All Chapters of Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi: Chapter 201 - Chapter 210

227 Chapters

Bab 201. Tenaga Inti Dewa Es

Naga Iblis kembali membentangkan tangannya. Seketika para penduduk Kota Xiangye terpisah menjadi dua bagian. Mereka pun hanya pasrah tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan Pemimpin kota yang memiliki kekuatan juga tidak berdaya. Seluruh persendian mereka seolah dilumpuhkan, sehingga seperti orang yang sama sekali tidak pernah belajar ilmu beladiri.Melihat pemandangan itu Li Kun menjadi marah. Ia pun menjadi sangat cemas dan sedih. Saat ini kekuatannya benar-benar tersisa kurang dari sepersepuluh dari yang ia miliki. Tentu tidak akan bisa menyelamatkan keadaan para penduduk kota.Bummmm!Sebuah ledakan terjadi. Kelompok rombongan penduduk kota Xiangye yang tidak bersama pemimpin kota mereka mendapat serangan. Semua orang langsung tewas dalam keadaan hancur berkeping-keping. Sebuah keadaan yang sangat mengenaskan.“Bedebah keji! Karma mengerikan akan menimpamu, Iblis!” Hanya ucapan itu yang bisa dikatakan Li Kun sebagai bentuk perlawanannya atas perbuatan Naga Iblis. Ia sama sekali tida
Read more

Bab 202. Permintaan Terakhir Li Kun, Untuk Yan Xinxin

Tiba-tiba saja suasana menjadi sangat dingin. Perlahan butiran es turun dari langit, membekukan udara sekitarnya. Seiring dengan turunnya butiran es, Li Kun yang kini ada dalam wujud jiwa berwarna putih mengayunkan tangannya ke udara. Dengan gerakan lembut, butiran es itu mulai membentuk tameng pelindung besar di sekitar penduduk kota Xiangye.Butiran es yang membentuk tameng pelindung itu begitu kuat dan kokoh sehingga tidak ada satu serangan pun yang mampu menembusnya. Rakyat Xiangye merasa aman di balik tameng es ini, melindungi mereka dari bahaya Naga Iblis dan kekuatannya.Raja Iblis Serigala menyerang tameng untuk menghabisi para penduduk yang tersisa. Namun saat mendekat tameng sebuah serangan menghadangnya. Ia pun mencoba menangkis serangan itu. Sesuatu yang tak terduga terjadi. Serangan itu begitu kuat dan membuat tubuh Raja Iblis Serigala membeku lalu hancur menjadi butiran es.Naga Iblis dibuat sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Ia melihat tameng es ini menyadari bahw
Read more

Bab 203. Penghormatan Terakhir

Suasana berkabung menyelimuti Pulau Bintang Dewa. Kedatangan Lima Panglima Penguasa Elemen yang mengabarkan tentang Li Kun Sang Wakil Ketua Sekte Menara Bintang Dewa telah tewas dalam membuat suasana duka langsung menyebar. Li Kun memang seorang lelaki muda yang begitu dihormati dan disayangi di sekte ini. Dari ia masih sebagai murid biasa sampai diangkat oleh Qiang Fan menjadi wakil ketua sikap dan sifatnya tak pernah berubah.Semua anggota Sekte Menara Bintang Dewa merasakan kehilangan mendalam akibat kematian Li Kun. Mereka pun sepakat untuk membuat sebuah tugu prasasti yang akan mengenang jasa dan dedikasi luar biasa yang telah diberikan mendiang sang Wakil Ketua. Mereka ingin agar kenangan tentang Li Kun tetap hidup dalam hati dan pikiran semua anggota sekte. Tak menunggu lama, pembangunan tugu prasasti itu pun dilakukan. Prasasti itu di bangun di kawasan makam para tetua sekte. Semua anggota memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Li Kun dengan berlutut di hadapan tugu i
Read more

Bab 204. Membangkitkan Nona Yan

Panglima Penguasa Elemen Petir kemudian melangkah menuju ruang beristirahat Yan Xinxin yang sudah disiapkan oleh Qiang Fan. Di ruangan itu, putri dari Penguasa Pulau Es itu ditempatkan. Ia berada di atas batu giok Dewa yang membuat tubuhnya tidak akan bisa diganggu oleh siapapun, kecuali orang yang mengetahui teknik pembuka segel perlindungan batu giok itu.Hal itulah yang membuat para penguasa elemen sempat berpikir beberapa kali untuk melakukan pengobatan dan penanaman mutiara Dewa Es ke tubuh Yan Xinxin. Tidak ada satupun yang mengetahui segel itu kecuali Qiang Fan dan Li Kun. Sehingga satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pengobatan dari luar. Hal itu sangat berisiko tinggi bagi Panglima Penguasa Elemen Petir mendapat serangan array pelindung yang menjaga nona Yan.Namun, demi kebaikan semua dan demi menyembuhkan nona Yan, Panglima Penguasa Elemen Petir sudah siap akan segala resikonya. Sebagai seorang Wakil Ketua Sekte, ia memang harus mengambil tanggung jawab da
Read more

Bab 205. Tombak Mata Dewa Dan Segel Bintang Surgawi

Panglima Penguasa Elemen Petir dan Panglima Penguasa Elemen Air bersama anggota sekte Menara Bintang Dewa berjalan beranjak menuju pesisir Pulau Bintang Dewa. Saat mereka tiba di tepi pantai, pemandangan yang mereka saksikan membuat hati mereka berdegup lebih kencang. Ratusan kapal berjejer dengan puluhan awaknya berada di perairan yang mendekati pulau. Di dekat daratan, puluhan Iblis dengan wujud mengerikan melayang di udara berusaha dengan gigih untuk menghancurkan array pelindung yang melindungi Pulau Bintang Dewa. Dari semua penampakan musuh yang paling mencolok adalah Naga Iblis yang berdiri di atas kapal paling besar, dengan pakaian merah dan mata berapi, memimpin penyerangan dengan penuh keganasan. Ia dari kejauhan memberikan petunjuk kepada para iblis teknik-teknik penghancur Array. Namun usaha mereka masih belum berhasil dilakukan.Sementara itu, tiga Panglima Penguasa Elemen lainnya bersama pasukan pilihan mereka berada di belakang array pelindung utama. Mereka mengamati s
Read more

Bab 206. Hancurnya Array Pelindung Dewa

Naga Iblis bangkit dari singgasana yang terletak di kapal besar miliknya. Dalam sekejap, ia bergerak secepat kilat, menyalurkan kekuatannya ke dalam tombak mata dewa yang ujungnya kini ia pegang. Tombak itu seketika memancarkan kilat dengan cahaya yang membara, menjadi lebih kuat dan memancarkan aura kegelapan yang mengerikan.“Haaaaaa!”Naga Iblis memekik kuat sambil melancarkan serangan dahsyat pada Array pelindung dewa. Tombaknya menusuk dengan ganas, menciptakan getaran hebat yang merambat ke seluruh Array. Para prajurit kuil dewa menyaksikan dengan kagum dan menunjukkan wajah cemas. Mereka menyadari serangan inilah yang akan menjadi penentu capaian mereka di Pulau Bintang Dewa.Array pelindung dewa mulai retak dan bergetar. Sementara kekuatan segel Bintang Surgawi terlihat mulai melemah sehingga kesulitan menambal keretakan yang semakin membesar. Orang-orang di pihak Sekte Menara Bintang Dewa pun dilanda kekhawatiran yang besar. Mereka akan menghadapi musuh yang kuat apabila Arr
Read more

Bab 207. Bangkitnya Penguasa Kultivasi Ranah Dewi Surgawi

Lima Panglima Penguasa Elemen Sekte Menara Bintang Dewa terus mencoba menyerang, menghambat keganasan Naga Iblis. Dengan kekuatan Lima Elemen yang mereka miliki cukup membuat Naga Iblis sempat tertahan. Namun, kekuatan mereka yang sudah lemah membuat mereka berada di bawah angin.Api, air, tanah, angin, dan elemen kuno yang jarang dilihat pun bersatu dalam serangan bersama yang Indah. Naga Iblis yang kuat itu hanya tertawa menghadapi serangan mereka. Semburan api, arus air, dan gempuran tanah hanya tampak membuatnya semakin marah. Ia membalas dengan serangan balik yang lebih dahsyat lagi, menyerang para panglima dengan nafas api dan gelombang kegelapan.Pertempuran sengit berkecamuk di sekitar mereka, dan langit malam yang semakin gelap seakan mencerminkan pertarungan yang tak seimbang ini. Namun, Lima Panglima Penguasa Elemen masih tidak mau menyerah. Mereka mencoba bertahan untuk memberi kesempatan saudara-saudara mereka meninggalkan pulau. Namun pemandangan pedih terlihat, para pra
Read more

Bab 208. Akhir Sang Naga Iblis

Kehadiran Nona Yin, memberikan mereka semangat baru bagi anggota Sekte Menara Bintang Dewa. Mereka tahu bahwa Gadis itu telah membangkitkan kekuatan yang luar biasa, kekuatan legendaris para Dewa. Bahkan mereka juga merasakan kekuatan mereka berangsur pulih setelah terkena angin yang dihembuskan oleh kibasan tangan Yan Xinxin. Meskipun lambat, namun secara pasti kekuatan mereka perlahan-lahan pulih.Naga Iblis terkejut oleh perubahan tiba-tiba ini. Kekuatan yang dimilikinya mungkin besar, tetapi ia tidak bisa mengalahkan kekuatan gadis yang dianugerahi kekuatan ranah Kultivasi Dewi Surgawi. Serangannya terhenti sejenak, dan dia merasakan ketidakpastian yang belum pernah ia alami sebelumnya.Sekte Menara Bintang Dewa bersatu kembali di bawah sinar keajaiban Nona Yin. Luka-luka dalam mereka berangsur pulih. Bahkan kini Segel Bintang Surgawi pun kembali terbentang seiring kekuatan mereka yang kembali seperti semula.“Tidak kusangka kau selamat dari penghancuran pulau itu, keponakanku! B
Read more

Bab 209. Pertarungan Yan Xinxin Melawan Pangeran Kehampaan

Pulau Bintang Dewa belum bisa bernafas lega. Teriakan Panglima Penguasa Elemen Petir menarik perhatian Yan Xinxin dan membuatnya melihat ke arah langit barat. Saat itu Yan Xinxin masih berada di udara melayang bak sang Dewi. Di langit barat nampak titik kecil bergerak cepat ke arah Pulau Bintang Dewa. Bersamanya awan hitam menggulung yang memancarkan halilintar mengiringi. Titik hitam itu seolah Dewa maut yang sedang mengincar.Yan Xinxin yang sadar akan kekuatan orang, berseru kepada Panglima Penguasa Elemen Petir, “Bawa yang lain menjauh dari tempat ini. Iblis yang datang ini memang jauh lebih kuat dibandingkan Naga Iblis.”Panglima Penguasa Elemen Petir pun langsung menuruti perintah Yan Xinxin. Meskipun ia sebenarnya tidak ingin meninggalkan gadis itu bertarung seorang diri melawan pangeran kehampaan. Namun Ia juga sadar apabila tetap berada di tempat itu bisa saja mereka akan menjadi beban bagi putri majikan Pulau es itu.Yan Xinxin mulai memancarkan kekuatannya kembali. Pada t
Read more

Bab 210. Pertahanan Terakhir Yan Xinxin, Perubahan Tertinggi Pangeran Kehampaan

“Bocah! Aku pertaruhkan seluruh kekuatanku pada serangan pedang ini! Bahkan Dewa saja belum tentu bisa menahan serangan ini, apalagi kau!” Pangeran Kehampaan yang kini mengangkat Pedang Dewa Hampa meraung marah menunjukkan kegeramannya kepada Yan Xinxin. Menggunakan Pedang Dewa Hampa memang sangat beresiko. Tentunya kekuatannya akan diserap pedang itu lebih banyak. Dan bila ia tidak bisa mengendalikan pedang itu maka bisa-bisa pedang itu sendiri yang akan mencelakainya. Namun hanya itu yang satu-satunya harapan yang ia miliki untuk bisa mengalahkan Yan Xinxin. Karena kekuatan mereka yang memang seimbang membuat setidaknya memerlukan waktu yang lama untuk mengetahui siapa pemenangnya. Dan sudah dapat dipastikan kedua belah pihak akan mengalami regu yang sangat besar bahkan tidak menutup kemungkinan keduanya akan tewas. Itu sebabnya Pangeran Kehampaan lebih memilih menggunakan Pedang Dewa Hampa. Yan Xinxin melihat dengan tatapan nanar kepada pedang yang memancarkan cahaya keabu-abuan.
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status