Home / Sci-Fi / Rahasia sang Pewaris Kembar / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Rahasia sang Pewaris Kembar: Chapter 81 - Chapter 90

122 Chapters

Panggil Aku Ethan

PLAKK!!!Sebuah tamparan mendarat di atas pipi kecilnya. Tubuh kecilnya terhuyung beberapa langkah ke belakang. Ia membalas tatapan menghujam dari sosok yang berdiri di hadapannya itu. "Aku mengajak Wilbert bermain karena dia yang memintaku!" Pria tersebut sontak kian mengencangkan wajah dengan tangan terkepal di depan dada. "Masih berani berkelit kamu! Karena ulahmu, Wilbert kini terbaring sakit!" "Aku mengatakan yang sebenarnya!" geramnya tak mau mengalah. Pria itu pun berseru berang. Sosok yang harus dipanggilnya 'Papa' tersebut tampak mulai mengurai balutan tali pinggang dan mempersiapkan benda itu dalam remasan tangan. "Kamu seharusnya turut duduk belajar seperti dia! Bukan malah mempengaruhinya untuk bermain seperti anak-anak liar di luar sana!" "Aku punya waktuku sendiri untuk belajar, tapi yang pasti tidak sepanjang hari!"Sebuah libasan telak mendarat pada lengannya yang serta merta membuat dirinya terkesiap."Teruslah membantahku!" jerit pria tersebut padanya dengan mat
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Mencari Sam

Sore itu, ia melihat anak laki-laki dengan sepatu boots cokelat itu menghampirinya. "Hai, Jack," sapanya singkat kala anak tersebut telah sangat dekat. "Mengapa kamu tak juga menceritakan pada Grandpa?""Soal?" ia melirik sekilas ke arah Jack yang melompat ke atas pagar pembatas lahan dan duduk di atasnya. "...kalau aku hampir mencuri semua camilan-camilan itu." Ia tertegun, menjedakan kesibukannya sejenak, lalu menatap hening ke arah anak laki-laki itu beberapa saat. Masih belum menuturkan tanggapan apapun, ia melanjutkan pekerjaannya memanen kubis-kubis kembali. "Menurutmu, apakah bijaksana untuk menceritakan hal buruk yang bahkan belum terjadi pada Mike?"Jack beringsut dan melompat turun dari tempatnya duduk. Anak tersebut menghampiri sisinya hingga nyaris tak berjarak. "Mengapa?" tanya anak itu lagi.Ia tersenyum pada Jack di sela pekerjaannya. Dikedipkannya mata ke arah anak tersebut. "Agar kamu memiliki kesempatan untuk memperbaiki sikap yang tidak baik itu."Jack terhen
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Ayo Kembali

"Samantha?" ujarnya lirih tertahan ke arah sosok tersebut. Sontak sosok itu tersentak dan memicing silau mengatasi sorotan cahaya senter. "Bagaimana kamu tahu aku ada di sini!?" sergah Samantha mengernyit gusar. Menyadari gadis itu tak nyaman, ia pun segera menggeser arah sorotan benda penerangannya tersebut. Dengan langkah hati-hati, dihampirinya gadis itu. "Sam, ini sudah gelap juga dingin. Mengapa kita tidak balik saja ke rumah dan membicarakan masalahmu di sana?""Sebaiknya kamu saja yang balik, Ethan. Aku masih ingin sendiri di sini," ujar Samantha sengau yang terdengar tengah berusaha menyembunyikan isak. Sekonyong-konyong ia menangkap keresahan mendalam dalam diri Samantha. Keresahan yang mendorong gadis itu nekad menyeberangi pagar pembatas demi menemukan tempat untuk menyendiri. Diberanikan diri untuk duduk di samping Samantha. Lalu sesaat hanya hening tanpa kata. Benaknya mulai berputar mencari kalimat pembuka pembicaraan di antara mereka. Dan, seketika menemukan awalan
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

Penjaja Hotdog

Ia mulai menyeruput kopi panas yang dengan cepat menjadi suam itu. Dalam keterdiamannya, dirinya memutuskan. Ada baiknya ia segera membiasakan hidup dengan penyamarannya ini. Sekalipun dibayangi oleh rasa sungkan karena menutupi kebenaran diri dari Tuan dan Nyonya Smith. Ia juga tak memungkiri tengah memanfaatkan kebaikan hati mereka demi mendapatkan tempat berteduh dan bersembunyi. "Terima kasih. Juga maaf soal kejadian tadi ...."Suara yang terdengar dari arah belakang itu sontak mengejutkannya. Ia terkesiap menahan nafas serta segera menoleh. Samantha tampak mengulas sebuah senyuman kikuk padanya. Sembari melemparkan tatapan yang meminta izin, gadis itu duduk hati-hati di sampingnya. "Aku sungguh menyesal telah mengucapkan kata-kata yang menyakitkan tadi padamu, Ethan. Padahal itu bukan salahmu." Ia hanya tersenyum kilas menanggapi ucapan Samantha. "Tidak apa-apa," ujarnya singkat dengan suara berdesir. Gadis tersebut meredupkan pandangannya dan tertunduk. "Aku tahu kamu pun
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

Berhati-hatilah Denganku

"Ann?" ditatapnya sosok itu demi sebuah penjelasan. Wanita tersebut membalasnya dengan tatapan lekat bersama seulas senyum. "Apakah kamu tahu? Aku bahagia karena mengetahui hal yang kurang membahagiakanmu. Bukankah itu jahat?" Ia mendelik tak paham. Serta merta dipasangnya mata yang lagi-lagi meminta penjelasan. Dan, Ann menangkap permintaannya itu. Wanita tersebut mencondongkan tubuh ke arahnya dan kemudian membisikkan sebuah kalimat yang seketika membuatnya tercengang. "Bukan dirimu yang dilahirkan oleh Mama, Will ...."Dengan pupil yang mendadak melebar, ia terkesiap oleh kalimat itu. "Apa maksud ...." Ditolehkannya pandangan segera. Namun, sosok yang bertanggung jawab atas kebingungannya itu telah lenyap bagai tertiup angin. Alih-alih memikirkan pertanyaan yang sempat hinggap di benaknya tersebut, kini ia gelagapan mencari keberadaan sang kekasih. Matanya sibuk menyusuri seluruh ruangan bersama kepanikan yang menerpa. "Ann? Di mana dirimu? Ann! Kembalilah!" pekiknya dengan lu
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Thanksgiving yang Gagal

"Ethan!" panggil Jack yang tampak tengah berlari ke arahnya. Dengan nafas yang tersengal, anak itu berhenti di dekatnya. Seakan merupakan kegemaran anak tersebut, Jack terlihat mendudukkan diri ke atas tumpukan peti kayu di dinding kandang. "Grandma berpesan agar kamu menyudahi pekerjaan dan segera bergabung untuk makan malam Thanksgiving bersama."Ia mengangguk bersama senyuman yang tersungging di sudut wajah. Menuruti pesan yang baru saja diterimanya dari sang kurir cilik itu, buru-buru dirapikannya tatanan pada tumpukan-tumpukan jerami ke sisi kanan kandang sapi lalu membenahi peralatannya. Ketika berhasil menyelesaikan sisa pekerjaan dalam waktu singkat, ia meraih jaketnya dari belakang pintu dan mengenakannya. Kemudian melempar pandangan ke arah Jack. "Ayo ...."Serta merta ajakan satu katanya tersebut membuat Jack melompat turun dari atas peti kayu tempat anak itu duduk menanti. Jack berlari kecil mengejar langkahnya. "Sam terlihat murung dari kemarin. Apakah terjadi sesuatu sa
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

Penyesalan dan Pintu Hati yang Tertutup

Ia duduk di depan kemudi. Menarik nafas dalam. Mencoba menenangkan keresahannya, menghalau pergi kekalutannya. Kini ia harus menghadapi ketakutannya yang lain. Berulang kali ia mengulangi kalimat afirmatif demi menguasai trauma dalam diri. Aku bisa. Tidak akan ada masalah jika aku menyetir dengan hati-hati. Aku sudah lebih baik. Aku tidak akan kalah dari rasa gamang itu. Dengan peluh yang membanjiri sudut-sudut wajah dan tangan yang terasa gemetar kelu, ia mulai menyalakan mesin mobil pick up tua tersebut. Bersama deru riuh sang mobil renta yang terdengar memecah keheningan malam, ia membawa dirinya menjauh dari lahan pertanian Tuan Smith. Tak memusingkan dengan laju kemudi yang terbilang lambat melintasi jalanan sepi berbatu itu. Ia masih tetap menuruti keinginan untuk terus menjauh. Meski harus terus menepis kelebatan bayangan kecelakaannya bersama Ann yang merongrong di dalam benak, ia masih tetap yakin dengan keputusannya. Ketika rasa gentar yang mendera diri kian membebaninya,
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Akal Sehat yang Luntur

Malam belum terlalu larut. Hatinya masih enggan untuk kembali ke perkebunan Tuan Smith. Dalam hening, disandarkannya kepala ke belakang jok kemudi dan menatap ke luar lewat jendela pick up. Seolah setiap nafasnya sarat akan keingintahuan, pertanyaan demi pertanyaan tiada henti terus bergelut dalam batinnya. Meski tahu benar dirinya tak mampu menemukan jawaban dari dalam benaknya sendiri, tetap saja tak menghentikan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk berkeliaran saling membahas. Apakah maksud dari perkataan Ann menyiratkan bahwa aku bukan merupakan anak kandung keluarga Anderson? Jika aku merupakan anak adopsi, bagaimana dengan Wilbert? Apakah itu berarti kami berdua sama? Apa pula yang dimaksud dengan 'dipanen' dalam ucapan Dokter Monger? Mengapa dari semua ucapan mereka seolah merujuk pada 'sesuatu'? Ditelisiknya tubuh sendiri untuk beberapa saat. Masa sih aku bukanlah seorang manusia? Menyadari telah terhanyut kian tak tentu arah bersama aliran pikirannya, ia menghela nafas gusar
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

Layak Dicintai dan Mencintai

Cahaya mentari senja kala yang menyusup masuk lewat celah pintu kayu lumbung mengusiknya begitu kesadarannya kembali ke alam nyata. Ia menemukan sekujur tubuhnya terasa berdenyut remuk. Pilu yang diperolehnya dari ilusi lelap barusan masih mencakar-cakar batinnya. Ia bergelung dalam raungan serta lenguhan pedih. Aku lelah. Sekalipun mengetahui itu hanyalah mimpi buruk, berkali-kali menyaksikan kematian Ann menguras akal sehatku. Aku letih. Apa kusudahi saja pelarian ini? Nyaris di separuh hidupku dipenuhi pelarian seolah diriku adalah buronan kelas wahid. Yang ironisnya, aku harus melarikan diri dari orang yang kusebut 'Papa'. Apa sebenarnya yang diinginkannya dariku dengan membuat hidupku terlunta-lunta seperti ini? Nyawaku? Melihatku menderita? Demi apa? Setidaknya sebelum mengikuti jejak Ann, aku ingin menemukan kebenaran akan keberadaanku. Aku akan menemui satu-satunya orang yang dapat memberikannya. Dokter Monger. "Sudah bangun? Mimpi buruk, ya?" Teguran sebuah suara dari bali
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

Keluar dari Persembunyian

"Apakah kamu yakin, Ethan?"Untuk kesekian kalinya Tuan Smith melontarkan pertanyaan yang serupa padanya. Dipereratnya ikatan tali pengikat pada kotak-kotak kayu yang telah tersusun rapi di bak pick- up Tuan Smith tersebut. "Ya, Mike," sahutnya yakin sembari melirik kepada pria tua itu. "Setelah mempertimbangkannya berulang kali, memang sudah seharusnya aku segera menyelesaikan masalahku daripada melarikan diri terus," tambahnya kemudian.Tuan Smith menatapnya lekat sejenak seolah tengah membiarkan diri mencerna ucapannya barusan. Setelahnya, pria tua itu bergumam sembari merapikan letak topi dan beranjak duduk menanti di depan kemudi. Begitu selesai mengunci pintu bak, ia melayangkan pandangan mengitari areal perkebunan milik Tuan Smith. Sebuah tempat, yang walaupun hanya baru beberapa minggu menjadi tempat pelariannya, telah memberinya cukup banyak kehangatan. Dihelanya nafas dan menundukkan wajah. "Aku akan merindukan tempat ini ...." bisiknya pada diri sendiri. Mentari yang ta
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status