, Sonia malah memegang pergelangan tangannya sambil berujar, "Ranty, ini
Read more

Bab 1729

Matias menambahkan, "Aku sering mengalami insomnia. Bahkan ketika akhirnya tertidur, aku selalu bermimpi buruk yang sama. Di mimpiku, kita lagi mengadakan pernikahan, lalu kamu berjalan ke arahku tapi tiba-tiba menghilang."Pria itu melanjutkan, "Selama dua tahun Sonia di luar negeri, kita jarang bertemu. Kamu lebih sering berada di samping Sonia. Sesekali kamu pulang, tapi cuma untuk mengurus urusan kantor, lalu pergi lagi dengan terburu-buru."Matias berujar, "Setelah Sonia pulang, kamu baru benar-benar tinggal bersamaku. Tapi, aku sudah tidak berani lagi membicarakan pernikahan.""Seolah-olah selama Sonia dan Reza belum menikah, hubungan kita juga tidak akan stabil. Rasa kecewa yang menghancurkanku tiga tahun lalu, tidak mau kurasakan lagi," jelas Matias.Ranty yang awalnya terkejut, kini mendengarkan dengan air mata mengalir. Suaranya tersendat ketika bertanya, "Kenapa kamu nggak memberitahuku lebih awal?"Matias menjawab, "Aku kira cuma aku yang peduli sama pernikahan yang batal i
Read more

Bab 1730

Ranty turun dari lantai atas. Dia langsung ditatap oleh orang tuanya. Kartika dan Nelson memeriksa ekspresi Ranty dan mencoba menebak bagaimana hasil pembicaraan mereka. Melihat matanya sedikit bengkak, mereka khawatir bahwa pembicaraan itu tidak berjalan baik.Kartika dan Nelson pun saling memandang dengan cemas, sementara Sonia tetap tenang duduk di meja makan dan menikmati kue.Wajah Ranty tidak berekspresi. Meski tidak lagi marah seperti sebelumnya, sepertinya dia tidak terlihat terlalu senang juga.Ranty duduk di depan Sonia, lalu memberi tahu, "Aku akan nikah. Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, kamu harus jadi pengapitku!"Ketiga orang di ruangan itu serempak menoleh untuk menatapnya. Ranty melirik Kartika, lalu bertanya, "Kenapa? Kalian nggak senang?"Kartika terlihat kaget ketika berujar, "Aku mungkin terlalu senang sampai bingung. Kamu yang lamar Matias ya?"Ranty bertanya seraya mengernyit, "Kenapa harus aku yang lamar? Bukannya seharusnya dia yang lamar?"Sonia ik
Read more
PREV
1
...
171172173174175
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status