Share

108. Widia dan Dimas

Setelah membuat keputusan dengan tegas, Denita mulai menyeret sepasang tungkai jenjangnya meninggalkan Dominic. Dia tidak peduli bagaimana kakak kandungnya itu akan berpikir.

"Apa yang dibicarakan oleh Arkan?" tanya Dominic penasaran. Dia berbisik di samping telinga Denita agar tidak bisa didengar oleh ibu Herlina.

"Dia minta agar aku bersedia berdamai dengan Salsa!" jawab Denita acuh tak acuh.

"What?!"

Denita mengendikkan bahu dengan masa bodoh. "Sebenarnya dia juga tidak bisa disalahkan. Setelah puluhan tahun memperlakukan Salsa sebagai biji matanya, tentu tidak akan mudah baginya untuk langsung memunggungi wanita ini 'kan?" ujar Denita dengan nada maklum.

Ucapannya itu membuat rahang Dominic hampir jatuh. Dia tidak percaya bahwa Denita akan mengatakan hal bijak seperti ini atas nama Arkan.

"Apa kamu demam?" tanya Dominic seraya menempel punggung tangannya pada kening Denita.

"Ck!" Denita menghempas tangan Dominic dengan kasar dari jidatnya.

"Capek. Mencoba untuk berdamai den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status