"Salsa!"Denita menggeram ketika melihat kemunculan Salsa di dalam ruangan itu. Seperti yang sudah dia duga sebelumnya, bahwa wanita ini pasti memiliki andil untuk segala hal buruk yang menimpanya. "Senang melihatku?" tanya Salsa seraya melangkah menghampiri Denita. "Aku sudah tahu kalau ini pasti ulahmu!" Denita mendengus sengit. Perasaan takut ketika diawasi oleh dua pria sebelumnya kini berubah menjadi rasa marah karena kehadiran Salsa. "Senang kamu mengetahuinya," timpal Salsa kemudian. Dengan gaya congkak khasnya, Salsa menjepit dagu Denita dengan kelima jari lentiknya. Setelah itu, dimiringkannya wajah Denita ke kiri dan ke kanan dengan kasar. "Hm, aku tidak menyukai wajah ini," gumam Salsa. "Lepaskan!" seru Denita memberontak agar tangan Salsa terlepas dari dagunya. Akan tetapi, Salsa justru semakin mengencangkan cengkeraman tangannya pada rahang Denita. "Apakah wajah seperti ini yang disukai oleh Dominic?" Salsa bertanya-tanya entah pada siapa. "Lepaskan!" seru Denita
Terakhir Diperbarui : 2023-05-13 Baca selengkapnya