Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 2041 - Bab 2050

2833 Bab

Bab 2060

Calvin dan Rosalina berjalan turun tangga bersama, menuju ruangan tempat keluarga mereka berkumpul. Sesampainya di sana, mereka segera menyapa kakak dan ipar Calvin dengan hangat. Rosalina, dengan sopan, juga memanggil mereka 'kakak' dan 'ipar', menunjukkan rasa hormatnya. Kemudian, mereka duduk berhadapan dengan kakak dan iparnya, siap untuk mengobrol.Olivia, ipar Calvin, menunjukkan kepeduliannya dengan segera menanyakan keadaan Rosalina. Dengan suara yang penuh perhatian, dia bertanya, "Rosa, kamu baik-baik saja, ‘kan?" “Nggak apa-apa, kok, Kak. Cuma bagian leher saja yang sedikit sakit. Terima kasih sudah menolongku, ya, Kak Oliv.” Rosalina merespons dengan rasa syukur.Olivia, dengan nada suara yang lembut namun serius, mengingatkan Rosalina, “Kita ‘kan keluarga. Nggak usah sungkan. Kamu kayaknya perlu didampingi pengawal pribadi deh demi keamanan kamu. Dengan begitu, kami ‘kan juga jadi lebih tenang. Hari ini untung saja aku lewat, kalau nggak, duh, entah apa yang akan terjadi
Baca selengkapnya

Bab 2061

Stefan berkata, “Selain aku, kamu, dan Sandy, yang lainnya lagi di luar kota.”Sandy masih sekolah. Biasanya dia tinggal di asrama. Sandy pulang sebulan sekali. Calvin tertawa, “Aku lupa.”Para sepupu mereka, entah karena alasan pekerjaan harus berpergian atau sibuk mengejar pasangan, semuanya berada di luar kota. Hanya Calvin dan Stefan yang tetap di Mambera, karena urusan besar dalam hidup mereka sudah mereka dapatkan. "Nenek juga tidak ada di rumah," ujar Stefan lagi.Calvin dengan nada penuh rindu berkata, "Kalau nenek ada di rumah, kepalaku selalu terasa tegang. Takut melakukan sesuatu yang nggak disukai nenek terus jadi sasaran omelannya. Tapi kalau nenek pergi dan nggak ada di rumah, aku justru merindukannya."Stefan tidak menjawab, tapi sepenuhnya setuju. Di antara mereka berdua, nenek paling banyak menghabiskan pikiran untuk urusan hidup Stefan. Saat dia dan Olivia memiliki perselisihan dan tidak berbicara satu sama lain, nenek sangat khawatir sampai-sampai tinggal bersama
Baca selengkapnya

Bab 2062

Dewi tentu saja sangat membantah jika ada yang mengatakan bahwa anaknya lah yang bermasalah. Dengan postur tubuh anak sulungnya yang kuat dan tegap itu, bagaimana mungkin dia bisa memiliki masalah?Handi mengambil resep obat dari tangan istrinya dan melihatnya sebentar. Dia tidak mengerti tentang farmasi dan tidak tahu manfaat dari nama-nama obat tradisional yang tertera di resep tersebut.Handi berkata, "Ini hanya sebuah resep, belum dikonsultasikan ke dokter. Bagaimana kita bisa tahu apa ini cocok atau nggak? Setiap orang punya kondisi yang berbeda-beda.""Lagi pula," tambahnya, "kita sudah bilang ‘kan kalau kita nggak akan memaksa mereka untuk cepat-cepat punya anak. Kalau kamu kasih resep ini sama Olivia, dia akan berpikir bahwa kita memaksa mereka, dan itu hanya akan menambah beban pikirannya. Dia sudah cukup tertekan. Dan, kalau kamu kasih resep ini ke anak kita, Stefan pasti akan merobeknya di depan matamu."“Master yang Mama undang dulu itu ‘kan juga sudah bilang kalau mereka b
Baca selengkapnya

Bab 2063

“Saranku, sih, kamu nggak usah ngomongin masalah ini ke Oliv. Takut malah jadi perang keluarga. Mama nggak di rumah. Aku nggak bisa loh ya ngatur anakmu itu. Kalau kamu merasa bisa menasehati Stefan, kamu saja yang ngomong masalah ini.“‘Kan sudah dibilang nggak usah buru-buru. Mereka baru menikah setahun. Bukan delan sepuluh tahun. Ngapain buru-buru?” ujar Handi.Dewi diam sejenak kemudian berkata, “Sebenarnya, jauh di lubuk hatiku, aku berharap Olivia cepat hamil, cepat kasih cucu ke kita. Nanti setelah melahirkan ‘kan dia juga nggak perlu ngurusin anaknya sendiri. Dia bisa fokus lagi ke usahanya.“Semakin lama mereka nggak punya anak, semakin hal ini akan menjadi duri buatku. Sayangnya, aku juga nggak bisa terang-terangan ngejar mereka berdua buat cepat punya anak.” Dewi menghela napas. Dewi sebenarnya berharap Olivia menjadi seperti menantu-menantu keluarga lainnya yang hanya fokus pada urusan rumah tangga. Jika pun dia ingin melakukan sesuatu yang lain, paling banter hanya mengur
Baca selengkapnya

Bab 2064

Setelah Dewi menyembunyikan resep obatnya, ia berdiri tegak dan berjalan keluar seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Handi bertanya kepada pelayan itu, “Russel ikut?”“Tidak lihat Den Russel, Pak.”Handi mengambil koran dan mulai membacanya, berkata, "Tanpa kehadiran si kecil, seorang ayah nggak perlu ke depan menyambut anaknya." Sang pelayan hanya bisa tersenyum mendengar komentar tersebut. Russel memang sangat disayangi oleh para anggota keluarga yang lebih tua karena kecerdasan dan kelucuannya. Di Vila Permai, di mana anak-anak sangat jarang terlihat, kedatangan Russel selalu menjadi momen yang sangat ditunggu. Russel selalu berhasil menjadi pusat perhatian dan mendapatkan kasih sayang dari semua orang, terutama dari Handi dan para anggota keluarga lainnya yang sudah mulai merasakan fase menjadi orang tua.Saat Dewi keluar dari rumah utama, dia disambut oleh anak dan menantunya yang berjalan bersisian dengan tangan saling menggenggam, sementara di tangan lainnya terdapat beberapa k
Baca selengkapnya

Bab 2065

Olivia tak menyadari maksud tersembunyi dari kata-kata mertuanya yang ingin segera memiliki cucu, sambil tersenyum dia berkata, "Iya, sih, siapa yang nggak suka sama Russel begitu ketemu." "Di Vila Ferda juga gitu, semua orang di sana suka banget sama dia. Pas aku bawa dia pulang pertama kali, sampai neneknya nggak rela dia pulang." Olivia menggandeng lengan mertuanya kembali ke dalam rumah.Dewi tersenyum dan berkata, "Nenek Santoso itu sayang banget sama Russel, tapi nenekmu malah sayang banget sama putri kecilnya keluarga Santoso, sampai pengin nyulik dia buat dirawat sendiri." “Betul itu, nenek liat Audrey langsung klepek-klepek, bisa duduk di samping tempat tidur bayi seharian. Nggak bosan-bosan," sambung OliviaDewi tersenyum, "Kalau aku juga punya cucu perempuan, bisa duduk seharian ngelihatin bayi. Nggak bakal bosan." Keluarga Adhitama seperti biara. Mereka semua sangat menyukai gadis kecil. Tidak hanya nenek saja yang seperti itu.“Mama kalau bosan di rumah saja, bisa jala
Baca selengkapnya

Bab 2066

Olivia tidak hanya duduk diam, ia meletakkan tasnya dan segera mengikuti Dewi masuk ke dapur. Stefan memanggil ayahnya, kemudian menaruh beberapa kotak suplemen di atas meja kopi sambil berkata, "Pa, ini Olivia beli untuk Papa dan Mama." Setelah itu, ia duduk di samping ayahnya, melirik koran sebentar, dan bertanya, "Apa yang Papa baca? Berita apa?""Hanya sekedar lihat-lihat, untuk menghabiskan waktu. Kenapa nggak bawa Russel? Kalau Russel ada, Ayah jadi nggak akan merasa bosan." Merawat anak memang melelahkan, tapi Handi menikmatinya. Jika Russel ada, ia suka mengikuti Russel bermain."Ayah Russel sudah sadar. Besok Kak Odel mau bawa dia ke rumah sakit untuk jenguk ayahnya." Handi mengangguk, "Oh, si Roni itu sudah bangun?" Mereka tahu bagaimana Roni pernah memperlakukan Odelina. Semua orang merasa bahwa apa yang terjadi pada Roni adalah karma. Beberapa bahkan berharap Roni tidak akan pernah bangun lagi. "Iya, dia sudah bangun, sekarang sudah bisa makan," jawab Stefan, "Dia beruntu
Baca selengkapnya

Bab 2067

Handi, “….”Gawat, Stefan menemukan resep obat. Apa yang harus Handi lakukan agar istrinya tidak ketahuan?“Siapa yang letakkan kertas di bawah meja?” gumam Stefan.Stefan mengambil kertas yang terlipat itu dari bawah meja. Awalnya dia ingin langsung membuang kertas itu ke tempat sampah. Namun, dia melihat seperti ada tulisan di atas kertas. Dia yang merasa penasaran pun membuka kertas itu dan membacanya.Pada saat ini, Dewi dan Olivia baru saja keluar dari dapur. Dewi melihat Stefan sedang membuka kertas yang terlipat. Selain itu, posisi meja sofa sedikit berpindah. Wajah Dewi seketika memucat.Gawat, gawat. Bagaimana Stefan bisa menemukannya? Dewi sudah meletakkan resep obat itu di bawah meja, tapi Stefan tetap saja masih bisa menemukannya. Apa mungkin suaminya yang beritahu Stefan?Tidak mungkin. Dewi Yakin suaminya tidak mungkin mengkhianatinya. Dewi berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersikap tenang, tidak boleh panik. Kalau Stefan bertanya, dia tidak akan mengakuinya.Stefan memb
Baca selengkapnya

Bab 2068

Tanpa perlu diingatkan oleh ibunya, Stefan sudah menelepon dokter keluarganya. Setelah dokter mengangkat telepon, dia pun langsung bertanya, “Dok, apakah Nenek, Papa dan Mamaku pernah sakit akhir-akhir ini?”“Nggak pernah, Pak Stefan. Bu Sarah, Pak Handi dan Bu Dewi sehat-sehat saja. Kenapa Pak Stefan tiba-tiba bertanya seperti itu? Apakah terjadi sesuatu pada Bu Sarah?”Dokter keluarga Adhitama mengira terjadi sesuatu pada Sarah, karena memang usia Sarah yang paling tua di keluarga Adhitama. Meskipun dia tidak bertanggung jawab atas pemeriksaan kesehatan keluarga Adhitama, dokter itu bisa mengetahui hasilnya hanya dengan bertanya temannya yang bekerja di rumah sakit tersebut.Sepertinya tidak ada anggota keluarga Adhitama yang sakit. Semua anggota keluarga tersebut sangat memperhatikan kesehatan mereka. Semua orang dalam keadaan sehat. Keluarga Adhitama adalah keluarga paling diberkati.Mereka yang masih muda selalu berprestasi. Sedangkan mereka yang sudah pensiun terawat dengan baik,
Baca selengkapnya

Bab 2069

Stefan tidak mungkin memercayai kebohongan ayahnya yang konyol itu. Jangankan Stefan, Calvin dan yang lainnya juga tidak percaya.Olivia ingin mengambil resep obat itu dari tangan suaminya, tapi Stefan langsung merobek resep obat tersebut. Setelah merobeknya, Stefan pergi ke kamar mandi dan buang kertas robek itu ke dalam toilet lalu siram dengan air. Saat keluar dari kamar mandi, raut wajahnya masih sangat muram.“Stefan, Papa nggak bohong sama kamu. Resep obat itu benar-benar bukan untuk Olivia. Itu memang resep obat yang pernah dipakai mamamu dulu.” Handi bersikeras meneruskan kebohongannya.Namun, Stefan langsung membeberkan kebohongan ayahnya, “Aku ingat Nenek pernah bilang setelah kalian menikah tiga bulan, Mama sudah hamil. Kenapa Papa malah bilang sudah menikah lama tapi belum hamil juga? Nenek yang pikun dan salah ingat, atau Papa yang lagi berbohong? Nggak hanya Nenek yang bilang, aku ingat Mama juga pernah bilang kalau Mama hamil aku nggak lama setelah menikah.”Handi, “....
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
203204205206207
...
284
DMCA.com Protection Status