Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 2821 - Chapter 2830

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 2821 - Chapter 2830

3156 Chapters

Bab 2840

Chintya bertanya sambil tersenyum.“Aku baru saja berhasil menegosiasikan satu bisnis besar. Kontrak ini bisa menghasilkan keuntungan puluhan miliar. Malam ini aku traktir semua orang makan malam untuk merayakannya.”Chintya tertawa dan berkata, “Nggak perlu, beli saja lauk dan kita masak sendiri di rumah. Kalau ke restoran akan menghabiskan uang banyak, mamaku akan merasa sayang dan mulai mengomel kalau anak muda hanya bisa boros. Dia selalu bilang, uang untuk makan di restoran kalau digunakan beli sayur bisa bikin lauk satu meja makan hingga penuh.”Bram tahu jika ibunya Chintya suka mengomel, tetapi jika diundang untuk makan, perempuan itu akan datang paling cepat. Bahkan berdandan dan terlihat jauh lebih muda.“Nggak apa-apa. Aku sudah kebal dengan omelan Tante. Uang itu untuk dihabiskan karena kita harus menikmati hasil jerih payah kita. Jangan pelit sama diri sendiri.”Sejak dia tinggal di sini, awalnya semua orang mengira dia hanya tinggal beberapa hari. Setelah itu, ternyata di
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 2841

Bram tertawa dan berkata, “Kalau semuanya aku selesaikan, apa yang dilakukan karyawanku? Setidaknya harus kasih mereka kesempatan. Yang penting siang hari aku bisa hadir di kantor.”Jika di Mambera, dia tidak akan ke kantor selama setengah bulan. Berbagai hal di perusahaan diserahkan pada petinggi di perusahaan. Kecuali hal yang paling penting saja baru dia kembali ke kantor.Orang sibuk seperti dia, tidak mungkin setiap hari ke kantor. Bram tidak hanya mengurus sebuah usaha, masih ada banyak hal yang harus diurus. Siapa suruh ayahnya sudah pensiun dini. Hanya memegang nama sebagai pemimpin utama, tetapi pada faktanya, semua urusan menjadi tanggung jawabnya.“Seakan-akan kamu ke kantor berarti sangat menghargai orang itu. Itu kantormu, uang yang dihasilkan juga masuk ke dompetmu, bukan karyawanmu. Kalau malam harus ada pertemuan, kau bilang saja. Nggak perlu khawatir pulang malam nggak bisa masuk rumah. Asalkan kamu telepon aku, aku akan membuka pintu untukmu.”Ibunya biasa pukul 11 ma
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 2842

“Baik-baik saja. Pagi ini aku menemani dia periksa kehamilan. Bayinya berkembang dengan baik. Ketika USG, bayinya terlihat sudah bisa bergerak. Tapi Junia masih belum merasakan pergerakannya. Dokter bilang biasanya minggu ke-16 baru bisa merasakan pergerakan.”Bram ingin berkata jika tidak bergerak bukankah ada apa-apa? Sepupunya berbicara dengan aneh, tetapi dia bisa mengerti karena pengalaman pertama menjadi ayah. Kemungkinan jika dia dan Chintya menikah dan istrinya hamil, dia juga akan sama seperti Reiki.Itu masih jauh di masa depan. Sekarang dia bahkan belum menyatakan perasaannya. Dia tidak tahu kapan bisa memenangkan hati gadis pujaannya dan menjadi ayah. Semoga sebelum berusia 40 tahun dia sudah bisa jadi ayah.“Kak, ada masalah?”Hubungan Reiki dengan kakak sepupunya sangat baik. Namun, keduanya jarang berkomunikasi jika tidak ada hal penting karena keduanya sama-sama sibuk. Jika ada yang menghubungi berarti ada kendala. Reiki terdengar sedikit gagap sehingga Reiki secara oto
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 2843

“Itu, bagaimana caramu waktu menyatakan perasaan pada istrimu? Waktu kamu menyatakan perasaan, dia langsung terima? Pernah menolakmu, nggak? Setelah ditolak, kamu merasa malu? Bagaimana caramu menyesuaikan dirimu setelah ditolak?”“Reiki, kamu jangan menertawakan Kakak. Kakak baru pertama kalinya suka sama perempuan dan nggak ada pengalaman. Meski pernah melihat Stefan dan istrinya ribut, tapi mereka nggak sama denganku. Mereka itu statusnya langsung menikah.”Bram merasa malu karena meminta adik sepupunya untuk mengajar dia tentang cinta. Hal itu merusak citranya sebagai pemimpin keluarga Ardaba. Namun, selain bertanya pada Reiki dia tidak tahu harus bertanya pada siapa lagi.Biasanya selalu dia yang mencari tahu tentang orang lain.“Kak, kamu benar-benar membuatku kehabisan kata-kata. Bukannya sekarang kamu lagi mengejar Bu Chintya? Aku lihat kamu sangat baik sama dia. Dia juga nggak bodoh dan pasti mengerti. Bisa jadi yang dia tunggu itu adalah pernyataan Kakak saja.”“Aku dan Junia
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 2844

“Nggak apa-apa. Karena kamu lagi cuti, temani adik ipar dengan baik. Kakak sibuk dulu. nanti malam mau jemput Chintya untuk makan bersama.”Reiki tertawa dan berkata, “Kakak tinggal di rumahnya maka juga harus membangun hubungan baik dengan keluarga dia. Asalkan kamu bisa menaklukkan keluarganya, mereka bisa bantu membujuk Chintya kalau perempuan itu ragu.”Paling penting menaklukkan calon mertua. Dulu Reiki juga sangat disambut di keluarga Santoso. Dengan penuh percaya diri Bram berkata, “Keluarga Baruna sangat menyukaiku.”Lana sudah tidak menganggapnya orang luar. Jika dia menemani Chintya makan sesuatu yang bersifat panas, maka perempuan paruh baya itu akan memberikan teh herbal padanya sambil mengomel.“Aku pikir juga begitu. Aku tetap percaya sama Kakak, semangat! Ya sudah, aku mau ajak Junia jalan-jalan.”“Hati-hati. Junia hamil dan jangan sampai keponakanku kenapa-kenapa.”“Aku tahu,” ujar Reiki. Dia sangat hati-hati sekali. Namun, dia diam-diam membawa Junia keluar. Jika orang
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 2845

Junia tersenyum kecil dan berkata, “Tentu saja. Dulu Olivia bilang sama aku mau mengenalkan kamu, aku langsung ada kesan padamu. Kamu orang tangan kanan Stefan. Meski kita berdua bukan dari lingkup pertemanan yang sama, aku juga tahu popularitasmu.”Reiki terkekeh dan berkata, “Aku pikir kamu nggak suka aku. Waktu kita berkencan, sepertinya nggak terlalu lancar.”“Iyakah? Pokoknya aku sangat menyukaimu.”“Aku juga. Sifatmu sangat cocok denganku. Kita berdua sama-sama suka dengar gosip. Sayang, dulu aku pikir kamu mau sama aku karena mau dengar gosip.”Junia meliriknya sekilas dan berkata, “Meski aku suka gosip, tapi urusan pernikahan itu masalah seumur hidup. Aku nggak akan menikah kalau nggak cinta.”Hubungan mereka berdua memang sangat lancar dan tidak ada masalah sama sekali serta saingan. Kedua orang tua mereka juga senang ketika tahu bahwa mereka bersama. Terutama orang tua di keluarga Ardaba yang sangat menyukai Junia. Ketika mereka melamar, mereka selalu memuji Junia dan mengata
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 2846

Stefan bilang jika Junia kerap sekali menggigit lengan Reiki jadi lelaki itu menanyakannya. Olivia hanya terdiam ketika mendengar itu.Kehidupan romantis Reiki dengan istrinya membuat Bram merasa iri. Dia juga berharap ingin bahagia dengan Chintya seperti adik sepupunya. Lelaki itu tenggelam dalam pikirannya ketika sambungan telepon terputus. Apakah dia harus menyatakan perasaannya?Bagaimana jika nanti dia membeli bunga untuk Chintya? Dia khawatir perempuan itu akan bilang buang-buang uang ketika melihat bunga itu. Setelah berpikir sejenak, Bram akhirnya memutuskan untuk menelepon sekretarisnya dan berkata,“Saya mau satu ikat bunga mawar. Sekarang kamu beli dan akan saya bawa pulang kantor nanti.”Sekretaris tersebut tidak tampak ragu ketika mendapat tugas tersebut. Semua orang juga dapat melihat jika Bram menyukai Chintya. Hanya perempuan itu saja yang tidak menyadarinya. Tanpa perlu ditanya, dia juga tahu jika bunga itu untuk Chintya.“Baik, saya akan ke toko bunga sekarang juga. D
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 2847

Bram menghentikan pekerjaannya dan mendongak menatap sekretarisnya yang berjalan mendekat sambil memeluk bunga.“Letakkan di meja sofa.”“Baik.”Sekretaris tersebut melangkah ke arah sofa dan meletakkan bunga tersebut secara perlahan. Dia berdiri tegak dan menatap Bram sambil bertanya, “Pak, ada perintah lainnya?“Untuk sementara nggak ada, lanjutkan saja pekerjaanmu.”“Baik.” Sekretaris tersebut pamit keluar dari ruangan karena melihat Bram yang tengah serius membereskan dokumen.Lelaki itu menyelesaikan pekerjaan dengan secepat mungkin lalu mematikan komputernya. Dia mengambil ponsel dan kunci mobil yang baru dia beli agar lebih mudah membawa Chintya jalan-jalan.Setelah itu, dia menggendong bunga mawar tersebut dan memerhatikannya sejenak. Bram merasa bunga ini lebih cantik dibandingkan bunga yang dia belikan untuk Amelia secara sembarangan. Lain kali dia harus membelinya sendiri.Apakah satu ikat bunga cukup? Bram teringat biasanya Reiki memberikan Junia bunga dan juga perhiasan. N
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 2848

Langit sudah gelap, tetapi sebenarnya waktu masih cukup awal. Musim dingin membuat langit menjadi lebih cepat gelap. Anak-anak yang dilatih Chintya baru saja selesai latihan.“Om Bram sudah datang,” seru seorang anak ketika melihat mobil lelaki itu. Anak-anak tersebut langsung berlari keluar.“Jangan keluar, angin di luar sangat kencang.”Bram tersenyum sambil berseru, tetapi semua orang tetap berlari. Lelaki itu menyerahkan beberapa kantong besar berisi camilan yang dia beli pada anak-anak yang lebih besar. Sementara sate yang dibeli tadi diberikan pada anak-anak yang lebih kecil.Chintya mengambil mantel tebal dan mengenakannya sambil berjalan keluar. Dia tersenyum sambil berkata, “Sebelum kamu datang, aku orang yang paling disukai di sanggar ini. Setelah kamu datang, kamu jadi orang yang paling disukai.Rama ikut berjalan keluar sambil menyahut, “Kamu pelit sekali. Kalau kamu royal seperti Bram yang selalu traktir makan kita semua, aku jamin kamu pasti akan disukai seperti dulu.”“B
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 2849

Rama langsung membagikan semua minuman itu. Dalam hatinya, dia merasa jika Bram berani mengeluarkan banyak uang agar mereka bisa memujinya di hadapan Chintya. Setiap ke sanggar pasti akan membawakan makanan untuk seluruh anggota sanggar. Apa pun yang mereka inginkan, Bram akan mengirimkannya untuk mereka.Selain itu, terkadang makanan yang dibeli juga akan berlebihan. Ada begitu banyak orang dan setiap kali harus menghamburkan uang. Bagi mereka yang orang biasa, uang tersebut tentu saja sangat banyak. Seperti yang dikatakan Chintya, pendapatannya itu tidak akan cukup untuk traktir seluruh orang di Sanggar.Dalam hati Rama berpikir, pendapatannya merupakan yang tertinggi di antara orang-orang sanggar. Namun, dia juga tidak bisa bersikap seperti Bram. Tidak heran lelaki itu adalah adalah bos besar.Ketika Rama memberikan minuman pada kakaknya, dia melihat kedua orang yang ada di luar. Dia melihat Bram dan adiknya yang masih belum masuk. Diam-diam dia berpikir jika Bram pasti jatuh cinta
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more
PREV
1
...
281282283284285
...
316
DMCA.com Protection Status