Semua Bab Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi: Bab 211 - Bab 220

227 Bab

Bab 211. Akhir Sang Pangeran Kehampaan

“Kakak Qiang!” seru Yan Xinxin.Orang yang berada di belakang gadis itu memang Qiang Fan adanya. Ia tiba-tiba saja muncul di belakang Yan Xinxin. Pemuda itu menggunakan teknik teleportasi Dewa yang membuatnya bisa berpindah tempat sesukanya.Qiang Fan memang telah berhasil menyatukan dirinya dengan kekuatan kultivasi tertinggi manusia dalam ranah Dewa. Seluruh ingatan, teknik, dan kekuatan yang sempat ia simpan di benua Bintang Merah. Benua yang tidak terikat oleh hukum waktu.Apa yang dilakukan Qiang Fan kepada Yan Xinxin melalui telapak tangannya yang ditempelkan ke gadis itu bukanlah hal biasa. Ia telah membuat gadis itu mencapai tingkatan tertinggi dari tingkatan kultivasinya. Bisa dikatakan saat ini gadis itu sudah berada di tingkatan Dewi surgawi tertinggi, atau satu tingkat berada di bawah Qiang Fan yang sudah mencapai gerbang Dewa Nirwana, atau tingkatan tertinggi dari kultivasi yang manusia capai.“Habisi Iblis itu!” ucap Qiang Fan dengan senyuman khasnya. Qiang Fan melesat
Baca selengkapnya

Bab 212. Bangkitnya Sang Dewa Kegelapan

Semua orang langsung melihat ke arah yang ditunjuk oleh anggota Sekte Menara Bintang Dewa itu. Di tempat terkuburnya butiran-butiran salju bekas jasad Pangeran Kehampaan nampak terlihat sesuatu yang bersinar hitam. Cahaya yang sangat kontras dengan warna salju yang menutupi daratan di tempat itu.“Elemen Jiwa Kegelapan!” Desis Qiang Fan.Elemen Jiwa Kegelapan merupakan sebuah kekuatan yang membentuk inti Elemen Jiwa Beladiri. Semua itu terbentuk oleh kekuatan dendam ataupun kekuatan jahat dari seseorang yang memiliki kekuatan setara kekuatan Dewa. Rupa-rupanya Pangeran Kehampaan saat tewas tidak merelakan jiwanya kepada langit, sehingga jiwa itu bangkit menjadi Inti Elemen Beladiri.Melihat hal itu semua Qiang Fan pun tidak tinggal diam. Ia langsung melesat menuju ke arah cahaya hitam itu. Namun pergerakannya kalah cepat dengan cahaya itu yang langsung melesat ke arah langit. Di langit pun terbuka sebuah portal yang langsung dimasuki oleh cahaya itu.HaHaHaHa…Tak lama kemudian terden
Baca selengkapnya

Bab 213. Delapan Benteng Terakhir Pertahanan Manusia

Di daratan luas, keadaan dunia benar-benar memprihatinkan. Dewa kegelapan sudah membuka portal iblis neraka dan membuat mereka datang ke dunia manusia. Para iblis itu menangkap para manusia dan mengambil jiwa-jiwa mereka. Sebagian besar yang lain di gunung di tempat-tempat mereka sendiri menggunakan array kegelapan.Hanya sebagian kecil dari manusia yang mampu melarikan diri dan bersembunyi di tempat-tempat yang tidak diketahui oleh sang Dewa Kegelapan. Mereka adalah para praktisi yang memiliki kekuatan tinggi. Meski begitu mereka tidak ingin mengambil resiko melakukan perlawanan terhadap para iblis itu. Karena mereka sadar hal itu hanya akan membuang-buang nyawa mereka dan mereka berpikir lebih baik mencari cara lain agar bisa terbebas dari cengkraman sang Dewa Kegelapan.Para pendekar dunia persilatan yang selamat dalam keadaan dunia yang memprihatinkan ini bertekad untuk mencari celah dan informasi yang bisa membantu mereka melawan Dewa Kegelapan dan iblis-iblisnya. Mereka tahu b
Baca selengkapnya

Bab 214. Rahasia Array Pengurung Dewa Kegelapan

Keadaan alam di dunia manusia memang sudah tidak bersahabat lagi. Di daratan, di laut maupun di udara alam sering kali menjadi musuh yang mematikan bagi manusia. Semua ini dikarenakan pengaruh jahat dari aura kegelapan sang Dewa Kegelapan. Sehingga selain rumah sendiri tidak ada tempat yang aman dan nyaman bagi manusia.Perjalanan Penguasa Benteng Timur, Utara, dan Selatan menuju pulau Bintang Dewa memang benar-benar bukan hal yang mudah. Yang menjadi penghalang mereka bukan para Iblis yang kini banyak berkeliaran di dunia manusia melainkan kengerian alam yang diakibatkan ketidak seimbangan keadaan.Ketiga penguasa benteng - Penguasa Benteng Timur, Penguasa Benteng Utara, dan Penguasa Benteng Selatan - memulai perlayaran mereka menggunakan sebuah kapal kecil yang kuat. Kapal mereka melaju melintasi laut yang ganas, di mana gelombang besar mengguncang kapal mereka seperti guncangan dari makhluk raksasa yang tidur di dasar laut. Namun, tekad mereka sudah bulat tidak bisa ditawar lagi
Baca selengkapnya

Bab 215. Rencana Besar Sang Dewa Kegelapan

Tiga penguasa benteng mulai mendekat ke Array Dewa Kegelapan. Mereka memang merasakan pengaruh Array itu tidak terlalu kuat dari luar. Namun mereka sangat tahu kekuatan Array itu dari dalam dikarenakan segel yang menggunakan tiga helai rambut kaisar langit bukanlah benda yang sembarangan.Sementara itu di pulau Bintang Dewa para penghuninya menjalani hari-hari mereka dengan latihan yang keras. Waktu tujuh hari itu mereka gunakan untuk memperkuat diri mereka sendiri. Di bawah bimbingan Qiang Fan, majikan pulau sekaligus ketua sekte yang telah mencapai puncak kultivasi tertinggi, penghuni pulau giat berlatih dan mempersiapkan diri untuk menghadapi musuh ketika Array itu sudah hancur.Qiang Fan memimpin dengan ketegasan dan sifat bijaksananya tahu bahwa waktu adalah musuh terbesar mereka, dan mereka harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Dia membagi para penghuni pulau menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kemampuan mereka, sehingga setiap individu dapat berlatih dengan fokus pada keahlia
Baca selengkapnya

Bab 216. Tiga Helai Rambut Kaisar Langit Yang Sulit Ditaklukkan

Delapan Pemimpin Benteng Arah Mata Angin bersiap-siap dengan tekad yang kuat, mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk menghancurkan Array Dewa Kegelapan. Mereka berkumpul tepat di depan titik inti Array yang mengurung Pulau Benteng Dewa. Ke delapan orang itu nampak melayang di udara memancarkan kekuatan mereka masing-masing.Dengan langkah hati-hati, kedelapan pemimpin benteng tersebut mulai menciptakan segel penghancur. Mereka berdiri dalam formasi lingkaran, saling berpegangan tangan, dan mengalirkan energi mereka ke dalam segel dengan penuh konsentrasi. Segel tersebut berkilauan, memancarkan cahaya yang memenuhi seluruh area sekitarnya.Bayangan naga berwarna ungu mulai terbentuk di tengah-tengah segel penghancur. Naga ini memiliki wujud yang mengagumkan, dengan sayap besar, sisik ungu yang berkilauan, dan mata yang penuh kebijaksanaan. Naga ungu tersebut adalah manifestasi dari kekuatan gabungan mereka, dan dengan cepat, ia mulai menyatu dengan segel.Dengan persiapan yang matan
Baca selengkapnya

Bab 217. Bantuan Datang, Penghuni Benua Bintang Merah Memenuhi Perintah Qiang Fan

“A-apakah ada cara lain, kakak Qiang?” Yan Xinxin terlihat gugup bertanya kepada Qiang Fan melihat reaksi yang ditunjukkan oleh pemuda itu. Ia melihat ada harapan yang muncul dari ucapan kekasihnya itu.“Pedang Dewa Hampa dapat keluar dari tempat ini. Dengan Pedang ini aku bisa memberikan pesan kepada para penghuni Benua Bintang Merah untuk membantu menghancurkan Array ini. Rata-rata para penghuni benua bintang merah memiliki kekuatan setara para dewa,” ungkap Qiang Fan.Qiang Fan memang baru saja tersadar dengan kemampuan unik yang dimiliki oleh pedang Dewa hampa. Pedang itu mampu melewati apa saja dan tidak terpengaruh oleh hukum ruang dan waktu. Sehingga ia mampu melewati apapun yang menghalanginya. Kekuatan sejati Pedang itu sudah berhasil dibangkitkan oleh Qiang Fan beberapa waktu yang lalu. Memang hanya pedang itu yang mampu bangkit dan keluar dari Array Pelindung Dewa kegelapan. Namun itu sudah cukup baginya untuk menyampaikan pesan ke Benua Bintang merah tentang keadaan yang
Baca selengkapnya

Bab 218. Hancurnya Array Dewa Kegelapan dan Tiga Helai Rambut Kaisar Langit

Orang tua berpakaian serba putih membentangkan kedua tangannya, memancarkan kekuatan cahaya yang sangat dahsyat. Cahaya tersebut begitu terang sehingga semua mata yang menyaksikannya terasa perih. Tubuhnya bergetar hebat, dan kehadirannya seolah-olah menjadi pusat kekuatan yang tak terbantahkan.Dengan mantap, orang tua itu melancarkan serangan pada ketiga helai rambut Kaisar Langit. Kekuatan cahaya yang ia pancarkan begitu kuat sehingga ketiga rambut itu terasa tertekan olehnya. Namun, rambut-rambut itu tidak tinggal diam. Mereka bereaksi dengan cepat, melindungi diri mereka sendiri dari serangan orang tua berpakaian serba putih.Saat pertarungan dua kekuatan Dewa berlangsung, kekuatan perbaikan Array pelindung Dewa Kegelapan mulai melemah. Kerekatan yang telah rusak oleh serangan sebelumnya tak lagi bisa ditambal dengan mudah. Para Pemimpin Delapan Benteng arah mata angin menyaksikan dengan ngeri ketika pertempuran semakin memanas. Mereka menyadari bahwa nasib Pulau Bintang Dewa dan
Baca selengkapnya

Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma
Baca selengkapnya

Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status