"Aku bisa pergi sendiri," jawab Delia tak peduli. Sambil terus menyiapkan berkas dan menyalakan laptopnya."Aku benar-benar minta maaf untuk masalah kemarin. Bukan aku nggak peduli dengan perasaanmu. Aku sudah menghubungimu tapi telponnya nggak kamu jawab.""Ya sudah, nggak apa-apa. Aku yang salah. Oke, masalah kita selesai. Sekarang tinggalkan aku sendiri. Aku mau kerja. Mas, harus ke kantor juga, kan?" jawab Delia dengan santai tanpa menatap suaminya. Ia malas lagi untuk membahas hal yang sangat menyakitkan hati.Jawaban Delia bukannya menenangkan Barra. Justru makin menambah gelisah perasaan pria itu. Barra menarik napas dalam-dalam, kemudian menatap lekat istrinya. "Setelah kesempatan yang kamu berikan padaku. Aku nggak mungkin menyia-nyiakannya. Mungkin caraku salah, karena telah mentransfer uang tanpa sepengetahuanmu. Walaupun tujuannya agar mereka nggak ganggu kita lagi. Dia berjanji, kalau setelah yang kemarin, mereka nggak akan mengusik kita lagi. Aku percaya, karena memang b
Read more