All Chapters of Istri Bayangan Milik Tuan Muda: Chapter 61 - Chapter 70

171 Chapters

61. Menderitalah Sendirian

Saat tersadar dari kegugupannya, Citra pun segera berpaling dan segera melangkahkan kakinya untuk kembali masuk ke dalam rumah. Ia bahkan mendekap Ginata, memastikan wajah bayi itu tak dilihat.Namun, baru saja ia naik ke teras rumah orang tuanya, tangannya tiba-tiba dicekal dan dicengkram dengan erat."Aku tanya kenapa kamu datang ke sini, kenapa kamu gak jawab?"Jantung Citra mencelus mendengar ucapan itu. Ia dibuat kembali mematung di tempatnya untuk beberapa saat, sebelum kemudian bisa mengendalikan diri dan menepis cengkraman tangan Badra."Kita gak seharusnya terlibat pembicaraan. Akang sendiri yang waktu itu bilang kalo aku dan anakku jangan sampe bertemu akang lagi, terus buat apa akang ke sini cuma buat nanya hal gak penting kayak gini." Dengan ketus, Citra menimpali. Ia bahkan tak sekalipun menolehkan wajahnya untuk sekadar menatap Badra."Apa itu anakku?" tanyanya tiba-tiba.Kali ini Badra berbicara dengan tenang, tanpa ada setitik pun kemurkaan dalam suaranya saat berhadap
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

62. Pengankuan Sakti

Citra lebih dulu membaringkan Gina ke dalam box bayinya, sebelum kemudian tanpa kata ia pun memenuhi permintaan Sakti untuk segera berbaring tepat di samping pria itu."Anda mau bicara soal apa? Saya akan mendengarkan," ujarnya.Lantas Sakti pun mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Citra dan tiba-tiba menariknya mendekat hanya agar bisa merengkuh tubuh Citra dalam dekapannya.Pada momen itu, Sakti bahkan dengan santainya menenggelamkan wajah di ceruk leher Citra dan mengidu aroma perempuan itu dalam-dalam."Citra," panggilnya."Iya?" "Jangan pernah kembali pada Badra sekalipun nanti dia bersujud di kakimu untuk mengakui kesalahannya. Jangan kembali padanya sekalipun kamu masih mencintainya," pintanya. Yang justru terdengar seperti sebuah perintah."Apa ini juga termasuk ke dalam kontrak di antara kita?"Sakti menggelengkan kepalanya pelan, masih dengan posisi wajahnya yang tenggelam pada ceruk leher sang istri. "Permintaan ini berasal dariku langsung, bukan termasuk kontrak.
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

63. Kamu Istri Pertamaku

"Kamu istri pertamaku, Citra. Aku tak pernah menikah dengan siapapun kecuali dirimu."Untuk beberapa saat jantung Citra berhenti berdetak. Dengan mata terbelalak, ia menatap tak percaya ke arah Sakti. "Bagaimana mungkin saya jadi istri pertama anda sedangkan ibu kandungnya Gina sudah ada sebelum saya. Anda mau bohong ke saya?"Sakti menggeleng lemah, lantas melepas pelukannya pada Citra dan kemudian berbaring terlentang dengan kedua mata yang menatap nanar pada langit-langit kamar itu."Aku gak bohong, kamu memang istri pertamaku. Aku dan Tatiana gak pernah menikah-""Apa kalian punya Gina karena kecelakaan?" tanya Citra tiba-tiba menyela ucapan Sakti. Ia benar-benar jadi tak sabaran karena ingin segera mendengar kebenaran dari mulut pria asing yang dinikahinya beberapa bulan ini."Dengarkan dulu ucapanku sampe selesai, baru kamu boleh berkomentar."Citra diam. Sedangkan Sakti harus menghela napas kasar dan mulai mengumpulkan kembali tekadnya untuk mengatakan segala hal yang selama in
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

64. Apa Kamu Mencintaiku?

"Saya bukan lagi orang yang sama yang anda temui pertamakali. Saya sudah berubah jadi orang yang serakah. Saya mohon lepaskan saya, biarkan saya pergi sendirian. Biar Gina tak terluka di masa depannya nanti ketika melihat orang tuanya berpisah tanpa sebab, biar saya juga gak berharap terlalu jauh pada anda."Sakti diam. Ia tak merespon apapun dan hanya tetap menatap Citra lamat-lamat dengan ekspresi yang sulit dijabarkan."Andhika, ayo kita berpisah. Gina akan sangat terluka kalo sampe saya pergi disaat dia sudah menganggap saya sebagai ibunya," ujar Citra kembali menambahkan.Pada momen itu, Sakti mengeratkan kedua tangannya yang masih menangkup wajah Citra dan untuk sejenak ia menghembuskan napas beratnya."Apa kamu mencintaiku, makanya kamu jadi bimbang kayak gini?" tanya Sakti yang kemudian tak sedetik pun memberikan kesempatan pada Citra untuk menjawabnya.Tanpa aba-aba, Sakti membungkam Citra dengan ciumannya. Ia menyapu lembut bibir istrinya itu, melumat dan memagutnya lembut.
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

65. Dosa Badra

Suara bising dari dalam kamar membuat Badra yang saat itu baru pulang dari kegiatannya bekerja di pabrik milik mertuanya itu pun segera memasuki rumah dan melenggang pergi menuju kamar, untuk sekadar menemukan pakaian dan barang-barang miliknya sedang dilempar keluar kamar."Kenapa barang-barang aku dikeluarin semuanya kayak gitu?" tegur Badra pada Vina.Sementara Vina yang ditanya seperti itu pun justru tak menggubrisnya sama sekali. Dia tetap melempar semua barang-barang dan pakaian Badra keluar dari kamarnya dan baru berhenti ketika dia tak lagi menemukan barang suaminya."Sayang, kenapa barang-barang aku dikeluarin semua kayak gini?" ulang Badra.Vina yang kemudian berkacak pinggang pun seketika mendengus sinis dan menatap Badra dengan dingin. "Aku mau kamu pergi dari rumah ini, Kang. Surat cerai bakal menyusul. Aku udah gak sanggup hidup sama kamu, toh udah gak ada alasan buat kita untuk terus sama-sama. Aku udah gak cinta sama kamu, jadi aku harap kamu cukup tahu diri buat seger
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

66. Karma Dibayar Lunas

"Kamu baik-baik aja?" tanya Daniel seraya menatap heran pada Vina yang kini duduk di depannya sambil menikmati satu cup prapucino ukuran besar, lalu kemudian dia pun mulai beralih melirik perut Vina yang sudah rata. Sementara Vina menanggapi pertanyaan itu dengan menganggukan kepalanya semangat. Ia bahkan dengan santainya menyunggingkan senyuman senang pada Daniel."Iya, aku baik-baik aja kok kamu gak perlu khawatir. Semuanya udah mulai tenang dan aman. Aku juga udah mengajukan cerai buat segera pisah dari Badra," jawabnya ringan.Namun, Daniel tak terlihat senang setelah mendengar jawaban itu. Dia menautkan kedua alisnya, sembari menatap Vina dengan tatapan tak bersahabat."Apa bayimu baik-baik aja?" tanya Daniel lagi. Kali ini ia menatap Vina dengan resah.Sedangkan Vina lagi-lagi mengangguk semangat dan menjawab dengan ringannya. "Aku melahirkannya, tapi sayangnya dia meninggal. Bayi itu katanya masih suci dan bersih kan? Mungkin dia
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

67. Tolong Pertimbangkan Aku

Sambil menggendong Ginata, Citra berjalan menuju ruang tamu untuk sekadar menemukan Daniel duduk nyaman di sofa ruang tamu sembari melayangkan senyuman lebar kepadanya."Andhika-Nya lagi gak ada di rumah. Mungkin baru pulang nanti sore. Kalo ada keperluan sama Andhila anda boleh-""Aku emang datang buat ketemu kamu kok," ujar Daniel setelah menyela ucapan Citra.Pupil mata Citra melebar mendengar kalimat itu, lalu kemudian ia pun menatap Daniel dengan tatapan bingung."Mau ketemu saya?""Ini, untukmu." Daniel mengulurkan buket bunga mawar merah berukuran sedang pada Citra. Dan di antara bunga-bunga itu, ada sebuah kotak beludru merah berbentuk hati yang bisa langsung Citra kenali sebagai kotak perhiasan.Dengan ragu, Citra menerima uluran bunga. Sejenak, ia membuka kotak perhiasan yang ada di antara buka itu untuk sekadar menemukan sebuah kalung emas berbandul kupu-kupu yang dipenuhi mutiara. Sontak saja hal itu pun langsung membuat Citra menoleh dan menatap Daniel keberatan."Saya ga
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

68. Permohonan Penuh Putus Asa

"Kau bilang apa, ha?!" bentak Sakti pada Daniel yang kini tengah duduk begitu tenang di sofa tamu di ruangan kerjanya.Kedua mata Sakti berkilat marah pada Daniel, sedangkan Daniel justru menanggapinya dengan mengangkat kedua bahunya ringan."Aku bilang kalo aku ini bersungguh-sungguh ingin menjadikan Citra istriku. Aku mau dia jadi milikku.""Apa kau gila? Apa aku membayarmu untuk hal kayak gini?" cibir Sakti. Masih dengan kemarahan yang sama."Enggak. Aku dibayar cuma untuk memberikan ganjaran pada mantan suami Citra, dan aku sudah selesai menjalankannya. Tugasku berakhir dan sekarang aku mau Citra," lagi-lagi Daniel menanggapi kemarahan Sakti dengan entengnya."Citra itu istriku," tegas Sakti dengan rahang yang menegang."Istri kontrak lebih tepatnya. Kalian akan berpisah setelah Gina cukup besar untuk mengerti situasi, kan? Pernikahan kalian cuma formalitas. Jadi, gak ada salahnya kalo aku juga mendekati Citra."Seketika Sakti memicingkan matanya, menatap Daniel dari ujung rambut
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

69. Penyesalan Yang Terlambat

"Pergi. Aku gak mau denger apapun lagi, semuanya udah cukup," usir Citra. Alih-alih menanggapi penyesalan dan permohonan putus asa yang diucapkan oleh Badra secara panjang lebar."Kamu masih punya perasaan cinta padaku kan, Citra? Semuanya terlihat jelas di wajah kamu. Aku mohon beri aku kesempatan, sekali aja." Badra perlahan bangkit berdiri dan untuk sejenak ia menyeka sisa-sisa air matanya, lalu kemudian tanpa aba-aba ia melangkah maju dan mengulurkan tangannya untuk meraih Citra.Namun, Citra yang masih dalam kendali penuh atas dirinya sendiri sekalipun tengah dibelenggu amarah dan rasa terkejut pun detik itu juga langsung mendorong dada Badra dengan sekuat tenaga yang ia punya, sehingga hal itu pun mampu membuah tubuh Badra benar-benar terdorong ke belakang melewati ambang pintu."Jangan sok tahu tentang hidupku, Kang. Kamu gak tahu apapun," desis Citra tajam.Kali ini ia benar-benar terburu-buru menutup pintu rumah tepat di depan wajah Badra dan langsung menguncinya rapat-rapat
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

70. Titik Lelah

Citra tak menjawab apapun pertanyaan dari Sakti. Ia hanya diam dengan kedua mata yang menyorot kosong."Hei," panggil Sakti seraya menangkup wajah Citra dan mengarahkan sang istri untuk menatap ke arahnya. "Jangan melamun kayak gitu, kamu ngebuat aku jadi super khawatir."Sementara Citra tetap saja diam. Alih-alih menjawab, dia malah kembali menitikan air mata dan menatap sendu pada Sakti untuk beberapa saat, sebelum kemudian tiba-tiba ia memeluk leher Sakti dan menenggelamkan wajahnya di sana.Tangis Citra tak terdengar, tapi Sakti bisa merasakan bahunya basah karena air mata istrinya. Tanpa banyak bicara lagi, Sakti pun balas memeluk Citra dan mengusap lembut punggung sang istri untuk memberikan ketenangan.Sakti membiarkan Citra menumpahkan segala kesedihannya, sekalipun Sakti masih belum tahu alasan dari kesedihan itu. Sakti hanya memberikan ruang agar Citra bisa merasa sedikit lega terlebih dahulu dari rasa sedihnya, sebelum Citra benar-benar
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status