Share

Bab 2845

Author: Anggur
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Junia tersenyum kecil dan berkata, “Tentu saja. Dulu Olivia bilang sama aku mau mengenalkan kamu, aku langsung ada kesan padamu. Kamu orang tangan kanan Stefan. Meski kita berdua bukan dari lingkup pertemanan yang sama, aku juga tahu popularitasmu.”

Reiki terkekeh dan berkata, “Aku pikir kamu nggak suka aku. Waktu kita berkencan, sepertinya nggak terlalu lancar.”

“Iyakah? Pokoknya aku sangat menyukaimu.”

“Aku juga. Sifatmu sangat cocok denganku. Kita berdua sama-sama suka dengar gosip. Sayang, dulu aku pikir kamu mau sama aku karena mau dengar gosip.”

Junia meliriknya sekilas dan berkata, “Meski aku suka gosip, tapi urusan pernikahan itu masalah seumur hidup. Aku nggak akan menikah kalau nggak cinta.”

Hubungan mereka berdua memang sangat lancar dan tidak ada masalah sama sekali serta saingan. Kedua orang tua mereka juga senang ketika tahu bahwa mereka bersama. Terutama orang tua di keluarga Ardaba yang sangat menyukai Junia. Ketika mereka melamar, mereka selalu memuji Junia dan mengata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2846

    Stefan bilang jika Junia kerap sekali menggigit lengan Reiki jadi lelaki itu menanyakannya. Olivia hanya terdiam ketika mendengar itu.Kehidupan romantis Reiki dengan istrinya membuat Bram merasa iri. Dia juga berharap ingin bahagia dengan Chintya seperti adik sepupunya. Lelaki itu tenggelam dalam pikirannya ketika sambungan telepon terputus. Apakah dia harus menyatakan perasaannya?Bagaimana jika nanti dia membeli bunga untuk Chintya? Dia khawatir perempuan itu akan bilang buang-buang uang ketika melihat bunga itu. Setelah berpikir sejenak, Bram akhirnya memutuskan untuk menelepon sekretarisnya dan berkata,“Saya mau satu ikat bunga mawar. Sekarang kamu beli dan akan saya bawa pulang kantor nanti.”Sekretaris tersebut tidak tampak ragu ketika mendapat tugas tersebut. Semua orang juga dapat melihat jika Bram menyukai Chintya. Hanya perempuan itu saja yang tidak menyadarinya. Tanpa perlu ditanya, dia juga tahu jika bunga itu untuk Chintya.“Baik, saya akan ke toko bunga sekarang juga. D

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2847

    Bram menghentikan pekerjaannya dan mendongak menatap sekretarisnya yang berjalan mendekat sambil memeluk bunga.“Letakkan di meja sofa.”“Baik.”Sekretaris tersebut melangkah ke arah sofa dan meletakkan bunga tersebut secara perlahan. Dia berdiri tegak dan menatap Bram sambil bertanya, “Pak, ada perintah lainnya?“Untuk sementara nggak ada, lanjutkan saja pekerjaanmu.”“Baik.” Sekretaris tersebut pamit keluar dari ruangan karena melihat Bram yang tengah serius membereskan dokumen.Lelaki itu menyelesaikan pekerjaan dengan secepat mungkin lalu mematikan komputernya. Dia mengambil ponsel dan kunci mobil yang baru dia beli agar lebih mudah membawa Chintya jalan-jalan.Setelah itu, dia menggendong bunga mawar tersebut dan memerhatikannya sejenak. Bram merasa bunga ini lebih cantik dibandingkan bunga yang dia belikan untuk Amelia secara sembarangan. Lain kali dia harus membelinya sendiri.Apakah satu ikat bunga cukup? Bram teringat biasanya Reiki memberikan Junia bunga dan juga perhiasan. N

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2848

    Langit sudah gelap, tetapi sebenarnya waktu masih cukup awal. Musim dingin membuat langit menjadi lebih cepat gelap. Anak-anak yang dilatih Chintya baru saja selesai latihan.“Om Bram sudah datang,” seru seorang anak ketika melihat mobil lelaki itu. Anak-anak tersebut langsung berlari keluar.“Jangan keluar, angin di luar sangat kencang.”Bram tersenyum sambil berseru, tetapi semua orang tetap berlari. Lelaki itu menyerahkan beberapa kantong besar berisi camilan yang dia beli pada anak-anak yang lebih besar. Sementara sate yang dibeli tadi diberikan pada anak-anak yang lebih kecil.Chintya mengambil mantel tebal dan mengenakannya sambil berjalan keluar. Dia tersenyum sambil berkata, “Sebelum kamu datang, aku orang yang paling disukai di sanggar ini. Setelah kamu datang, kamu jadi orang yang paling disukai.Rama ikut berjalan keluar sambil menyahut, “Kamu pelit sekali. Kalau kamu royal seperti Bram yang selalu traktir makan kita semua, aku jamin kamu pasti akan disukai seperti dulu.”“B

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2849

    Rama langsung membagikan semua minuman itu. Dalam hatinya, dia merasa jika Bram berani mengeluarkan banyak uang agar mereka bisa memujinya di hadapan Chintya. Setiap ke sanggar pasti akan membawakan makanan untuk seluruh anggota sanggar. Apa pun yang mereka inginkan, Bram akan mengirimkannya untuk mereka.Selain itu, terkadang makanan yang dibeli juga akan berlebihan. Ada begitu banyak orang dan setiap kali harus menghamburkan uang. Bagi mereka yang orang biasa, uang tersebut tentu saja sangat banyak. Seperti yang dikatakan Chintya, pendapatannya itu tidak akan cukup untuk traktir seluruh orang di Sanggar.Dalam hati Rama berpikir, pendapatannya merupakan yang tertinggi di antara orang-orang sanggar. Namun, dia juga tidak bisa bersikap seperti Bram. Tidak heran lelaki itu adalah adalah bos besar.Ketika Rama memberikan minuman pada kakaknya, dia melihat kedua orang yang ada di luar. Dia melihat Bram dan adiknya yang masih belum masuk. Diam-diam dia berpikir jika Bram pasti jatuh cinta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2850

    “Ayo, masuk. Di luar dingin sekali.”Chintya memeluk bunga sambil membawa kotak makan dan mengajak Bram masuk ke sanggar. Reiki mengikutinya berjalan di belakang. Semua orang melihat Chintya membawa bunga menatap mereka berdua penuh menggoda.Bahkan anak kecil juga merasa Chintya terlihat berbeda ketika membawa bunga tersebut. Perempuan itu menghampiri mereka semua.“Bu, bunga ini cantik sekali.”“Bu, kamu mau makan sate? Kami sudah mau habiskan.”“Bu, Om Bram yang kasih kamu bunga? Kenapa Om Bram kasih kamu bunga?”Chintya tersenyum dan berkata, “Kalian makan saja, kalau bisa habiskan. Aku masih ada makanan karena Om Bram sudah siapkan terpisah. Om Bram tadi lewat toko bunga dan beli bunga ini karena cantik.”“Gimana? Cantik, ‘kan? Aku juga merasa bunga ini cantik, aku suka.”Semua orang memuji bunga itu dan di saat yang sama mereka juga menatap Bram dengan senyuman licik. Lalu pada akhirnya mereka menatap Rama. Lelaki itu hanya melirik adiknya sekilas dan duduk di meja tempat dia bia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2851

    Semuanya tertawa dan berkata, “Kak, kami bukan dibeli oleh Bram. Sejujurnya, Bram itu memang sangat baik dan cocok untuk adik kita.”Seorang pelatih berbisik dan berkata, “Aku lihat, Bram juga sangat menyukai adik junior kita. Lelaki muda yang dia temui nggak ada yang baik selain kita. Papa dan mama kalian juga dibuat pusing.”“Kalau Bram nggak baik, kami juga nggak akan setuju dia mendekati Chintya. Aku lihat mereka sangat akrab. Hanya saja, mereka berdua nggak ada hubungan cinta. Sikapnya pada Bram sama seperti pada kita.”Ucapannya itu membuat semua orang mengangguk setuju. Ada banyak adik dan kakak seperguruan yang lainnya, tetapi hanya Chintya yang membuat mereka cemas. Hal ini terutama karena Chintya terbiasa menganggap lelaki seperti teman baik. Hal itu membuat mereka tidak berdaya.Mereka juga ingin membantu adik mereka ini mencari kekasih, tetapi Chintya meminta jika pasangannya harus bisa bela diri. Mendengar reputasi kehebatan Chintya, ada yang datang dan mengamati perempuan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2852

    “Chintya, bunga ini… maksudku, apa pemikiranmu setelah menerima bunga ini?” tanya Bram mencoba memberanikan diri.Chintya menghabiskan satu tusuk sate dan kemudian berkata, “Pemikiran apa? Ada, aku merasa bunga ini benar-benar cantik. Nggak tahu siapa yang merawatnya, kalau aku yang rawat pasti sudah mati.”“Selain itu, aku lihat bunga ini buat aku memikirkan biskuit mawar. Mendadak jadi ingin makan biskuit mawar.” Perempuan itu mulai sibuk membuka aplikasi belanja.“Aku yang belikan saja. Temanku yang buat sendiri jadi pasti lebih enak dibandingkan kamu beli lewat internet.”Chintya menjawab, “Kecuali kita langsung makan yang baru matang. Membeli atau memesan di internet nggak akan ada bedanya. Katanya yang baru saja matang itu rasanya enak sekali. Tahun depan, kalau ada waktu aku juga mau liburan dan coba biskuit bunga yang baru matang.”Bram diam saja dan diam-diam mengirimkan pesan pada anak buahnya. Mereka diminta untuk membeli biskuit tersebut dan langsung dibawa kembali ketika b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2853

    Chintya ingin berkata jika itu akan merepotkan Bram. Namun, dia urungkan niatnya dan mengangguk sambil berkata, “Kalau begitu aku akan merepotkanmu.”Ketika Bram di Malinjo, Chintya sudah menjamunya. Ketika mereka ke Mambera, maka sudah sewajarnya Bram menjamu mereka.“Chintya, selain biskuit bunga, kamu masih ada pemikiran lainnya?” tanya Bram lagi. Chintya menatap lelaki yang juga tengah menatapnya. Setelah keduanya berpandangan sejenak, perempuan itu coba bertanya,“Aku perlu pemikiran apa? Merasa kamu suka sama aku karena kamu kasih aku bunga? Aku tahu kamu suka aku, karena aku juga suka kamu. Kalau kita nggak saling menyukai, mana mungkin bisa jadi teman?”Bram hening sejenak dan kemudian berkata, “Apa kamu nggak pernah terbersit kalau rasa suka yang aku rasakan bukan suka antara teman. Tetapi rasa suka lelaki terhadap perempuan.”“Kamu lelaki dan aku perempuan. Kalau kamu suka aku, bukankah itu lelaki suka perempuan? Lalu apa bedanya?”“Maksudku, Chintya, aku cinta kamu dan mau m

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3041

    Seraya menekan amarahnya, Regina menjawab, “Tadi Fenny sama Rosalina juga datang ke acaranya Yura. Rebecca kan lumayan dekat sama Lena, jadi Rebecca kenalin Lena ke Rosalina, tapi Lena malah berharap bisa dapat Calvin. Lena ngomong kasar ke Rosalina, akhirnya dia sendiri yang kena siram.”“... kok bisa Lena ngomong begitu. Apa didikan kita cuma dia anggap sebagai angin lalu? Terus apa kamu sudah minta maaf ke Rosalina? Besok kita langsung ke rumah mereka untuk minta maaf secara personal.”Terrence tidak bertanya lagi apa yang sebenarnya Lena ucapkan, tetapi dia tahu kalau istrinya sudah marah, berarti kesalahan yang Lena lakukan sudah di luar batas wajar. Regina dan Terrence merasa mereka sudah mendidik Lena dengan sangat baik. Makanya ketika Lena mengatakan sesuatu yang jahat, Regina merasa sangat marah dan juga bersalah karena merasa telah gagal mendidik anaknya.“Aku sama Lena sudah minta maaf. Untungnya Rosalina juga nggak mempermasalahkannya. Dia baik banget, sih. Tapi kita nggak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3040

    Tidak ada yang melihat hasil tesnya, tetapi bisa dibayangkan Rosalina adalah putri kandung ayahnya, atau Johan dan Sinta tentu tidak akan menganiaya Rosalina. Namun dari hasil tes itu jika diketahui rupanya Sinta sudah lama berselingkuh.Kalau dipikir-pikir lagi sekarang, Fenny cukup beruntung karena Sinta dan Johan tidak peduli dengan Rosalina. Di bawah asuhan Rida dan pengasuhnya, cara pandang Rosalina terhadap dunia menjadi lurus. Kalau saja waktu itu Sinta dan Johan baik dan mau mendidik Rosalina, mungkin sekarang Rosalina tidak akan jadi seperti sekarang.“Bukan salah mereka, justru Mama yang jago mendidik anak-anak Mama jadi orang yang unggul. Siapa juga yang nggak suka sama orang hebat? Semua orang tua pasti mau anak perempuan mereka menikah sama cowok yang mapan. Cari menantu juga harus lihat siapa mertuanya. Pernikahan memang bukan urusan satu keluarga saja, tapi dua keluarga. Setelah menikah, suami istri harus bisa membaur ke kedua pihak dan beradaptasi sama gaya hidup mereka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3039

    “Bukannya justru aktingku bagus. Pak Lota minta aku membantu Rosalina. Tadi aku sudah bantu dia,” kata Giselle. Namun hanya dia yang tahu betapa inginnya dia mendukung Lena tadi.“Rosalina tadi ngomong begitu tujuannya sengaja menguji kamu,” kata si pengawal.“Aku juga merasa begitu. Aku yakin dia pasti mencurigai aku. Untung saja tadi aku nggak termakan jebakannya.”“Tapi akan lebih bagus lagi kalau dia nggak melakukan itu sejak awal,” kata si pengawal dengan nada dingin. Giselle sudah melalui pelatihan yang cukup keras, tetapi sifat aslinya tidak mungkin bisa hilang. Sejak awal dia memang tidak mungkin bisa dibandingkan sejajar dengan Rosalina. Entah apakah Rosalina berhasil membongkar kedok Giselle dengan pertanyaannya tadi. Yang pasti sampai di rumah nanti si pengawal harus melaporkan keadaannya kepada Lota dan lihat bagaimana tanggapannya.Setengah jam setelah Giselle pergi, Dewi dan Fenny juga mengajak Rosalina untuk pulang. Selama perjalanan, Fenny bertanya kepada menantunya, “S

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3038

    “Nggak bisa, nih. Aku sudah harus pulang. Kapan-kapan kalau ada waktu kita ngobrol lagi, ya. Rebecca, aku boleh minta nomor kamu?”Rebecca tanpa keberatan memberikan nomornya kepada Giselle. Kedua pengawal yang Giselle membawa ikut masuk untuk berpamitan dengan Yura. Dan seperti biasa, Yura meminta pelayan rumahnya untuk mengantar Giselle keluar. Begitu Giselle masuk ke mobilnya, ekspresi ramah yang dia pasang sebagai topeng seketika itu juga lenyap dan tergantikan dengan wajah penuh dengan amarah. Dia tak berhenti memaki Rosalina. Kedua pengawalnya tidak menghiraukan dan membiarkan dia mengamuk sendiri.“Bikin aku kesal aja. Dasar buta, awas saja. Suatu saat nanti aku bakal bikin kamu bertekuk lutut di depanku! Jangan harap aku bakal mengasihani kamu!”“Bu Lisa, tadi penyamarannya hampir saja ketahuan,” kata salah satu pengawalnya.“Kalian nggak tahu saja seberapa sakitnya omongan yang si buta itu keluarin dari mulutnya. Dari dulu selalu saja menjelek-jelekkan aku. Sudah aku bantu, ta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3037

    Kerugian yang disebabkan kepada orang lain pada akhirnya akan berbalik ke diri sendiri. Kalaupun tidak sampai dijatuhi hukuman atau dipenjara, catatan kejahatan akan tetap ada dan itu bisa mencoreng nama baik seseorang.Kerumunan langsung terurai tanpa waktu lama. Mereka kembali minum-minum, bersenda gurau menikmati pesta seolah-olah tadi tidak terjadi apa-apa. Fenny juga merasa puas mengetahui menantunya bukanlah orang yang hanya diam saja ketika dihina oleh orang lain.Yura mempersilakan Fenny dan Dewi untuk kembali ke dalam. Setelah mereka berdua pergi, Giselle memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati kakaknya dan bertanya dengan santun, “Rosalina, Rebecca, aku boleh duduk bareng kalian?”“Oh, iya silakan,” sahut Rebecca. Dia memiliki kesan yang cukup baik terhadap Lisa karena tadi melihat Lisa membela Rosalina.Anak muda memang tidak sulit untuk bergaul. Lisa masih sangat muda meski sudah menikah. Dia justru tidak cocok ketika mengobrol dengan ibu-ibu lain yang lebih tua darinya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3036

    Rosalina selalu dianggap sebagai simbol ketabahan dan kesabaran. Lena membuat rumor yang tidak-tidak tentang Rosalina malah membuat orang lain merasa dia hanya omong kosong. Jika saja Regina tidak segera menegur anaknya, entah keributan seperti apa lagi yang terjadi.Semua orang juga baru tahu sekarang kalau ternyata Lena mengincar Rosalina karena Lena juga mencintai Calvin. Sebelumnya mereka tidak pernah mendengar desas-desus kalau Lena mengejar Calvin, karena selama ini Lena hanya mencintai Calvin secara diam-diam. Tak heran mengapa Lena mengincar Rosalina, karena dia merasa cemburu.“Maaf, ya, Rosalina. Aku yang kurang mendidik Lena dengan baik. Besok pagi aku bakal ajak Lena ke rumahmu untuk minta maaf secara personal,”kata Regina dengan penuh penyesalan, lalu tak lupa dia juga memberikan kejelasan kepada orang lain yang ada di sana. “Apa yang tadi anakku bilang nggak berdasar, dia mengarang cuma karena merasa iri sama Rosalina. Aku akan mendidik dia dengan lebih baik lagi, jadi to

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3035

    Namun, Rosalina akan menggunakan jalur hukum kalau sampai fitnah Lena terhadapnya tersebar. Dia akan membiarkan Lena dihukum berdasarkan hukum yang berlaku. Lena dan Regina saling bertatapan lalu Regina pun berkata, “Kamu sudah dengar apa yang dikatakan Bu Rosalina, kan? Dia sudah sangat baik tidak melanjutkan masalah ini ke meja hijau sementara waktu. Hal ini membuktikan betapa baiknya Bu Rosalina. Tapi, bukan berarti kamu bisa seenaknya karena Bu Rosalina sudah memaafkanmu. Jangan sampai kamu berlaku seenaknya lagi seperti ini nantinya.”“Omong kosongmu bukan hanya menyakiti perasaan orang lain, tapi juga menyakiti dirimu sendiri, bahkan keluargamu. Kamu adalah putriku, jadi orang-orang pasti akan menyalahkan orang tuami dalam mendidikmu ketika mereka mendengar perkataanmu yang jahat itu. Mereka pasti mengatakan kalau aku sudah mengajarkanmu bergosip dan menyebar fitnah.”“Aku meminta maaf kepada Bu Rosalina karena ketidakmampuanku dalam mendidik putriku. Besok, kami akan menyiapkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3034

    Bagaimana dia bisa begitu gila malam ini? Kenapa dia melontarkan kata-kata sinis dan menghina kepada Rosalina? Dia menghina Rosalina di acara jamuan makan yang dihadiri oleh anggota keluarga Adhitama lainnya dengan kata-kata yang bisa merusak reputasi Rosalina. Lena yakin kalau dirinya pasti tidak akan selamat dari amukan Calvin kalau sampai rumor buruk ini tersebar ke mana-mana. Selain itu, pandangan orang-orang terhadapnya juga akan membuatnya merasa terkucilkan dan malu bukan kepalang. Dia sudah meminum beberapa gelas anggur lalu langsung merasa cemburu dan iri ketika melihat Rosalina dan Rebecca sedang duduk sambil makan dengan gembiranya. Akhirnya, dia pun menghampiri mereka dan membuat masalah. Dia menyukai Calvin, tapi tidak berhasil mendapatkan laki-laki itu yang membuat dirinya sangat iri dan cemburu kepada Rosalina sampai dia mengatakan kata-kata penuh penghinaan kepada perempuan itu. Sayangnya, Lena telah mengabaikan satu hal kalau Rosalina tidak datang sendirian ke acara

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3033

    “Memangnya apa yang kukatakan padamu? Kamu berhasil mendapatkan kerja sama bisnis tanpa minum sedikit pun pasti karena kamu mengandalkan kecantikanmu. Selain itu, Pak Calvin bisa jatuh cinta padamu pasti karena sosokmu yang baik dan wajahmu yang cantik, kan? Apa ada alasan lain lagi?”“Siapa bilang harus minum untuk mendapatkan bisnis?”Giselle memanfaatkan kesempatan ini untuk membela Rosalina dengan membantah Lena. “Bu Lena, pikiranmu itu sungguh kotor. Mungkin justru kamu yang mengandalkan kecantikan dan tubuhmu untuk mendapatkan bisnis?”“Jangan kamu pikir, semua orang sama kotornya sama kamu.”“Siapa kamu?” tanya Lena. “Kamu masih peduli siapa aku? Padahal mulutmu saja sangat bau!”Kemudian Giselle memberikan gelas anggurnya kepada Rosalina lalu berkata, “Bu Rosalina, silakan gunakan gelas saya ini untuk membersihkan mulut bau Bu Lena.”Rosalina mengambil gelas anggur itu lalu kembali menyiramkannya ke wajah Lena lalu berkata dengan dingin, “Semua orang di sini mendengarnya deng

DMCA.com Protection Status