Share

Bab 2841

Author: Anggur
Bram tertawa dan berkata, “Kalau semuanya aku selesaikan, apa yang dilakukan karyawanku? Setidaknya harus kasih mereka kesempatan. Yang penting siang hari aku bisa hadir di kantor.”

Jika di Mambera, dia tidak akan ke kantor selama setengah bulan. Berbagai hal di perusahaan diserahkan pada petinggi di perusahaan. Kecuali hal yang paling penting saja baru dia kembali ke kantor.

Orang sibuk seperti dia, tidak mungkin setiap hari ke kantor. Bram tidak hanya mengurus sebuah usaha, masih ada banyak hal yang harus diurus. Siapa suruh ayahnya sudah pensiun dini. Hanya memegang nama sebagai pemimpin utama, tetapi pada faktanya, semua urusan menjadi tanggung jawabnya.

“Seakan-akan kamu ke kantor berarti sangat menghargai orang itu. Itu kantormu, uang yang dihasilkan juga masuk ke dompetmu, bukan karyawanmu. Kalau malam harus ada pertemuan, kau bilang saja. Nggak perlu khawatir pulang malam nggak bisa masuk rumah. Asalkan kamu telepon aku, aku akan membuka pintu untukmu.”

Ibunya biasa pukul 11 ma
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2842

    “Baik-baik saja. Pagi ini aku menemani dia periksa kehamilan. Bayinya berkembang dengan baik. Ketika USG, bayinya terlihat sudah bisa bergerak. Tapi Junia masih belum merasakan pergerakannya. Dokter bilang biasanya minggu ke-16 baru bisa merasakan pergerakan.”Bram ingin berkata jika tidak bergerak bukankah ada apa-apa? Sepupunya berbicara dengan aneh, tetapi dia bisa mengerti karena pengalaman pertama menjadi ayah. Kemungkinan jika dia dan Chintya menikah dan istrinya hamil, dia juga akan sama seperti Reiki.Itu masih jauh di masa depan. Sekarang dia bahkan belum menyatakan perasaannya. Dia tidak tahu kapan bisa memenangkan hati gadis pujaannya dan menjadi ayah. Semoga sebelum berusia 40 tahun dia sudah bisa jadi ayah.“Kak, ada masalah?”Hubungan Reiki dengan kakak sepupunya sangat baik. Namun, keduanya jarang berkomunikasi jika tidak ada hal penting karena keduanya sama-sama sibuk. Jika ada yang menghubungi berarti ada kendala. Reiki terdengar sedikit gagap sehingga Reiki secara oto

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2843

    “Itu, bagaimana caramu waktu menyatakan perasaan pada istrimu? Waktu kamu menyatakan perasaan, dia langsung terima? Pernah menolakmu, nggak? Setelah ditolak, kamu merasa malu? Bagaimana caramu menyesuaikan dirimu setelah ditolak?”“Reiki, kamu jangan menertawakan Kakak. Kakak baru pertama kalinya suka sama perempuan dan nggak ada pengalaman. Meski pernah melihat Stefan dan istrinya ribut, tapi mereka nggak sama denganku. Mereka itu statusnya langsung menikah.”Bram merasa malu karena meminta adik sepupunya untuk mengajar dia tentang cinta. Hal itu merusak citranya sebagai pemimpin keluarga Ardaba. Namun, selain bertanya pada Reiki dia tidak tahu harus bertanya pada siapa lagi.Biasanya selalu dia yang mencari tahu tentang orang lain.“Kak, kamu benar-benar membuatku kehabisan kata-kata. Bukannya sekarang kamu lagi mengejar Bu Chintya? Aku lihat kamu sangat baik sama dia. Dia juga nggak bodoh dan pasti mengerti. Bisa jadi yang dia tunggu itu adalah pernyataan Kakak saja.”“Aku dan Junia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2844

    “Nggak apa-apa. Karena kamu lagi cuti, temani adik ipar dengan baik. Kakak sibuk dulu. nanti malam mau jemput Chintya untuk makan bersama.”Reiki tertawa dan berkata, “Kakak tinggal di rumahnya maka juga harus membangun hubungan baik dengan keluarga dia. Asalkan kamu bisa menaklukkan keluarganya, mereka bisa bantu membujuk Chintya kalau perempuan itu ragu.”Paling penting menaklukkan calon mertua. Dulu Reiki juga sangat disambut di keluarga Santoso. Dengan penuh percaya diri Bram berkata, “Keluarga Baruna sangat menyukaiku.”Lana sudah tidak menganggapnya orang luar. Jika dia menemani Chintya makan sesuatu yang bersifat panas, maka perempuan paruh baya itu akan memberikan teh herbal padanya sambil mengomel.“Aku pikir juga begitu. Aku tetap percaya sama Kakak, semangat! Ya sudah, aku mau ajak Junia jalan-jalan.”“Hati-hati. Junia hamil dan jangan sampai keponakanku kenapa-kenapa.”“Aku tahu,” ujar Reiki. Dia sangat hati-hati sekali. Namun, dia diam-diam membawa Junia keluar. Jika orang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2845

    Junia tersenyum kecil dan berkata, “Tentu saja. Dulu Olivia bilang sama aku mau mengenalkan kamu, aku langsung ada kesan padamu. Kamu orang tangan kanan Stefan. Meski kita berdua bukan dari lingkup pertemanan yang sama, aku juga tahu popularitasmu.”Reiki terkekeh dan berkata, “Aku pikir kamu nggak suka aku. Waktu kita berkencan, sepertinya nggak terlalu lancar.”“Iyakah? Pokoknya aku sangat menyukaimu.”“Aku juga. Sifatmu sangat cocok denganku. Kita berdua sama-sama suka dengar gosip. Sayang, dulu aku pikir kamu mau sama aku karena mau dengar gosip.”Junia meliriknya sekilas dan berkata, “Meski aku suka gosip, tapi urusan pernikahan itu masalah seumur hidup. Aku nggak akan menikah kalau nggak cinta.”Hubungan mereka berdua memang sangat lancar dan tidak ada masalah sama sekali serta saingan. Kedua orang tua mereka juga senang ketika tahu bahwa mereka bersama. Terutama orang tua di keluarga Ardaba yang sangat menyukai Junia. Ketika mereka melamar, mereka selalu memuji Junia dan mengata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2846

    Stefan bilang jika Junia kerap sekali menggigit lengan Reiki jadi lelaki itu menanyakannya. Olivia hanya terdiam ketika mendengar itu.Kehidupan romantis Reiki dengan istrinya membuat Bram merasa iri. Dia juga berharap ingin bahagia dengan Chintya seperti adik sepupunya. Lelaki itu tenggelam dalam pikirannya ketika sambungan telepon terputus. Apakah dia harus menyatakan perasaannya?Bagaimana jika nanti dia membeli bunga untuk Chintya? Dia khawatir perempuan itu akan bilang buang-buang uang ketika melihat bunga itu. Setelah berpikir sejenak, Bram akhirnya memutuskan untuk menelepon sekretarisnya dan berkata,“Saya mau satu ikat bunga mawar. Sekarang kamu beli dan akan saya bawa pulang kantor nanti.”Sekretaris tersebut tidak tampak ragu ketika mendapat tugas tersebut. Semua orang juga dapat melihat jika Bram menyukai Chintya. Hanya perempuan itu saja yang tidak menyadarinya. Tanpa perlu ditanya, dia juga tahu jika bunga itu untuk Chintya.“Baik, saya akan ke toko bunga sekarang juga. D

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2847

    Bram menghentikan pekerjaannya dan mendongak menatap sekretarisnya yang berjalan mendekat sambil memeluk bunga.“Letakkan di meja sofa.”“Baik.”Sekretaris tersebut melangkah ke arah sofa dan meletakkan bunga tersebut secara perlahan. Dia berdiri tegak dan menatap Bram sambil bertanya, “Pak, ada perintah lainnya?“Untuk sementara nggak ada, lanjutkan saja pekerjaanmu.”“Baik.” Sekretaris tersebut pamit keluar dari ruangan karena melihat Bram yang tengah serius membereskan dokumen.Lelaki itu menyelesaikan pekerjaan dengan secepat mungkin lalu mematikan komputernya. Dia mengambil ponsel dan kunci mobil yang baru dia beli agar lebih mudah membawa Chintya jalan-jalan.Setelah itu, dia menggendong bunga mawar tersebut dan memerhatikannya sejenak. Bram merasa bunga ini lebih cantik dibandingkan bunga yang dia belikan untuk Amelia secara sembarangan. Lain kali dia harus membelinya sendiri.Apakah satu ikat bunga cukup? Bram teringat biasanya Reiki memberikan Junia bunga dan juga perhiasan. N

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2848

    Langit sudah gelap, tetapi sebenarnya waktu masih cukup awal. Musim dingin membuat langit menjadi lebih cepat gelap. Anak-anak yang dilatih Chintya baru saja selesai latihan.“Om Bram sudah datang,” seru seorang anak ketika melihat mobil lelaki itu. Anak-anak tersebut langsung berlari keluar.“Jangan keluar, angin di luar sangat kencang.”Bram tersenyum sambil berseru, tetapi semua orang tetap berlari. Lelaki itu menyerahkan beberapa kantong besar berisi camilan yang dia beli pada anak-anak yang lebih besar. Sementara sate yang dibeli tadi diberikan pada anak-anak yang lebih kecil.Chintya mengambil mantel tebal dan mengenakannya sambil berjalan keluar. Dia tersenyum sambil berkata, “Sebelum kamu datang, aku orang yang paling disukai di sanggar ini. Setelah kamu datang, kamu jadi orang yang paling disukai.Rama ikut berjalan keluar sambil menyahut, “Kamu pelit sekali. Kalau kamu royal seperti Bram yang selalu traktir makan kita semua, aku jamin kamu pasti akan disukai seperti dulu.”“B

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2849

    Rama langsung membagikan semua minuman itu. Dalam hatinya, dia merasa jika Bram berani mengeluarkan banyak uang agar mereka bisa memujinya di hadapan Chintya. Setiap ke sanggar pasti akan membawakan makanan untuk seluruh anggota sanggar. Apa pun yang mereka inginkan, Bram akan mengirimkannya untuk mereka.Selain itu, terkadang makanan yang dibeli juga akan berlebihan. Ada begitu banyak orang dan setiap kali harus menghamburkan uang. Bagi mereka yang orang biasa, uang tersebut tentu saja sangat banyak. Seperti yang dikatakan Chintya, pendapatannya itu tidak akan cukup untuk traktir seluruh orang di Sanggar.Dalam hati Rama berpikir, pendapatannya merupakan yang tertinggi di antara orang-orang sanggar. Namun, dia juga tidak bisa bersikap seperti Bram. Tidak heran lelaki itu adalah adalah bos besar.Ketika Rama memberikan minuman pada kakaknya, dia melihat kedua orang yang ada di luar. Dia melihat Bram dan adiknya yang masih belum masuk. Diam-diam dia berpikir jika Bram pasti jatuh cinta

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3319

    Tahun lalu, Setya baru saja kembali dari gerbang kematian. Setelah mendengar perkataan Panca, Setya pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menganggukkan kepala kepada teman-temannya, lalu berkata kepada yuna, “Non Yuna, aku akan berusaha tetap hidup. Sampai kalian membalaskan dendam orang tuamu, agar Bu Patricia terima hukuman atas perbuatannya. Kalau nggak, aku nggak bisa mati dengan tenang.”“Ini juga salahku. Selama bertahun-tahun, aku nggak bisa membalaskan dendam orang tuamu. Aku juga nggak bisa temukan keberadaan kamu dan adikmu.”Kalau saja Setya menemukan Yuna dan Reni lebih awal, Reni tidak akan meninggal secepat ini. Setya gagal melindungi kepala keluarga Gatara sebelumnya, juga gagal melindungi kedua putri kepala keluarga Gatara sebelumnya. Setya merasa sangat bersalah.Setya yang telah menjalani pelatihan khusus menjadi asisten terpercaya kepala keluarga Gatara. Dia telah melakukan banyak hal untuk kepala keluarga Gatara. Namun pada akhirnya, dia gagal melaksanakan dua hal t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3318

    Yuna memanggil pria itu Setya, adik Yuna juga ikut memanggilnya dengan nama itu. Setiap kali Yuna dan adiknya memanggil Setya, pria itu selalu menjawab sambil tersenyum.Dalam ingatan Yuna yang samar-samar, orang tuanya dan Setya sangat sibuk. Namun, kesehatan ibunya kurang baik, jadi ibunya sering meminta bibinya yang tidak lain adalah Patricia untuk melakukan sesuatu.Sekarang kalau dipikir-pikir, justru karena ibunya Yuna sakit. Jadi ibunya Yuna mau tidak mau sering minta Patricia mengurus perusahaan dan urusan keluarga, sehingga timbul keinginan di dalam hati Patricia untuk merebut kekuasaan.Patricia pasti merasa dia telah berbuat banyak, tapi semua orang tetap berpihak pada ibu Yuna. Oleh karena itu, Patricia ingin mengambil alih. Karena dia mengira hanya dengan menjadi kepala keluarga, semua orang akan sepenuhnya berpihak padanya.“Huh ....”Syuna memanggil Sety, Setya menghela napas sambil menahan air matanya. Keduanya sama-sama tidak memiliki kesan mendalam terhadap satu sama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3317

    Stefan tertawa pelan. “Oke, asal kamu nggak berebut dengan tantemu untuk dapat perhatian, sebenarnya kamu akan merasa sangat bahagia. Ada begitu banyak orang yang sayang sama kamu. Cepat gosok gigi dan cuci muka. Habis itu ambil tasmu dan turun untuk sarapan dulu. Nanti om sopir yang antar kamu ke sekolah. Om dan tantemu ada urusan, nggak bisa antar kamu.”Russel memanyunkan bibir lagi. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pun pergi mencuci muka dan menggosok gigi dengan tenang. Sedangkan Stefan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Olivia. Dia memberitahu Olivia kalau Dokter Panca membawa asisten nenek Olivia ke rumah keluarga Sanjaya.Olivia langsung bangun dan mandi secepatnya. Selesai ganti baju, dia bergegas turun bersama suaminya. Di sisi lain, Aksa juga telah membangunkan orang tuanya. Begitu mengetahui kedatangan para pria tua dan salah satu di antaranya adalah guru Kellin, Yuna langsung keluar dari kamar. Namun, suaminya segera menghentikannya.“Yuna, k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3316

    Mereka berdua sedang bertelepon, tapi Stefan malah bilang kalau dia tidak bicara dengan Aksa. Karena Aksa tahu Stefan pasti sedang mengurus Russel, Aksa pun tidak marah.“Oke, kamu bisa bicara sekarang.” Stefan akhirnya bicara dengan Aksa.Kalau bukan karena tahu Olivia masih tidur saat ini, Aksa sungguh tidak ingin menelepon Stefan. Dengar saja nada bicara Stefan, sangat menjengkelkan, bukan? Seolah-olah Aksa akan melapor ke Stefan saja.Aksa pun berkata sambil menahan amarahnya, “Dokter Panca bawa asisten nenekku datang ke sini. Selain mereka berdua, ada beberapa pak tua lainnya. Mereka mungkin para master yang menguasai dunia beberapa puluh tahun yang lalu. Kamu bilang sama Olivia. Kalau kamu bisa datang, kamu temani Olivia datang ke sini sebentar.”“Dokter Panca?” Stefan spontan mengerutkan kening. “Kamu yakin orang itu Dokter Panca?”“Aku nggak yakin. Makanya aku suruh Jonas datang. Jonas pernah bertemu dengannya. Tapi aku rasa mereka nggak akan berbohong. Nggak akan ada yang bera

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status