Home / Fiksi Remaja / Misi sang Tentara Rahasia / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Misi sang Tentara Rahasia : Chapter 31 - Chapter 40

90 Chapters

Distrik Malam

Kenn dan Clay sedang menulusuri distrik malam. Mereka sedang mencari beberapa jejak yang ditinggalkan oleh Fla. Supaya mereka bisa menemukan titik-titik baru tempat kumpul para Fla.Namun bukan para jejak para Fla yang mereka temukan. Mereka malah menemukan dua kelompok mafia yang sedang menyerang satu kelompok mafia yang memang menguasai distrik malam.Perebutan kekuasaan sedang terjadi. Tentu saja ini adalah hal yang menarik untuk ditonton olehnya. Namun, ia tidak memiliki banyak waktu untuk menanggapi pertarungan bodoh itu. Pusat sudah menghubunginya berkali-kali untuk meminta laporan lebih lanjut tentang Fla. Dan jujur saja itu sangat mengganggunya. Maka dari itu, Kenn memutuskan untuk mencari jejak-jejak Fla secepat mungkin lalu melaporkan pada pusat, supaya ia tidak diganggu terus-menerus.Pandangan Clay masih tertuju pada sebuah pertarungan perebutan kekuasaan itu. Tentu saja, ia tertarik dengan hal itu. Pasalnya selama ia ada di pelatihan militer, ia tidak pernah melihat hal s
Read more

Salt And Venom

Shu mencoba mengatur nafasnya yang sudah tak beraturan karena pertarungan yang sedang ia lakukan bersama para bawahannya.Ia sendiri tidak menyangka bahwa kelompok mafia Salt dan Venom akan menyerang kelompoknya malam ini. Pasalnya selama ini hubungan antar ketiga kelompok mafia itu baik-baik saja. Jadi ia tidak akan pernah mengira bahwa kedua kelompok itu mulai menginginkan kekuasaan yang telah ia dapatkan sejak lama.Kelompok mafia Salt dipimpin oleh Bion. Sedangkan Venom dipimpin oleh Vanary. Kedua kelompok yang memiliki kekuatan yang cukup kuat itu sekarang sedang berusaha membekuk kelompok mafia Fox yang berada di puncak tahta. Mereka mengincar kekuasaan Fox dan ingin menghilangkan kelompok Fox dari dunia malam untuk selamanya.Menurut mereka selama ini Fox sudah lama sekali bertengger di posisi puncak dan menguasai banyak wilayah. Mereka juga menginginkan hal itu. Maka dari itu, mereka mencoba melawan. Namun karena mereka tau bahwa kekuatan mereka sendiri belum cukup kuat jika
Read more

Alasan yang Cukup

Pertarungan terjadi. Namun kali ini bukan pertarungan antara kelompok Salt dan Venom melawan kelompok Fox. Melainkan kali ini kedua kelompok itu melawan Kazuha, Kenn, dan Clay.Ketiga remaja itu bertarung dengan sesuka hati mereka melawan mafia yang ada di sana. Clay dalam keadaan terbaiknya. Membuatnya bisa mengalahkan banyak mafia dalam waktu yang cukup singkat. Namun hal itu tidak bisa membuatnya menjadi pusat perhatian.Kazuha dan Kenn adalah bintang sebenarnya dari pertarungan ini. Mereka berdua bertarung secara kelompok. Saling membantu satu sama lain. Menggunakan serangan kombinasi. Dan menahan serangan yang tidak bisa ditahan oleh sisi yang lainnya.Bertarung bersama seperti itu bukanlah hal yang mudah. Bahkan bagi Shu yang sudah menjalani kehidupannya sebagai seorang mafia saja mengakui bahwa bertarung bersama seperti itu tidak bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki sedikit keraguan di hatinya.Kunci penting dari bertarung bersama seperti yang sedang dilakukan oleh Kaz
Read more

Berbelanja

Sea yang menyadari bahwa bahan makanan di rumahnya sudah mulai menipis pun berniat pergi ke distrik sebelah untuk membeli bahan-bahan makanan dengan uang yang sudah diberikan oleh kakeknya tadi pagi.Sea biasanya membeli bahan makanan di distrik yang letaknya ada di arah utara dari rumahnya. Namun saat pulang dari universitas tadi, Sea tidak sengaja melihat ada selembaran tentang diskon hingga setengah harga di distrik yang letaknya di pinggir kota.Sea tentu saja tertarik dengan diskon itu. Karena dengan diskon itu ia bisa meminimalisir pengeluaran dan menggunakan sisa uangnya untuk kebutuhan yang lain.Sea tadinya berniat untuk pergi setelah Pitaloka dan Venus pergi dari rumahnya. Namun ternyata Pitaloka menyadari tentang rencananya lebih dulu. Dan menawarkan diri untuk menemaninya berbelanja.Sea senang mendengar hal itu. Pasalnya jika bersama Pitaloka maka semuanya akan menjadi mudah dan ia pun merasa aman jika berada di sisi sahabatnya itu.Venus. Laki-laki itu sebenarnya masih i
Read more

Pengawalan

Adu mulut antara Venus dan pria paruh baya itu semakin memanas. Venus memang masih tenang dengan nada bicaranya yang masih datar seperti biasanya. Namun pria paruh baya itu semakin berteriak kencang di wajah Venus. Dan sesekali menunjuk-nunjuk ke arah Venus hanya untuk memperlihatkan bahwa ia mempunya keberanian lebih besar dibanding Venus.Sampai pada akhirnya entah sengaja atau tidak, pria paruh baya itu mulai mengarahkan tunjuknya ke arah Sea. Sebelum telunjuk pria paruh baya itu menunjuk ke arah Sea secara sempurna, Venus sudah menangkap dan meremas telunjuk pria paruh baya itu dengan keras. Lalu Venus yang memang sudah kehabisan ketenangan pun mulai melayangkan pukulan ke arah pria paruh baya itu.Pria paruh baya itu pun tidak ingin berdiam diri. Ia menarik telunjuknya yang diremas oleh Venus dan juga mengarahkan tinjuan ke arah Venus.Tepat sebelum tinjuan itu bertemu. Ada seorang laki-laki dengan jas berwarna biru dongker berdiri di antara Venus dan pria paruh baya itu dan mena
Read more

Tidak Perlu

Seperti yang direncanakan oleh Shu. Sea, Pitaloka, dan Venus berbelanja dengan pengawalan ketat dari Shu dan para bawahannya.Shu sendiri juga ikut serta bersama mereka saat mereka membeli beberapa bahan makanan. Untuk memastikan bahwa ketiga remaja itu tidak kenapa-kenapa. Atau lebih tepatnya ia tidak ingin adik Kazuha kenapa-kenapa di dalam daerah kekuasaannya. Karena itu sama saja dengan mencari mati.Selama berbelanja itu, Venus dan Pitaloka merasa ada yang aneh. Pasalnya sudah jelas tertera bahwa diskon di distrik itu hanya 50% dari harga normal. Namun entah kenapa, setiap berbelanja Sea selalu mendapatkan harga yang lebih murah dari itu. Jika dihitung-hitung dari harga normal, Sea selalu mendapatkan diskon di antara 60-70% di setiap booth stand yang ia datangi.Di saat bersamaan dengan Sea sedang berbincang dengan penjual, Venus beberapa kali melihat Shu memberikan tanda kepada pemiliki booth stand. Entah itu dari pergerakan tangan, kedipan mata, atau pun anggukan. Dan setelah t
Read more

Berjubah

Kenn dan Clay yang sedang berjalan di pinggir kota secara tidak sengaja bertemu dengan Kazuha yang sedang berjalan dari arah berlawanan seorang diri.Mereka bertiga berhenti saat saling berhadapan. Kenn dan Clay menatap penasaran Kazuha. Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang di lakukan oleh laki-laki itu di tengah malam seperti ini seorang diri trotoar pinggir kota."Di arah belakang terlalu banyak orang dari Central. Pergilah dari sini sebelum mereka mencurigai kalian," ujar Kazuha dengan nada yang sedikit rendah."Mereka ada di sini? Untuk apa?" tanya Kenn penasaran."Beberapa hari belakangan ini ada banyak sekali organisasi mafia yang berulah. Central diminta oleh para petinggi mereka untuk menahan dan menangkap beberapa petinggi mafia," jawab Kazuha.Untuk beberapa detik, tatapan mata Clay dan Kazuha bertemu. Masih ada banyak sekali pertanyaan Clay yang belum terjawab tentang Kazuha.Sampai detik ini, Clay belum mengerti siapakah sosok sebenarnya Kazuha, sampai-sampai b
Read more

Bertemu

Kazuha sedikit memelankan langkahnya saat melihat Nero dikelilingi oleh pria-pria berbadan besar dan wajahnya yang terlihat sangar.Saat melihat itu, yang ada di pikiran Kazuha ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, orang-orang itu adalah anggota Fla yang memang diperintahkan untuk mengawasi atau pun melindungi Nero. Dan kemungkinan kedua adalah orang-orang itu adalah kelompok penjahat yang memang sedang mengincar Nero.Kazuha yang menyadari akan adanya masalah pun, mulai mengurungkan niatnya untuk mendekati Nero dan mengembalikan dompet milik Nero yang ia pungut tadi.Namun sayangnya rencananya itu tidak berjalan mulus seperti yang dibayangkan. Nero menyadari keberadaannya. Dan tiba-tiba saja Nero berlari ke arahnya lalu berlindung di balik badannya. Seakan-akan memberitahu kepada orang-orang besar itu bahwa Kazuha ada untuk melindunginya."Oi, oi, oi. Jangan libatkan aku ke masalah bodoh seperti ini," ujar Kazuha dengan nada cukup kecil supaya hanya Nero yang bisa mendengar."Tol
Read more

Bukit

Kazuha berjalan santai sambil mengikuti Nero yang sepertinya sedang dalam keadaan bahagia. Mereka sekarang sudah menjauh dari pusat kota. Mereka ada di perjalanan menuju puncak bukit.Kazuha sadar melakukan kesalahan. Ia secara sengaja terlibat dengan anak pendiri Fla. Hal itu bisa saja membuatnya terlibat masalah yang cukup besar dikemudian hari. Namun semua rangkaian kejadian itu sudah terjadi, jadi Kazuha tidak akan ambil pusing lalu bersiap menerima apa pun yang akan terjadi padanya.Nero sendiri cukup bahagia kali ini karena bisa terbebas dari keluarganya walau hanya sebentar. Ia tau bahwa kebahagiaan yang ia rasakan saat ini hanyalah kebahagiaan fana. Karena saat matahari mulai terbit, kebahagiaan itu akan langsung sirna dan ia akan melanjutkan kehidupannya seperti seekor burung di dalam sangkar.Namun Nero tidak masalah dengan semua itu. Karena setidaknya impian Nero untuk melihat bintang-bintang dari atas bukit akan tercapai malam ini."Kenapa kamu membantuku?" tanya Nero tanp
Read more

Berbahaya

Nero secara perlahan mulai membuka matanya. Pandangan pertamanya tertuju pada atap rumah. Saat menyadari ia berada di posisi yang berbeda dengan tempatnya tidur tadi malam pun langsung mengambil posisi duduk.Nero sangat ingat sekali, sebelum ia tertidur tadi malam. Ia melihat langit malam di atas bukit, duduk berdua dengan seorang laki-laki yang belum ia ketahui namanya.Nero menghembuskan nafas lega, saat menyadari bahwa posisinya berada sekarang adalah kamarnya. Ia lega karena laki-laki yang tidak ia kenal itu tidak melakukan hal-hal yang aneh padanya. Dan ia bisa pulang dengan selamat.Pandangan Nero secara tidak sengaja memandang ke arah sebuah jaket berwarna biru dongker yang menutupi bagian kedua kakinya.Nero memang tidak terlalu ingat dengan motor jaket yang digunakan oleh laki-laki yang ia temui kemarin malam. Namun Nero sangat yakin bahwa warna jaket yang ada di hadapannya itu sama persis dengan jaket yang dikenakan oleh laki-laki itu.Membuatnya berpikir apakah tadi malam
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status