Aminah segera meredakan suasana. “Sudahlah, kita semua satu keluarga. Untuk apa kita saling marah-marahan?”Reviana membalas dengan murka, “Kita harus bicarakan masalah hari ini dengan jelas. Stella telah dipersulit, kenapa dia malah diolok-olok oleh anggota keluarganya sendiri? Hari ini, aku camkan sekali lagi, aku cuma punya satu putri saja, namanya Stella. Hidup matinya Sonia tidak ada hubungannya sama aku. Siapa yang ingin membelanya, ya sudah, kalian adopsi dia saja!”Hati Stella sungguh terasa kalut. Selain merasa terharu, dia juga merasa sedih. Dia bersandar di pundak Reviana. “Ibu!”Cindy segera berkata, “Oke, Bibi Reviana nggak mau Sonia lagi, ‘kan? Kami mau! Kelak dia akan menjadi adik kandungku!”Raut wajah Hani spontan berubah. Dia segera memberi isyarat mata terhadap Cindy.Tidak masalah jika membela Sonia. Hanya saja, kenapa malah melibatkan diri dalam kerepotan ini?Reviana tersenyum dingin. “Oke, kamu segera telepon dia. Sepertinya dia juga sangat mengharapkannya!”“Cuk
Read more