Semua Bab Istri Bayangan Milik Tuan Muda: Bab 111 - Bab 120

171 Bab

111. Kesepian Yang Dirasakan Sakti

"Apa dia belum juga sadar?" tanya Daniel.Hari ini dia akhirnya datang menghampiri Sakti untuk memastikan sendiri kondisi dari sahabatnya itu dan detik itu pula dia merasa sangat sedih dengan pemandangan yang dilihatnya.Citra menggelengkan kepalanya lemah dan dia pun menatap Sakti dengan kesedihan yang sama. Sebutir air mata yang entah untuk keseberapa kalinya itu mulai kembali meleleh membasahi pipinya."Udah 3 hari dan Andhika belum juga sadar. Situasi ini terlalu membuat saya kalut dan kebingungan sendiri. Saya takut," cicitnya.Mendengar itu, Daniel pun mengulurkan tangannya untuk mengusap bahu Citta beberapa saat, sebelum kemudian dia pun beralih menyentuh tangan Sakti dan menggenggamnya selayaknya genggaman antar teman."Hei, bukankah kita sudah lama gak saling bicara? Bangunlah. Akan aku izinkan kau memukulku sekali kalau kau bangun secepatnya. Apa kau tak kasihan pada Citra dan Ginata yang sangat khawatir padamu?" ucap Daniel mencoba mengajak Sakti bicara. Ada penyesalan besa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya

112. Bagaimana Kalau Kita Pisahkan Mereka?

Dengan resah, Citra berjalan cepat di lorong rumah sakit itu menuju ruang rawat inap Sakti. Air mata sudah membasahi wajahnya dari sejak ia berada di rumah, dan begitu ia sampai di depan ruang rawat suaminya itu air matanya pun kian mengalir deras."Andhika," panggilnya sembari terisak-isak pedih.Dipeluknya Ginata yang tengah berada dalam gendongannya itu erat-erat, sebelum kemudian dia pun perlahan melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan menghampiri Sakti yang tengah ditangani oleh dokter dan beberapa perawat.Pada detik itu, Citra pun menoleh pada Daniel yang hanya berdiri kaku di tempatnya. Hanya kedua matanya saja yang terpaku menatap bagaimana Sakti yang tengah mendapatkan beberapa penanganan dari dokter."Mas Daniel, apa Andhika beneran-" Citra tak melanjutkan kalimatnya ketika ia mendapatkan anggukan kepala dari Daniel sebagai jawabannya.Air mata kian mengucur deras. Citra memeluk Ginata kian erat untuk berusaha membuat bayi itu berada dalam rengkuhannya."Sakti tadi benar-be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

113. Hal Licik & Melepas Rindu

"Gimana kalo kita bekerja sama, Daniel? Mari buat mereka berpisah. Aku bisa mendapatkan Sakti kembali dan aku akan membiarkanmu mendapatkan perempuan itu?"Mendengar penawaran yang tak terduga itu, Daniel hanya terdiam untuk beberapa saat lalu kemudian melayangkan tatapan tak habis pikir pada Agnes dengan sebelah alisnya yang terangkat."Kamu gak waras ya? Bisa-bisanya kamu ngomong hal kayak gitu. Jangan coba-coba melakukannya, Agnes. Hari dimana Citra menangis, itu akan jadi hari yang sama dimana aku akan membuatmu menangis juga," tegurnya sarat akan ancaman."Kenapa jangan? Kamu mencintai perempuan itu dan aku mencintai, Sakti. Sama seperti kamu yang sebesar itu mencintai perempuan udik itu, aku juga punya perasaan yang sebesar itu dalam mencintai Sakti," ujar Agnes menimpali dengan masih begitu keras kepala.Daniel sampai menghembuskan napas resah setelah mendengar semua kalimat yang diucapkan perempuan itu. Bahkan, Daniel mulai kehilangan selera pada secangkir kopi miliknya. "Awa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

114. Seperti Apa Wajah Anakku?

Di dalam kamar rawat inapnya, Sakti hanya bisa mengerjapkan mata dan menatap bosan ke arah televisi yang menampilkan berita.Hari ini hanya ada dia di kamar ini karena Citra pulang ke rumah untuk menemani Gina yang sudah beberapa hari ini dia biarkan bersama dengan pengasuh.Sakti baru saja hendak mematikan televisi, ketika sudut matanya melihat keberadaan Daniel di ambang pintu. Pria itu terlihat ragu-ragu untuk masuk."Kau di sini?" sapa Sakti dengan tenang. Tak ada setitik pun nada tak suka dalam suaranya, ia sudah bisa menyapa Daniel lagi seperti dulu-dulu.Disapa seperti itu untuk sesaat Daniel tampak kikuk dan canggung, lalu kemudian setelah menghembuskan napas berat, dia pun melangkah masuk membawa parsel buah dan berjalan menghampiri Sakti."Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Daniel. Kali ini dia pun berusaha bersikap biasa saja dan bahkan duduk santai pada sofa, sambil menatap ke arah Sakti. Lantas ia pun menaruh parsel buah yang dibawanya itu ke atas nakas.Sakti mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

115. Aku Mencintaimu, Citra

Badra berderai air mata dan mulai terisak-isak pilu sembari terus memandangi ponsel milik Citra yang menampilkan potret bayi mungil yang terlihat pucat."Dia punya mata dan bibir mirip denganku, sedangkan alis dan wajahnya mirip dengamu. Untuk sesaat aku ngeliat wajahnya mirip aku, tapi kemudian aku melihatnya mirip dengan kamu, Citra. Secara keseluruhan dia sangat mirip denganmu... Argantara sangat tampan," ujarnya sambil terus menangis."Berhenti menangis dan kembalikan hp-Nya. Kamu udah liat wajahnya, jadi ingat wajah itu seumur hidup kamu seperti yang kamu bilang. Sekarang sebaiknya kamu juga pergi," ujar Citra dingin.Lantas kemudian dia pun kembali berniat untuk segera pergi dari sana. Namun, lagi-lagi Badra menyela langkahnya dengan tiba-tiba bertanya-"Apa kamu bahagia, Citra?""Kenapa tanya begitu?" ketus Citra balik bertanya."Aku cuma mau memastikan aja kalo kamu bahagia setelah kita berpisah karena aku pikir, setelah perpisahan kita yang menyakitkan kamu berhak bahagia dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-05
Baca selengkapnya

116. Olahraga Malam

Beberapa bulan berlalu....Sakti pun akhirnya bisa pulang ke rumah. Perban dan jahitan pada lukanya sudah dilepas dan Sakti dikatakan sembuh."Mana pelukannya? Aku udah sembuh sekarang," ujar Sakti begitu mereka berada di dalam kamar pribadinya.Citra yang baru saja selesai menaruh tas berisi pakaian suaminya itupun seketika menoleh dan menatap cemberut ke arah Sakti yang sudah merentangkan kedua tangannya lebar-lebar untuk menunggu sebuah pelukan."Kayak anak kecil," gerutunya, tapi tetap melangkahkan kakinya menghampiri Sakti dan menghambur memeluk suaminya itu erat-erat.Sementara Sakti justru tak sekalipun mengindahkan gerutuan itu. Sebaliknya, dia malah menghela napas lega dan semakin mengeratkan pelukannya pada Citra."Akhirnya aku bisa peluk kamu dengan leluasa. Aku kangen banget sama kamu," ucapnya.Citra mendengus geli mendengar ucapan suaminya itu. "Kamu ngomong begitu seolah kita gak ketemu sangat lama, padahal tiap hari aku ketemu kamu.""Justru karena itu. Kita setiap har
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

117. Cita-cita Milik Citra

Mobil Rolls Royce milik Sakti yang dikemudikan oleh pak Hasan itu pun berhenti di depan teras rumah untuk menurunkan Sakti lebih dulu karena pria itu sedari perjalanan pulang terus menerus berisik minta diturunkan tepan di depan rumah, dan tak boleh kurang atau lebih.Setelah memastikan Sakti keluar dengan aman, kemudian pak Hasan pun melajukan kembali mobil yang dikemudikannya itu untuk segera diparkirkan di garasi dengan begitu hati-hati.Sementara itu, Sakti dengan begitu bersemangat masuk ke dalam rumah. Sebab hari ini suasana hatinya benar-benar sangat bagus setelah pergi keluar untuk memastikan suatu hal penting yang sudah sangat lama ingin dia selesaikan."Sayang, aku pulang!" pekik Sakti mengabarkan kepulangannya dengan berteriak penuh semangat.Namun, saat itu suasana rumahnya justru terasa hening. Tak ada suara Citra yang menimpali atau bahkan menyambut kedatangannya. Pada akhirnya, dengan kening yang mengernyit bingung, Sakti pun melangkahkan kakinya menyusuri rumahnya itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

118. Keluarga yang Harmonis

Suara bel yang dibunyikan dari luar itu pun membuat Citra menitipkan Ginata pada pangkuan Sakti, sebelum kemudian mengambil langkah lebar menuju pintu depan untuk memastikan siapa gerangan yang bertamu di minggu pagi ini.Pintu terbuka lebar.Citra sedikit tertegun saat melihat siapa yang datang. Di sana dia melihat Agnes. Perempuan itu datang dengan sekotak kue dari toko yang terlihat mahal, dan dia datang bersama pria yang begitu asing bagi Citra."Pagi bu. Saya dan pak Panji mewakili jajaran direksi untuk menjenguk pak Sakti," ujar Agnes menyapa begitu sopan dengan bahasa formalnya.Citra lebih dulu melirik ke arah panvi dan Agnes secara bergantian, sebelum akhirnya mengulas senyum ramah dan mempersilakan keduanya untuk masuk."Andhika ada di ruang tamu," ujar Citra berbasa basi."Apa sekarang keadaan pak Sakti sudah lebih baik? Maaf kami datang tanpa pemberitahuan dulu," suara Panji yang lebih dulu menimpali keramah tamahan Citra.Walau Citra sebelumnya tak pernah melihat atau bah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya

119. Bahagia

"Selamat pagi," ujar Citra menyapa Sakti yang baru bangun itu dengan begitu ceria. Tak lupa dia pun melayangkan tatapan penuh cinta pada suaminya itu.Sambil mengucek matanya yang masih terasa kering setelah bangun tidur, Sakti pun tersenyum hangat ketika samar-samar melihat wajah cantik istirnya. Kemudian, dia pun bergerak menggeliat dan menguap, sebelum akhirnya mengubah posisi berbaringnya jadi menghadap ke arah Citra lalu bertopang kepala dengan tangan kirinya."Selamat pagi, sayang. Rasanya sangat membahagiakan ketika bangun tidur aku langsung melihatmu yang secantik ini dan menyapaku semanis tadi," kata Sakti menyahut dengan senang. "Andai kita bertemu lebih awal, mungkin sudah dari lama aku bisa merasakan kebahagiaan seperti ini."Citra yang mendengar semua kalimat itu pun seketika langsung tersipu, dia merasa malu karena kembali tersadar bahwa ini kali pertama mendengar seseorang yang begitu bersyukur memilikinya, dan orang itu adalah Sakti seorang. Selama ini ia terlalu banya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-08
Baca selengkapnya

120. Hamil Lagi?

"Kamu masih minum pil pencegah kehamilan, sayang?" tanya Sakti seraya memiringkan tubuhnya untuk melihat Citra yang duduk di meja rias dan baru saja selesai meminum pil itu. Saat itu posisinya mereka baru selesai berhubungan badan. Sakti yang masih lelah hanya berbaring di atas tempat tidur dengan tubuh yang dibalut selimut, sedangkan Citra buru-buru memakai piyama dan meminum pil kontrasepsi yang selalu disimpannya."Iya masih. Aku masih tetep konsisten melaksanakan keinginan kamu supaya aku jangan sampe hamil dulu," jawab Citra tenang lalu kembali membaringkan tubuhnya di samping suaminya itu karena dia mulai merasa ngantuk.Sakti mengajak berhubungan suami istri pada tengah malam, dan di posisi yang sudah lelah setelah percintaan panas mereka... Citra hanya ingin cepat tidur.Suara deham singkat pun terdengar dari Sakti seiring dengan Sakti yang melingkarkan tangannya pada perut Citra dan memeluk istrinya itu erat-erat."Bukankah aku pernah bilang kalo kontrak itu udah gak berlaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status