Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1541 - Chapter 1550

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1541 - Chapter 1550

1899 Chapters

Bab 1541

Katie memang tidak puas dengan lawan kencan butanya. Namun, hatinya mulai tergerak ketika melihat wajah tampan Yandi. Dia mencoba untuk bertanya, “Telepon dari restoran, ya? Bisnis restoran steamboat-mu pasti bagus sekali. Gimana dengan keuntungannya?”Jika keuntungan restoran cukup besar, Katie juga bisa mempertimbangkan Yandi.“Biasa saja!” Yandi mengangguk sedikit kepalanya.Katie tersenyum lembut. “Nanti setelah selesai makan, gimana kalau kita pergi nonton bioskop?”Baru saja Yandi hendak menolak, Tasya yang duduk di samping mengangkat teleponnya. “Halo, aku lagi nggak di rumah. Aku lagi kencan buta di luar!”“Orangnya lumayan tampan, tapi sepertinya dia bukan anak orang kaya, cuma buka sebuah restoran steamboat saja. Dia nggak pakai barang bermerek sama sekali.”“Orang yang jodohin aku pasti lagi bohongi aku!”“Nggak seharusnya aku pinjam kartu VIP untuk makan di sini. Gimana kalau dia nggak sanggup untuk bayar tagihan ini? Malu-maluin saja, ‘kan!”“Oh ya, tadi pelayan nggak sen
Read more

Bab 1542

Katie menggertakkan giginya. Dia memiliki kesan bagus terhadap Yandi. Dia pun merasa malu ketika menjadi buah bibir orang-orang.Katie hanya mengenakan pakaian dalam di dalamnya. Dia tidak mungkin melepaskan terusannya untuk Tasya. Jadi, dia terpaksa mengembalikan uang 136 juta yang diterimanya tadi kepada Tasya, kemudian segera meninggalkan tempat.Tasya kembali duduk di bangkunya, menyesap cokelat hangatnya. Suasana hatinya terasa sangat bagus.Meskipun Tasya kaya, dia juga tidak mungkin menghamburkan uangnya semena-mena, apalagi untuk wanita arogan seperti Katie!Yandi memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kemari!”Tasya mendengus dingin. “Aku nggak mau duduk di tempatnya. Kamu saja yang kemari.”Yandi tersenyum tidak berdaya. Dia berdiri, lalu duduk di samping Tasya.“Kamu mau makan apa? Biar aku traktir!” Yandi menyerahkan menu makanan kepadanya.“Kenapa? Apa kamu ingin berterima kasih kepadaku? Aku takut nanti kamu nggak bisa bayar.” Tasya menopang dagu dengan kedua tangannya. Di
Read more

Bab 1543

Tasya terbengong sejenak, lalu segera membalikkan tubuhnya. Di dalam kerumunan, terlihat Yandi sedang memegang sekotak popcorn di tangannya sembari mengangkat telepon. Yandi juga sedang menatapnya.Orang-orang berdesakan di sekitar. Namun, hanya ada Yandi di dalam tatapan Tasya. Kali ini, hati Tasya mulai terasa tenang, bahkan sedikit hangat!Dalam beberapa tahun ini, bahkan belasan tahun kemudian, Tasya akan selalu mengingat gambaran ini! Tidak, Tasya tidak akan melupakan gambaran ini untuk selamanya!Yandi memutuskan panggilan. Dia menyerahkan popcorn kepada Tasya dengan canggung. “Nah!”Tasya mengambilnya. Mungkin karena dia terlalu panik tadi, dia merasa dirinya sangat lucu. Tasya pun tertawa.“Kenapa malah tertawa?” Kening Yandi tampak berkerut.Tasya memeluk kotak popcorn sembari menggeleng. “Sudah saatnya masuk bioskop. Ayo, kita pergi antre!”Yandi mengangguk. “Oke.”Mereka berdua duduk di baris belakang. Biasanya di baris belakang adalah tempat berkumpulnya para pasangan. Sep
Read more

Bab 1544

Yandi merasa syok. Detak jantungnya mulai berdetak. Suasana di sekitar terasa hening. Hanya saja, pikiran Yandi malah terasa kacau. Dia tidak sanggup untuk menenangkan dirinya, apalagi berpikir dengan kepala jernih.Ketika melihat tatapan keras kepala dan lugu gadis di hadapannya, kening Yandi semakin berkerut lagi. Dia membalas dengan suara serak, “Tasya, kamu masih kecil.”“Aku nggak mau dengar!” Tasya langsung menyela. Tatapannya semakin tegas lagi. “Kamu juga nggak usah beri tahu aku kalau kamu nggak suka sama aku. Selama kamu belum berpacaran dan menikah, aku berhak untuk mengejarmu. Kamu nggak bisa menghalangi perasaanku. Aku sendiri juga nggak bisa melakukannya.”Pencahayaan di dalam mobil sangat gelap. Tatapan Yandi semakin dalam lagi. Sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara membujuk Tasya. Itulah sebabnya hatinya terasa sangat penat.“Yandi,” panggil Tasya sekali lagi.Yandi spontan memalingkan kepalanya, lalu melihat Tasya mendekatinya dan mencium pipinya. Kedua mata Yandi t
Read more

Bab 1545

Tandy melihat bayangan punggung Tasya yang buru-buru itu. Dia tersenyum sinis. Sepertinya ada yang dirahasiakan Tasya!…Sewaktu Yandi kembali ke restoran, yang lain masih sedang bermain kartu. Dia membasuh tubuhnya, lalu berbaring di atas ranjang. Ketika Yandi hendak menyalakan rokoknya, tiba-tiba dia teringat gambaran di dalam mobil tadi.Yandi sedang berpikir apakah dia perlu memberi tahu masalah ini kepada Sonia atau tidak. Bisa jadi Sonia bisa menasihati Tasya.Benar! Bagi Yandi, Tasya tidak seharusnya menyukainya. Semua itu adalah sebuah kesalahan fatal. Atau Yandi perlu mempertimbangkan lagi untuk mengeluarkan Tasya dari restoran steamboat.Perkuliahan Tasya sudah hampir berakhir. Dengan prestasi unggulnya, ada banyak perusahaan besar yang ingin merekrutnya. Namun, dia tidak bekerja di Herdian Group dan perusahaan-perusahaan lainnya, malah bekerja di restoran steamboat. Sepertinya Yandi mesti mencari waktu untuk membicarakan masalah ini.Waktu itu hubungan mereka berdua sempat t
Read more

Bab 1546

Di dalam kegelapan, Yandi bersandar di sisi ranjang sembari merokok dengan perlahan. Asap rokok mengepul di dalam kegelapan, menyamarkan raut dinginnya. Sepertinya Yandi telah dihadapkan dengan persoalan yang sangat sulit.Selama ini, Yandi menganggap Tasya sebagai adiknya. Entah bagaimana caranya agar Tasya bisa menyerah?…Yandi tidur sangat malam semalam. Jadi, hari ini dia bangun kesiangan. Di luar sana sangatlah hening. Leon dan yang lain sedang sibuk di lantai bawah, bersiap-siap untuk mulai bekerja.Setelah membasuh tubuh, Yandi turun ke lantai bawah. Saat berjalan melewati pintu dapur, dia mendengar suara air dan juga suara Tasya dari halaman belakang. Yandi langsung berbelok berjalan ke dalam halaman.Di dalam halaman, Tasya sedang menyiram bunga mawar. Hari ini dia mengenakan kemeja putih dengan celana jeans gantung. Dia menyiram bunga sembari memercik Meong. Senyuman di wajahnya bagai pelangi sehabis hujan, kelihatan sangat indah dan polos.Ketika menyadari ada yang datang,
Read more

Bab 1547

Leon berkata, “Aku nggak tahu. Dia pergi dari sore, kemudian baru kembali tengah malam.”Kening Bruno berkerut. “Kalian nggak usah tanya panjang lebar tentang masalah Bos. Kita cukup kerjakan pekerjaan kita saja. Jangan buat Bos marah!”Leon dan yang lain spontan mengangguk.Rokok Yandi ketinggalan di lantai atas. Dia hendak ke lantai atas untuk mengambilnya. Saat melewati dapur, tiba-tiba langkah kakinya berhenti, kemudian berjalan ke halaman.Tasya sedang menggunting daun bunga mawar yang menguning. Ketika melihat Yandi, dia pun menyapanya, “Bos Yandi, bantu aku pindahkan tangga ke sini.”Yandi melihat sekilas tangga di sisi dinding. Namun, dia tidak bergerak sama sekali. Raut wajahnya kelihatan muram. “Bahaya!”Tasya berkata dengan tersenyum, “Nggak kenapa-napa. Aku juga nggak naik sampai ke paling atas. Aku cuma ingin gunting daun di bagian atas, sudah lebat banget. Nanti bungaku jadi nggak bisa mekar.”“Aku bilang tidak usah!” ujar Yandi dengan serius.Kali ini, Tasya menyadari ad
Read more

Bab 1548

Tasya mendengus dingin. “Aku tahu kamu nggak khawatir. Kamu juga berharap aku bisa suka sama Oscar, biar nggak mengganggumu lagi.”Yandi mengerutkan keningnya sambil menggertakkan giginya. Dia tidak berbicara sama sekali.“Sekarang, bisa nggak kamu bantu pindahin tangganya?” tanya Tasya dengan mengangkat kepalanya.Yandi tidak berbicara lagi, langsung membalikkan tubuhnya untuk memindahkan tangga.Tasya melihat pria di hadapannya. Tiba-tiba dia bertanya, “Ngomong-ngomong kenapa kamu marah tadi?”Punggung Yandi terkaku. Dia menyangkal dengan sangat tenang, “Aku tidak marah.”Tasya mengangkat-angkat alisnya, lalu bergumam, “Jelas-jelas kamu lagi marah!”Yandi berjalan dengan cepat, berlagak tidak mendengar.Tangga dipindahkan ke sisi pot bunga mawar. Kemudian, Yandi berkata, “Mau gunting gimana? Kamu beri tahu aku saja. Biar aku yang gunting!”“Jangan! Nanti kamu malah gunting semua bungaku,” balas Tasya dengan risi, “Biar aku sendiri saja.”Yandi tidak sanggup mengalahkannya. Dia menata
Read more

Bab 1549

Tiba-tiba Tasya malah memiringkan tubuhnya memeluk leher Yandi dengan erat. Dia tidak bersedia untuk turun dari pelukan Yandi.Tubuh kekar Yandi seketika terkaku. Wajah miring sang gadis menempel di leher Yandi. Aroma wangi dan sentuhan lembut itu membuat sekujur tubuh Yandi menjadi tegang. Tasya juga terkejut dengan gerakannya sendiri. Dia merasa sepertinya dirinya sudah gila. Itulah sebabnya dia menyatakan perasaan terhadap seorang pria, lalu melakukan hal memalukan seperti ini.Jantung Tasya berdebar semakin kencang lagi. Wajahnya terasa memanas. Hanya saja, dia masih tidak bersedia untuk melepaskan Yandi.Setelah hening selama beberapa saat, akhirnya Yandi duluan mengeluarkan suara seraknya, “Turun.”Tasya terbengong sejenak, kemudian segera melepaskan tangannya dan turun dari gendongan Yandi. Dia menunduk bagai seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan saja. Dia sungguh merasa malu. “Ma … Maaf!”Yandi berlagak tidak terjadi apa-apa. Dia pergi memindahkan tangga. “Jangan g
Read more

Bab 1550

Baru saja Anastasia hendak berbicara, tiba-tiba dia menyadari Kelly kembali rapat dengan mengambil tumpukan dokumen. Dia langsung menutup mulutnya, lalu bertanya, “Nona Kiara, kamu mau minum apa?”“Teh saja,” balas Kiara dengan tersenyum.“Oke, kamu tunggu sebentar!” Anastasia melihat Kelly sekilas, lalu membalikkan tubuhnya menyeduh teh untuk Kiara.Kiara memalingkan kepalanya melihat Kelly. Dia pun menyapa dengan sok akrab, “Kelly!”Kelly mengangguk dengan perlahan. “Bu Kiara!”“Sudah selesai rapatnya? Di mana Tuan Jason?” tanya Kiara dengan ramah.Kelly berkata, “Lagi kedatangan tamu. Jadi, Tuan Jason lagi menjamu tamu. Apa Nona Kiara ada urusan?”“Aku ada sedikit urusan ingin cari Tuan Jason, tapi aku juga nggak buru-buru, kok. Aku tunggu saja.” Kiara mengeluarkan parfum lain dari tasnya. Ekspresinya kelihatan semakin hangat. “Buat kamu!”Kelly menolak. “Terima kasih, Nona Kiara. Tapi, nggak usah, ya!”“Hanya hadiah kecil saja. Anastasia juga ada, kok.” Kiara memaksa untuk memasukk
Read more
PREV
1
...
153154155156157
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status